Kong
Hu Cu – Kongfusianisme – Pendukung dan Pengeritik Zaman Pra-Dinasti Qin 551 –
221 SM
Jilid
I
(
2 )
Patung Kong Hu Cu
Kong Hu Cu Dan
Abdi Negara
Seperti
yang telah diuraikan dalam tulisan terdahulu, bahwa Ajaran Kong Hu Cu harus
ditrapkan dalam kehidupan baru teruji kebenarannya dan ke-efektifannya. Tapi
apakah sosok Kong Hu Cu sendiri berkeinginan untuk menjadi Abdi Negara atau
Pejabat Negara? Jawabannya Ya. Beliau sangat berkeinginan menjadi Pejabat
Negara agar dapat membukti kebenaran akan ajarannya dalam kehidupan.
Semboyan
beliau yang terkenal : “Belajar memupuk ilmu dan membina akhlak untuk menjadi
abdi negara, abdi negara harus tetap belajar memupuk ilmu dan membina akhlak”.
(仕而忧则学 , 学而优则仕 shi er you ze
xue, xue er you ze shi). Untuk semboyan ini banyak ditafsirkan macam-macam oleh
para cendikiawan, tapi yang paling umum dan dianggap lebih mencerminkan artian
yang sebenarnya adalah : “Belajar untuk meningkatkan kemampuan diri dan
pengetahuan serta meningkatkan akhlak diri sendiri untuk menjadi Abdi /Pejabat
Negara. Namun sebagai Pejabat/Abdi Negara ada sempat harus tetap belajar
memupuk ilmu dan tetap meningkatkan ahklak yang baik dan benar.” Semboyan ini telah menjadi suatu pegangan
oleh kaum terpelajar/scholar atau cendikiawan di Tiongkok kuno, belajar menjadi
pandai untuk menjadi “Abdi Negara”, sehingga menjadi suatu solusi persoalan
mereka dari mana datangnya penghasilan mereka, dan kemana mereka harus menuju.
Namun
mengapa Kong Hu Cu menyarankan memupuk ilmu untuk menjadi abdi negara? Dan beliau sendiri apakah juga berkeinginan untuk menjadi
Abdi/Pejabat Negara? Dan beliau melalui jalan bagaimana untuk menjadi abdi
Negara? Kemudian menjadi abdi negara apa tujuannya? Keinginan Kong Hu Cu untuk menjadi Abdi Negara kiranya dapat dilihat dari
cuplikan dialogue antara beliau dengan muridnya antara lain Zi Gong子贡, seperti yang telah dilukiskan
dalam Bab terdahulu bahwa Zi Gong adalah salah satu murid Kong Hu Cu yang terpandai dan terkaya. Namun sangat urakan dan juga
disayangi oleh sang guru. Pernah suatu ketika dia berdialogue dengan gurunya :
Zi Gong bertanya kepada Kong Hu Cu : “Guru, andaikata
saya memiliki batu giok cantik, apakah harus saya simpan atau saya jual saja? “
pertanyaan ini diajukan oleh Zi Gong karena seperti kita ketahui bahwa dia
adalah seorang pedagang, dan terkaya diantara murid-murid Kong Hu Cu, jadi tidak heran jika pertanyaaannya juga menjurus
kehal-hal yang bertalian dengan dagang. Tapi perlu diketahui juga dalam tanya
jawab antara murid-murid dan Kong Hu Cu yang
tercatat dalam Analeks, selalu mempunyai arti kiasan yang mengadung makna lebih
luas.
Pernah juga Zi Gong bertanya : “Miskin namun tidak kere,
kaya namun tidak sombong, bagaimana?” (贫而无谄 富而无骄pin er wu can, fu er wu jiao).
Arti dari pertanyaan ini adalah seorang walaupun sangat miskin, tapi jangan
inferioriti atau merasa rendah diri, lebih-lebih jangan berusaha untuk
menjilat-jilat orang kaya. Sebaliknya walaupun kaya tetapi jangan sombong dan
meremehkan orang miskin. Dalam artian sekarang yang miskin tidak perlu minder
dan tidak rendah diri, tapi yang kaya tidak sombong dan omong besar serta pamer
kekayaan.
Kong Hu Cu menjawab; “Bagus-bagus” tapi beliau
menambahkan “walaupun miskin tapi harus tetap optimistis dan lapang hati, dan
tidak sedih, walaupun menjadi kaya tapi tetap rendah hati tidak sombong serta
sopan. (未若贫而乐 富而好礼者也wei ruo pin er le, fu er hao li zhe ye《论语 :学而》)”.
