Wednesday 8 June 2016

Kong Hu Cu – Kongfusianisme – Pendukung dan Pengeritik Zaman Pra-Dinasti Qin 551 – 221 SM
Jilid I

 ( 4 )

Kong Hu Cu

Kong Hu Cu Pendidik Besar Dunia Sepanjang Masa (天地君亲师Tiandi jun qin shi)

Dalam tulisan dimuka diceritakan bahwa untuk menjadi pejabat atau abdi negera Kong Hu Cu mengalami banyak kekecewaan-kecewaan dan jalan buntu. Namun beliau tidak putus asa, dirinya telah siap dengan keadaan demikian, jika gagasan-gagasan politiknya tidak terlaksana melalui jabatan sebagai abdi negara. Maka dirinya akan tetap menyebarkan gagasan-gagasannya melalui “Pendidikan”.  Dengan pendidikan beliau berkeyakinan bahwa gagasan-gagasannya dapat ter-realisasi melalui para murid-muridnya. Prinsip Kong Hu Cu jika tidak berkesempatan langsung terlibat dalam politik dalam menyebarkan gagasan-gagasan politiknya secara langsung menjadi pejabat/abdi negera, maka bisa mempengaruhi perpolitikan melalui pendidikan.

Pernah suatu ketika dimana sebelum Kong Hu Cu menjadi abdi negera di negara manapun, ada seorang yang menanyakan beliau : “ Mengapa Tuan tidak mau terlibat dalam politik atau menjadi abdi negara agar terlibat langsung dalam politik?” (子奚不为政 《论语 为政》zi ji bu wei zheng). 
Kong Hu Cu menjawab : “Sayang ibu bapak, sayang saudara dan saudari, sifat-sifat dan tabiat baik ini disebarkan dalam dunia politik, itulah yang dinamakan terlibat dalam politik. Bagi saya harus bagaimana lagi  untuk harus terlibat dalam politik.....?” ( maksud Kong Hu Cu sikap menyayangi kelurga sendiri ini telah beliau trapkan pada dirinya, dan sifat-sifat ini telah disebarkan sebagai gagasan politiknya. Inipun sudah berarti terlibat dalam politik). (孝乎惟孝   友于兄弟   施于有政   是亦为政   奚其为为政  《论语 为政》xiao hu wei xiao, you yi xiong di, shi yi you zheng, shi zhe wei zheng, ji qi wei wei zheng). Kata-kata ini dikemukakan saat beliau jauh belum terlibat politik langsung atau menjadi abdi negara.

Dengan kata lain walaupun kita tidak menjadi abdi negara, tapi bisa saja terlibat secara tidak langsung akan kegiatan politik. Namun kenyataannya Kong Hu Cu selamanya tidak pernah meninggalkan dunia politik. Seperti telah diceritakan di tulisan yang lalu, ketika beliau sudah tidak menjadi abdi negara, dan muridnya menjadi abdi negara. Tapi tetap saja murid-muridnya memberi laporan akan pekerjaan yang menyangkut soal politik di luar jam kerjanya, bahkan berembuk dan minta saran akan tindak-tindakan apa yang harus diambil dalam masalah perpolitikannya.

Pernah sekali Ran You 冉有diluar jam kerjanya, melapor kepada Kong Hu Cu tentang pekerjaannya, dan menemui gurunya.   Kong Hu Cu menanya : “ Mengapa anda datang begini malam?”.   Ran You menjawab : “ Ada masalah politik!(有政you zheng)”.  Kong Hu Cu bertanya : “ Masalah apa? (其事也qi shi ye), saya kira yang merepotkanmu mungkin bukan soal politik, hanya masalah pekerjaan saja. Jika ada masalah besar negara, walaupun saya bukan sebagai abdi negara, tapi saya akan tahu ” ( 如有政   虽不吾以   吾其与闻之   《论语 为政》ru you zheng, shui bu wu yi, wu qi yu wen zhi).

