Monday 6 June 2016

Kong Hu Cu – Kongfusianisme – Pendukung dan Pengeritik Pada Zaman Pra-Dinasti Qin 551 – 221 SM
Jilid I
( 1 )
Kong Hu Cu dan Para muridnya
( kongzi.baike.com)

Sebagian materi yang terdapat dalam tulisan ini diambil dari nasakah penulis dan media TV dan tulisan dari CCTV Tiongkok, yang  disesuaikan dengan pengertian umum kita. Selain itu, penulis juga melengkapi penulisan ini melalui buku-buku berbahasa Tionghoa yang pernah penulis koleksi selama puluhan tahun dan beberapa situs jejaring yang berkaitan dengan Kong Hu Chu dan para pemikir zaman Pra Dinasti Qin dalam bahasa aslinya dan Inggris. Melalui tulisan ini, penulis berharap pembaca dapat lebih memahami latar belakang dari tulisan-tulisan Kong Hu Cu, berikut dengan ajaran-ajaran dan penerapannya dalam hidup masa kini.  Selain itu teks asli juga sengaja dituliskan menurut sumber aslinya seperti Analek (论语lun’yu), dengan tujuan bahwa pembahasan memang berdasarkan sumber literatur yang berkaitan, selain itu kadang kala untuk membedakan nama-nama negara dan orang yang berlaval sama tapi berlainan, misalnya negara Wei dan Wei, dibacanya sama tapi menunjukkan negara yang berbeda. Disamping itu diharapkan agar bagi yang memahami bahasa Mandarin akan bisa lebih menarik, dan bisa lebih menggali lagi isi dari sumber aslinya.

Sosok Kong Hu Cu

Kong Hu Cu (551 SM-479 SM)—kadang disebut Kongcu (Hanzi: 孔夫子、孔子, Hanyu Pinyin: Kongfuzi, Kongzi)—adalah seorang guru, orang bijak, atau filsuf Tiongkok yang terkenal. Filsafatnya mementingkan moralitas pribadi dan pemerintahan, dan menjadi populer karena asasnya yang kuat pada sifat-sifat tradisional Tionghoa. Oleh para pemeluk agama Kong Hu Cu, ia diakui sebagai Nabi. Ia adalah pendiri Konfusianisme (儒家思想), sebuah paham yang memiliki pengaruh kuat dalam kebudayaan orang-orang Tiongkok, semenanjung Korea, Jepang, Vietnam dan daerah-daerah sekitarnya, sehingga kawasan tersebut dapat dikatakan sebagai Sabut Konfusianisme. 

Kong Hu Cu lahir pada 28 September 551 SM (di negeri Lu() di kota Zou Yi, desa Chang Ping, lembah Kong Song (kini jazirah Shandong kota Qu Fu (曲阜)). Beliau adalah putra bungsu Shu Liang He (叔梁紇) dari istrinya yang bernama Yan Zheng Zai (顏徵在). Ia memiliki sembilan kakak perempuan dan seorang kakak laki-laki yang cacat kaki bernama Meng-pi (孟皮) dari Ibu tirinya yang bernama Shi Si (施氏). Konon, pernikahan antara Shu Liang He—yang notabene sudah berusia 72 tahun—dengan Yan Zheng Zai—seorang gadis berusia 18 tahun—dilatarbelakangi oleh keinginan Shu Liang He untuk memiliki seorang putra yang sehat. 
Pada usia mudanya pernah menjadi abdi negara beberapa kali. Pada usia 29 tahun, Kong Hu Cu belajar musik pada Shi Xiang, seorang guru musik termasyur. Pada usia 56 tahun, Kong Hu Cu memulai pengembaraannya selama kurang lebih 13 tahun. Pada 479 SM Kong Hu Cu wafat.

Karya-karya Kong Hu Cu

Karya-karya Kong Hu Cu dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: kelompok pertama, adalah hasil rangkuman yang dilakukan Kong Hu Cu terhadap beberapa karya-karya yang dianggap penting dalam mencapai keharmonisan, dan kelompok kedua, yang notabene merupakan hasil karya para muridnya yang berisi tentang ajaran-ajaran Kong Hu Cu kepada murid-muridnya. 

