Wednesday 8 June 2016

Kong Hu Cu – Kongfusianisme – Pendukung dan Pengeritik Zaman Pra-Dinasti Qin 551 – 221 SM
Jilid I

( 6 )

Karakter Potret Kong Hu Cu yang termula
(http://www.shobserver.com/news/detail?id=7798)


Perasaan Kedukaan dan Kejenakaan Kong Hu Cu

Berdasarkan catatan dan kisah kehidupan yang tercatat dalam sejarah, Kong Hu Cu adalah sosok orang yang sangat mematuhi Tata-Krama dan Etika serta sangat santun. Selama hidupnya selalu mempertahankan dan melaksanakan dengan konsekuen Li atau tata krama/etika dan kesantunan. 

Tiga konsep utama Li dalam kehidupan Konfusianis, pertama, Upacara sakral kepada Leluhur. Kedua, Institusi Sosial dan Politik. Ketiga, Etika dalam kehidupan sehari-hari. Kong Hu Cu dalam kehidupannya selalu dengan konsekuen mematuhi Tata-krama dan Etika tersebut. Bagaimanakah sosok utuh Konghuchu yang sebenarnya?

Kong Hu Cu pada usia 68 tahun kembali lagi ke Negara Lu, Zi Gong dan Ran You berperan sangat penting atas kembalinya beliau ke negara asalnya. Suatu ketika Ran You dipanggil untuk menjadi abdi negara di Negeri Lu, saat berangkat Zi Gong menyampaikan pesan kepada Ran You, bahwa guru kita ingin kembali pulang ke negerinya dan menjadi abdi negara dinegeri asalnya, minta dia untuk mengaturnya.

Kebetulan penguasa Negera Lu, meminta Kong Hu Cu untuk kembali ke negerinya, tapi dengan maksud tidak untuk mempekerjakan Kong Hu Cu menjadi pejabat di negaranya. Mereka hanya menginginkan murid-murid Kong Hu Cu saja yang bekerja untuk mereka, maka sekembalinya di negeri asalnya Kong Hu Cu tidak menjadi abdi negara, melainkan hanya mengajar dan menulis buku ditempat tinggalnya Qu Fu (曲阜), yang juga menjadi sekolahannya. Kini tempat ini menjadi museum Kong Hu Cu, juga makam beliau berada ditempat ini.

Saat Kong Hu Cu berumur 69 tahun, yaitu dua tahun setelah kembali ke negeranya, anak tunggalnya Kong Li meninggal dunia, saat itu Kong Li berumur 50 tahun, saat itu Kong Hu Cu sudah berumur 71 tahun. Kemudian murid kesayangannya Yuan Hui juga meninggal dunia, saat meninggal Yuan Hui berumur 40 tahun, dan saat Kong Hu Cu berumur 72 tahun, lagi-lagi murid kesayangannya yang tadinya paling sering dimarahi Zi Lu tewas dengan gagah berani dalam pertempuran. Setahun kemudian Kong Hu Cu  sendiri juga meninggalkan dunia, saat itu beliau umur 73 tahun.

Sebelum meninggal rupanya beliau sudah mempunyai firasat, suatu hari dengan tiba-tiba beliau berkata kepada Zi Gong : “Saya tidak ingin bicara lagi....(予欲无言yu yu wu yan)”.            Zi Gong mendengar ini sangat terkejut dan berkata: “Guru tidak mau bicara, murid-murid lalu bagaimana?”. 
Kong Hu Cu berujar: “ Langit sudah bicara. Musim Semi, Panas, Gugur, dan Dingin juga terus berjalan, semua mahluk dan tumbuhan terus bertumbuh, Ya,  itulah langit sudah bicara....”  (天何言哉  四时行焉  万物生焉   天何言哉tian he yan zai, si shi hang yan, wan wu sheng yan, tian he yan zai)”.
Zi Gong berkata: “Tapi semua mahluk dan tumbuhan juga tetap tumbuh...”

