Kong
Hu Cu – Kongfusianisme – Pendukung dan Pengeritik Zaman Pra-Dinasti Qin 551 –
221 SM
Jilid
I
(
6 )
Karakter Potret Kong Hu Cu yang termula
(http://www.shobserver.com/news/detail?id=7798)
Perasaan Kedukaan dan Kejenakaan Kong Hu Cu
Berdasarkan
catatan dan kisah kehidupan yang tercatat dalam sejarah, Kong Hu Cu adalah
sosok orang yang sangat mematuhi Tata-Krama dan Etika serta sangat santun.
Selama hidupnya selalu mempertahankan dan melaksanakan dengan konsekuen Li 礼atau
tata krama/etika dan kesantunan.
Tiga
konsep utama Li 礼dalam kehidupan
Konfusianis, pertama, Upacara sakral kepada Leluhur. Kedua, Institusi Sosial
dan Politik. Ketiga, Etika dalam kehidupan sehari-hari. Kong Hu Cu dalam kehidupannya selalu dengan konsekuen mematuhi Tata-krama
dan Etika tersebut. Bagaimanakah sosok utuh Konghuchu yang sebenarnya?
Kong Hu Cu pada usia 68 tahun kembali lagi ke
Negara Lu, Zi Gong dan Ran You berperan sangat penting atas kembalinya beliau
ke negara asalnya. Suatu ketika Ran You dipanggil untuk menjadi abdi negara di
Negeri Lu, saat berangkat Zi Gong menyampaikan pesan kepada Ran You, bahwa guru
kita ingin kembali pulang ke negerinya dan menjadi abdi negara dinegeri
asalnya, minta dia untuk mengaturnya.
Kebetulan penguasa Negera Lu, meminta Kong Hu Cu
untuk kembali ke negerinya, tapi dengan maksud tidak untuk mempekerjakan Kong
Hu Cu menjadi pejabat di negaranya. Mereka hanya menginginkan murid-murid Kong
Hu Cu saja yang bekerja untuk mereka, maka sekembalinya di negeri asalnya Kong
Hu Cu tidak menjadi abdi negara, melainkan hanya mengajar dan menulis buku
ditempat tinggalnya Qu
Fu (曲阜), yang juga menjadi sekolahannya. Kini tempat ini menjadi museum Kong Hu
Cu, juga makam beliau berada ditempat ini.
Saat Kong Hu Cu berumur 69 tahun, yaitu dua tahun
setelah kembali ke negeranya, anak tunggalnya Kong Li meninggal dunia, saat itu
Kong Li berumur 50 tahun, saat itu Kong Hu Cu sudah berumur 71 tahun. Kemudian
murid kesayangannya Yuan Hui juga meninggal dunia, saat meninggal Yuan Hui
berumur 40 tahun, dan saat Kong Hu Cu berumur 72 tahun, lagi-lagi murid kesayangannya yang tadinya paling sering dimarahi Zi Lu tewas dengan gagah
berani dalam pertempuran. Setahun kemudian Kong Hu Cu sendiri juga meninggalkan dunia, saat itu
beliau umur 73 tahun.
Sebelum meninggal rupanya beliau sudah mempunyai
firasat, suatu hari dengan tiba-tiba beliau berkata kepada Zi Gong : “Saya
tidak ingin bicara lagi....(予欲无言yu yu wu yan)”. Zi Gong mendengar
ini sangat terkejut dan berkata: “Guru tidak mau bicara, murid-murid lalu
bagaimana?”.
Kong Hu Cu berujar: “ Langit sudah bicara. Musim
Semi, Panas, Gugur, dan Dingin juga terus berjalan, semua mahluk dan tumbuhan
terus bertumbuh, Ya, itulah langit sudah
bicara....” (天何言哉 四时行焉 万物生焉 天何言哉tian he yan zai,
si shi hang yan, wan wu sheng yan, tian he yan zai)”.
Zi Gong berkata: “Tapi semua mahluk dan tumbuhan
juga tetap tumbuh...”
Tepatnya kapan dan apa artinya Kong Hu Cu
mengatakan kalimat ini, tidak tahu. Tapi ada dua perkataan beliau yang dapat
ditafsirkan artinya oleh cendikiawan, yang di kemukakan tidak lama ketika
menjelang beliau wafat. “Ya... hingga
kini saya sudah lemah, tapi saya belum juga bermimpi bertemu Zhou Gong(周公” 甚矣 吾衰也 久矣 吾不复梦见周公 《论语 述而》shen yi, wu
shuai ye, jiu yi, wu bu fu meng jian zhou gong).