Disinilah dapat di lihat bahwa beliau tiada hari tidak terlibat atau memperhatikan masalah politik, beliau sangat memperhatikan politik, mengikuti perkembangan politik.   Pernah juga beliau berkata : “ Jika tidak pada posisi sebagai pejabat, maka janganlah melibatkan diri (dalam politik). (不在其位  不谋其政bu zai qi wei, bu mo qi zheng)” perkataan ini terlihat seperti kontroversi dan bertentangan dengan gagasan politiknya, tapi arti yang sebenarnya ialah kita dapat terlibat dalam politik, namun tidak melampaui posisi kita yang bukan sebagai abdi negara, dimana mencoba meng-intervensi pekerjaan abdi negara, tidak berarti kita lalu tidak perduli akan politik, karena tidak pada posisi sebagai abdi negara.

Sebenarnya Kong Hu Cu mempunyai rencana sendiri, yang pertama dirinya terlibat langsung dalam politik dengan menjadi abdi negara, melaksanakan sendiri gagasan-gagasan politiknya, jika rencana ini tidak bisa berhasil, maka tetap memperhatikan politik ,  ikut dalam berpolitik ; mempengaruhi perpolitikan(思其政  为其政  施其政.shi qi zheng, wei qi zheng, shi qi zheng).  

Bagaimana untuk mempengaruhi politik ? Tidak lain adalah coba memberi saran kepada para pejabat yang bersangkutan akan gagasan-gagasan politiknya.  Seperti diketahui bahwa Kong Hu Cu pernah 14 tahun mengembara ke berbagai negara, tujuannya adalah untuk mendapatkan pekerjaan sebagai abdi negara. Tapi jika ini tidak terlaksana, maka dicoba menaruh pengaruhnya akan gagasan-gagasan politiknya. Seperti telah diceritakan dimuka selama 14 tahun pengembara pernah juga beliau menjadi pejabat dan abdi negara di negara Chen dan Wei, tapi selalu mengalami kekecewaan. Beliau mengembara dari suatu negara ke negara lainnya, tapi tiada tempat yang bisa menjadi tempat pijakan yang cocok untuk melaksanakan idee-idee dan gagasan-gagasan politiknya .Bak anjing terlunta-lunta, dengan kata lain tidak menemukan rumah. (累累若丧家之狗lei lei ruo shang jia guo)

Tapi apakah Kong Hu Cu lalu tidak menemukan jalan keluar? Tidak. Beliau mempunyai jalan keluar yang cemerlang yaitu : Mendidik Orang  (育人yu’ren) .  Inilah pilihan ketiga dari Kong Hu Cu. Beliau berujar : “Biarlah saya untuk mendidik para murid-murid, dan mendorong mereka untuk menjadi Pejabat/Abdi Negara. Melalui murid-murid ini untuk melaksanakan gagasan-gagasan politik saya.”

Dari kapankah Kong Hu Cu mulai menerima murid? Para sejarahwan memperkirakan sekitar beliau berumur 30 tahun. Selama kurun waktu hidupnya konon beliau mempunyai murid kira-kira 3000, dan yang menonjol ada 72.   J

ika ditilik pada jaman dahulu 2500 tahun lalu, seorang diri bisa mempunyai anak didik sekian banyak adalah sungguh luar biasa, bahkan untuk ukuran jaman sekarang sekalipun.  Dari 72 murid yang menonjol dan berbakat ini, masing-masing mempunyai kelebihan dibidang yang berbeda-beda.

Hal ini berpengaruh sangat luar biasa pada zaman itu.  Misalnya ada seorang yang bernama Chen Kang陈亢(字子禽), tokoh ini ada di-sebut tiga kali dalam Analek, dua kali mengajukan pertanyaan kepada Zi Gong, satu kali kepada putra Kong Hu Cu - Kongli孔鲤.

Orang ini diduga adalah cucu murid Kong Hu Cu, karena kisah-kisah berikut ini memberi kesan demikian.   Suatu kali Cheng Kang bertanya kepada Zi Gong dengan sangat hormat sekali: “Apakah memang benar bahwa Zhong Ni lebih hebat dari anda?” (子为恭也 仲尼岂于子乎《论语 子松》zi wei gong ye, zhong ni qi yi zi hu) (Dia memanggil guru kepada Zi Gong, dan Tuan kepada Zhong Ni仲尼/Kong Hu Cu). 