Beberapa karya yang termasuk dalam kelompok pertama, antara lain:  

Shi Jing (詩经) (Buku tentang Puisi), merupakan kumpulan tulisan yang terdiri dari 305 puji-pujian dalam berbagai bahasa dan di dalamnya terdapat enam yang mempergunakan musik dan judul tanpa teks. Kumpulan tulisan ini umumnya berasal dari masa awal dinasti Zhou (sebelum Kong Hu Cu). 
Shi Ching (史经) (Buku tentang Sejarah), merupakan kumpulan dokumen sejarah yang dimulai dari proklamasi Raja Yao yang agung (2757-2258 SM) hingga Bangsawan Mu dari Chi (659-621 SM). 
Yi Li (仪礼) (Buku tentang Upacara), merupakan buku yang berisi kumpulan upacara-upacara dan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari di masa feodal. 
Yi Jin (易经) (Buku tentang Perubahan), merupakan kumpulan tulisan yang menerangkan tentang prinsip-prinsip kosmis dan evolusi sosial yang didasarkan atas ramalan dengan menggunakan oktogram. 
Yue Jing (乐经) (Buku tentang Musik), merupakan kumpulan tulisan yang dikumpulkan pada masa sebelum Dinasti Han, tetapi pada masa perkembangannya ada beberapa bab yang hilang, dan lebih dikenal sebagai Li Chi. 
Chun Qiu (春秋) (Musim Semi dan Gugur), merupakan kritik sejarah tentang politik selama pemerintahan 12 Bangsawan dari negara Lu. 

Sementara itu, karya-karya yang termasuk dalam kelompok kedua, antara lain:  

Lun Yu (論語) (Analects), merupakan kumpulan catatan percakapan antara Kong Hu Cu dengan murid-muridnya. 
Zhong Yong (中庸) (Doktrin tentang Ajaran Jalan Tengah), merupakan kumpulan ujaran Kong Hu Cu mengenai jalan tengah (Tao). Tao merupakan inti pokok dari semua pemikiran Tionghoa. Kitab ini disusun oleh Tzu Xi (朱熹) (492-431 SM) yang adalah cucu dari Kong Hu Cu 
Da Xue (大学) (Ajaran Agung), berisi tentang ajaran-ajaran agung Kong Hu Cu. Kitab ini disusun oleh Zengzi (曾子) (505-436 SM) yang diteruskan secara berkelanjutan oleh murid lainnya, termasuk Zhu Xi (朱熹) (492-431 SM)—yang juga adalah guru dari Mengzi (孟子). 

Gelar Anumerta Yang Pernah Dinobatkan Kepada Kong Hu Cu

·         Pada 479SM Raja Lu Aigong 鲁哀公memberi gelar Nifu尼父 berarti Yang Mulia Ni (sangat berpengaruh);
·         Pada tahun 1M Raja Han Pingdi汉平帝 memberi gelar Bao Zheng Xuan Ni Gong褒成宣尼公 berarti Pangeran Ni yang Cerah Bathin dan Sempurna;
·         Pada tahun 492M Raja Wei Xiao Di(北魏孝文帝) memberi gelar Wen Sheng Ni Fu 文圣尼父berarti Nabi Guru Agung Ni Yang Mulia;
·         Pada 580M Raja Zhou Jindi(北周静帝) memberi gelar Zou Guogong 邹国公berarti Raja dari Zou( salah satu distrik di Shngdong);
·         Pada tahun 581M Sui Wendi(隋文帝) memebri gelar Xian Shi Ni Fu 先师尼父berarti Guru Agung Mulia Ni;
·         Pada 628M Raja Tang Tai Zong (唐太宗) memberi gelar Xian Sheng先圣 dan Xianfu宣父berarti Nabi Agung dan Nabi Mulia;
·         Pada 666M Raja Tang Gao Zong唐高宗memberi gelar Taishi太师 berarti Guru Agung; Pada 690M RatuWu Zhi Tian武则天 memberi gelar 隆道公Long Dao Gong berarti Raja Dao Agung:
·         Pada 739Mraja Tang Xuan Zong唐玄宗memberi gelar 文宣王 Guru Agung;
·         Pada 1008M dan 1012M RajaSong Zheng Zong宋真宗 memberi gelar Xuan Sheng Wen Wang 玄圣文宣王 dan Zhi Sheng Wen Xian Wang至圣文宣王 berarti Nabi Guru Agung Misterius Yang Mulia dan Nabi Guru Agung Yang Mulia;
·         Pada 1307M Raja Yuan Cheng Zong元成宗 memberi gelar Da Chen Zhi Zheng Wen Xian大成至圣文宣王 berarti Nabi Guru Agung Yang Berhasil;
·         Pada 1530M Raja Ming Shi Zong明世宗 memberi gelar Zhi Sheng Xian Shi至圣先师berarti Nabi Guru Yang Selalu Berhasil, pada 1645M Raja Qing Shi Zhu清世祖 memberi gelar Da Cheng Zhi Sheng Wen Xian XianShi大成至圣文宣先师 berarti Nabi Abi Guru Agung Yang Paling Mulia dan Berhasil;
·         Pada 1935M Pemerintah Republik Tiongkok memberi gelar Da Cheng Zhi Sheng Xian Shi大成至圣先师berartiNabi Guru Agung Yang Berhasil.  ( http://zhidao.baidu.com/question/68233891.html?fr=qrl&cid=974&index=2) (http://ci.daheyu.com/170002.html)

Siapakah Sebenarnya Sosok Kong Hu Cu Itu?