Tepatnya kapan dan apa artinya Kong Hu Cu mengatakan kalimat ini, tidak tahu. Tapi ada dua perkataan beliau yang dapat ditafsirkan artinya oleh cendikiawan, yang di kemukakan tidak lama ketika menjelang beliau wafat.   “Ya... hingga kini saya sudah lemah, tapi saya belum juga bermimpi bertemu Zhou Gong(周公  甚矣  吾衰也  久矣  吾不复梦见周公 《论语  述而》shen yi, wu shuai ye, jiu yi, wu bu fu meng jian zhou gong).    
“Burung Hong belum juga muncul, sungaipun tidak menunjukan gambar indah, sudah lama saya memdambakannya......”   (凤鸟不至  河不出图  吾已矣 《论语  子罕》feng niao bu zhi, he bu chu tu, wu yi ye ).   

Dua kalimat ini mempunyai makna. Zhou Gong adalah Tokoh Suci idola Kong Hu Cu,  karena Kong Hu Cu selama hidupnya ingin memulihkan sistim tata-krama dan kebudayaan yang telah diciptakan oleh Zhou Gong. Dimana sistim ini telah berhasil menciptakan masyarakat yang santun, hiarki kemasyarakatan teratur dan damai pada zamannya. Namun hal ini masih juga belum terwujud, hingga burung hongpun juga tidak keluar, dan sungaipun tidak menunjuk gambar-gambar yang menandakan kedamaian. Berarti keadaan tidak aman dan kacau.....( seperti dipecaya oleh orang Tionghoa, burung hong, gambar-gambar indah pada riak-riak sungai hanya akan mucul, jika dunia dalam keadaan damai dan tentram..... )    

Itulah yang menjadi idaman Kong Hu Cu, sehingga beliau sering bermimpin bertemu Zhou Gong tokoh idolanya, namun saat menjelang ajal beliau tidak bermimpi bertemu tokoh ini lagi...... Inilah yang membuatnya gundah....... selama hidupnya walaupun keadaan yang di-idamkan seperti zamannya Zhou Gong belum terwujud, tapi dalam mimpi beliau masih bisa merasakannya..... namun saat menjelang ajal, mimpi ini tidak pernah muncul lagi...... sehingga beliau menjadi sangat sedih sekali....... dan merasa sebatang kara....... ditambah dengan kabar Zi Lu tewas, ini menambah kepedihan hatinya .......

Pernah suatu kali, Kong Hu Cu sakit keras, Zi Lu melihat ini menjadi panik dan mulai membentuk pantia berkabung untuk sang guru terdiri dari para murid Kong Hu Cu.  (子疾病    子路使门为臣《论语  子罕》zi ji bing : zi lu shi men wei chen).   Tapi akhirnya Kong Hu Cu sembuh dari sakitnya, mendengar berita Zi Lu membentuk pantia berkabung, Kong Hu Cu marah sekali, dan merahi Zi Lu, beliau berkata : “Zi Lu ini, selalu bikin kacau saja, membuat muslihat untuk menipu orang saja, benar-benar menipu orang. Dia ini mau menggunakan saya untuk menyandera dan  untuk menipu orang, saya ini menipu siapa. Apa saya ini menipu Tian ?” (久矣哉   由之行诈也   无臣而为有臣   吾谁欺   欺天乎《论语  子罕》jiu yi zai, you zhi xin zha ye, wu chen er wei you chen, wu shui qi, qi tian hu).

Perkataan ini membuat kita tidak mengerti, memang kenyataannya Kong Hu Cu walau sakit keras tapi tidak sampai meninggal. Mengapa Zi Lu membentuk ‘Panitia Berkabung”, beliau ini masih belum mau meninggal, Zi Lu dinilai bekerjanya terlalu sembrono (terburu-buru) tidak berpikir jauh.

Mengapa harus demikian? Perkataan ini dikeluarkan Kong Hu Cu karena marah. Menurut tata-krama Li pada masa itu, “Panitia Berkabung” biasanya dibentuk sebelum yang bersangkutan meninggal, tidak seperti sekarang dibentuk setelah yang bersangkut sudah meninggal. Dan “ Panitia Berkabung” hanya boleh dibentuk untuk kematian Raja (天子tianzi) dan Bangsawan Penguasa Daerah(诸侯zhuhou). 

Adat dan sistim kemasyarakatan saat itu, jika Raja atau Bangsawan Penguasa daerah terlihat akan meninggal, maka segera di bentuk “Panitia Berkabung”. Ada yang menyiapkan pakaian kebesaran untuk kematian, pakai-pakaian berkabung untuk para kerabat.