Dari percakapan ini dapat disimpulkan bahwa beliau bukan murid langsung Kong Hu Cu. Pernah juga sekali dia bertanya kepada Zi Gong : “Mengapa Kong Hu Cu setiap berkunjung kenegara-negara selalu mengetahui keadaan politik negara bersangkutan yang dikunjungi?”  (夫子至于是邦也 必闻其政 求子与 抑与之与 《论语 学而》fu zi ze yi shi bang ye, bi wen qi zheng, jiu zi yu, yang yu zhi yu).   

Dia terheran-heran, mengapa hal tersebut bisa terjadi, apakah beliau bertanya kepada orang lain, atau ada orang lain yang dengan sukarela memberitahu beliau?   Zi Gong menjawab: “ Dari mana guru dapat tahu ini?  Tidak lain dari kesabaran, kebaikan, keterbukaan hati, hormat, dan kesederhanaan guru kami. Semua kebajikan inilah yang membuat guru tahu semuanya itu.” (夫子    温良恭俭让  与得之《论语  学而》fu zi, wen lling gong qian rang, yu de zhi).   

Dengan kata lain karena kebajikan inilah, maka banyak orang dengan sukarela memberitahu dan melapor keadaan kepada Kong Hu Cu. Jadi dalam hal ini, apakah Kong Hu Cu bertanya atau diberitahu orang lain tidak menjadi penting.

Dari pembicaraan diatas, pertanyaan Chen Kang dapat memberi kesan kepada kita bahwa dia bukan murid langsung dari Kong Hu Cu.  Pernah juga Chen Kang ini bertanya kepada putra tunggal Kong Hu Cu --- Kongli(孔鲤) (字伯鱼zi bo yubernama Boyu, Chen Kang ini lebih muda dari Kong Hu Cu 40 tahun, jadi jauh  lebih muda dari Kongli. Dia memanggil Kongli juga tuan. 

Dia bertanya kepada Kongli : “Apakah ayah anda memberi pendidikan khusus pada Tuan?” Dia bertanya demikian karena mengira bahwa karena Kongli adalah anak tunggal, pastilah diberi pendidikan khusus padanya. 

Dijawab oleh Kongli : “Tidak. Pernah suatu kali orang tua saya, sendirian berdiri dihalaman rumah. Saya menunduk-nunduk hormat kepada beliau sambil berjalan sedikit berjingkrak-jingkrak (tanda hormat)   (子亦有异闻乎   尝独立    鲤俭而过庭zi yi you dao wen hu, chang du li, li qian er guo ding). Tiba-tiba beliau menegur saya “ Apakah anda telah belajar puisi(学诗乎xue shi hu)?” saya menjawab:”belum未也”wei ye). Ayah berkomentar: “ Tidak belajar puisi, tidak akan bisa bertutur kata baik” (不学诗  无以言bu xue si,wu wei yan). 

Maka saya mundur meninggalkan halaman rumah, langsung belajar puisi. Jadi tidak ada yang istimewa.”.   Pernah juga terjadi saat ayah saya berdiri dihalaman rumah, demikian juga saya lewat dengan menunduk-nunduk dan berjingkrat-jingkrak dengan langkah kecil tanda hormat pada orang tua saya, lagi-lagi ayah menegur saya ;”Apakah anda telah belajar pelajaran tata krama(学礼乎xue li hu)?” saya jawab: “Belum(未也wei ye)” . Ayah berkomentar: “ Tidak belajar tata krama, mana bisa jadi orang mandiri(不学礼  无以立bu xue li, wu yi li).”.  Maka sayapun mundur dan belajar pelajaran tata krama.

Kedua peristiwa ini terlihat tidak ada istimewanya. Tapi kedua peristiwa diatas kemudian menjadi pola pendidikan bagi orang Tionghoa, dimana pendidikan orang tua kepada anaknya disebut Ting Xun 庭训. “pendidikan dalam halaman rumah” atau dengan kata lain, mendidik anak harus dengan kejadian wajar sehari-hari dalam kehidupan dirumah.   