Jika kita bertanya kepada orang Tionghoa, maka hampir semua orang akan mengatakan bahwa beliau adalah Nabi. Sejak ribuan tahun lalu ketika zamannya Mensius/Mengzi(孟子) maka Kong Hu Cu telah definitif diproklamirkan sebagai Nabi. Menzi mengatakan bahwa Nabi ada 4 macam. Dan Kong Hu Cu adalah Nabi sepanjang masa (圣之时也sheng zi shi ye, sekarang dijuluki Nabi Besar Sepanjang Masa. Menurut Pujangga besar Lu Xun(鲁迅luxun) menjuluki Kong Hu Cu sebagai “Nabi Modern”(摩等圣人mo deng sheng ren).  Menzi menjuluki Kong Hu Cu “Nabi Sepanjang Masa 圣之时也(sheng zhi shi ye)”  karena menganggap Nabi ini adalah yang paling dapat menyesuaikan dengan keadaan zaman.

Jika memang benar demikian adanya, maka yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah: Bagaimanakah Kong Hu Cu menanggapi julukan nabi yang diberikan kepadanya? Terhadap pertanyaan ini, semasa hidupnya Kong Hu Cu pernah mengatakan bahwa andaikata saya dijuluki sebagai seorang nabi atau seorang bijak, saya tidak berani menerimanya (若圣与仁 ;则吾岂敢《论语:述而》—ruo sheng yu ren, ze wu qi gan). Jelaslah, bahwa sesungguhnya Kong Hu Cu tidak pernah menganggap dirinya sebagai nabi.   

Meskipun demikian, semasa hidupnya banyak orang yang menghendaki agar beliau dipandang sebagai nabi. Hal ini terungkap dalam percakapan antara seorang pejabat dengan salah satu murid Kong Hu Cu yang bernama Zi Gong(子贡zigong). Ketika pejabat itu bertanya, “ Guru Anda pasti seorang Nabi? Kenapa beliau begitu serba bisa dan serba tahu?” Zi Gong menjawabnya dengan mengatakan, “Ya, beliau memang seorang nabi. Tianlah yang menentukan beliau sebagai nabi. Bahkan, Tian pun menentukan bahwa beliau serba tahu dan serba bisa.” (夫子圣者与,何其多能也, 固天纵之将圣,又多能也 《论语-子罕》—Fu zi sheng zhe yu, he qi duo neng ye, gu tian zong zhi jiang sheng, you duo neng ye). 

Siapakah Zi Gong(子贡)? Dia bermarga Duan Mu(端木duanmu), bernama Ci(ci), 31 tahun lebih muda dari Kong Hu Chu, dan berasal dari Negeri Wei (wei). Zi Gong adalah sosok kedua yang paling banyak disebut dalam Analect (论语—Lun Yu). Ia adalah salah satu murid terpandai Kong Hu Cu. Ia memiliki bakat dan kemampuan sebagai diplomat, politikus, dan pedagang—bahkan kerap dikatakan sebagai murid Kong Hu Cu yang paling kaya. Konon, pengembaraan Kong Hu Cu ke berbagai negeri ditunjang oleh Zi Gong. Hubungan Zi Gong dengan gurunya sangat akrab, tetapi kadang agak sembrono atau urakan. 

Suatu ketika, Zi Gong pernah bertanya pada Kong Hu Cu, “Guru, menurutmu saya ini termasuk orang macam apa?” (賜也何如—ci ye he ru). Kong Hu Cu menjawab pertanyaan ini dengan menyatakan, “Kamu adalah sarana” (器也—qi ye). Zi Gong melanjutkan pertanyaannya dengan bertanya, “Sarana apa yang kau maksud guru?” (何器也—he qi ye). Kong Hu Cu menjawab dengan menyatakan, “Kamu adalah tempat sajian” (瑚琏也hu lian ye). Adapun, yang dimaksud dengan sajian dalam percakapan ini adalah sajian yang berada di dalam kelenteng untuk persembahan, secara khusus sajian yang dimaksud di sini adalah tempat makanan yang mulia. Mengacu pada pendasaran ini, dapat dipahami bahwa sesungguhnya dalam percakapan ini Kong Hu Cu memuji Zi Gong sebagai sarana yang bermutu tinggi bak tempat sajian persembahan bagi leluhur yang mulia di kelenteng.   

