Kong
Hu Cu – Kongfusianisme – Pendukung dan Pengeritik Pada Zaman Pra-Dinasti Qin
551 – 221 SM
Jilid
I
(
1 )
Kong Hu Cu dan Para muridnya
( kongzi.baike.com)
Sebagian
materi yang terdapat dalam tulisan ini diambil dari nasakah penulis dan media TV dan tulisan dari CCTV Tiongkok, yang disesuaikan
dengan pengertian umum kita. Selain itu, penulis juga melengkapi penulisan ini
melalui buku-buku berbahasa Tionghoa yang pernah penulis koleksi selama puluhan
tahun dan beberapa situs jejaring yang berkaitan dengan Kong Hu Chu dan para pemikir
zaman Pra Dinasti Qin dalam bahasa aslinya dan Inggris. Melalui tulisan ini, penulis berharap pembaca dapat lebih
memahami latar belakang dari tulisan-tulisan Kong Hu Cu, berikut dengan
ajaran-ajaran dan penerapannya dalam hidup masa kini. Selain itu teks
asli juga sengaja dituliskan menurut sumber aslinya seperti Analek (论语lun’yu), dengan tujuan bahwa pembahasan memang berdasarkan sumber literatur
yang berkaitan, selain itu kadang kala untuk membedakan nama-nama negara dan
orang yang berlaval sama tapi berlainan, misalnya negara Wei 魏 dan Wei卫, dibacanya sama tapi
menunjukkan negara yang berbeda. Disamping itu diharapkan
agar
bagi yang memahami bahasa Mandarin akan bisa lebih menarik, dan bisa lebih menggali
lagi isi dari sumber aslinya.
Sosok Kong Hu Cu
Kong Hu Cu (551 SM-479 SM)—kadang
disebut Kongcu (Hanzi: 孔夫子、孔子,
Hanyu Pinyin: Kongfuzi, Kongzi)—adalah seorang guru, orang bijak, atau filsuf
Tiongkok yang terkenal. Filsafatnya mementingkan moralitas pribadi dan
pemerintahan, dan menjadi populer karena asasnya yang kuat pada sifat-sifat
tradisional Tionghoa. Oleh para pemeluk agama Kong Hu Cu, ia diakui sebagai Nabi. Ia
adalah pendiri Konfusianisme (儒家思想), sebuah paham
yang memiliki pengaruh kuat dalam kebudayaan orang-orang Tiongkok, semenanjung
Korea, Jepang, Vietnam dan daerah-daerah sekitarnya, sehingga kawasan tersebut
dapat dikatakan sebagai Sabut Konfusianisme.
Kong Hu Cu lahir pada 28 September 551 SM (di negeri Lu(魯) di kota Zou Yi, desa Chang Ping, lembah Kong
Song (kini jazirah Shandong kota Qu Fu (曲阜)). Beliau adalah putra bungsu Shu Liang He (叔梁紇) dari istrinya
yang bernama Yan Zheng Zai (顏徵在). Ia memiliki
sembilan kakak perempuan dan seorang kakak laki-laki yang cacat kaki bernama
Meng-pi (孟皮) dari
Ibu tirinya yang bernama Shi Si (施氏).
Konon, pernikahan antara Shu Liang He—yang notabene sudah berusia 72
tahun—dengan Yan Zheng Zai—seorang gadis berusia 18 tahun—dilatarbelakangi oleh
keinginan Shu Liang He untuk memiliki seorang putra yang sehat.
Pada usia mudanya pernah menjadi abdi negara
beberapa kali. Pada
usia 29 tahun, Kong Hu Cu belajar musik pada Shi Xiang, seorang guru musik
termasyur. Pada usia 56 tahun, Kong
Hu Cu memulai pengembaraannya selama kurang lebih 13 tahun. Pada 479 SM Kong Hu
Cu wafat.
Karya-karya Kong Hu Cu
Karya-karya Kong Hu Cu dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu: kelompok pertama, adalah hasil rangkuman yang dilakukan Kong
Hu Cu terhadap beberapa karya-karya yang dianggap penting dalam mencapai
keharmonisan, dan kelompok kedua, yang notabene merupakan hasil karya para
muridnya yang berisi tentang ajaran-ajaran Kong Hu Cu kepada murid-muridnya.
Beberapa karya yang termasuk dalam
kelompok pertama, antara lain:
Shi Jing (詩经) (Buku tentang Puisi), merupakan kumpulan tulisan
yang terdiri dari 305 puji-pujian dalam berbagai bahasa dan di dalamnya
terdapat enam yang mempergunakan musik dan judul tanpa teks. Kumpulan tulisan
ini umumnya berasal dari masa awal dinasti Zhou (sebelum Kong Hu Cu).
Shi Ching (史经) (Buku tentang Sejarah), merupakan kumpulan
dokumen sejarah yang dimulai dari proklamasi Raja Yao yang agung (2757-2258 SM)
hingga Bangsawan Mu dari Chi (659-621 SM).