Chen Kang mendengar cerita ini sangat gembira. Dengan berujar ; “Saya menanyakan satu hal, mendapatkan tiga pelajaran. Pertama saya harus belajar puisi, kedua harus belajar tata krama, ketiga orangtua harus menjaga batas terhadap anaknya.” (Maksudnya anak tidak boleh dimanja.)

Ini kemudian menjadi tradisi bagi orang Tionghoa dalam mendidik anak-anaknya, yang tidak boleh memanjakan anak, harus dididik dengan wajar tidak dengan coba meng-istimewakannya. Sehingga timbul pribahasa “Ayah mengendong cucu tidak anak (抱孙不抱子bao sun bu bao zi)”dimana anak tidak di-nina bobo sepanjang hari, tapi tidak demikian dengan cucu sendiri. 

Jika terjadi misalnya anak membawa teman main kerumah, teman anak dipersilahkan duduk ngobrol dengan ayah, tapi anak sendiri berdiri tidak duduk sejajar dengan ayahnya. Ini merupakan bentuk hormat ala Tiongkok (Kong Hu Cu) yang menjadi tradisi.

Dengan peristiwa diatas terlihat bahwa dalam mendidik, Kong Hu Cu sangat memperhatikan tata krama, coba menanamkan kepribadian ideal yang menjadi cita-cita dan gagasan-gagasannya. Tapi memang kenyataannya banyak dari murid-muridnya menjadi tokoh-tokoh terkenal dalam sejarah Tiongkok. Misalnya cucunya Zi Si子思, terus memperkembangkan ajaran Kong Hu Cu.

Menzi 孟子dimana adalah cucu muridnya adalah tokoh paling terkenal dalam mengembangkan ajaran Kong Hu Cu. Sehingga perpaduan ajaran Kong Hu Cu dan Menzi sangat berpengaruh terhadap sikap dan tradisi orang Tionghoa hingga kini. 

Kemudian juga pada Dinasti Han ada tokoh keturunan Kong Hu Cu “Kong Han Guo孔汉国”.  Pada zaman Peperangan Tiga Negara (San kok 三国) tokoh yang bernama Kong Rong 孔融, dan pada Dinasti Ching tokoh yang bernama Kong Sang Ren孔尚任, semua masih keturunan Kong Hu Cu.

Kong Hu Cu dalam mendidik telah memiliki metodologi sendiri, sehingga dijuluki “Guru Abadi Dunia” (天地君亲师 --- 万世师表。Tian di jun qing shi, wan shi shi biao). 

Bagaimanakah cara Kong Hu Cu dalam menerima murid? Apakah beliau menarik uang sekolah berdasarkan kemampuan ekonomi muridnya? Ternyata sama sekali tidak, para calon murid cukup membawa 10 potong daging kering sebagai bentuk perkenalan, dan tidak ada perbedaan murid dari keluarga kaya dan miskin, atau pintar dan bodoh.

Pada prinsipnya beliau menganggap melalui pendidikan murid-muridnya akan mencapai kesamaan derajat sosial, dan juga kepintarannya. Melalui pendidikan menjadikan  yang tidak pintar menjadi pintar.

Dalam menerima murid beliau berprinsip “Mendidik tanpa ada diskriminasi“ (有教无类 《论语  卫吴公》you jiao wu lei), maksudnya siapa saja yang datang untuk mendaftar sebagai murid akan diterima, tanpa ada perbedaan dari keluarga kaya atau miskin, yang cerdas dan yang kurang cerdas.

Karena beliau percaya melalui pendidikan akan tidak ada perbedaan. Inilah yang menjadi harapan dan idee dari Kong Hu Cu, melalui pendidikan bisa dibentuk manusia yang berderajat sosial sama. Walaupun saat sebelum menjadi murid antara mereka terdapat perbedaan, tapi melalui pendidikan maka perbedaan-perbedaan tersebut tereliminir.