Kemudian semua kerabat dekat dipanggil untuk mengelilingi si sakit, dimana si sakit berbaring ditengah. Terus menunggui perkembangan si sakit, sambil menyaksikan yang bersangkutan hingga mengebuskan nafas terakhir.

Tepi sampai zaman “Peperangan Musin Semi & Gugur” peraturan ini telah banyak dilanggar oleh para pengede saat itu. Banyak pejabat yang tidak selayaknya melakukan hal ini menurut sistim kemasyarakat (Li), ketika mejelang kematiannya juga membentuk “Panitia Berkabung” layaknya seperti seorang raja dan bangsawan gede saja. 

Dan Zi Lu telah melanggar aturan Li ini, karena ‘Panitia Berkabung” seharusnya tidak diperkenan dibentuk untuk seorang Kong Hu Cu.  Beliau merasa tidak patut dirinya diperlaku demikian saat wafat. Ini melanggar tata cara dan sistim yang ada.  

Tapi Zi Lu berpikiran lain karena bagaimanapun gurunya juga pernah menjabat sebagai “Perdana Menteri” Negara Lu dan juga pernah menjadi Pejabat Kepala Keamanan, jadi patut mendapatkan kehormatan demikian. Zi Lu berpikir mengapa guruku tidak berkenan untuk menikmati upacara demikian pada hari akhirnya, maka dia juga ingin berbakti pada gurunya, maka dibentuklah paintia tersebut.

Maksud Zi Lu sebenarnya adalah baik hati, hanya kurang berpikir panjang. Tapi lain lagi dengan cara berpikir Kong Hu Cu, karena beliau selama hidupnya selalu ingin mempertahan tantanan dan sistim kemasyarakatan yang sudah berlaku, beliau tidak hendak melanggarnya. Beliau selalu mempertahankan Li (Sistim kehormatan & Tata Krama Kemasyarakatan kreasi Zhou Gong cs) yaitu Zhou Li 周礼. ( Pada zaman Zhou masyarakatnya damai sejahtera, sistim masyarakat teratur dan tata krama juga baik, namun sejak zaman “Peperang Musim Semi dan Gugur” tata krama sudah kacau, semua peraturan yang telah tertata rapih telah banyak dilanggar dan dunia jadi kacau balau).

Setiap tindak tanduk Kong Hu Cu, selama hidupnya selalu berusaha untuk tidak melanggar sedikitpun aturan-aturan ini. Menurut pengamatan Kong Hu Cu,  saat itu telah menjadi trend para pejabat bawahan juga melakukan upacara-upacara yang selayaknya untuk para raja dan bangsawan. Ini jelas melanggar tantanan peraturan yang berlaku, itulah yang dianggap membuat kekacauan.

Menurut keyakinannya jika dari mula semua masyarakat mematuhinya, maka kekacauan yang terjadi ini bisa dihindari.  Itulah membuat Kong Hu Cu marah atas gagasan Zi Lu untuk membentuk “Patia Berkabung”, karena beliau yang mengajarkan untuk mematuhi Li, sedang sekarang dirinya melanggarnya.

Tapi kini melalui keceborohan muridnya Zi Lu hendak dilanggar. Jadi ini penyebabkan mengapa beliau marah besar terhadap Zi Lu. Kong Hu Cu berujar : “Saya tidak sudi mati didepan “Panitia Berkabung” yang kalian(murid-murid) bentuk, tapi melanggar aturan dan tata-krama ini. Saya lebih suka meninggal dikelilingi para murid saya, meskipun kematian saya dalam keadaan sepi disamping murid-muridku, yang jelas saya yakin saya tidak akan mati dipinggir jalan...dan dibiarkan begitu saja......”  且予   与其死于臣之手也   无宁   死于二三子之手乎  且于纵不得大葬   予死于道路乎《论语  子罕》( qie yu , yu qi si yu chen zhi shou ye, wu ning, si yu er san zi shou hu, qie yu zhong bu de da zhang, yu si yu dao lu hu).

Dari sini kita dapat melihat kesahajaan Kong Hu Cu, dimana beliau sangat sadar akan status sosial dirinya dalam masyarakat yaitu hanya Seorang Pendidik (教书匠jiao shu jiang). Saya tidak memerlukan dan ingin menikmati segala hak yang dimiliki para pejabat dalam upacara tersebut. Inilah Aku Seorang Pendidik, Aku sudi kematianku dikelilingi para muridku.......... Inilah sikap Agung dari seorang Kong Hu Cu.  Sikap dan kepribadian ini yang telah dihormati dan dikagumi semua orang sepanjang masa.........