Namun Kong Hu Cu pernah juga mengatakan bahwa “orang bijak bukan alat atau sarana”( 君子不器jun zi bu qi) dalam hal ini bukan memaki orang. Maksudnya bahwa orang bijak bukan seorang yang hanya berguna untuk suatu yang kaku dan dogmatis, melainkan orang bijak lebih menghendaki Tao/Dao(dao) atau kebenaran hakiki. Kebenaran hakiki adalah diatas semua sarana ini. Menghendaki kebenaran hakiki janganlah menempatkan dirinya sebagai alat atau sarana. Dalam konteks ini Kong Hu Cu sengaja memberi pelajaran kepada muridnya (Zi Gong). Mengapa Kong Hu Cu memberi pelajaran kepada muridnya ini, karena beliau mengetahui bahwa si murid ini memang sangat pandai dan kritis. Tapi mempunyai suatu kecendrungan keblinger, sering kali mempermainkan kepandaiannya, memamerkan kepandaian, dan membanding-bandingkan kepandaiannya dengan orang lain.

Dalam “Analek” bisa dilihat bahwa Zi Gong adalah seorang yang suka mengadu kepandaian dirinya dengan orang lain, dengan maksud memamerkan kepandaiannya dan mencoba menertawakan pihak lain. Bahkan  seringkali mempermainkan orang lain, sehingga sering kali Kong Hu Cu memberi pelajaran dan teguran yang tajam terhadapnya.

Suatu ketika pernah Kong Hu Cu menegur Zi Gong: “ Hai! Zi Gong apakah kamu merasa dirimu hebat dan pandai? Saya tidak pernah mengada-ada seperti dirimu, dimana mencoba mengadu atau membandingkan kepandaian dirinya dengan orang lain.”  Memang tidak baiklah kita berlaku demikian, karena akan membuat orang tersinggung dan malu, serta bisa menyangka dan merasa dirinya paling pandai. Kong Hu Cu pernah berkata “Jika saya berbincang dengan tiga orang, saya pasti akan bisa menyerap pelajaran dari mereka(三人行,必有我师san ren hang, bi you wo shi” maksudnya setiap orang masing-masing akan memiliki kelebihan, setiap orang memiliki keunggulan. Lebih banyaklah melihat kelebihan orang lain, dan kurangi melihat kekurangannya. Janganlah coba mengorek penyakit/kelemahan orang lain, lebih banyaklah belajar dari kelebihan orang lain, dan mengambil hikmah tersebut untuk diri kita sendiri. Kong Hu Cu memang sering berkata tajam terhadap murid ini. Meskipun demikian Kong Hu Cu sangat menyukai Zi Gong. Pada saat menjelang ajal, pernah Konghuchu berujar kepada Zi Gong, (disaat beliau sudah sakit berat) : “Zi, mengapa kau datang begini terlambat? Jika saya meninggal siapakah yang akan meneruskan pekerjaaan saya ini?”   Zi Gong langsung menjawab ; “ Zi Gong”

Dan kenyataan memang demikian, setelah wafatnya sang guru (Kong Hu Cu), maka dialah yang menggerakan “ Gerakan Penabian Kong Hu Cu”. Dia memproklamirkan Kong Hu Cu sebagai Nabi, memang saat itu ada yang pro dan kotra, ada sebagian yang coba mengeliminir dan menentang gerakan tersebut. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Zi Gong lebih hebat dari gurunya.

Tapi Zi Gong tampil bicara : “Kalian ini tahu apa? Jika diumpamakan sebuah rumah, rumahku ini tembok yang halamannya sangat rendah, hanya setinggi pundak saya. Jadi kalian dapat melihat dengan jelas rupa rumahku dengan jelas. Tapi rumah guru kita (Kong Hu Cu) bertembok pagar tinggi dan berhalaman sangat luas, kalian tidak mungkin dapat meraba dan melihatnya. Mana mungkin kalian tahu betapa dalamnya intelektual beliau. Orang lain dikatakan pandai tapi hanyalah bagaikan sebuah bukit kecil, tapi Guru kita ini adalah bak Matahari & Bulan, tiada seorangpun yang dapat melawan kepandaiannya dan pengetahuannya.   Maka pada suatu ketika saat seorang pejabat pemerintah menanyakan Zi Gong, apakah gurumu itu seorang Nabi, maka serta merta dijawab “Ya” oleh dia, Tian yang telah menentukan demikian, bahwa beliau sebagai Nabi.  Kong Hu Cu semasa hidupnya sangat berendah hati, tidak mau mengakui dirinya seorang Nabi. Tapi selama kurun waktu dua ribu tahun lebih, Kong Hu Cu dijuluki Nabi Pengajar Sepanjang Masa(万世师表wan shi shi biao), dan sangat dihormati oleh banyak orang didunia.

Konon Kong Hu Cu mempunyai anak didik sebanyak 3000 orang, diantaranya 72 orang murid yang sangat menonjol dan pandai. Gelar Nabi ini melalui murid-muridnya ini kemudian menyebar. Namun, sebagaimana yang sudah diutarakan sebelumnya di atas, Kong Hu Cu tidak menyetujui dirinya dianggap seorang Nabi, tapi bagaimanakah beliau menanggapi dirinya sendiri?