Seorang murid yang datang kepadanya berarti mereka ini bersedia untuk mengikatkan diri untuk mengikuti dispilin pendidikannya, dan bersedia untuk diperbaiki tabiat yang kurang baik menjadi baik.  (自行束修以上    吾未尝无诲焉  《论语  述而》zi xing su siu yi shang, wu wei chang wu hui yan)           

Kemudian bagaimanakah pendidikan yang diberikan oleh Kong Hu Cu terhadap murid-muridnya? Tidak lain adalah masalah humaniora seperti yang telah diceritakan di tulisan dimuka, yaitu Ilmu politik 政治学dan Ilmu Etika atau Prinsipal Moral 伦理学. Jadi dalam mendidik murid tujuan utamanya :

  1. Menjadikan orang ( bermoral )
  2. Menjadikan sebagai Pejabat / Abdi Negera.

Inilah batasan dari pendidikannya, tidak mendidik murid menjadi ahli dalam ekonomi, pembangunan, pertanian, kemiliteran dan lain-lain sejenisnya.  Ada seorang murid Kong Hu Cu, Zi Xia memberi teka teki kepada gurunya : “Seorang gadis senyumnya berlesung pipi, matanya bolak, sangat sederhana tanpa bersolekpun terlihat sangat cantik, apakah itu? (巧笑倩兮  美目盼兮  素以为绚兮  何谓也  《论语  八佾》”hiao jiao qing xi, mei mu ban xi, su yi wei xun xi, he wei ye)

Kong Hu Cu menjawab: “ Jika anda ingin menggambar, bentanglah kertas putih dahulu, barulah mulai meggambar, tapi harus dengan penghayatan. Kamu benar-benar pandai dan puitis, sekarang saya sudah bisa berbincang tentang puisi denganmu.”  ( 绘事后素  礼后乎  启予者商也   始可与言诗已矣《论语  八佾》hui shi huo su, li huo hu, xi yi zhe shang ye, si ke yu yan shi yi yi). 

Jawaban dari Kong Hu Cu ini mengadung arti, melakukan sesuatu harus dengan “cinta kasih” benovulent (ren), jika kamu ingin menjadi seorang yang terpelajar, bijak dan bermoral, pertama harus memiliki rasa “ Cinta Kasih” dalam lubuk hatimu.

Rasa cinta kasih dalam lubuk hati bak sehelai kertas putih. Bertitik tolak dari kepolosan ini kamu bisa mulai belajar tata-krama, diatas kertas ini kamu bisa menggambar bunga dan corak lainnya.

Inilah cara Kong Hu Cu mendidik para muridnya. Metode pendidikan Kong Hu Cu adalah :
1. Bertanya-jawab. 
2. Berdiskusi.

Dalam mendidik beliau seringkali memulai dengan pertanyaan yang sederhana, tapi terkandung arti filosofi yang yang sangat mendalam. Menurut pengamatan, hasil utama dari pendidikan gaya Kong Hu Cu adalah pada : Budi Pekerti ; Bahasa ; Politik dan Sastra .

Dimana dikemukakan secara puitis,  sehingga dapat dikategorikan sebagai karya sastra.   Seperti yang dikemukan oleh muridnya Yuan Hui, cara pendidikan Kong Hu Cu dilakukan dengan kewajaran, dan lancar mengalir, sehingga sangat menarik bagi pendengarnya, sistimatis dan menarik.  ( :夫子 循循然   善诱人 yua: fu zi, xun xun ran, san you ren) Dengan sistim berdialoque antar muridnya, kadang berdua dan kadang bergroup.

Bagaimanakah kira-kira diskusinya? Dibawa ini ada satu kisah, dimana ada 4 orang murid bersama Kong Hu Cu sedang duduk-duduk santai, 4 murid ini adalah Zi Lu子路, Zheng Zhe曾哲, Ran You冉有, Gong Xi Hua公西华.  