Dari cerita diatas kita dapat melihat sisi lain dari Kong Hu Cu, yaitu seorang perasa. Beliau berani Marah ; bisa  memarahi orang ; berani mengemukakan pendapatnya, tidak memedam persaaannya, terus terang. (孔子是性情中人kong zi shi xing qing zhong ren = Konghuchu seorang berkarakter).  

Jika kita membaca Analek, seolah-olah semua perkataan Kong Hu Cu adalah ajaran dan gagasan-gagasan, sebenarnya bukanlah demikian. Analek adalah koleksi pembicaraan Kong Hu Cu dengan muridnya, setelah mengalami seleksi dan kajian bertahun-tahun, dan akhirnya diambil semua yang paling sesuai, paling berfilosofi, dikelompokan, kemudian dibukukan. Jadi terlihat sepertinya semua perkataan Kong Hu Cu seolah-olah ber-filosofi.

Sesungguhnya Kong Hu Cu sama dengan kita-kita ini, berdarah daging sama, mempunyai perasaan, kadang berbuat benar dan kadangkala juga bisa salah. Beliau adalah orang biasa, beliau juga seorang yang memiliki rasa senang dan sedih, bisa juga menangis.

Saat Yuan Hui meninggal diumur 40 tahun, dan beliau saat itu sudah berumur lebih dari 70 tahun, saat melayat terlihat sangat sedih sekali, dimana seorang yang sudah tua harus melayat seorang muda, muridnya yang meninggal muda (sehingga timbul perkataan : si rambut putih melayat si rambut hitam白发人送黑发人bai fa ren song hei fa ren ).  

Saat itu beliau menghela nafas panjang sambil berkata : “Rupanya Tian juga akan minta nyawaku....   天丧予  天丧予yi tian sang yu tian sang yu..” Murid disampingnya kaget dan berkata “Guru, Anda sungguh-sunguh sedang sedih...sudahlah.....” Kong Hu Cu sambil menangis terseduh-seduh berkata: “ya saya sunguh-sungguh sedih.... jika saya tidak sedih demi orang ini... kepada siapa lagi saya harus bersedih.....”.    Coba bayangkan setahun kemudian lagi-lagi murid kesayangannya yang gagah berani juga tewas dalam pertempuran, sekali lagi beliau sedih sedih sekali...... menangis sambil beseru terseduh-seduh : “Haiya.... benar-benar Tian akan memutuskan pertaliannya dengan saya (  天诛与 yi tian zhu yu)” terlihat disini bahwa Kong Hu Cu juga bisa manangis. 

Kong Hu Cu juga bisa marah-marah, pernah suatu ketika beliau marah besar saat melihat salah satu muridnya tertidur di siang hari, disaat jam pelajaran. Murid ini bernama Zai Yu宰予nama kecil Zi Wo 子我, dipanggil Zai Wo宰我. Dalam Analek muncul 5 kali, 4 kali dipanggil Zai Wo, hanya saat dimarahi besar disebut Zai Yu.  Saat dia tertidur di siang hari bolong.  Kong Hu Cu memarahi dia : “Kayu yang busuk tidak dapat diukir, tembok yang terbuat dari sampah tidak akan dapat diplester untuk dilicinkan, saya tidak tahu lagi harus memarahi dia dengan bagaimana ...” ( Ini mempunyai arti Zai Yu benar-benar sudah tidak bisa diperbaiki...sehingga dia diumpamakan seperti sampah ...... dengan kata apa baiknya memarahi dia ini )  ( 朽木不可雕也   粪土之墙不可朽也  于予与何诛 《论语  公冶长》xiu mu bu ke diao ye, fen tu zhi qiang bu ke xiu ye, yu yu yu he zhu).    