Pernyataan ini akan lebih setingkat lebih tinggi dari pernyataan muridnya.
Walaupun miskin tapi tetap berhati senang dan tidak sedih, walaupun dirinya
kaya tapi tetap bersikap sopan. Zi Gong
bertanya lagi:” Dalam Buku tentang Puisi (Shi Jing 詩经) ada dikatakan : Kita harus seperti memperlakukan gading
yang harus diolah dan digosok terus menerus agar licin dan mengkilap, atau
seperti batu pualam yang perlu diukir dan digosok terus menerus agar menjadi
mengkilap dan menjadi barang berharga.(“诗云” 如切如磋 如琢如磨 其斯之为与 shi yun: ru jie ru cuo, ru zhu ru mo, qi si zhi wei yu 《论语 :学而》. Artinya kita harus memperlakukan diri kita
seperti memperlakukan gading dan batu pualam diukir dan digosok hingga
mengkilap. Dengan kata lain kita harus
mengolah diri kita sendiri menjadi lebih pandai agar lebih berharga dalam
masyarakat. Maka kaitannya dengan(贫而无谄 富而无骄pin er wu can, fu er wu jiao), Miskin namun tidak kere,
kaya namun tidak sombong, mempunyai arti hindarilah perbuatan-perbuatan yang
tidak patut. Suatu yang dianggap tidak patut janganlah dilakukan, dan kita
harus melakukan apa yang patut dilakukan, untuk menghindari melakukan sesuatu
yang tidak patut dilakukan. (而贫而乐 富而好礼 er pin er le, fu er hao
li). Mendengar pernyataan muridnya ini,
Kong
Hu Cu sangat senang dan memuji Zi Gong bahwa dia benar-benar
pandai.
Maka untuk menjawab pertanyaan muridnya, apakah jika dia
mempunyai batu giok cantik harus disimpan atau dijual. Perumpamaan “batu giok”
disini adalah seorang terpelajar, cendikiawan, seorang berbakat, orang pandai,
atau orang bijak, apakah harus menjadi petapa mengasingkan diri, atau menjadi
Pejabat/abdi Negara? Jawaban Kong Hu Chu
; ”Jual! Jual! Justru saya menunggu harga tinggi untuk dijual”( 沽之哉 沽之哉 吾待贾者也 gu zhi zai, gu zhi
zhai, wu dai jia zhe ye ).
Dalam pengertian ini memang Kong Hu Cu menghendaki seorang
terpelajar/cendikiawan untuk menjadi abdi negara. Pribahasa Tiongkok yang
mengatakan “ Pedang pusaka menambah kehebatan sang pendekar, barang dijual
kepada orang yang mengerti barang.” ( 宝刀赠烈士,货卖与识家 bao dao zeng lie si, hao mai yu shi jia). Maka bagi Kong
Hu Cu mengerti akan barang dan harga tinggi adalah sangat penting. Tapi pada
prinsipnya Kong Hu Cu setuju harus dijual dengan harga tinggi kepada pihak yang
mengerti barang.
Dari
tanya jawab diatas dapat dilihat bahwa Kong Hu Cu sangat mendambakan menjadi
Abdi/Pejabat Negara. Tapi ada juga komentar dari salah satu muridnya yang
menyatakan tidak setuju, muridnya ini adalah Zi Lu子路,nama sebenarnya
Zong Yu仲由, umurnya 9
tahun lebih muda dari Konghuchu, dia yang pertama menjadi murid Kong Hu Cu,
tokoh ini paling banyak disebut-sebut dalam Analek. Murid terpenting diantara
murid-murid yang lain, sebagai sesepuh murid, namun yang paling sering dimarahi
gurunya. Diantara murid-murid Kong Hu Cu ada tiga yang sering dimarahi yang
berkatian dengan sifat-sifatnya.
Zi Lu sering dimarahi karena sifatnya kasar, tidak
sabaran, nekat, nyalinya besar, berani mati, dijuluki seperti banteng kedaton
yang pantang mundur dan menyerah, tapi orangnya lurus, terus terang, , dia
seorang pendekar. Hubungannya dengan Kong Hu Cu sangat dekat, walaupun paling
sering dimarahi tapi tetap setia, bahkan kesetiaannya melabihi yang lain. Zi Lu tidak senang dan tidak setuju gurunya
menjadi pejabat negara pada kesempatan tersebut, karena yang mengundang Kong Hu
Cu untuk menjadi abdi negara, negara yang pemimpinnya adalah pembuat makar,
untuk ukuran sekarang adalah pemerintah daerah yang berhianat terhadap
negaranya.