Ketahuilah bahwa masa mudaku sangat miskin, hingga harus mengerjakan berbagai pekerjaan, bahkan pekerjaan yang rendah sekalipun, seperti membersihkan kotoran, pokoknya segala pekerjaan yang menyusahkan dan melelahkan, pekerjaan khas orang bawahan”. Kong Hu Cu yang telah dianggap Nabi yang sangat dihormati oleh masyarakat. Tapi banyak yang tidak mengetahui bahwa beliau pada masa mudanya adalah seorang anak susah. (太宰知我乎,吾少也贱 ,故多能鄙事,君子多乎哉,不多也。《论语-子罕》tai zai zhi wo hu, wu shao ye jian , gu dao neng bi shi, jun zi dao hu zai, bu dao ye).

Nenek moyang Kong Hu Cu sebenarnya adalah seorang pejabat besar/bangsawan dari Negeri Song (song), tapi kondisi rumah lambat laun menurun menjadi miskin. Pada akhirnya tidak lagi bisa terus hidup di Negeri Song , maka mereka pindah ke Negeri Lu. Tiba di Negeri Lu ayahnya mendapat jabatan rendah di negeri ini, dan pada saat Kong Hu Cu berumur 3 tahun ayahnya meninggal dunia. Jadilah beliau seorang anak piatu yang diasuh oleh ibunya seorang janda. Dalam keadaan demikian beliau harus mengerjakan macam-macam kerjaan untuk menyambung hidupnya.

Pernah menjadi pembantu dirumah Pejabat kerajaan, penjaga gudang, merawat hewan peliharaan atau pengangon, menjadi pemegang pembukuan, lambat laun merambat kepekerjaan yang lebih atas dan  yang lebih terhormat. Tapi kepandaiannya didapat berkat otodikdak atau belajar sendiri ( 自学成才zi xue chen cai), maka beliau berkata (吾少也贱 ,故多能鄙, 事故多能鄙事,君子多乎哉,不多也。Wu shao ye jian, gu dao neng bi, shi gu dao neng bi shi, jun zi dao hu zai, bu dao ye ) yang mempunyai dua  penafsiran, yaitu :
  1.    “Saya hanyalah orang rendahan, karenanya bagaimana mungkin saya bisa menjadi seorang nabi. Seorang bijak (君子junzi) bukanlah seorang yang hidup rendahan seperti saya.” ( arti   orang bijak atau君子jun zi) pada zaman itu akan dibahas kemudian ).
  2.   Saya memiliki banyak kemampuan karena masa kecil saya susah. Saya telah mengerjakan pekerjaan yang tidak mau dikerjakan oleh kebanyakan orang, apakah mereka yang terbiasa hidup dengan segala fasilitas yang berkecukupi mau hidup dengan cara demikian?” 
Sebenarnya kunci dari kalimat diatas ada pada kata bijak(君子junzi) ini, yang mempunyai arti “Pangeran” atau dapat diartikan “Orang Tinggian” atau kaum elit.   Terlepas dari perbedaan kedua arti tersebut, jelaslah bahwa yang dimaksud dengan orang bijak oleh Kong Hu Cu adalah orang yang berkecukupan, tidak memiliki masalah tentang sandang, pangan, dan papan, cukup mengulurkan tangan dan segalanya dapat diperoleh dengan mudah. Kondisi ini jelas bertolak belakang dengan yang dialaminya. 

Berangkat dari pendasaran diatas sebagian cendikiawan lebih cendrung menyetujui rujukan kedua diatas, dimana pengalaman masa kecil dan masa muda Kong Hu Cu yang pada akhirnya menjadikan beliau sebagai seorang Nabi besar, dan yang membuat Dia luas pengetahuannya serta serba bisa. Seperti yang telah kita lihat bagi orang yang serba dimanjakan dengan segala macam fasilitas, biasanya sulit untuk mengharapkan dia akan menjadi tabah dan serba berkebisaan.
Sosok Kong Hu Cu dengan pengalaman hidup dimasa muda yang demikian itu, maka tidak heran jika beliau menjadi orang besar dan berbudaya. Walaupun beliau sendiri tidak mengakui dirinya seorang Nabi, tapi bagaimanapun juga beliau telah mejadi seorang Nabi yang tersohor. Demikian juga kita ketahui seringkali jika seorang sudah menjadi besar dan terkenal biasanya akan malu mengakui asal usul dirinya dari orang rendahan, dan yang pernah mengalami banyak sekali kesusahan, karena kuatir dicemohkan atau dianggap rendah oleh khalayak.
Tapi yang kontroversial, Kong Hu Cu pernah juga berkomentar yang menganggap rendah pekerjaan yang pernah Dia lakukan pada masa mudanya, dan menyebutkan pekerjaan itu kerjaan rendahan, beliau menentang muridnya belajar bertani, melakukan pekerjaan kasar. Namun walau bagaimanapun yang membanggakan adalah Dia berani terus terang mengatakan ini. Maka kita patut menghomati dan respek kepada Kong Hu Cu sepanjang masa.