Rupanya Zai Yu ini telah beberapa kali melanggar displin belajar, sehingga ditegur begitu keras oleh sang guru, tapi rupanya setelah ditegur seperti ini, dia menjadi berubah menjadi baik. Dia berjanji tidak akan berbuat serupa lagi. Ini dapat dilihat dari kalimat dalam Analek yang berikut: Kong Hu Cu pernah berkata : “Dulu saya pernah berkata kepada seseorang: Saya percaya kepada seorang yang berani berkata dan dapat melaksanakannya... Tapi saya sekarang setelah mendengar dia berkata, saya akan melihat bagaimana dia melaksanakan kata-katanya (janjinya)”  (始吾于人也   听其言而信其行 今吾于人也    听其言而观其行 《论语  公冶长》  shi wu yu ren ye , ting qi yan er xin qi xing .   jin wu yu ren ye   ting qi yan er guan qi xing )

Zai Yu walaupun telah ditegur demikian kerasnya, ternyata dia adalah murid yang baik.  Setelah Kong Hu Cu meninggal, Zi Gong mengadakan “Gerakan Pe-Nabi-an Kong Hu Cu” yang pertama tampil mendukung gerakan ini adalah Zai Yu.

Seperti yang pernah di disebutkan Menzi mengatakan : “Zai Yu mengatakan bahwa Kong Hu Cu, guru kita lebih agung dari Raja Yao & Shun尧舜” ( Yao & Shun adalah kaisar pertama di Tiongkok, yang dipercaya sangat agung dan banyak berbakti pada rakyatnya).

Kita bisa melihat seorang murid yang telah dimarahi sangat keras oleh gurunya, tapi tetap dapat melihat keagungan sang guru. Ini tidak lain berkat didikannya dapat menyadarkan kesalahan dirinya, sehingga dia berubah menjadi anak baik dan sadar diri. Ini benar-benar luar biasa jasa dari sang pendidik. Inilah sekelumit cerita dari seorang Kong Hu Cu yang berperan sebagai “Guru Besar” “Jagoan Pendidik...”. 

Ini semua tidak terlepas dari sifat-sifat Kong Hu Cu yang luhur seperti misalnya: Pribadi luhur, sabar, rendah hati, berintelektual tinggi, luas pengetahuannya, supel, sopan dan santun, pencipta budaya santun, sangat sabar dalam mendidik orang, sifat optimis dan selalu riang, pendek kata sangat banyak lagi hal positif yang ada padanya, yang membuat semua orang menghormati beliau.

Kong Hu Cu memiliki pribadi yang berwibawa, daya tarik yang luar biasa atau kharismatik, seorang yang sangat jujur dan lurus, berusaha tidak mau meremehkan siapapun.  Pernah Zi Gong bertanya kepada Kong Hu Cu : “Bagaimanakah seorang bisa dikatakan sebagai  Shi? 子贡问曰   何如斯可为之士矣   《论语  子路》(zi gong wen yue,  he ru si ke wei zhi shi yi). 

Pada masa itu Shi dan Jun Zi 君子adalah status sosial, yang mempunyai dua makna.  Shi bisa bermakna sebagai Status sosial  dan kejiwaan atau kebesaran jiwa dan tabiat. Sedang Jun Zi 君子bermakna pertama sebagai Status sosial yaitu bangsawan. Kedua, Sifat dan karakter atau pribadi yang sepandan dengan bangsawan yaitu sopan, anggun, dan bersifat luhur.

Shi juga demikian dikehendaki bersifat seperti Jun Zi.  Jadi pertanyaan Zi Gong mempunyai arti, orang yang bagaimanakah yang sesuai untuk dikatakan seorang Shi. Kong Hu Cu menjawab: “Mencintai diri dan sayang akan dirinya sendiri, ditugaskan  kemana saja tidak dicemoohkan atau dihina orang, tidak memalukan yang memberi tugas, selalu dihormati orang. Inilah yang dapat dikatakan Shi. (爱惜自己的羽毛, 出使四方  不辱使命  不辱君命 ai xi zi ji de yu mao, chu shi si fang  bu ru shi ming, bu ru jun ming).

Zi Gong bertanya lagi : “Apakah ada standard yang sedikit lebih rendah dari ini?”   Kong Hu Cu menjawab lagi : “Ada.  Jika dalam kelompok hidupnya, semua mengatakan bahwa yang bersangkutan sangat Xiao “ Cinta/Bakti terhadap orang tua” , di kampungnya semua orang mengatakan yang besangkutan sangat menghormati orang yang lebih tua, juga boleh dikatakan Shi tingkat dua...”.   