“Burung
Hong belum juga muncul, sungaipun tidak menunjukan gambar indah, sudah lama
saya memdambakannya......” (凤鸟不至 河不出图 吾已矣 《论语 子罕》feng niao bu
zhi, he bu chu tu, wu yi ye ).
Dua
kalimat ini mempunyai makna. Zhou Gong adalah Tokoh Suci idola Kong Hu Cu, karena Kong Hu Cu selama hidupnya ingin
memulihkan sistim tata-krama dan kebudayaan yang telah diciptakan oleh Zhou
Gong. Dimana sistim ini telah berhasil menciptakan masyarakat yang santun,
hiarki kemasyarakatan teratur dan damai pada zamannya. Namun hal ini masih juga
belum terwujud, hingga burung hongpun juga tidak keluar, dan sungaipun tidak
menunjuk gambar-gambar yang menandakan kedamaian. Berarti keadaan tidak aman
dan kacau.....( seperti dipecaya oleh orang Tionghoa, burung hong,
gambar-gambar indah pada riak-riak sungai hanya akan mucul, jika dunia dalam
keadaan damai dan tentram..... )
Itulah
yang menjadi idaman Kong Hu Cu, sehingga beliau sering bermimpin bertemu Zhou
Gong tokoh idolanya, namun saat menjelang ajal beliau tidak bermimpi bertemu
tokoh ini lagi...... Inilah yang membuatnya gundah....... selama hidupnya
walaupun keadaan yang di-idamkan seperti zamannya Zhou Gong belum terwujud,
tapi dalam mimpi beliau masih bisa merasakannya..... namun saat menjelang ajal,
mimpi ini tidak pernah muncul lagi...... sehingga beliau menjadi sangat sedih
sekali....... dan merasa sebatang kara....... ditambah dengan kabar Zi Lu
tewas, ini menambah kepedihan hatinya .......
Pernah
suatu kali, Kong Hu Cu sakit keras, Zi Lu melihat ini menjadi panik dan mulai membentuk
pantia berkabung untuk sang guru terdiri dari para murid Kong Hu Cu. (子疾病 子路使门为臣《论语 子罕》zi ji bing : zi
lu shi men wei chen). Tapi akhirnya
Kong Hu Cu sembuh dari sakitnya, mendengar berita Zi Lu membentuk pantia
berkabung, Kong Hu Cu marah sekali, dan merahi Zi Lu, beliau berkata : “Zi Lu
ini, selalu bikin kacau saja, membuat muslihat untuk menipu orang saja,
benar-benar menipu orang. Dia ini mau menggunakan saya untuk menyandera
dan untuk menipu orang, saya ini menipu
siapa. Apa saya ini menipu Tian ?” (久矣哉 由之行诈也 无臣而为有臣 吾谁欺 欺天乎《论语 子罕》jiu yi zai, you
zhi xin zha ye, wu chen er wei you chen, wu shui qi, qi tian hu).
Perkataan
ini membuat kita tidak mengerti, memang kenyataannya Kong Hu Cu walau sakit
keras tapi tidak sampai meninggal. Mengapa Zi Lu membentuk ‘Panitia Berkabung”,
beliau ini masih belum mau meninggal, Zi Lu dinilai bekerjanya terlalu sembrono
(terburu-buru) tidak berpikir jauh.
Mengapa
harus demikian? Perkataan ini dikeluarkan Kong Hu Cu karena marah. Menurut tata-krama
Li pada masa itu, “Panitia Berkabung” biasanya dibentuk sebelum yang
bersangkutan meninggal, tidak seperti sekarang dibentuk setelah yang bersangkut
sudah meninggal. Dan “ Panitia Berkabung” hanya boleh dibentuk untuk kematian
Raja (天子tianzi) dan Bangsawan
Penguasa Daerah(诸侯zhuhou).
Adat
dan sistim kemasyarakatan saat itu, jika Raja atau Bangsawan Penguasa daerah
terlihat akan meninggal, maka segera di bentuk “Panitia Berkabung”. Ada yang
menyiapkan pakaian kebesaran untuk kematian, pakai-pakaian berkabung untuk para
kerabat.
Kemudian
semua kerabat dekat dipanggil untuk mengelilingi si sakit, dimana si sakit
berbaring ditengah. Terus menunggui perkembangan si sakit, sambil menyaksikan
yang bersangkutan hingga mengebuskan nafas terakhir.