Selama hidupnya Kong Hu Cu berkesempatan menjadi
Pejabatan Negara sebanyak dua kali. Ini terjadi pada tahun 501SM dan tahun 490SM.
Pada tahun 501SM saat di negeri Lu terjadi kekalutan politik, dimana
pelaksanaan eksekutif negara ini dikuasai oleh Dafu (大夫=Pengurus Rumah Tangga Zhuhou) penguasa bawahan Penguasa
Daerah
(诸侯zhu hou)*1, sehingga terjadi ketidak puasan dari penguasa-penguasa
daerah lainnya. Keadaan politik cukup kalut dan kacau. Kala itu pusat
pemerintahan Negeri Lu berada didaerah
San Tung sekarang, dimana Penguasa
Daerah
(诸侯zhu hou) juga terjadi ketidak puasan akan pemerintahan
pusat, maka untuk mengatasi keadaan ini adalah sangat sulit. Penguasa itu
mendengar bahwa Kong Hu Cu ahli dalam mengatasi kesulitan negara, maka dia
mengundangnya untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut.
( *1 诸侯zhuhou= pangeran
/ keturunan raja yang diberi wilayah tertentu, sehingga menjadi penguasa daerah
tersebut. ; 大夫=
pengurus rumah tangga pangeran.)
Pada tahun 490SM juga terjadi makar di negeri Jin晋, dimana banyak Penguasa Daerah
coba memberontak terhadap “Pemerintahan Pusat”, salah satu dari Penguasa Daerah
untuk memperkuat kekuatan daerahnya mengundang Kong Hu Cu untuk membantu
mengatasi masalah “negerinya/daerahnya”. Ini adalah
dua kesempatan bagi beliau untuk menjadi Pejabat Negara. Tapi kedua penguasa
ini adalah pemberontak yang berusaha untuk makar terhadap Pemerintahan Pusat.
Zi Lu mendengar ini merasa tidak senang atas undangan
ini, dengan terus terang dia mengatakan secara langsung, apakah guru memang
ingin pergi?(子欲往zi yu wang). Untuk undangan yang
pertama dia mengatakan : “Zi Lu tidak mau mengatakan apa-apa.” Tapi tetap
menggerutu dan berkata : “Jika memang
tidak ada kesempatan untuk menjadi Pejabat Negara, ya tidak perlu harus menjadi
pejabat negara. Untuk apa guru harus pergi menjadi abdi negaranya dinegeri si
pemakar ini.......” 子路不说 曰 昔未之也已 何必公山氏之志也《论语 阳货》(zi lu bu shuo, yue , xi wei
zhi ye yu, he bi gong san shi zhi zhe ye)
Untuk undangan kedua dia bahkan lebih keras lagi berkata
: “Dulu murid pernah mendengar guru mengajarkan kepada kita, bahwa jika ada
seseorang atau penguasa yang makar, kita kaum terpelajar tidak akan kesana. Dan
mereka ini jelas adalah kaum pemberontak dan guru mau kesana, bagaimana
penjelasan guru? Mohon penjelasan... (如之何ru zhi he) konteks ini bisa dibaca dalam Analeks : (子路曰 者由也闻诸夫子曰《论语 阳货》zi lu yue, zhe you ye wen zhu fu zi yue)
Sebenarnya Kong Hu Cu memang tidak ingin pergi, hanya
mencoba menguji Zi Lu. Selain itu Kong Hu Cu memang tidak ingin pergi, tapi
karena kelembutan hatinya, beliau tidak bisa terus terang menolaknya, jadi
secara halus mengelak, agar tidak menyinggung perasaan pengundangnya.
Kong Hu Cu mengetahui bahwa pengundang ini memang bukan
orang baik, tetapi pihak yang dilawan ini juga bukan orang baik pula. Dengan
kata lain bajingan kecil melawan bajingan besar. Jika Kong Hu Cu mendukung
bajingan kecil untuk mengalahkan bajingan besar, apakah ini bukan berarti
kejahatan dilawan dengan kejahatan atau racun dilawan racun. Beliau menyadari hal
ini, selain itu beliau juga mempunyai alasan lain.