Seperti telah dituliskan diatas bahwa Kong Hu Cu tidak mengakui dirinya adalah seorang Nabi, dan mengatakan bahwa dirinya hanya orang biasa saja ( 吾优人也wu you ren ye ).  Namun cendikiawan mengatakan beliau adalah seorang Intelektual(学人xue ren), disebut demikian karena ada tiga alasan :

-          Suka Belajar(好学 hao xue)
-          Professional dalam belajar (博学 bo xue)
-          Fleksibel dalam belajar (活学 huo xue)

Disebut Suka belajar, karena beliau seorang yang gemar belajar. Semboyan beliau adalah “Janganlah bosan belajar, tiadalah mau merasa lelah belajar. Selalulah belajar, tanpa harus malu bertanya kebawah. (学而不厌,诲人不倦。敏而好学,不耻下问 xue er bu yan, hui ren bu juan, min er hao xue, bu chi xia wen) . Beliau juga pernah berkata : “Andai ada sepuluh rumah disuatu tempat, ada yang seperti saya tidak hanya jujur dan setia juga patuh aturan tidaklah heran. Tapi tidaklah banyak yang gemar belajar seperti saya.”  (十室之邑,必有忠信如丘者焉,不如丘之好学也《论语:公治长》shi shi zhi yi, bi you zhong xin ru jiu zhe yan, bu ru jiu zhi hao xue ye).

Kedua, Profisional dalam belajar(博学bo xue). Suatu kali seorang dari Negeri Wei tanya kepada Zi Gong: “Dimanakah Kong Hu Cu itu belajar atau berguru? Mengapa pengetahuannya begitu tinggi ”  Jika dicermati dengan seksama, maka ada dua implikasi yang muncul, pertama didasari oleh rasa ingin tahu yang tulus, kedua mengusut karena curiga beliau lulusan dari mana. Memang dahulu juga sama seperti masa kini, jika menjumpai seorang cukup pandai, maka akan banyak orang akan menanyakan lulusan mana, gurunya siapa, berprofesi apa, belajar apa saja dan lain sebagainya? Apakah ilmunya jatuh dari langit sebagai wangsit? Kebetulan sekali Kong Hu Cu itu memang menurut ukuran sekarang adalah Otodidak/Belajar sendiri. ( 自学成才zi xue cheng cai), tapi jika dijawab langsung apa adanya akan menimbulkan prasangka bagi pedengarnya, dimana beliau memang sesungguhnya tidak pernah mendapat pendidikan formal.

Tapi dengan pandainya Zi Gong menjawab bahwa Kaisar Zhao yang konon pencipta kebudayaan Tionghoa, spirit dan semangatnya belum tertelan bumi, berarti belum hilang lenyap. Tapi dimanakah adanya? Tiada lain masih berada dalam kebudayaan masyarakat, dan dihayati rakyat jelata, setiap orang memilikinya. (文武之道,未坠于地, 在人。wen wu zhi dao, wei zhui yi di, zai ren). Lebih lanjut dia menjawab : Guruku Kong Hu Cu apakah perlu berguru khusus kepada seseorang? Itu tidak perlu, dimana-manapun beliau bisa belajar, karena beliau bisa belajar dari masyarakat dan dari orang-orang sekelilingnya. Jadi tidaklah perlu harus mencari guru khusus dan sekolahan khusus. (夫子焉不学,而亦何常师之有fu zi yan bu xue, er yi he chang shi).   Ini adalah jawaban yang sangat cerdik dari Zi Gong, karena jika tidak, yang nanya akan menganggap suatu kebohongan dan kepalsuan.

Orang Tionghoa sering mengatakan “ Seorang pahlawan tidaklah perlu kita tanyakan dari mana asalnya” (英雄不问出处ying xiong u wen chu chu). Seorang jika dia pintar, berintelektual tinggi, apa perdulinya darimana dia asalnya, atau belajar dan lulusan dari mana, bahkan apa perdulinya siapa gurunya.  Maka ada cendikiawan yang bernama Lie Ling 李零 dalam bukunya “ 丧家狗“mengatakan : Seorang guru besar, adalah yang dapat dipelajari oleh siapa saja bahkan oleh rakyat jelata sekalipun. (学无常师才叫大师xue wu chang shi cai jiao da shi ). Labih lanjut dia mengatakan : Kong Hu Cu dianggap berpengetahuan sangat luas dan serba bisa, beliau benar-benar seorang guru besar yang tiada bandingnya, seorang profesional sejati. (大哉孔子,博学而无所成名,子闻之,谓门第子曰,吾何执,执御乎;执射乎,吾御唉. Da zai kong zi, bo xue er wu suo chen ming, zi wen zh, wei men di zi yue, wu he zhe, zhe yu hu, zhe shi hu, zhe yu ai),     《论语-子罕>.