Tepi
sampai zaman “Peperangan Musin Semi & Gugur” peraturan ini telah banyak
dilanggar oleh para pengede saat itu. Banyak pejabat yang tidak selayaknya
melakukan hal ini menurut sistim kemasyarakat (Li), ketika mejelang kematiannya
juga membentuk “Panitia Berkabung” layaknya seperti seorang raja dan bangsawan
gede saja.
Dan
Zi Lu telah melanggar aturan Li ini, karena ‘Panitia Berkabung” seharusnya
tidak diperkenan dibentuk untuk seorang Kong Hu Cu. Beliau merasa tidak patut dirinya diperlaku
demikian saat wafat. Ini melanggar tata cara dan sistim yang ada.
Tapi
Zi Lu berpikiran lain karena bagaimanapun gurunya juga pernah menjabat sebagai
“Perdana Menteri” Negara Lu dan juga pernah menjadi Pejabat Kepala Keamanan,
jadi patut mendapatkan kehormatan demikian. Zi Lu berpikir mengapa guruku tidak
berkenan untuk menikmati upacara demikian pada hari akhirnya, maka dia juga
ingin berbakti pada gurunya, maka dibentuklah paintia tersebut.
Maksud
Zi Lu sebenarnya adalah baik hati, hanya kurang berpikir panjang. Tapi lain
lagi dengan cara berpikir Kong Hu Cu, karena beliau selama hidupnya selalu
ingin mempertahan tantanan dan sistim kemasyarakatan yang sudah berlaku, beliau
tidak hendak melanggarnya. Beliau selalu mempertahankan Li礼
(Sistim kehormatan & Tata Krama Kemasyarakatan kreasi Zhou Gong cs) yaitu
Zhou Li 周礼. ( Pada zaman
Zhou masyarakatnya damai sejahtera, sistim masyarakat teratur dan tata krama
juga baik, namun sejak zaman “Peperang Musim Semi dan Gugur” tata krama sudah
kacau, semua peraturan yang telah tertata rapih telah banyak dilanggar dan
dunia jadi kacau balau).
Setiap
tindak tanduk Kong Hu Cu, selama hidupnya selalu berusaha untuk tidak melanggar
sedikitpun aturan-aturan ini. Menurut pengamatan Kong Hu Cu, saat itu telah menjadi trend para pejabat bawahan
juga melakukan upacara-upacara yang selayaknya untuk para raja dan bangsawan.
Ini jelas melanggar tantanan peraturan yang berlaku, itulah yang dianggap
membuat kekacauan.
Menurut
keyakinannya jika dari mula semua masyarakat mematuhinya, maka kekacauan yang
terjadi ini bisa dihindari. Itulah
membuat Kong Hu Cu marah atas gagasan Zi Lu untuk membentuk “Patia Berkabung”,
karena beliau yang mengajarkan untuk mematuhi Li, sedang sekarang dirinya
melanggarnya.
Tapi
kini melalui keceborohan muridnya Zi Lu hendak dilanggar. Jadi ini penyebabkan
mengapa beliau marah besar terhadap Zi Lu. Kong Hu Cu berujar : “Saya tidak
sudi mati didepan “Panitia Berkabung” yang kalian(murid-murid) bentuk, tapi
melanggar aturan dan tata-krama ini. Saya lebih suka meninggal dikelilingi para
murid saya, meskipun kematian saya dalam keadaan sepi disamping murid-muridku,
yang jelas saya yakin saya tidak akan mati dipinggir jalan...dan dibiarkan
begitu saja......” 且予 与其死于臣之手也 无宁 死于二三子之手乎 且于纵不得大葬 予死于道路乎《论语 子罕》( qie yu , yu qi
si yu chen zhi shou ye, wu ning, si yu er san zi shou hu, qie yu zhong bu de da
zhang, yu si yu dao lu hu).
Dari
sini kita dapat melihat kesahajaan Kong Hu Cu, dimana beliau sangat sadar akan
status sosial dirinya dalam masyarakat yaitu hanya Seorang Pendidik (教书匠jiao
shu jiang). Saya tidak memerlukan dan ingin menikmati segala hak yang dimiliki
para pejabat dalam upacara tersebut. Inilah
Aku Seorang Pendidik, Aku sudi kematianku dikelilingi para muridku..........