Yi Li (仪礼) (Buku tentang Upacara), merupakan buku yang
berisi kumpulan upacara-upacara dan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi
oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari di masa feodal.
Yi Jin (易经) (Buku tentang Perubahan), merupakan kumpulan tulisan
yang menerangkan tentang prinsip-prinsip kosmis dan evolusi sosial yang
didasarkan atas ramalan dengan menggunakan oktogram.
Yue Jing (乐经) (Buku tentang Musik), merupakan kumpulan tulisan
yang dikumpulkan pada masa sebelum Dinasti Han, tetapi pada masa
perkembangannya ada beberapa bab yang hilang, dan lebih dikenal sebagai Li Chi.
Chun Qiu (春秋) (Musim Semi dan Gugur), merupakan kritik sejarah
tentang politik selama pemerintahan 12 Bangsawan dari negara Lu.
Sementara itu, karya-karya yang
termasuk dalam kelompok kedua, antara lain:
Lun Yu (論語) (Analects),
merupakan kumpulan catatan percakapan antara Kong Hu Cu dengan murid-muridnya.
Zhong Yong (中庸) (Doktrin tentang
Ajaran Jalan Tengah), merupakan kumpulan ujaran Kong Hu Cu mengenai jalan
tengah (Tao). Tao merupakan inti pokok dari semua pemikiran Tionghoa. Kitab ini
disusun oleh Tzu Xi (朱熹) (492-431 SM) yang
adalah cucu dari Kong Hu Cu
Da Xue (大学) (Ajaran Agung), berisi tentang ajaran-ajaran
agung Kong Hu Cu. Kitab ini disusun oleh Zengzi (曾子) (505-436 SM) yang
diteruskan secara berkelanjutan oleh murid lainnya, termasuk Zhu Xi (朱熹) (492-431 SM)—yang juga adalah guru dari Mengzi (孟子).
Gelar Anumerta Yang Pernah Dinobatkan Kepada Kong
Hu Cu
·
Pada 479SM
Raja Lu Aigong 鲁哀公memberi gelar Nifu尼父 berarti Yang Mulia Ni (sangat berpengaruh);
·
Pada tahun 1M
Raja Han Pingdi汉平帝 memberi gelar Bao Zheng Xuan
Ni Gong褒成宣尼公 berarti Pangeran Ni yang
Cerah Bathin dan Sempurna;
·
Pada tahun
492M Raja Wei Xiao Di(北魏孝文帝) memberi
gelar Wen Sheng Ni Fu 文圣尼父berarti
Nabi Guru Agung Ni Yang Mulia;
·
Pada 580M
Raja Zhou Jindi(北周静帝) memberi gelar Zou Guogong 邹国公berarti Raja dari Zou( salah satu distrik di
Shngdong);
·
Pada tahun
581M Sui Wendi(隋文帝) memebri gelar Xian Shi Ni Fu
先师尼父berarti Guru Agung Mulia Ni;
·
Pada 628M
Raja Tang Tai Zong (唐太宗) memberi
gelar Xian Sheng先圣 dan Xianfu宣父berarti Nabi Agung dan Nabi Mulia;
·
Pada 666M
Raja Tang Gao Zong唐高宗memberi gelar Taishi太师 berarti Guru Agung; Pada 690M RatuWu Zhi Tian武则天 memberi gelar 隆道公Long Dao Gong berarti Raja Dao Agung:
·
Pada 739Mraja
Tang Xuan Zong唐玄宗memberi gelar 文宣王 Guru Agung;
·
Pada 1008M
dan 1012M RajaSong Zheng Zong宋真宗 memberi
gelar Xuan Sheng Wen Wang 玄圣文宣王 dan Zhi
Sheng Wen Xian Wang至圣文宣王 berarti
Nabi Guru Agung Misterius Yang Mulia dan Nabi Guru Agung Yang Mulia;
·
Pada 1307M Raja
Yuan Cheng Zong元成宗 memberi gelar Da Chen Zhi
Zheng Wen Xian大成至圣文宣王 berarti Nabi Guru Agung Yang
Berhasil;
·
Pada 1530M
Raja Ming Shi Zong明世宗 memberi gelar Zhi Sheng Xian
Shi至圣先师berarti Nabi Guru Yang Selalu
Berhasil, pada 1645M Raja Qing Shi Zhu清世祖 memberi
gelar Da Cheng Zhi Sheng Wen Xian XianShi大成至圣文宣先师 berarti Nabi Abi Guru Agung Yang Paling Mulia dan Berhasil;
·
Pada 1935M
Pemerintah Republik Tiongkok memberi gelar Da Cheng Zhi Sheng Xian Shi大成至圣先师berartiNabi Guru Agung Yang Berhasil. ( http://zhidao.baidu.com/question/68233891.html?fr=qrl&cid=974&index=2) (http://ci.daheyu.com/170002.html)
Siapakah Sebenarnya
Sosok Kong Hu Cu Itu?