Seperti telah dimuka Zi Lu lebih muda 9 tahun dari Kong Hu Cu, murid tertua maka dia duduk didepan, Zheng Zhe lebih muda kira-kira 20 tahun dari Kong Hu Cu, duduk kedua didepan, Ran You lebih muda 29 tahun dari Kong Hu Cu duduk dibaris ketiga, Gong Xi Hua bernama Chi dia termuda duduk paling belakang, lebih muda dari Kong Hu Cu 42 tahun.    

Kong Hu Cu mebuka pembicaraan, dengan menyatakan: “Walaupun saya lebih tua dari kalian, tapi harap kalian bisa santai-santai saja, hari ini kita akan berbincang-bincang. Saya tahu biasanya kalian sering uringan-uringan, “ngedumel” tidak ada yang mau mengerti saya....sekarang saya ada pertanyaan, jika umpamanya ada orang bisa mengerti kalian, dan bersedia menerima kalian untuk bekerja, apa yang akan kalian lakukan? (如或知尔   则何以哉  《论语   先进》ru hou zhi er, ze he yi zai).”

Zi Lu yang duduk terdepan, langsung berdiri dan berkata tanpa berpikir : “Jika saya ada di negara yang mempunyai satu Divisi tentara* (negara kecil), terjepit diantara negara besar. Negara tersebut harus menghadapi peperangan di luar, dan dalam negeri terjadi paceklik. Saya ditugaskan untuk mengatasi masalah tersebut, saya akan atasi masalah ini. Dalam tiga tahun saya akan rubah situasi ini menjadi lebih membaik, saya jamin rakyat negara ini akan menjadi pemberani, patuh aturan.”    

Maka Kong Hu Cu tersenyum... (可使有勇    且之方也    夫子哂之 《论语  先进》ke shi you yong, qie shi fang ye, fu zi shen zhi). 

*(Pada zaman “Perang Musim Semi & Gugur”/2500tahun yang lalu itu, satu divisi tentara terdiri dari 1000 kereta perang, saat itu sistim berperangnya antara kereta tentara, belum ada tentara infantri dan tentara kavaleri.   Raja memiliki 6 Divisi, Negara Besar memiliki 3 Divisi, Negara Sedang memiliki 2 Divisi, Negara Kecil memilki 1 Divisi. Jadi besar kecilnya negara ditentukan oleh kereta perang yang dimiliki neagra tersebut.)     (1000 辆战车 = 一军 ; 天子 6   ; 大国 3 ; 中国 2 ; 小国 1 ).

Sikap tersenyum dari Kong Hu Cu ini oleh Zheng Zhe pernah ditanyakan, bagaimana pendapat guru tentang pernyataan mereka ini. Kong Hu Cu menjawab setiap orang mempunyai gagasan-gagasannya sendiri.

Tapi mengapa guru tersenyum terhadap pernyataan Zi Lu?  Kong Hu Cu mengatakan : “Mengatasi masalah kenegaraan harus dengan tata-krama, dengan tata-krama berarti rendah hati. Lihatlah Zi Lu sama sekali tidak rendah hati, maka saya tersenyum menterawai dia.”

Kong Hu Cu tidak memberi komentar. Kemudian beliau bertanya kepada Ran You : “ Bagaimana dengan kamu?” .  Ran You dengan rendah hati menjawab : “Bagi saya... berilah saya satu wilayah 50 atau 60 li untuk mengurus wilayah ini, dalam tiga tahun saya akan mengatasi masalah sandang pangan, tapi untuk meningkatkan kecedasan rakyatnya akan saya undang cendikiawan unggul untuk menanganinya.”

Kong Hu Cu tidak berkomentar. Lalu bertanya kepada Zheng Zhe : “Bagaimana dengan kamu?”.  Zheng Zhe berkomentar lebih rendah hati : “Saya tidak berani menyatakan saya harus berbuat apa, saya hanya berani berpikir apa yang harus saya pelajari, apa yang saya ingin pelajari? Yaitu saat ada persembahan/sembayangan atau saat ada pertemuan, saya mengenakan topi upacara, berpakaian upacara, dan menjadi pemimpin ucapara ini.”