Zi Gong tanya lagi : “Apakah ada standard yang lebih rendah dari ini?”.    Kong Hu Cu menjawab lagi : “Yang lebih rendah dari ini adalah “orang kecil”, orang yang pembicaraannya dapat dipercaya, dan perbuatannya sesuai dengan tutur katanya. Ini adalah Shi tingkat tiga.” (言必信  行必果了(yan bi xin , xing bi guo le). ( bisa dilihat jika menurut standar kita sekarang orang  yang demikian sudah menjadi orang budiman, bukan orang kecil lagi. Tapi menurut standard Kong Hu Cu orang demikian sudah dikategorikan tingkat ketiga).  

Lalu Zi Gong bertanya lagi : “ Bagaimana dengan pejabat sekarang yang sedang berkuasa? Menurut guru bagaimana?” Kong Hu Cu menjawab : “Yi yaaa, mereka itu tidak masuk dalam hitungan atau tidak ada apa-apa(nya)....(噫,斗筲之人  何足算也《论语  子路》yi... dou shao zhi ren, he zu suan ye)”

Memang Kong Hu Cu jika sudah tidak senang kepada seseorang, beliau tidak mau berhubungan dengan yang bersangkutan.  Pernah suatu kali ada seorang akan menemui beliau, tapi beliau tidak mau menemuinya. Si tamu ini bertanya kepada penjaga rumah, penjaga rumah ini masuk kedalam kamarnya memberitahu ada tamu ingin bertemu. Beliau menyuruh penjaga rumah mengatakan bahwa beliau sedang tidak enak badan (sakit), lalu penjaga rumah ini keluar memberi tahu si tamu. Tapi ketika tamu ini baru keluar dari pintu, Kong Hu Cu menurunkan kecapinya, sengaja memainkan dengan keras dan bernyanyi.   (取琴而歌  使之闻之 《论语  阳货》qu qin er ge , shi zhi wen zhi). 

Rupanya beliau dengan sengaja biar si tamu mendengar, yang bermakna bahwa saya tidak sakit, saya hanya tidak mau bertemu denganmu. (memang Kong Hu Cu juga pandai bernyanyi, dan gemar menyanyi..) dalam Analek ada dicatat: (与人歌而善  必使反之  而后和之  《论语  述而》yu ren ge er shan, bi shi fan zhi, er hou he zhi).

Kong Hu Cu menyanyi bersama-sama dan merasa sangat gembira, pandai membuat koor dalam mengiringi orang lain bernyanyi, serta pandai berimprovisasi, sehingga bisa menambah suasana lebih semarak dan suasana jadi lebih bergembira...sering kali orang memintanya menyanyi lagi setelah mendengar beliau menyanyi.....

Kong Hu Cu memang cukup jenaka, suka bercanda.  Ada salah satu murid yang bernama Yan Yan言偃 bernama kecil Zi You子游 , dia juga menjadi pejabat penguasa dikota kecil Wu Cheng ( 武城宰) dekat Ibu kota Lu, dan dekat kota tempat tinggal Kong Hu Cu,  Qu Fu (曲阜).

Suatu kali murid ini mengundang Kong Hu Cu untuk berkunjung ke Kotanya. Ketika baru masuk dalam kota Wu, terdengarlah paduan musik, dalam sekolahan terdengar musik mengalun dan murid-murid sedang membaca ‘Kitab Puisi-Bagian Li-Yue’ bersama-sama (Shi Shu Li Yue 诗书礼乐).

Mendengar ini Kong Hu Cu tertawa, sambil berkata : “Kota Wu , adalah terbaik, sekarang sudah seperti desa kita...sudah bisa mengajar budaya tata-krama dan musik. ( Li Yue礼乐), tapi sambutan ini  bagaikan menyembelih ayam dengan pisau pemotong sapi.....夫子莞而笑曰   割鸡焉用牛刀《论语 阳货》(fu zi wan er xiao yue, ge ji yan yong niu dao”. 

Yan Yan mendengar ini menganggapnya serius, sambil menunduk-nunduk hormat mohon petunjuk kepada gurunya. Dia mengira telah perbuat salah. Lalu bertanya : “Murid, mendengar guru mengajarkan kepada kita, orang bijak setelah belajar Dao(kebenaran) akan menjadi bajik dan menjadi orang yang berperasaan cinta kepada sesama, orang kecil setelah belajar Dao/Tao akan mudah diatur, apakah benar ini yang diajarkan oleh guru.(君子学道则爱人    小人学道则易使 《论语  阳货》(jun zi xue dao ze ai ren, xiao ren xue dao ze yi shi)”.