Jika
kita bertanya kepada orang Tionghoa, maka hampir semua orang akan mengatakan
bahwa beliau adalah Nabi. Sejak ribuan tahun lalu ketika zamannya
Mensius/Mengzi(孟子) maka Kong Hu
Cu telah definitif diproklamirkan sebagai Nabi. Menzi mengatakan bahwa Nabi ada
4 macam. Dan Kong Hu Cu adalah Nabi
sepanjang masa (圣之时也sheng zi shi ye,
sekarang dijuluki Nabi Besar Sepanjang Masa. Menurut Pujangga besar Lu Xun(鲁迅luxun)
menjuluki Kong Hu Cu sebagai “Nabi Modern”(摩等圣人mo deng sheng
ren). Menzi menjuluki Kong Hu Cu “Nabi Sepanjang Masa 圣之时也(sheng
zhi shi ye)” karena menganggap Nabi ini
adalah yang paling dapat menyesuaikan dengan keadaan zaman.
Jika memang benar demikian adanya, maka yang
menjadi pertanyaannya sekarang adalah: Bagaimanakah Kong Hu Cu menanggapi
julukan nabi yang diberikan kepadanya? Terhadap pertanyaan ini, semasa hidupnya
Kong Hu Cu pernah mengatakan bahwa andaikata saya dijuluki sebagai seorang nabi
atau seorang bijak, saya tidak berani menerimanya (若圣与仁 ;则吾岂敢《论语:述而》—ruo sheng yu ren,
ze wu qi gan). Jelaslah, bahwa sesungguhnya Kong Hu Cu tidak pernah menganggap
dirinya sebagai nabi.
Meskipun demikian, semasa hidupnya banyak orang
yang menghendaki agar beliau dipandang sebagai nabi. Hal ini terungkap dalam
percakapan antara seorang pejabat dengan salah satu murid Kong Hu Cu yang
bernama Zi Gong(子贡zigong). Ketika
pejabat itu bertanya, “ Guru Anda pasti seorang Nabi? Kenapa beliau begitu
serba bisa dan serba tahu?” Zi Gong menjawabnya dengan mengatakan, “Ya, beliau
memang seorang nabi. Tianlah yang menentukan beliau sebagai nabi. Bahkan, Tian
pun menentukan bahwa beliau serba tahu dan serba bisa.” (夫子圣者与,何其多能也, 固天纵之将圣,又多能也 《论语-子罕》—Fu zi sheng zhe
yu, he qi duo neng ye, gu tian zong zhi jiang sheng, you duo neng ye).
Siapakah Zi Gong(子贡)? Dia bermarga Duan Mu(端木duanmu), bernama Ci(賜ci), 31 tahun
lebih muda dari Kong Hu Chu, dan berasal dari Negeri Wei (卫wei). Zi Gong adalah sosok kedua yang paling
banyak disebut dalam Analect (论语—Lun Yu). Ia
adalah salah satu murid terpandai Kong Hu Cu. Ia memiliki bakat dan kemampuan
sebagai diplomat, politikus, dan pedagang—bahkan kerap dikatakan sebagai murid
Kong Hu Cu yang paling kaya. Konon, pengembaraan Kong Hu Cu ke berbagai negeri
ditunjang oleh Zi Gong. Hubungan Zi Gong dengan gurunya sangat akrab, tetapi
kadang agak sembrono atau urakan.
Suatu ketika, Zi Gong pernah bertanya pada Kong Hu
Cu, “Guru, menurutmu saya ini termasuk orang macam apa?” (賜也何如—ci ye he ru). Kong Hu Cu menjawab pertanyaan ini
dengan menyatakan, “Kamu adalah sarana” (器也—qi ye). Zi Gong melanjutkan pertanyaannya dengan
bertanya, “Sarana apa yang kau maksud guru?” (何器也—he qi ye). Kong Hu Cu menjawab dengan menyatakan,
“Kamu adalah tempat sajian” (瑚琏也hu lian ye).
Adapun, yang dimaksud dengan sajian dalam percakapan ini adalah sajian yang
berada di dalam kelenteng untuk persembahan, secara khusus sajian yang dimaksud
di sini adalah tempat makanan yang mulia. Mengacu pada pendasaran ini, dapat
dipahami bahwa sesungguhnya dalam percakapan ini Kong Hu Cu memuji Zi Gong
sebagai sarana yang bermutu tinggi bak tempat sajian persembahan bagi leluhur
yang mulia di kelenteng.