Inilah sikap Agung dari seorang Kong Hu
Cu. Sikap dan kepribadian ini yang telah
dihormati dan dikagumi semua orang sepanjang masa.........
Dari
cerita diatas kita dapat melihat sisi lain dari Kong Hu Cu, yaitu seorang
perasa. Beliau berani Marah ; bisa
memarahi orang ; berani mengemukakan pendapatnya, tidak memedam
persaaannya, terus terang. (孔子是性情中人kong zi shi xing
qing zhong ren = Konghuchu seorang berkarakter).
Jika
kita membaca Analek, seolah-olah semua perkataan Kong Hu Cu adalah ajaran dan
gagasan-gagasan, sebenarnya bukanlah demikian. Analek adalah koleksi
pembicaraan Kong Hu Cu dengan muridnya, setelah mengalami seleksi dan kajian
bertahun-tahun, dan akhirnya diambil semua yang paling sesuai, paling
berfilosofi, dikelompokan, kemudian dibukukan. Jadi terlihat sepertinya semua
perkataan Kong Hu Cu seolah-olah ber-filosofi.
Sesungguhnya
Kong Hu Cu sama dengan kita-kita ini, berdarah daging sama, mempunyai perasaan,
kadang berbuat benar dan kadangkala juga bisa salah. Beliau adalah orang biasa,
beliau juga seorang yang memiliki rasa senang dan sedih, bisa juga menangis.
Saat
Yuan Hui meninggal diumur 40 tahun, dan beliau saat itu sudah berumur lebih
dari 70 tahun, saat melayat terlihat sangat sedih sekali, dimana seorang yang
sudah tua harus melayat seorang muda, muridnya yang meninggal muda (sehingga
timbul perkataan : si rambut putih melayat si rambut hitam白发人送黑发人bai fa ren song hei fa ren ).
Saat
itu beliau menghela nafas panjang sambil berkata : “Rupanya Tian juga akan
minta nyawaku.... 噫 天丧予 天丧予yi tian sang yu
tian sang yu..” Murid disampingnya kaget dan berkata “Guru, Anda sungguh-sunguh
sedang sedih...sudahlah.....” Kong Hu Cu sambil menangis terseduh-seduh
berkata: “ya saya sunguh-sungguh sedih.... jika saya tidak sedih demi orang
ini... kepada siapa lagi saya harus bersedih.....”. Coba bayangkan setahun kemudian lagi-lagi
murid kesayangannya yang gagah berani juga tewas dalam pertempuran, sekali lagi
beliau sedih sedih sekali...... menangis sambil beseru terseduh-seduh : “Haiya....
benar-benar Tian akan memutuskan pertaliannya dengan saya (噫 天诛与 yi tian zhu
yu)” terlihat disini bahwa Kong Hu Cu juga bisa manangis.
Kong
Hu Cu juga bisa marah-marah, pernah suatu ketika beliau marah besar saat
melihat salah satu muridnya tertidur di siang hari, disaat jam pelajaran. Murid
ini bernama Zai Yu宰予nama kecil Zi Wo
子我,
dipanggil Zai Wo宰我. Dalam Analek
muncul 5 kali, 4 kali dipanggil Zai Wo, hanya saat dimarahi besar disebut Zai
Yu. Saat dia tertidur di siang hari
bolong. Kong Hu Cu memarahi dia : “Kayu
yang busuk tidak dapat diukir, tembok yang terbuat dari sampah tidak akan dapat
diplester untuk dilicinkan, saya tidak tahu lagi harus memarahi dia dengan
bagaimana ...” ( Ini mempunyai arti Zai Yu benar-benar sudah tidak bisa
diperbaiki...sehingga dia diumpamakan seperti sampah ...... dengan kata apa
baiknya memarahi dia ini ) ( 朽木不可雕也 粪土之墙不可朽也 于予与何诛 《论语 公冶长》xiu mu bu ke
diao ye, fen tu zhi qiang bu ke xiu ye, yu yu yu he zhu).