Kong Hu Cu menjawab : “Ya. Ya memang ini yang diajarkan guru.” .   
Yan Yan berkata: “Dan kini kita telah pratekkannya, seharusnya kita tidak ditertawai...”.   
Kong Hu Cu berkata : “Ya ya benar benar.... tapi kini saya hanya bercanda saja..... Yan Yan berkata benar, berkata benar.”  
Rupanya Kong Hu Cu hanya bercanda, tapi dapat kita bayangkan situasi pada saat itu, dikira sedang serius, tapi ternyata hanya guyonan saja.....

Dari sekelumit cerita diatas dapat dilihat, Kong Hu Cu tidak saja sangat terpelajar, tapi juga memiliki karakter, layaknya seperti orang biasa yang bisa bercanda, senang bermusik dan menyanyi. Namun saat jengkel juga bisa marah-marah, dan bisa membenci orang, tapi tidak bersikap pura-pura.

Dari gambaran diatas dapat disimpulkan, Kong Hu Cu ini sebenarnya orang yang bagaimana?  Cendikiawan menyimpulkan beliau sebagai tokoh sebagai berikut.
Pertama. Pencipta Besar Kebudayaan (文化巨人wen hua ji ren) ;
Kedua. Pejabat Yang Kecewa (失意官员shi yi guan yuan);
Ketiga. Guru Tauladan (摸范教师mo fan jiao shi);
Ke-empat.Seorang yang berkarakter (信情中人 xin qing zhong ren).
Kelima. Seorang tua yang kesepian (孤独 长者gu du chang zhe).

Pencipta Kebudayaan

Dikatakan Pencipta Besar Kebudayaan, karena beliau telah meneruskan dan memperbaiki, kebudayaan luhur dari Zhou Barat yang pada saat itu merupakan peradaban yang luhur, dimana sistim tata krama dianggap telah maju.

Tapi saat itu Kong Hu Cu hanya mengatakan bahwa beliau hanya coba meneruskan dan menyiarkan kebudayaan ini kepada masyarakat pada masa itu. Beliau menyatakan dirinya tidak menciptakan kebudayaan tersebut (述而不作shu er bu zuo). Karena tokoh terdahulu telah menciptakannya, dan sudah sangat sempurna.

Beliau menganggap jika berhasil menurunkan dan menyiarkan kebudayaan ini, dianggap sudah melaksanakan tugasnya. Tapi dalam perjalanan menyiarkan dan meneruskan kebudayaan ini, sebenarnya beliau juga telah mencipta.

Melalui seleksi dan melakukan penjelasan atas kebudayaan kuno ini, dengan sendirinya mengemukakan pandangan-pandangannya, dan bahkan kemudian telah mempengaruhi dunia hingga kini. 

Maka ada yang mengatakan janganlah meremehkan penerus dan penyiar kebudayaan, mereka diharuskan mengadakan penyesuaian-penysuaian agar sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Maka demikian mengapa Kong Hu Cu dinobatkan sebagai seorang Pencipta Besar Kebudayaan.

Dikatakan Pajabat Yang Kecewa, seperti yang telah dicerita di tulisan lalu, Kong Hu Cu memang berkeinginan menjadi abdi negera dan pejabat, tapi kenyataannya mengalami kekecewaan-kekecewaan. Meskipun belaiu ingin melaksanakan gagasan-gagasan politiknya,  tapi situasi saat itu tidak mendukung, karena situasi kala itu telah sangat berubah.

Tapi beliau masih tetap mencoba untuk mengajarkan ajaran kunonya, maka dengan sendirinya tidak dapat diterima oleh masyarakat saat itu, karena dianggap sudah kuno, maka tidak heran kemana saja beliau pergi mengalami kekecewaan. (知其不可而为之zhi qi bu ke er wei zhi)

Dikatakan sebagai Guru Tauladan, seperti yang telah diceritakan juga dimuka, bahwa Kong Hu Cu coba menjadi abdi negara untuk melaksanakan gagasan politiknya, tapi jika tidak berhasil maka dicoba mempengaruhi politik kepada para penguasa dengan mengembara ke-negara-negara, jika ini juga tidak berhasil, maka beliau tetap tidak berhenti mencoba, tapi dengan mendidik murid-muridnya untuk menjadi abdi negara, melalui murid-muridnya ini didorong untuk melaksanakan gagasan-gagasan politiknya. 