Namun Kong Hu Cu pernah juga mengatakan bahwa “orang
bijak bukan alat atau sarana”( 君子不器jun zi bu qi)
dalam hal ini bukan memaki orang. Maksudnya bahwa orang bijak bukan seorang
yang hanya berguna untuk suatu yang kaku dan dogmatis, melainkan orang bijak
lebih menghendaki Tao/Dao(道dao) atau
kebenaran hakiki. Kebenaran hakiki adalah diatas semua sarana ini. Menghendaki
kebenaran hakiki janganlah menempatkan dirinya sebagai alat atau sarana. Dalam
konteks ini Kong Hu Cu sengaja memberi
pelajaran kepada muridnya (Zi Gong). Mengapa Kong
Hu Cu memberi pelajaran kepada muridnya ini, karena beliau mengetahui
bahwa si murid ini memang sangat pandai dan kritis. Tapi mempunyai suatu
kecendrungan keblinger, sering kali mempermainkan kepandaiannya, memamerkan
kepandaian, dan membanding-bandingkan kepandaiannya dengan orang lain.
Dalam “Analek”
bisa dilihat bahwa Zi Gong adalah seorang yang suka mengadu kepandaian dirinya
dengan orang lain, dengan maksud memamerkan kepandaiannya dan mencoba
menertawakan pihak lain. Bahkan
seringkali mempermainkan orang lain, sehingga sering kali Kong Hu Cu memberi pelajaran dan teguran yang
tajam terhadapnya.
Suatu ketika
pernah Kong Hu Cu menegur Zi Gong: “
Hai! Zi Gong apakah kamu merasa dirimu hebat dan pandai? Saya tidak pernah
mengada-ada seperti dirimu, dimana mencoba mengadu atau membandingkan
kepandaian dirinya dengan orang lain.”
Memang tidak baiklah kita berlaku demikian, karena akan membuat orang
tersinggung dan malu, serta bisa menyangka dan merasa dirinya paling pandai. Kong Hu Cu pernah berkata “Jika saya
berbincang dengan tiga orang, saya pasti akan bisa menyerap pelajaran dari
mereka(三人行,必有我师san ren hang, bi
you wo shi)” maksudnya
setiap orang masing-masing akan memiliki kelebihan, setiap orang memiliki
keunggulan. Lebih banyaklah melihat kelebihan orang lain, dan kurangi melihat
kekurangannya. Janganlah coba mengorek penyakit/kelemahan orang lain, lebih
banyaklah belajar dari kelebihan orang lain, dan mengambil hikmah tersebut
untuk diri kita sendiri. Kong Hu Cu
memang sering berkata tajam terhadap murid ini. Meskipun demikian Kong Hu Cu sangat menyukai Zi Gong. Pada saat
menjelang ajal, pernah Konghuchu berujar kepada Zi Gong, (disaat beliau sudah
sakit berat) : “Zi, mengapa kau datang begini terlambat? Jika saya meninggal
siapakah yang akan meneruskan pekerjaaan saya ini?” Zi Gong langsung menjawab ; “ Zi Gong”
Dan kenyataan
memang demikian, setelah wafatnya sang guru (Kong
Hu Cu), maka dialah yang menggerakan “ Gerakan Penabian Kong Hu Cu”. Dia memproklamirkan Kong Hu Cu sebagai Nabi, memang saat itu ada
yang pro dan kotra, ada sebagian yang coba mengeliminir dan menentang gerakan
tersebut. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Zi Gong lebih hebat dari gurunya.
Tapi Zi Gong
tampil bicara : “Kalian ini tahu apa? Jika diumpamakan sebuah rumah, rumahku
ini tembok yang halamannya sangat rendah, hanya setinggi pundak saya. Jadi
kalian dapat melihat dengan jelas rupa rumahku dengan jelas. Tapi rumah guru
kita (Kong Hu Cu) bertembok pagar tinggi
dan berhalaman sangat luas, kalian tidak mungkin dapat meraba dan melihatnya.
Mana mungkin kalian tahu betapa dalamnya intelektual beliau. Orang lain
dikatakan pandai tapi hanyalah bagaikan sebuah bukit kecil, tapi Guru kita ini
adalah bak Matahari & Bulan, tiada seorangpun yang dapat melawan
kepandaiannya dan pengetahuannya. Maka
pada suatu ketika saat seorang pejabat pemerintah menanyakan Zi Gong, apakah
gurumu itu seorang Nabi, maka serta merta dijawab “Ya” oleh dia, Tian yang
telah menentukan demikian, bahwa beliau sebagai Nabi. Kong Hu Cu
semasa hidupnya sangat berendah hati, tidak mau mengakui dirinya seorang Nabi.
Tapi selama kurun waktu dua ribu tahun lebih, Kong
Hu Cu dijuluki Nabi Pengajar Sepanjang Masa(万世师表wan shi shi
biao), dan sangat dihormati oleh banyak orang didunia.
Konon Kong Hu Cu mempunyai anak didik sebanyak 3000
orang, diantaranya 72 orang murid yang sangat menonjol dan pandai. Gelar Nabi
ini melalui murid-muridnya ini kemudian menyebar. Namun, sebagaimana yang sudah diutarakan sebelumnya
di atas, Kong Hu Cu tidak menyetujui dirinya dianggap seorang Nabi, tapi
bagaimanakah beliau menanggapi dirinya sendiri?