Rupanya
Zai Yu ini telah beberapa kali melanggar displin belajar, sehingga ditegur
begitu keras oleh sang guru, tapi rupanya setelah ditegur seperti ini, dia
menjadi berubah menjadi baik. Dia berjanji tidak akan berbuat serupa lagi. Ini
dapat dilihat dari kalimat dalam Analek yang berikut: Kong Hu Cu pernah berkata
: “Dulu saya pernah berkata kepada seseorang: Saya percaya kepada seorang yang
berani berkata dan dapat melaksanakannya... Tapi saya sekarang setelah
mendengar dia berkata, saya akan melihat bagaimana dia melaksanakan
kata-katanya (janjinya)” (始吾于人也 听其言而信其行 。 今吾于人也 听其言而观其行 《论语 公冶长》 shi wu yu ren ye , ting qi yan er xin qi xing
. jin wu yu ren ye ting qi yan er guan qi xing )
Zai
Yu walaupun telah ditegur demikian kerasnya, ternyata dia adalah murid yang
baik. Setelah Kong Hu Cu meninggal, Zi
Gong mengadakan “Gerakan Pe-Nabi-an Kong Hu Cu” yang pertama tampil mendukung
gerakan ini adalah Zai Yu.
Seperti
yang pernah di disebutkan Menzi mengatakan : “Zai Yu mengatakan bahwa Kong Hu
Cu, guru kita lebih agung dari Raja Yao & Shun尧舜” ( Yao &
Shun adalah kaisar pertama di Tiongkok, yang dipercaya sangat agung dan banyak
berbakti pada rakyatnya).
Kita
bisa melihat seorang murid yang telah dimarahi sangat keras oleh gurunya, tapi
tetap dapat melihat keagungan sang guru. Ini tidak lain berkat didikannya dapat
menyadarkan kesalahan dirinya, sehingga dia berubah menjadi anak baik dan sadar
diri. Ini benar-benar luar biasa jasa dari sang pendidik. Inilah sekelumit
cerita dari seorang Kong Hu Cu yang berperan sebagai “Guru Besar” “Jagoan
Pendidik...”.
Ini
semua tidak terlepas dari sifat-sifat Kong Hu Cu yang luhur seperti misalnya:
Pribadi luhur, sabar, rendah hati, berintelektual tinggi, luas pengetahuannya,
supel, sopan dan santun, pencipta budaya santun, sangat sabar dalam mendidik
orang, sifat optimis dan selalu riang, pendek kata sangat banyak lagi hal
positif yang ada padanya, yang membuat semua orang menghormati beliau.
Kong
Hu Cu memiliki pribadi yang berwibawa, daya tarik yang luar biasa atau kharismatik,
seorang yang sangat jujur dan lurus, berusaha tidak mau meremehkan
siapapun. Pernah Zi Gong bertanya kepada
Kong Hu Cu : “Bagaimanakah seorang bisa dikatakan sebagai Shi士? 子贡问曰 何如斯可为之士矣 《论语 子路》(zi gong wen
yue, he ru si ke wei zhi shi yi).
Pada
masa itu Shi 士dan Jun Zi 君子adalah
status sosial, yang mempunyai dua makna.
Shi士 bisa bermakna
sebagai Status sosial dan kejiwaan atau
kebesaran jiwa dan tabiat. Sedang Jun Zi 君子bermakna pertama
sebagai Status sosial yaitu bangsawan. Kedua, Sifat dan karakter atau pribadi
yang sepandan dengan bangsawan yaitu sopan, anggun, dan bersifat luhur.
Shi
juga demikian dikehendaki bersifat seperti Jun Zi. Jadi pertanyaan Zi Gong mempunyai arti, orang
yang bagaimanakah yang sesuai untuk dikatakan seorang Shi. Kong Hu Cu menjawab:
“Mencintai diri dan sayang akan dirinya sendiri, ditugaskan kemana saja tidak dicemoohkan atau dihina
orang, tidak memalukan yang memberi tugas, selalu dihormati orang. Inilah yang
dapat dikatakan Shi. (爱惜自己的羽毛, 出使四方 不辱使命 , 不辱君命
ai xi zi ji de yu mao, chu shi si fang
bu ru shi ming, bu ru jun ming).
Zi
Gong bertanya lagi : “Apakah ada standard yang sedikit lebih rendah dari ini?” Kong Hu Cu menjawab lagi : “Ada. Jika dalam kelompok hidupnya, semua
mengatakan bahwa yang bersangkutan sangat Xiao孝 “ Cinta/Bakti
terhadap orang tua” , di kampungnya semua orang mengatakan yang besangkutan
sangat menghormati orang yang lebih tua, juga boleh dikatakan Shi tingkat
dua...”.