Walaupun beliau sangat mendesak ingin menjadi pejabat
negara, dan kedua penguasa negeri Lu dan Jin mengudangnya untuk memberi jabatan
di negerinya, tapi bagaimanakah sikap beliau yang sesungguhnya atas undangan
ini, banyak sejarahwan yang tidak mengetahuinya. Banyak sekali para sejarahwan
membuat tafsirannya masing-masing. Kita tidak tahu apa kemauan beliau
sebenarnya dibelakang alasannya. Tapi dari jawabannya bisa ditafsirkan sebagai
berikut : Untuk undangan pertama beliau menjawab : “Mereka mendesak mengundang
saya, apakah mereka tidak dengan perhitungan? Maka kita harus juga tidak akan
pergi begitu saja, kita harus bicarakan dulu kondisinya, harganya.. Saya akan
bicarakan prasyaratnya dulu, maksudnya kalian akan memakai tenaga saya, tapi
dengan syarat kalian harus melaksanakan gagasan-gagasan politik saya. Jika
mereka setuju persyaratan tersebut, barulah saya akan pergi, dengan demikian
saya akan melaksanakan gagasan-gagasan politik saya. ( 子曰 夫招我者而岂徒哉《论语 阳货》zi yue, fu chao wo zhe er qi du zai). Lebih lanjut dia ada mengatakan : Jika
ada pihak yang memakai tenaga saya untuk mengatasi masalah politik, maka saya
akan merubah tempat tersebut menjadi seperti Negeri Zhuo Timur东周. ( Pada masa itu negeri ini
keadaannya tentram sejahtera).
(子曰 夫招我者而岂徒哉 如有用我者 吾其为东周乎《论语 阳货》zi yue, fu chao wo zhe er qi du
zai, wu qi wei dong hu).
Model Zhuo Timur(东周) adalah salah satu rencana politik Kong Hu Cu dalam
mengatasi permasalahan sosial politik pada masa itu. Pada masa krisis kala itu
Kong Hu Cu pernah berkeinginan kembali ke Negeri Zhou Timur, meskipun
sebenarnya beliau lebih berkeinginan untuk kembali pada keadaan Zhou Barat.
Namun beliau sangat menyadari keadaan sudah tidak mungkin kembali lagi menuju
keadaan seperti Zhou Barat, maka walau kembali seperti Zhou Timur masih
bolehlah. Tapi karena semua gagasan-gagasannya tidak ada yang mau terima, maka
beliau berkeinginan untuk pergi kesuatu tempat atau daerah otonomi melaksanakan
sendiri gagasan-gagasan sosial politiknya.
Inilah alasan pertama mangapa Kong Hu Cu berkeinginan untuk menjadi
pejabat atau abdi negara.
Sedang Zi Lu menegur gurunya karena dia pernah mendengar
gurunya mengajarkan menentang kaum terpelajar untuk mengabdi kepada penguasa
lalim dan tidak baik, dan sekarang mengapa sekarang guru mau bekerja untuk
mereka? Jika benar-benar hal ini terjadi, maka omongan gurunya
tidak bisa dipercaya dan tidak etik. Kata-katanya tidak sesuai dengan
perbuatannya, dengan kata lain tidak konsekwen. Ketika ditanya demikian Kong Hu
Cu menjawab: “Ya, ya betul saya pernah mengatakan kata-kata demikian. Tetapi
perlu diketahui suatu benda yang benar-benar solid dan keras, walaupun digosok
bagimanapun tidak akan menjadi licin dan berubah. Suatu yang benar-benar putih
tidak akan berubah warna, dan menjadi hitam.”
Maksudnya walaupun si pengundang itu adalah orang jahat, apakah kita
orang baik-baik harus berubah menjadi jahat seperti mereka. Jika benar-benar
orang baik, harusnya tidak mungkin bisa berubah menjadi orang jahat. (子曰 然 有是言焉 不曰堅乎 磨而不磷 不曰白乎 涅而不缁 《论语 阳货》zi yue, ran , you shi yan yan, bu yue jian hu, mo er bu ling,
bu yue bei hu, nie er bu nao).