Ketahuilah bahwa
masa mudaku sangat miskin, hingga harus mengerjakan
berbagai pekerjaan, bahkan pekerjaan yang rendah sekalipun, seperti
membersihkan kotoran, pokoknya segala pekerjaan yang menyusahkan dan
melelahkan, pekerjaan khas orang bawahan”. Kong Hu Cu yang telah dianggap Nabi yang sangat
dihormati oleh masyarakat. Tapi banyak yang tidak mengetahui bahwa
beliau pada masa mudanya adalah seorang anak susah. (太宰知我乎,吾少也贱 ,故多能鄙事,君子多乎哉,不多也。《论语-子罕》tai zai zhi wo
hu, wu shao ye jian , gu dao neng bi shi, jun zi dao hu zai, bu dao ye).
Nenek moyang Kong Hu Cu sebenarnya adalah seorang pejabat
besar/bangsawan dari Negeri Song (宋song), tapi
kondisi rumah lambat laun menurun menjadi miskin. Pada akhirnya tidak lagi bisa
terus hidup di Negeri Song , maka mereka pindah ke Negeri Lu鲁.
Tiba di Negeri Lu ayahnya mendapat jabatan rendah di negeri ini, dan pada saat Kong Hu Cu berumur 3 tahun ayahnya meninggal
dunia. Jadilah beliau seorang anak piatu yang diasuh oleh ibunya seorang janda.
Dalam keadaan demikian beliau harus mengerjakan macam-macam kerjaan untuk
menyambung hidupnya.
Pernah menjadi
pembantu dirumah Pejabat kerajaan, penjaga gudang, merawat hewan peliharaan
atau pengangon, menjadi pemegang pembukuan, lambat laun merambat kepekerjaan
yang lebih atas dan yang lebih
terhormat. Tapi kepandaiannya didapat berkat otodikdak atau belajar sendiri ( 自学成才zi
xue chen cai), maka beliau berkata (吾少也贱 ,故多能鄙,
事故多能鄙事,君子多乎哉,不多也。Wu shao ye jian, gu dao neng bi, shi gu
dao neng bi shi, jun zi dao hu zai, bu dao ye ) yang mempunyai dua penafsiran, yaitu :
- “Saya hanyalah orang rendahan, karenanya bagaimana mungkin saya bisa menjadi seorang nabi. Seorang bijak (君子junzi) bukanlah seorang yang hidup rendahan seperti saya.” ( arti orang bijak atau君子jun zi) pada zaman itu akan dibahas kemudian ).
- Saya memiliki banyak kemampuan karena masa kecil saya susah. Saya telah mengerjakan pekerjaan yang tidak mau dikerjakan oleh kebanyakan orang, apakah mereka yang terbiasa hidup dengan segala fasilitas yang berkecukupi mau hidup dengan cara demikian?”
Sebenarnya kunci
dari kalimat diatas ada pada kata bijak(君子junzi) ini, yang mempunyai arti “Pangeran” atau dapat diartikan “Orang
Tinggian” atau kaum elit. Terlepas dari perbedaan kedua arti tersebut, jelaslah
bahwa yang dimaksud dengan orang bijak oleh Kong Hu Cu adalah orang yang
berkecukupan, tidak memiliki masalah tentang sandang, pangan, dan papan, cukup
mengulurkan tangan dan segalanya dapat diperoleh dengan mudah. Kondisi ini
jelas bertolak belakang dengan yang dialaminya.
Berangkat dari
pendasaran diatas sebagian cendikiawan lebih cendrung menyetujui rujukan kedua
diatas, dimana pengalaman masa kecil dan masa muda Kong Hu Cu yang pada
akhirnya menjadikan beliau sebagai seorang Nabi besar, dan yang membuat Dia
luas pengetahuannya serta serba bisa. Seperti yang telah kita lihat bagi orang
yang serba dimanjakan dengan segala macam fasilitas, biasanya sulit untuk
mengharapkan dia akan menjadi tabah dan serba berkebisaan.
Sosok Kong Hu Cu
dengan pengalaman hidup dimasa muda yang demikian itu, maka tidak heran jika
beliau menjadi orang besar dan berbudaya. Walaupun beliau sendiri tidak
mengakui dirinya seorang Nabi, tapi bagaimanapun juga beliau telah mejadi
seorang Nabi yang tersohor. Demikian juga kita ketahui seringkali jika seorang
sudah menjadi besar dan terkenal biasanya akan malu mengakui asal usul dirinya
dari orang rendahan, dan yang pernah mengalami banyak sekali kesusahan, karena
kuatir dicemohkan atau dianggap rendah oleh khalayak.
Tapi yang
kontroversial, Kong Hu Cu pernah juga berkomentar yang menganggap rendah
pekerjaan yang pernah Dia lakukan pada masa mudanya, dan menyebutkan pekerjaan
itu kerjaan rendahan, beliau menentang muridnya belajar bertani, melakukan
pekerjaan kasar. Namun walau bagaimanapun yang membanggakan adalah Dia berani
terus terang mengatakan ini. Maka kita patut menghomati dan respek kepada Kong
Hu Cu sepanjang masa.