Zi
Gong tanya lagi : “Apakah ada standard yang lebih rendah dari ini?”. Kong Hu Cu menjawab lagi : “Yang lebih
rendah dari ini adalah “orang kecil”, orang yang pembicaraannya dapat
dipercaya, dan perbuatannya sesuai dengan tutur katanya. Ini adalah Shi tingkat
tiga.” (言必信 行必果了(yan bi xin ,
xing bi guo le). ( bisa dilihat jika menurut standar kita sekarang orang yang demikian sudah menjadi orang budiman,
bukan orang kecil lagi. Tapi menurut standard Kong Hu Cu orang demikian sudah
dikategorikan tingkat ketiga).
Lalu
Zi Gong bertanya lagi : “ Bagaimana dengan pejabat sekarang yang sedang
berkuasa? Menurut guru bagaimana?” Kong Hu Cu menjawab : “Yi yaaa, mereka itu
tidak masuk dalam hitungan atau tidak ada apa-apa(nya)....(噫,斗筲之人 何足算也《论语 子路》yi... dou shao
zhi ren, he zu suan ye)”
Memang
Kong Hu Cu jika sudah tidak senang kepada seseorang, beliau tidak mau berhubungan
dengan yang bersangkutan. Pernah suatu
kali ada seorang akan menemui beliau, tapi beliau tidak mau menemuinya. Si tamu
ini bertanya kepada penjaga rumah, penjaga rumah ini masuk kedalam kamarnya
memberitahu ada tamu ingin bertemu. Beliau menyuruh penjaga rumah mengatakan
bahwa beliau sedang tidak enak badan (sakit), lalu penjaga rumah ini keluar
memberi tahu si tamu. Tapi ketika tamu ini baru keluar dari pintu, Kong Hu Cu
menurunkan kecapinya, sengaja memainkan dengan keras dan bernyanyi. (取琴而歌 使之闻之 《论语 阳货》qu qin er ge ,
shi zhi wen zhi).
Rupanya
beliau dengan sengaja biar si tamu mendengar, yang bermakna bahwa saya tidak
sakit, saya hanya tidak mau bertemu denganmu. (memang Kong Hu Cu juga pandai
bernyanyi, dan gemar menyanyi..) dalam Analek ada dicatat: (与人歌而善 必使反之 而后和之 《论语 述而》yu ren ge er
shan, bi shi fan zhi, er hou he zhi).
Kong
Hu Cu menyanyi bersama-sama dan merasa sangat gembira, pandai membuat koor
dalam mengiringi orang lain bernyanyi, serta pandai berimprovisasi, sehingga
bisa menambah suasana lebih semarak dan suasana jadi lebih bergembira...sering
kali orang memintanya menyanyi lagi setelah mendengar beliau menyanyi.....
Kong
Hu Cu memang cukup jenaka, suka bercanda.
Ada salah satu murid yang bernama Yan Yan言偃 bernama kecil
Zi You子游 , dia juga
menjadi pejabat penguasa dikota kecil Wu Cheng ( 武城宰) dekat Ibu kota
Lu, dan dekat kota tempat tinggal Kong Hu Cu,
Qu Fu (曲阜).
Suatu
kali murid ini mengundang Kong Hu Cu untuk berkunjung ke Kotanya. Ketika baru
masuk dalam kota Wu, terdengarlah paduan musik, dalam sekolahan terdengar musik
mengalun dan murid-murid sedang membaca ‘Kitab Puisi-Bagian Li-Yue’
bersama-sama (Shi Shu Li Yue 诗书礼乐).
Mendengar
ini Kong Hu Cu tertawa, sambil berkata : “Kota Wu , adalah terbaik, sekarang
sudah seperti desa kita...sudah bisa mengajar budaya tata-krama dan musik. ( Li
Yue礼乐), tapi sambutan
ini bagaikan menyembelih ayam dengan
pisau pemotong sapi.....夫子莞而笑曰 割鸡焉用牛刀《论语 阳货》(fu
zi wan er xiao yue, ge ji yan yong niu dao)”.
Yan
Yan mendengar ini menganggapnya serius, sambil menunduk-nunduk hormat mohon
petunjuk kepada gurunya. Dia mengira telah perbuat salah. Lalu bertanya :
“Murid, mendengar guru mengajarkan kepada kita, orang bijak setelah belajar
Dao(kebenaran) akan menjadi bajik dan menjadi orang yang berperasaan cinta
kepada sesama, orang kecil setelah belajar Dao/Tao akan mudah diatur, apakah
benar ini yang diajarkan oleh guru.(君子学道则爱人 小人学道则易使 《论语 阳货》(jun zi xue dao
ze ai ren, xiao ren xue dao ze yi shi)”.