Lebih lanjut Kong Hu Cu
mengatakan bahwa saya ini bukan seperti Labu pahit (胡芦瓜hu lu gua), hanya bagus dipandang tapi tidak bisa dimakan (系而不食xi er bu shi). Yang berarti bahwa saya ini berguna, saya tidak bisa berdiam diri hanya
memandangnya, saya harus mempraktekan idee saya, ajaran saya hanya dengan
dipraktekan barulah bisa terlihat nilainya, dengan di-implemntasikan barulah
bisa dilihat dan dibuktikan bahwa ajaran saya apakah benar dan tepat guna, jika
tidak menjadi pejabat negara mana mungkin....
Inilah alasan bagi Kong Hu Cu mengapa beliau merasa sangat mendesak
berkeinginan untuk menjadi Pejabat/Abdi Negera.
Alasan
Kong Hu Cu mengapa mendesak ingin menjadi Pejabat Negara ada tiga alasan :
- Mempraktekkan
gagasan politiknya. (实施政治蓝图she shi
cheng zhe lan du)
- Mempraktekan
usulan-usulan akan ilmunya. (实践学术主张 she qian
xue sh chu chang)
- Menunjukan harga dirinya. (实现人生价值she qien ren sheng jia zhe)
Seperti
diketahui bahwa Kong Hu Cu adalah seorang ahli dan bijak pada zamannya ( 士人 君子shi ren jun zi),
pada zaman Tiongkok kala itu golongan ini sangat menekankan akan harga diri. Karena mempunyai harga diri maka dia harus melaksanakan
ilmunya. Implementasinya dengan 2 cara :
- Menjadi
Pejabat Negara atau
- Menjadi Intelektual dengan bercipta karya.
Maka yang paling ideal adalah menjadi Penjabat Negara
sambil bercipta karya. Yang dikenal dengan semboyan beliau (仕而忧则学 学而优则仕shi er you ze xue, xue er you ze shi) yang mempunyai arti
kurang lebih “ Belajar memupuk ilmu dan membina ahklak untuk menjadi abdi
negara, abdi negara harus tetap belajar memumpuk ilmu dan membina ahklak “ .
Arti yang lebih luas adalah saya belajar untuk bercipta karya, karena saya
mampu maka saya akan menjadi Pejabat/Abdi Negara, tapi saat ada kesempatan
ketika menjabat suatu jabatan negera saya akan tetap memupuk ilmu untuk
bercipta karya.
Disini
beliau menempatkan kata pejabat(仕shi) mendahului
kata belajar(学xue). Sehingga
dapat diartikan sebagai berikut :
- Menjadi pejabat negera adalah tujuan bagi kaum intelektual.
- Sebagai pejabat negara adalah pekerjaan yang paling tepat bagi kaum
intelektual士人(shi ren).
- Penghasilan dari pekerjaan sebagai pejabat negera adalah penghasilan
halal bagi kaum intelektual士人(shi ren).
( Shi 士 = Professional Freelancer, akan dibahas dalam Jilid yang
akan datang, dalam kontek ini kami sebut intelektual ).
Kaum intelektual adalah juga manusia, dimana perlu punya penghasilan
untuk hidup seperti orang-orang lainnya, hanya kaum ini tidak bisa bekerja
seperti petani, buruh, pekerjaaan yang paling tepat adalah sebagai abdi negara
untuk mendapatkan nafkah.
Kong Hu Cu mempunyai seorang murid
bernama Fan Xi樊须suatu ketika mencari gurunya, dan bertanya : “Guru saya ingin belajar
untuk bercocok tanam.” Dijawab oleh Kong Hu Cu : “ Saya tidak bisa, saya bukan petani “. Fan Xi berkata lagi : “ Kalau begitu saya
akan belajar menanam sayur saja “
Dijawab lagi oleh Kong Hu Cu : “ Saya juga tidak bisa, saya bukan petani sayur. “ Maka keluarlah si
Huan Xi ini, tapi begitu keluar ruangan Kong Hu Cu ngedumel : “ Benar-benar
orang kecilan si Huan Xi ini!(小人哉 樊须也xiao ren cai, fan xi ye). Mengapa dia mau belajar bertani, pekerajaan ini bukan pekerjaan seorang
bijak(君子jun zi), seorang bijak menuntut ilmu, untuk apa? ya untuk menjadi abdi
negara.