Seperti telah
dituliskan diatas bahwa Kong Hu Cu tidak mengakui dirinya adalah seorang Nabi,
dan mengatakan bahwa dirinya hanya orang biasa saja ( 吾优人也wu you ren ye ). Namun cendikiawan
mengatakan beliau adalah seorang Intelektual(学人xue ren), disebut demikian karena ada tiga alasan :
-
Suka
Belajar(好学 hao xue)
-
Professional
dalam belajar (博学 bo xue)
-
Fleksibel
dalam belajar (活学 huo xue)
Disebut Suka
belajar, karena beliau seorang yang gemar belajar. Semboyan beliau adalah
“Janganlah bosan belajar, tiadalah mau merasa lelah belajar. Selalulah belajar,
tanpa harus malu bertanya kebawah. (学而不厌,诲人不倦。敏而好学,不耻下问 xue er bu yan,
hui ren bu juan, min er hao xue, bu chi xia wen) . Beliau juga pernah berkata :
“Andai ada sepuluh rumah disuatu tempat, ada yang seperti saya tidak hanya
jujur dan setia juga patuh aturan tidaklah heran. Tapi tidaklah banyak yang
gemar belajar seperti saya.” (十室之邑,必有忠信如丘者焉,不如丘之好学也《论语:公治长》shi shi zhi yi, bi you zhong xin
ru jiu zhe yan, bu ru jiu zhi hao xue ye).
Kedua,
Profisional dalam belajar(博学bo xue). Suatu
kali seorang dari Negeri Wei tanya kepada Zi Gong: “Dimanakah Kong Hu Cu itu
belajar atau berguru? Mengapa pengetahuannya begitu tinggi ” Jika dicermati dengan seksama, maka ada dua
implikasi yang muncul, pertama didasari oleh rasa ingin tahu yang tulus, kedua
mengusut karena curiga beliau lulusan dari mana. Memang dahulu juga sama
seperti masa kini, jika menjumpai seorang cukup pandai, maka akan banyak orang
akan menanyakan lulusan mana, gurunya siapa, berprofesi apa, belajar apa saja
dan lain sebagainya? Apakah ilmunya jatuh dari langit sebagai wangsit?
Kebetulan sekali Kong Hu Cu itu memang menurut ukuran sekarang adalah
Otodidak/Belajar sendiri. ( 自学成才zi xue cheng
cai), tapi jika dijawab langsung apa adanya akan menimbulkan prasangka bagi
pedengarnya, dimana beliau memang sesungguhnya tidak pernah mendapat pendidikan
formal.
Tapi dengan
pandainya Zi Gong menjawab bahwa Kaisar Zhao yang konon pencipta kebudayaan
Tionghoa, spirit dan semangatnya belum tertelan bumi, berarti belum hilang
lenyap. Tapi dimanakah adanya? Tiada lain masih berada dalam kebudayaan
masyarakat, dan dihayati rakyat jelata, setiap orang memilikinya. (文武之道,未坠于地, 在人。wen wu zhi dao,
wei zhui yi di, zai ren). Lebih lanjut dia menjawab : Guruku Kong Hu Cu apakah
perlu berguru khusus kepada seseorang? Itu tidak perlu, dimana-manapun beliau
bisa belajar, karena beliau bisa belajar dari masyarakat dan dari orang-orang
sekelilingnya. Jadi tidaklah perlu harus mencari guru khusus dan sekolahan
khusus. (夫子焉不学,而亦何常师之有fu zi yan bu
xue, er yi he chang shi). Ini adalah
jawaban yang sangat cerdik dari Zi Gong, karena jika tidak, yang nanya akan
menganggap suatu kebohongan dan kepalsuan.
Orang Tionghoa
sering mengatakan “ Seorang pahlawan tidaklah perlu kita tanyakan dari mana
asalnya” (英雄不问出处ying xiong u wen
chu chu). Seorang jika dia pintar, berintelektual tinggi, apa perdulinya
darimana dia asalnya, atau belajar dan lulusan dari mana, bahkan apa perdulinya
siapa gurunya. Maka ada cendikiawan yang
bernama Lie Ling 李零 dalam bukunya “
丧家狗“mengatakan
: Seorang guru besar, adalah yang dapat dipelajari oleh siapa saja bahkan oleh
rakyat jelata sekalipun. (学无常师才叫大师xue wu chang shi
cai jiao da shi ). Labih lanjut dia mengatakan : Kong Hu Cu dianggap berpengetahuan sangat luas
dan serba bisa, beliau benar-benar seorang guru besar yang tiada bandingnya,
seorang profesional sejati. (大哉孔子,博学而无所成名,子闻之,谓门第子曰,吾何执,执御乎;执射乎,吾御唉. Da zai kong
zi, bo xue er wu suo chen ming, zi wen zh, wei men di zi yue, wu he zhe, zhe yu
hu, zhe shi hu, zhe yu ai), 《论语-子罕>.