Kong Hu Cu juga tidak berkomentar. Lalu bertanya kepada murid termuda yang ada duduk dibelakang, Gong Xi Hua.  Saat itu Gong Xi Hua sedang bermain kecapi, memang sudah menjadi kebiasaan pada kelas Kong Hu Cu, saat-saat jam pelajaran disertai dengan iringan musik, setiap murid akan mendapat giliran untuk mengiringi musik kecapi, demikain juga Zi Lu si pendekar juga kadang kena giliran, dapat dibayangkan bagaimana dia ini yang kasar saat bermusik.... sehingga pernah ditegur sang guru : “ hai.. kamu sedang memainkan musik apa .....” sambil ditertawai murid-murid yang lain.  

Gong Xi Hua mengakhiri musiknya dengan halus dan merdu.... ditaruhlah kecapinya dengan rapih, lalu berdiri dan menjawab : “Pemikiran saya, mungkin akan sangat berbeda dengan murid-murid yang lain...”.  Kong Hu Cu berkomentar : “ Tidak apalah... bebaslah berbicara....”.   Gong Xi Hua meneruskannya : “Yang sangat saya idamkan dan inginkan adalah selama musim semi 3 bulan, berpakaian musim semi, bersama 5 atau 6 kawan-kawan muda saya, 7 atau 8 anak kecil keluar berpinik ke tempat pemandangan yang indah di alam bebas, berpesiar, berhela-hela diatas rumput yang hijau, kemudian bermandi-mandi di sungai-sungai yang bersih, tiduran di pendopo atau tempat persembahan, menikmati sepoi-sepoi angin.... lalu sambil bernyanyi sepanjang jalan kembali pulang.....” ( inilah pikiran si seniman.....). 

Mendengar ini Kong Hu Cu sambil menarik nafas panjang pertanda puas dan berkomentar : “Kamu benar, pendapatmu bagus....pikiran kamu dengan saya sama. Saya mengharapkan kehidupan yang demikian juga, saya akan pergi bersamamu ”    ( 喟然叹曰  长叹一声说 :吾与点也wei ran han yue, chang ha yi shen shuo: wu yu dian ye)

Komentar ini terlihat seperti berkontradiksi dengan ajaran Kong Hu Cu seperti yang telah diceritakan di tulisan dimuka, yang mengajurkan belajar untuk menjadi abdi negara.  Dari pernyataan 4 murid diatas, Zi Lu berpendapat setelah lulus bercita-cita besar menjadi pengede, tapi Kong Hu Cu menertawai, sedang Gong Xi Hua tidak bercita-cita menjadi abdi negara, melainkan ingin berpesiar dan bersenang-senang, dan Kong Hu Cu menyatakan itu pendapat yang sangat baik....

Apakah kira-kira latar belakang dari semua ini? Jadi keinginan Kong Hu Cu dalam mengajar dan mendidik, sebenarnya menginginkan murid yang bagaimana? 

Akan Dibahas dalam tulisan berikut.

( Bersambung ...... )
Sumber : Media TV dan Tulisan Luar Negeri & Literatur
-          先秦诸子百家争鸣易中天 CCTV
-          经典阅读文库 ---- 论语       李薇/主编
-          经典阅读文库 ---- 道德经       李薇/主编
-          中国古典名著精品 ---- 菜根谭      洪应明  
-          Internet : http://friesian.com/confuci.htm  : Confucius
-          孔子  -----   維基百科,自由的百科全書 Internet
-          网址:http://www.popyard.org
-          中国人生叢书    -----   墨子的人生哲学        杨帆/主编    陈伟/
-          Internet : http://baike.baidu.com
-          The Sayings of Mensius / 英译孟子      史俊赵校编
-          南华经    庄子   周苏平    高彦平   注译    安徽人民出版社
-          庄子   逍遥的自由人     林川耀 译编  出版者 :常春树书坊
-          http://www.sxgov.cn/bwzt/wmsxx2/lf/447465_1.shtml   春秋五霸之---晋文公
-          “When China Rules The World -  The rise of middle kingdom and the end of the western world”  by Martin Jacques ALLEN LANE an imprint of Penguin Book, First Published 2009


No comments:

Post a Comment