Tapi ada sebagian cendikiawan menganggap beliau memang berpengetahuan luas, tapi tidak mempunyai keahlian mendalam untuk salah satu bidang, jadi beliau hanya tahu sedikit tentang banyak hal, tapi bukannya tahu banyak tentang sedikit hal. Jadi tidak ahli dalam satu bidang saja.
Namun banyak cendikiawan yang membelanya, memang beliau bukan tenaga ahli dalam suatu disiplin ilmu, misalnya ahli penarik kereta kuda yang kejanya seharian hanya menjalankan kereta kuda, atau seorang sniper yang kerjanya hanya menembak tepat sasaran jadi kerjanya hanya berlatih membidik. Beliau adalah profesional dalam multi displin ilmu yang lebih kearah ilmu sosial politik.

Kong Hu Cu Fleksibel dalam belajar. Pengetahuannya memang sangat hidup. Hal ini terjadi karena pada dasarnya ia bukanlah guru yang biasa-biasa saja. Adapun, penegasan ini terungkap melalui ajarannya yang menyatakan, “Jika saya berbincang dengan tiga orang, maka saya pasti akan menyerap pelajaran dari mereka bertiga” (三人行,必有我师—san ren hang, bi you wo shi). Jelaslah, bahwa Kong Hu Cu tidak hanya belajar dari kitab-kitab saja, tetapi juga belajar dari kehidupan dan pengalaman sehari-hari. Itulah sebabnya, mengapa pengetahuannya sangat fleksibel dan tak lekang dimakan zaman. 

Di atas dikatakan bahwa ajaran Kong Hu Cu tak lekang dimakan zaman. Mengapa demikian? Ada sekurang-kurangnya tiga alasan yang dapat dikemukakan untuk menjawab pertanyaan ini, yaitu:   
  1. Komprehensif (悟性wu xin)  , penuh dengan pengertian, luas pandangannya.
  2. Dapat mengerti dengan mendalam ( 贯通 guan dong)
  3. Dapat mempraktekannya dengan tepat (实践shi qian).
Pernah suatu kali Kong Hu Cu menanya kepada murid Zi Gong : “Zi, bagaimana jika kepandaian kamu dibandingkan dengan Yuan Hui? ”, beliau menanyakan Zi Gong karena tahu sekali bahwa dia suka mengadu-adu kepandaian dengan orang lain, biasanya dia selalu lebih unggul.

Zi Gong menjawab: “ Zi (saya) mana mungkin bisa  dibandingkan dengan Yan Hui. Yan Hui itu diajari guru satu yang dia uraikan menjadi sepuluh, sedang saya diajari guru satu belum tentu dapat menguraikan menjadi dua.”   Mendengar jawabannya Kong Hu Cu hanya mengangguk-angukan kepalanya, tanda setuju, serta mengatakan saya sangat setuju dengan pendapatmu. ( 弗如也,吾与汝弗如也《论语·公冶长》fu ru ye, wu yu ru fu ru ye).

Dalam konteks ini Zi Gong menyebutkan teman dengan nama (Yuan Hui) bukannya tidak menghormati Yuan Hui, tapi karena berbicara dengan gurunya untuk menyebutkan nama temannya.
Biasanya jika langsung berhadapan dengan teman, dia akan menyebutkan nama resmi sebagai bentuk hormat, dan tidak dengan kata ganti “kamu atau dia”. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa Kong Hu Cu telah membentuk suatu tatakrama dalam kehidupan sosial dalam masyarakat Tionghoa, dan ini terus berlanjut ribuan tahun. Misalnya seorang rakyat atau pejabat, berhadapan dengan raja dan menyebutkan seseorang, maka akan langsung menyebut namanya, tapi jika langsung berhadapan dengan orangnya maka dia akan menyebut nama resminya sebagai bentuk hormat.

Zi Gong menyatakan Yuan Hui diajari satu dan dapat menguraikan menjadi sepuluh, ini menunjukan akan komprehensifitas dia, berarti luas pandangannya (悟性wu xing). Jadi komprehensifitas sangat penting dalam belajar. Sehingga dalam mendidik, Kong Hu Cu telah mengembangkan dan membina murid-muridnya untuk berpikir secara komprehensif. Inilah yang sangat luar biasa dari cara mendidik dari Kong Hu Cu.  Kinipun banyak pendidik dalam mengajar hanya dikira cukup mengajari ilmu atau pengetahuan saja. Memang ilmu pengatahuan harus diajarkan, tapi mempelajari ilmu pengetahuan yang penting harus disertai kemampuan untuk bisa ditrapkan dalam kehidupan. Kepandaian untuk mempraktiskan ilmu bukanlah karena pandai, tapi harus berpikiran komprehensif. Ilmu pengetahuan itu sendiri hanya dasar, yang penting harus bisa dikembangkan dalam praktek nyata, baru bisa berguna. Kita boleh pandai mengotak atik rumus-rumus atau angka-angka ilmu pengetahuan, tapi tanpa bisa mempraktiskannya tidak ada gunanya.  Karena ilmu pengetahuan itu tidak akan habis untuk dipelajari, walaupuan kita mempunyai memori yang baik, daya ingat yang kuat, tapi akan tidak ada gunanya jika kita tidak dapat mentrapkan dalam kehidupan. Maka yang diperlukan adalah komprehensifitas.