Tapi ada
sebagian cendikiawan menganggap beliau memang berpengetahuan luas, tapi tidak
mempunyai keahlian mendalam untuk salah satu bidang, jadi beliau hanya tahu
sedikit tentang banyak hal, tapi bukannya tahu banyak tentang sedikit hal. Jadi
tidak ahli dalam satu bidang saja.
Namun banyak
cendikiawan yang membelanya, memang beliau bukan tenaga ahli dalam suatu
disiplin ilmu, misalnya ahli penarik kereta kuda yang kejanya seharian hanya
menjalankan kereta kuda, atau seorang sniper yang kerjanya hanya menembak tepat
sasaran jadi kerjanya hanya berlatih membidik. Beliau adalah profesional dalam
multi displin ilmu yang lebih kearah ilmu sosial politik.
Kong
Hu Cu
Fleksibel dalam belajar. Pengetahuannya memang
sangat hidup. Hal ini terjadi karena pada dasarnya ia bukanlah guru yang
biasa-biasa saja. Adapun, penegasan ini terungkap melalui ajarannya yang
menyatakan, “Jika saya berbincang dengan tiga orang, maka saya pasti akan
menyerap pelajaran dari mereka bertiga” (三人行,必有我师—san
ren hang, bi you wo shi). Jelaslah, bahwa Kong Hu Cu tidak hanya belajar dari
kitab-kitab saja, tetapi juga belajar dari kehidupan dan pengalaman
sehari-hari. Itulah sebabnya, mengapa pengetahuannya sangat fleksibel dan tak lekang
dimakan zaman.
Di
atas dikatakan bahwa ajaran Kong Hu Cu tak lekang dimakan zaman. Mengapa
demikian? Ada sekurang-kurangnya tiga alasan yang dapat dikemukakan untuk
menjawab pertanyaan ini, yaitu:
- Komprehensif
(悟性wu
xin) , penuh dengan pengertian,
luas pandangannya.
- Dapat
mengerti dengan mendalam ( 贯通 guan dong)
- Dapat
mempraktekannya dengan tepat (实践shi qian).
Pernah suatu
kali Kong Hu Cu menanya kepada murid Zi
Gong : “Zi, bagaimana jika kepandaian kamu dibandingkan dengan Yuan Hui? ”,
beliau menanyakan Zi Gong karena tahu sekali bahwa dia suka mengadu-adu
kepandaian dengan orang lain, biasanya dia selalu lebih unggul.
Zi Gong
menjawab: “ Zi (saya) mana mungkin bisa
dibandingkan dengan Yan Hui. Yan Hui itu diajari guru satu yang dia
uraikan menjadi sepuluh, sedang saya diajari guru satu belum tentu dapat
menguraikan menjadi dua.” Mendengar
jawabannya Kong Hu Cu hanya
mengangguk-angukan kepalanya, tanda setuju, serta mengatakan saya sangat setuju
dengan pendapatmu. ( 弗如也,吾与汝弗如也《论语·公冶长》fu
ru ye, wu yu ru fu ru ye).
Dalam konteks
ini Zi Gong menyebutkan teman dengan nama (Yuan Hui) bukannya tidak menghormati
Yuan Hui, tapi karena berbicara dengan gurunya untuk menyebutkan nama temannya.
Biasanya jika
langsung berhadapan dengan teman, dia akan menyebutkan nama resmi sebagai
bentuk hormat, dan tidak dengan kata ganti “kamu atau dia”. Dalam hal ini dapat
dilihat bahwa Kong Hu Cu telah membentuk
suatu tatakrama dalam kehidupan sosial dalam masyarakat Tionghoa, dan ini terus
berlanjut ribuan tahun. Misalnya seorang rakyat atau pejabat, berhadapan dengan
raja dan menyebutkan seseorang, maka akan langsung menyebut namanya, tapi jika
langsung berhadapan dengan orangnya maka dia akan menyebut nama resminya
sebagai bentuk hormat.
Zi Gong
menyatakan Yuan Hui diajari satu dan dapat menguraikan menjadi sepuluh, ini
menunjukan akan komprehensifitas dia, berarti luas pandangannya (悟性wu
xing). Jadi komprehensifitas sangat penting dalam belajar. Sehingga dalam
mendidik, Kong Hu Cu telah mengembangkan
dan membina murid-muridnya untuk berpikir secara komprehensif. Inilah yang
sangat luar biasa dari cara mendidik dari Kong Hu Cu. Kinipun banyak pendidik dalam mengajar hanya
dikira cukup mengajari ilmu atau pengetahuan saja. Memang ilmu pengatahuan
harus diajarkan, tapi mempelajari ilmu pengetahuan yang penting harus disertai
kemampuan untuk bisa ditrapkan dalam kehidupan. Kepandaian untuk mempraktiskan
ilmu bukanlah karena pandai, tapi harus berpikiran komprehensif. Ilmu
pengetahuan itu sendiri hanya dasar, yang penting harus bisa dikembangkan dalam
praktek nyata, baru bisa berguna. Kita boleh pandai mengotak atik rumus-rumus
atau angka-angka ilmu pengetahuan, tapi tanpa bisa mempraktiskannya tidak ada
gunanya. Karena ilmu pengetahuan itu
tidak akan habis untuk dipelajari, walaupuan kita mempunyai memori yang baik,
daya ingat yang kuat, tapi akan tidak ada gunanya jika kita tidak dapat
mentrapkan dalam kehidupan. Maka yang diperlukan adalah komprehensifitas.