Ada yang mengatakan bahwa Kong Hu Cu masa kecilnya juga
pernah melakukan pekerjaan-pekerjaan yang “rendahan” juga, mengapa kini beliau
menentang muridnya melakukan pekerjaan demikian. Sedang beliau juga berpendapat
bahwa beliau mengapa bisa berpengetahuan luas dan banyak kebisaan karena masa
kecil susah dan banyak melakukan pekerjaan rendahan serupa. Hal ini sebenarnya
tidak mengherankan karena orang hidup harus berkembang sesuai dengan masanya (此一时也 彼一时也ci yi shi ye, bi yi shi ye), Kong Hu Cu pada masa kecil
karena miskin harus mengerjakan pekerjaan “rendahan” untuk menyambung hidup.
Tapi sekarang statusnya sudah berubah, dia sudah menjadi seorang bijak(君子jun zi), orang bijak dan
intelektual kerjanya adalah bercipta karya dan tidak mencari makan dengan
bekerja secara pisik, ( 君子谋道不谋食 谋心不谋生jun zi mo dao bu mo
she, mo xin bu mo sheng). Bagaimanapun tidak bisa seperti dulu lagi, harus
menjajahkan buah atau makanan dipasar dan dijalanan. Maka tiada lain adalah menjadi
abdi negara untuk mendapatkan penghasilan yang halal. Beliau pernah juga
mengatakan janganlah terbelengu dengan masa dulumu, biarlah yang lalu berlalu,
tapaklah hari depan.... (即往不咎 不要纠缠过去ji wang bu ji, bu
yao qiu zhan guo qi).
Masa depan kaum
intelektual adalah menjadi abdi negara.
Dari pandangan Kong Hu Cu diatas ini dapat dilihat bahwa
gagasan beliau untuk mengajurkan kaum intelektual menjadi abdi negera, telah
menyelesaikan suatu persoalan pokok bagi kaum ini untuk mendapatkan penghasilan
secara halal dan sesuai dengan profesinya kala itu.
Sehingga ada istilah bagi orang Tionghoa, “
kemana kau menuju, dari sanalah kau dapatkan uangnya” (人往哪里去 钱从哪里来 ren wang na li qi,
qian zhong na lilai), maksudnya kemana kau menuju tiada lain adalah dunia politik, dari mana
datangnya penghasilan adalah dari gaji sebagai abdi negara.
Maka tidak heran mengapa beliau sangat
proaktif untuk ingin menjadi Abdi Negara/Pejabat Negara. Beliau pernah berkata
jika ada pihak yang akan memakai tenaga saya, maka saya akan menjamin dalam
setahun akan terlihat hasilnya, dalam tiga tahun sudah pasti akan
berhasil. (子曰 苟有用我者 期月而已可也 三年有成 《论语 子路》 zi yue, xin you yong wo zhe,
qi yue er yu ke ye, san nien you chen).
Ini adalah salah satu iklan untuk dirinya untuk menjadi abdi negara,
disamping itu juga mendorong dan memperkenalkan murid-muridnya untuk menjadi
abdi negara. Meskipun Kong Hu Cu sangat ingin menjadi abdi negara, tapi beliau
tidak mabok untuk berkeinginan menjadi pejabat negara dan berpolitik dengan membabi
buta.
Beliau melaksanakan keinginannya dengan suatu prinsip dan perhitungan
matang, beliau tidak akan menjadi abdi negara dengan jabatan apa saja, tapi sangat
selektif dan penuh perhitungan.
Apakah prinsip Kong Hu Cu untuk menjadi Abdi Negara?
Adalah jika negara itu mempunyai kondisi etika perpolitikan yang baik dan
berhukum, mempunyai sistim berpolitik yang baik. (天下有道tian xia you dao) . Dikondisi negara yang demikian beliau
barulah mau menjadi penjabat/abdi negara ini, dan mempromosikan dan mendorong
murid-muridnya untuk menjadi abdi negara di negara tersebut.
Pada negara yang demikianlah kaum
intelektual harus tampil untuk menjadi abdi negara dan menyumbangkan ilmunya,
tenaganya, jika kondisinya sebaliknya
lebih baik menghindar dan menjadi petapa saja.
Beliau mengatakan : Jika seorang intelektual hidup dinegara yang
bersistem politik baik, kondisi politik baik, dan tidak menyumbangkan
kemampuannya, serta menjadi miskin adalah sangat memalukan. Tapi jika hidup
dinegeri dimana keadaanya kacau, tidak ada keadilan dan kaum intelektual
tertekan, tetapi kamu menjadi pejabat negara, serta menjadi kaya, maka
benar-benar sangat memalukan. (天下有道则见 无道则隐 邦有道 贫且贱焉 耻也 邦无道 富且贵焉 耻也《论语 泰伯》tian xia you dao zhe qian, wu
dao zhe yin, bang you dao pin jie qian yan , zhe ye, bang wu dao fu jie kue yan
zhe ye).