Pernah satu kali Kong Hu Cu menanyakan kepada Zi Gong, “Apakah kamu kira saya ini banyak baca, dan memiliki daya ingat baik?”    Zi Gong langsung menjawab: “ ya.” . Tapi Kong Hu Cu menjawab “ Salah. Saya ini bukan banyak baca, berpengetahuan banyak atau ingatan baik. Tapi justru belajar sesuatu dengan menghayati dan menelusuk kedalam.”  Inilah yang dikatakan belajar dengan tuntas ( 纲举目张wang ji mu chang).

Dapat mempraktekannya dengan tepat (实践shi jian). Kong Hu Cu sangat menekankan bahwa inti dari pengetahuan adalah untuk dipraktekan ( the essence of the knowladge is to apply it ).

Mengenapa Kong Hu Cu sangat menekankan pada pelaksanaan dari ilmunya? Karena ajaran/ilmu beliau pada pokoknya terdiri dari dua displin ilmu yaitu :

  1. Ilmu politik 政治学(cheng zhe xue)
  2. Ilmu Etika atau Prinsipal Moral伦理学(lun li xue)
Kedua ilmu diatas ini sangat butuh untuk dipraktekan, harus dipraktekkan dalam kehidupan barulah terlihat manfaatnya. Tanpa dipraktekan kita tidak akan tahu apa ilmu yang diajarkannya memang benar atau tidak, selain itu apakah sudah tepat guna atau tidak, ilmu yang demikian ini tanpa dipraktekan tidak akan berguna. 

Sedang ilmu politik dimana harus kita dipraktekan? Hal itu tidak lain harus menjadi pejabat negara dan menjadi eksekutif. Demikian pula dengan Ilmu Etika dimana harus dipraktekan? Tiada lain juga harus diaplikasikan dalam masyarakat luas, serta dalam kehidupan sehari-hari.   Untuk mempraktekan Ilmu Politik & Ilmu Etika harus dilakukan dengan bagaimana? Ketika itu tiada lain dengan berusaha menjadi Pejabat/Abdi Negara, karena setelah menjadi Pejabat Negara barulah dapat dilaksanakan gagasan-gagasan politik yang dikehendaki, serta dilaksanakannya ilmu politik yang dianut. Melalui jabatannya dapat memungkinkan mengubah dan menciptakan keadaan sesuai yang dikehendaki, yaitu untuk menegakkan Etika masyarakat yang baik seperti yang di-idam-idamkan.  Sehubungan dengan alasan diatas, maka dapat dimengerti mengapa Kong Hu Cu untuk membuktikan kebenaran ajarannya, menginginkan menjadi Pejabat Pemerintahan atau Abdi Negera, untuk membuktikan bahwa ajarannya adalah tepat guna dan benar.

Sekarang yang menjadi pertanyaan apakah selama hidupnya Kong Hu Cu ingin menjadi pejabat atau abdi negara ?

Kita bahas dalam tulisan berikutnya.

( Bersambung...... )
.
 Sumber : Media TV dan Tulisan Luar Negeri & Literatur
-          先秦诸子百家争鸣易中天 CCTV
-          经典阅读文库 ---- 论语       李薇/主编
-          经典阅读文库 ---- 道德经       李薇/主编
-          中国古典名著精品 ---- 菜根谭      洪应明  
-          Internet : http://friesian.com/confuci.htm  : Confucius
-          孔子  -----   維基百科,自由的百科全書 Internet
-          网址:http://www.popyard.org
-          中国人生叢书    -----   墨子的人生哲学        杨帆/主编    陈伟/
-          Internet : http://baike.baidu.com
-          The Sayings of Mensius / 英译孟子      史俊赵校编
-          南华经    庄子   周苏平    高彦平   注译    安徽人民出版社
-          庄子   逍遥的自由人     林川耀 译编  出版者 :常春树书坊
-          http://www.sxgov.cn/bwzt/wmsxx2/lf/447465_1.shtml   春秋五霸之---晋文公
-          “When China Rules The World -  The rise of middle kingdom and the end of the western world”  by Martin Jacques ALLEN LANE an imprint of Penguin Book, First Published 2009


No comments:

Post a Comment