Pernah satu kali
Kong Hu Cu menanyakan kepada Zi Gong,
“Apakah kamu kira saya ini banyak baca, dan memiliki daya ingat baik?” Zi Gong langsung menjawab: “ ya.” . Tapi Kong Hu Cu menjawab “ Salah. Saya ini bukan
banyak baca, berpengetahuan banyak atau ingatan baik. Tapi justru belajar
sesuatu dengan menghayati dan menelusuk kedalam.” Inilah yang dikatakan belajar dengan tuntas (
纲举目张wang
ji mu chang).
Dapat
mempraktekannya dengan tepat (实践shi jian). Kong
Hu Cu sangat menekankan bahwa inti dari pengetahuan adalah untuk dipraktekan (
the essence of the knowladge is to apply it ).
Mengenapa Kong Hu Cu sangat menekankan pada pelaksanaan
dari ilmunya? Karena ajaran/ilmu beliau pada pokoknya terdiri dari dua displin
ilmu yaitu :
- Ilmu
politik 政治学(cheng zhe
xue)
- Ilmu
Etika atau Prinsipal Moral伦理学(lun li
xue)
Kedua ilmu
diatas ini sangat butuh untuk dipraktekan, harus dipraktekkan dalam kehidupan
barulah terlihat manfaatnya. Tanpa dipraktekan kita tidak akan tahu apa ilmu
yang diajarkannya memang benar atau tidak, selain itu apakah sudah tepat guna
atau tidak, ilmu yang demikian ini tanpa dipraktekan tidak akan berguna.
Sedang
ilmu politik dimana harus kita dipraktekan? Hal itu tidak lain harus menjadi
pejabat negara dan menjadi eksekutif. Demikian pula dengan Ilmu Etika dimana
harus dipraktekan? Tiada lain juga harus diaplikasikan dalam masyarakat luas,
serta dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mempraktekan Ilmu Politik & Ilmu Etika harus dilakukan dengan
bagaimana? Ketika itu tiada lain dengan berusaha menjadi Pejabat/Abdi Negara,
karena setelah menjadi Pejabat Negara barulah dapat dilaksanakan
gagasan-gagasan politik yang dikehendaki, serta dilaksanakannya ilmu politik
yang dianut. Melalui jabatannya dapat memungkinkan mengubah dan menciptakan
keadaan sesuai yang dikehendaki, yaitu untuk menegakkan Etika masyarakat yang
baik seperti yang di-idam-idamkan.
Sehubungan dengan alasan diatas, maka dapat dimengerti mengapa Kong Hu
Cu untuk membuktikan kebenaran ajarannya, menginginkan menjadi Pejabat
Pemerintahan atau Abdi Negera, untuk membuktikan bahwa ajarannya adalah tepat
guna dan benar.
Sekarang yang
menjadi pertanyaan apakah selama hidupnya Kong Hu Cu ingin menjadi pejabat atau
abdi negara ?
Kita
bahas dalam tulisan berikutnya.
(
Bersambung...... )
.
Sumber
: Media TV dan Tulisan Luar Negeri & Literatur
-
先秦诸子百家争鸣:
易中天
CCTV
-
经典阅读文库 ---- 论语 李薇/主编
-
经典阅读文库 ---- 道德经 李薇/主编
-
中国古典名著精品 ---- 菜根谭 洪应明
著
-
Internet
: http://friesian.com/confuci.htm :
Confucius
-
孔子 -----
維基百科,自由的百科全書
Internet
-
网址:http://www.popyard.org
-
中国人生叢书
----- 墨子的人生哲学 杨帆/主编 陈伟/著
-
Internet
: http://baike.baidu.com
-
The
Sayings of Mensius / 英译孟子 史俊赵校编
-
南华经 庄子
周苏平 高彦平
注译 安徽人民出版社
-
庄子
逍遥的自由人 林川耀 译编
出版者
:常春树书坊
-
http://www.sxgov.cn/bwzt/wmsxx2/lf/447465_1.shtml 春秋五霸之---晋文公
-
“When China Rules The World - The rise of middle kingdom and the end of the
western world” by Martin Jacques ALLEN
LANE an imprint of Penguin Book, First Published 2009
No comments:
Post a Comment