Kong
Hu Cu menjawab : “Ya. Ya memang ini yang diajarkan guru.” .
Yan
Yan berkata: “Dan kini kita telah pratekkannya, seharusnya kita tidak
ditertawai...”.
Kong
Hu Cu berkata : “Ya ya benar benar.... tapi kini saya hanya bercanda saja.....
Yan Yan berkata benar, berkata benar.”
Rupanya
Kong Hu Cu hanya bercanda, tapi dapat kita bayangkan situasi pada saat itu,
dikira sedang serius, tapi ternyata hanya guyonan saja.....
Dari
sekelumit cerita diatas dapat dilihat, Kong Hu Cu tidak saja sangat terpelajar,
tapi juga memiliki karakter, layaknya seperti orang biasa yang bisa bercanda,
senang bermusik dan menyanyi. Namun saat jengkel juga bisa marah-marah, dan
bisa membenci orang, tapi tidak bersikap pura-pura.
Dari
gambaran diatas dapat disimpulkan, Kong Hu Cu ini sebenarnya orang yang
bagaimana? Cendikiawan menyimpulkan
beliau sebagai tokoh sebagai berikut.
Pertama.
Pencipta Besar Kebudayaan (文化巨人wen hua ji ren)
;
Kedua.
Pejabat Yang Kecewa (失意官员shi yi guan
yuan);
Ketiga.
Guru Tauladan (摸范教师mo fan jiao
shi);
Ke-empat.Seorang
yang berkarakter (信情中人 xin qing zhong
ren).
Kelima.
Seorang tua yang kesepian (孤独 长者gu
du chang zhe).
Pencipta
Kebudayaan
Dikatakan
Pencipta Besar Kebudayaan, karena beliau telah meneruskan dan memperbaiki,
kebudayaan luhur dari Zhou Barat yang pada saat itu merupakan peradaban yang
luhur, dimana sistim tata krama dianggap telah maju.
Tapi
saat itu Kong Hu Cu hanya mengatakan bahwa beliau hanya coba meneruskan dan
menyiarkan kebudayaan ini kepada masyarakat pada masa itu. Beliau menyatakan
dirinya tidak menciptakan kebudayaan tersebut (述而不作shu er bu zuo).
Karena tokoh terdahulu telah menciptakannya, dan sudah sangat sempurna.
Beliau
menganggap jika berhasil menurunkan dan menyiarkan kebudayaan ini, dianggap
sudah melaksanakan tugasnya. Tapi dalam perjalanan menyiarkan dan meneruskan
kebudayaan ini, sebenarnya beliau juga telah mencipta.
Melalui
seleksi dan melakukan penjelasan atas kebudayaan kuno ini, dengan sendirinya
mengemukakan pandangan-pandangannya, dan bahkan kemudian telah mempengaruhi
dunia hingga kini.
Maka
ada yang mengatakan janganlah meremehkan penerus dan penyiar kebudayaan, mereka
diharuskan mengadakan penyesuaian-penysuaian agar sesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada. Maka demikian mengapa Kong Hu Cu dinobatkan sebagai seorang
Pencipta Besar Kebudayaan.
Dikatakan
Pajabat Yang Kecewa, seperti yang telah dicerita di tulisan lalu, Kong Hu Cu
memang berkeinginan menjadi abdi negera dan pejabat, tapi kenyataannya
mengalami kekecewaan-kekecewaan. Meskipun belaiu ingin melaksanakan
gagasan-gagasan politiknya, tapi situasi
saat itu tidak mendukung, karena situasi kala itu telah sangat berubah.
Tapi
beliau masih tetap mencoba untuk mengajarkan ajaran kunonya, maka dengan
sendirinya tidak dapat diterima oleh masyarakat saat itu, karena dianggap sudah
kuno, maka tidak heran kemana saja beliau pergi mengalami kekecewaan. (知其不可而为之zhi qi bu ke er wei zhi)
Dikatakan
sebagai Guru Tauladan, seperti yang telah diceritakan juga dimuka, bahwa Kong Hu
Cu coba menjadi abdi negara untuk melaksanakan gagasan politiknya, tapi jika
tidak berhasil maka dicoba mempengaruhi politik kepada para penguasa dengan
mengembara ke-negara-negara, jika ini juga tidak berhasil, maka beliau tetap
tidak berhenti mencoba, tapi dengan mendidik murid-muridnya untuk menjadi abdi
negara, melalui murid-muridnya ini didorong untuk melaksanakan gagasan-gagasan
politiknya.