Kong Hu Cu ingin menjadi Pejabat dan Abdi Negara dengan
berprinsip, bahwa boleh menjadi pejabat dan menjadi kaya, tetapi haruslah
dengan cara yang halal, tidak dengan korupsi atau dengan menyalah gunakan
wewenang dan melacurkan jabatannya.
Maka dua prinsip dasar dari Kong Hu Cu untuk menjadi
Pejabat Negara adalah :
- Sistim
politik yang baik ( Kondisi berkeadilan sosial ) (天下有道tian xia you dao)
- Diperoleh atau didapatkan dengan halal. (取之有道qi zhi you
dao)
Beliau memang berkeinginan menjadi pejabat tapi tidak
dengan berkolusi dengan pejabat, apa lagi dengan merengek-rengek dan menjilat
pejabat untuk mendapatkan jabatan. Jika
memang ingin jabatan maka harus dengan cara yang terhormat dan elegan, anda
mengundang maka saya akan menerimanya.
Beliau berkata: “Menjadi kaya
dan berpangkat tinggi adalah idaman semua orang, tapi jika didapat dengan cara
yang tidak halal, kita kaum intelektual dan orang bijak harus menolak, lebih
baik menjadi miskin saja. Memang miskin
dan hidup susah, bukan idaman dan yang diinginkan semua orang, tapi jika harus
hidup susah dan miskin harus bisa menerimanya, tidak harus dengan cara busuk
dan jahat untuk merubah keadaan menjadi kaya. Saya lebih memilih hidup susah
dan miskin daripada untuk berbuat busuk dan jahat untuk menjadi kaya dan
berpangkat.
(富与贵 是人之所欲也 不以其道得之 不处也fu yu gue, shi
ren zhi shuo yi ye, bu chu ye)
(贫与贱 是人之所恶也 不其道得之 不去也 《论语 里仁》ping yu qian,
shi ren zhi shuo erk ye, bu qi dao de zhi, bu qi ye).
Ada
moto terkenal dikalangan Tionghoa yang diajarkan Kong Hu Cu : Semua orang ingin
menjadi kaya, tapi harus didapat dengan cara halal. (君子爱财 取之有道 jun zi ai cai,
qi zhi you dao) Inilah salah satu ajaran
Kong Hu Cu yang abadi, ajaran ini tidak lengkang ribuan tahun, hingga kini
masih dianggap suatu etika yang harus dianut oleh kaum budiman dunia sepanjang
masa.
Diatas
telah diuraikan bagaimana Kong Hu Cu sangat berkeinginan untuk menjadi Pejabat
Negara, walaupun beliau berintelektual tinggi, jujur dan terkenal pada
zamannya, namun kenyataannya untuk menjadi abdi dan pejabat negara tidak mudah
serta tidak licin jalannya bagi beliau, mengapa ?
Untuk
halangan-halangan dan
kesulitan-kesulitan ini akan kami uraikan pada tulisan yang berikut.
( Bersambung
........ )
Sumber : Media
TV dan Tulisan Luar Negeri & Literatur
-
先秦诸子百家争鸣:
易中天
CCTV
-
经典阅读文库 ---- 论语 李薇/主编
-
经典阅读文库 ---- 道德经 李薇/主编
-
中国古典名著精品 ---- 菜根谭 洪应明
著
-
Internet
: http://friesian.com/confuci.htm :
Confucius
-
孔子 -----
維基百科,自由的百科全書
Internet
-
网址:http://www.popyard.org
-
中国人生叢书 -----
墨子的人生哲学 杨帆/主编 陈伟/著
-
Internet
: http://baike.baidu.com
-
The
Sayings of Mensius / 英译孟子 史俊赵校编
-
南华经 庄子
周苏平 高彦平
注译 安徽人民出版社
-
庄子
逍遥的自由人 林川耀 译编
出版者
:常春树书坊
-
http://www.sxgov.cn/bwzt/wmsxx2/lf/447465_1.shtml 春秋五霸之---晋文公
“When
China Rules The World - The rise of
middle kingdom and the end of the western world” by Martin Jacques ALLEN LANE an imprint of
Penguin Book, First Published 2009
No comments:
Post a Comment