Dengan renacana yang terakhir ini, ternyata beliau berhasil. Setelah Kong Hu Cu meninggal banyak murid-muridnya menjadi pejabat negara, dan itulah penyebab penting mengapa Kong Hu Cu bisa diproklamirkan sebagai Nabi.  Para murid-murid ini menyebar ke negara-negara lain, menjadi pejabat di negara tersebut, tidak heran jika para murid-murid ini akan mempromosikan keagungan gurunya----Kong Hu Cu.

Maka ada cendikiawan yang mengatakan, “Murid mengadalkan guru untuk menjadi terkenal, guru mengadalkan murid untuk jadi dikenal.”  Namun kebanyakan Guru mengadalkan Murid-muridnya untuk menjadi terkenal. Jika seorang guru berhasil mendidik murid menjadi berhasil, ini benar-benar suatu rezeki.  Yang lebih penting lagi, Kong Hu Cu telah memberi jalan kepada para terpelajar pada masa itu, suatu jalan keluar untuk hidupnya, yaitu menjadi Abdi Negera /Pejabat. Sehingga pada masa setelah itu para terpelajar semua menuju ke jalan ini.   

Sepanjang sejarah di Tiongkok para terpelajar telah dibuka jalan keluar untuk pekerjaannya yaitu menjadi pejabat. Maka para terpelajar yang berhasil menjadi pejabat ini tidak heran jika menjadikan Kong Hu Cu sebagai Nabi.

Kong Hu Cu sebagai orang yang berkarakter, telah diceritakan dimuka bahwa beliau bisa marah, memarahi orang, sedih, bercanda dan lain-lain.  Sebagai orang tua yang kesepian: telah diceritakan juga, pada masa tuanya belaiu telah ditinggal oleh serangkaian murid-murid kesayangannya yang meninggal lebih dulu, bahkan oleh putranya sendiri yang mati muda.

Sepeninggalnya Kong Hu Cu, Konfusianisme dan Ajaran Kong Hu Cu mau tidak mau menjadi tantangan bagi para Pemikir atau Filosof pada zaman itu. Para pemikir pedatang baru harus berusaha lebih unggul dari pemikiran dan ajaran Konfusianisme. Ini yang membuat kebudayaan Tiongkok menjadi lebih semarak dan maju. 

Selama kurun waktu 300 tahunan setelah Kong Hu Cu meninggal, di Tiongkok telah terjadi polimik antar para pemikir. Hal ini membuat kebudayaan Tiongkok menjadi lebih hidup, berbagai pandangan dan gagasan cemerlang bermunculan. Misalnya Mo Ti 墨子, Menzi 孟子, Xun Zi 旬子, Zuang Zi 庄子, Han Fei Zi 韩非子dan lain-lain, masing-masing mengemukan pemikirannya yang luar biasa, semua menyumbangkan pimikirannya untuk peradaban manusia untuk masa-masa yang akan datang demi perbaikan masyarakat yang aman dan santosa.
( Jilid I ....Habis )

Daftar  Perpustakaan
-          先秦诸子百家争鸣易中天 CCTV
-          经典阅读文库 ---- 论语       李薇/主编
-          经典阅读文库 ---- 道德经       李薇/主编
-          中国古典名著精品 ---- 菜根谭      洪应明  
-          Internet : http://friesian.com/confuci.htm  : Confucius
-          孔子  -----   維基百科,自由的百科全書 Internet
-          网址:http://www.popyard.org
-          中国人生叢书    -----   墨子的人生哲学        杨帆/主编    陈伟/
-          Internet : http://baike.baidu.com
-          The Sayings of Mensius / 英译孟子      史俊赵校编
-          南华经    庄子   周苏平    高彦平   注译    安徽人民出版社
-          庄子   逍遥的自由人     林川耀 译编  出版者 :常春树书坊
-          http://www.sxgov.cn/bwzt/wmsxx2/lf/447465_1.shtml   春秋五霸之---晋文公
-          “When China Rules The World -  The rise of middle kingdom and the end of the western world”  by Martin Jacques ALLEN LANE an imprint of Penguin Book, First Published 2009

Tulisan  berikut : Jilid II  tentang Filsuf / Pemikir pertama Tiongkok yang mengeritik Kongfusianisme.



No comments:

Post a Comment