Dengan
renacana yang terakhir ini, ternyata beliau berhasil. Setelah Kong Hu Cu
meninggal banyak murid-muridnya menjadi pejabat negara, dan itulah penyebab
penting mengapa Kong Hu Cu bisa diproklamirkan sebagai Nabi. Para murid-murid ini menyebar ke
negara-negara lain, menjadi pejabat di negara tersebut, tidak heran jika para
murid-murid ini akan mempromosikan keagungan gurunya----Kong Hu Cu.
Maka
ada cendikiawan yang mengatakan, “Murid mengadalkan guru untuk menjadi
terkenal, guru mengadalkan murid untuk jadi dikenal.” Namun kebanyakan Guru mengadalkan
Murid-muridnya untuk menjadi terkenal. Jika seorang guru berhasil mendidik
murid menjadi berhasil, ini benar-benar suatu rezeki. Yang lebih penting lagi, Kong Hu Cu telah
memberi jalan kepada para terpelajar pada masa itu, suatu jalan keluar untuk
hidupnya, yaitu menjadi Abdi Negera /Pejabat. Sehingga pada masa setelah itu
para terpelajar semua menuju ke jalan ini.
Sepanjang
sejarah di Tiongkok para terpelajar telah dibuka jalan keluar untuk
pekerjaannya yaitu menjadi pejabat. Maka para terpelajar yang berhasil menjadi
pejabat ini tidak heran jika menjadikan Kong Hu Cu sebagai Nabi.
Kong
Hu Cu sebagai orang yang berkarakter, telah diceritakan dimuka bahwa beliau
bisa marah, memarahi orang, sedih, bercanda dan lain-lain. Sebagai orang tua yang kesepian: telah
diceritakan juga, pada masa tuanya belaiu telah ditinggal oleh serangkaian
murid-murid kesayangannya yang meninggal lebih dulu, bahkan oleh putranya
sendiri yang mati muda.
Sepeninggalnya
Kong Hu Cu, Konfusianisme dan Ajaran Kong Hu Cu mau tidak mau menjadi tantangan
bagi para Pemikir atau Filosof pada zaman itu. Para pemikir pedatang baru harus
berusaha lebih unggul dari pemikiran dan ajaran Konfusianisme. Ini yang membuat
kebudayaan Tiongkok menjadi lebih semarak dan maju.
Selama
kurun waktu 300 tahunan setelah Kong Hu Cu meninggal, di Tiongkok telah terjadi
polimik antar para pemikir. Hal ini membuat kebudayaan Tiongkok menjadi lebih
hidup, berbagai pandangan dan gagasan cemerlang bermunculan. Misalnya Mo Ti 墨子, Menzi 孟子, Xun Zi 旬子, Zuang Zi 庄子, Han Fei Zi 韩非子dan lain-lain,
masing-masing mengemukan pemikirannya yang luar biasa, semua menyumbangkan
pimikirannya untuk peradaban manusia untuk masa-masa yang akan datang demi
perbaikan masyarakat yang aman dan santosa.
(
Jilid I ....Habis )
Daftar
Perpustakaan
-
先秦诸子百家争鸣: 易中天 CCTV
-
经典阅读文库 ---- 论语 李薇/主编
-
经典阅读文库 ---- 道德经 李薇/主编
-
中国古典名著精品 ---- 菜根谭 洪应明
著
-
Internet
: http://friesian.com/confuci.htm :
Confucius
-
孔子 -----
維基百科,自由的百科全書 Internet
-
网址:http://www.popyard.org
-
中国人生叢书 ----- 墨子的人生哲学 杨帆/主编 陈伟/著
-
Internet
: http://baike.baidu.com
-
The
Sayings of Mensius / 英译孟子 史俊赵校编
-
南华经 庄子
周苏平 高彦平 注译 安徽人民出版社
-
庄子 逍遥的自由人 林川耀 译编
出版者 :常春树书坊
-
http://www.sxgov.cn/bwzt/wmsxx2/lf/447465_1.shtml 春秋五霸之---晋文公
-
“When China Rules The World - The rise of middle kingdom and the end of the
western world” by Martin Jacques ALLEN
LANE an imprint of Penguin Book, First Published 2009
Tulisan berikut : Jilid II tentang Filsuf / Pemikir pertama Tiongkok yang
mengeritik Kongfusianisme.
No comments:
Post a Comment