Kong
Hu Cu – Kongfusianisme – Pendukung dan Pengeritik Pada Zaman Pra-Dinasti Qin
551 – 221 SM
Jilid
III
(
2 )
Tokoh-Tokoh Yang Mewakili Daoisme
Dari Yangzhu杨朱 Hingga Ke Lao-Zhuang老庄
Pada tulisan yang lalu telah diceritakan bahwa Daois
adalah filosof dari kaum ‘Petapa隐士yinshi’, mereka
mengusulkan untuk tidak mengabdi kepada penguasa kala itu, mereka juga
perihatin dan menaruh perhatian dengan keadaan kala itu dengan mengusulkan
‘Tidak Berbuat/Acuh消极无为xiaojiwuwei’.
Daois Periode pertama diwakili oleh Yang Zhu(杨朱)
yang memberi gagasan ‘Individu dan Masyarakat harus setara’, masyarakat dan
individu saling tidak dikorbankan. Masyarakat yang ideal adalah manusia sebagai
individu dalam masyarakat tidak harus mengorbankan kepentingan pribadinya.
Negara dan masyarakatnya juga tidak mengorbankan kekayaan negaranya untuk
dijadikan kekayaan pribadi penguasanya. Jika setiap orang tidak perlu
mengorbankan kepentingan pribadinya, setiap orang tidak perlu menyerahkan
kekayaan dan kepentingan pribadinya untuk masyarakat, maka masyarakat yang
demikian ini adalah masyarakat yang paling ideal didunia.
(损一毫利天下不与也 悉天下奉一身不取也 人人不损一毫 人人不利天下 天下治矣 《列子 杨朱篇》sun yi hao li
tian xia bu yu ye, xi tian xia feng yi shen bu qu ye, ren ren bu sun yi hao,
ren ren bu li tian xia , tian xia zhi yi).
Daois Periode kedua dan ketiga diwakili oleh Laozi
dan Zhuangzi, apakah gagasan mereka dalam menghadapi keadaan kacau kala itu?
Marilah kita bahas apa dan bagaimana menurut para cendikiawan zaman sekarang.
Diatas ini telah diberi gambaran siapa itu Laozi老子
dan Zhuangzi庄子, kedua tokoh
ini sering disandingkan menjadi satu menjadi Lao-Zhuang老庄. Menurut cendikiawan siapakah Laozi itu
sebenarnya masih banyak diperdebatkan, karena sumber catatan tentang beliau
banyak sekali, masing-masing tidak seragam. Pada saat zamannya Xima Qian司马迁tahun
(109 SM sampai 91 SM) juga sudah tidak jelas, ada yang mengatakan bahwa beliau
bernama Lao Dan (老聃) dan Lao Lai Zi
老莱子.
Lain dengan Zhuangzi庄子
catatan sejarahnya lebih jelas seperti yang telah dikemuka diatas. Disini kita tidak membahas permasalahan ini.
Zhuangzi orang dari Negara Song (宋国人song
guo ren) daerah Mong (蒙meng), pernah
bekerja ditanah milik Mong sebagai “Qiyuan Li, 漆園吏” , (Li吏=pejabat
kecil). Maka tidak tahu apakah beliau
jadi pengurus kebun (漆园qiyuan) masih
belum jelas, karena cendikiawan masih belum mendapatkan arti sebenarnya dari
kata “Qiyuan Li, 漆園吏” Apakah pejabat
kecil didaerah Qiyuan atau tukang kebun Qiyuan ? Belum jelas.
Tapi memang Zhuangzi hidupnya cukup miskin, lama
tinggal di perumahan rakyat kecil, sering tidak mendapatkan makanan dan
kelaparan. Menurut cerita dalam buku “Zhuangzi” ada diceritakan bahwa pernah
sekali beliau sangat kelaparan sekali tidak mendapatkan makanan, maka beliau
menemui Raja Wei Wen Hou魏文侯 (Raja pendiri
negara Wei魏tahun 445SM)
untuk bisa meminjam beras untuk makan, karena sedang tidak punya makanan.
Raja Wei mengatakan: “Boleh-boleh, kebetulan saya
sedang akan menarik pajak, jika pajak sudah saya tarik, akan saya pinjami kamu 300 tail emas. Ini
uang cukup banyak. Bagaimana, setuju?”
Zhuangzi menjawab: “Saya ini sekarang justru tidak
punya apa-apa untuk dimakan, dan saya harus menunggu Yang Mulia menagih pajak
dulu. Haiya... saya ini Zhuang Zhou (nama sendiri 庄周), ketika
dijalan tadi, didalam parit kering melihat ada seekor ikan.
Ikan ini mengatakan kepada saya :”Saya ini adalah
Pejabat kecil dari Laut Timur, sekarang sedang sial terdampar didaratan,
diparit kering ini hampir tidak tahan hidup lagi karena kekurangan air, apakah
tuan bisa bantu beri saya se-ember air agar saya bisa menyambung hidup.”.
Saya Zhuangzhou menjawab: “Hai Ikan, kamu jangan
kuatir dan terburu-buru, saya sekarang akan ke Negara Wu吴
dan Yue越 ( yang terletak jauh
diselatan ditepi laut) untuk minta mereka agar
setuju untuk menggali kanal dari laut timur ke parit ini untuk menolong
kamu. Bagaimana, setuju?”.
Ikan kecil itu menjawab: “Kalau sampai menunggu
hingga saat itu, tuan lebih baik cari saya di toko ikan asin dipasar saja......”
.
Tidak tahu apakah cerita ini benar terjadi atau
tidak masih belum jelas, karena tulisan ini belum bisa dipastikan bahwa yang
menulis Zhuangzi pribadi. Tapi Zhuangzi ini memang senang bercerita dalam
bentuk fabel, jadi kebenarannya belum tahu. Tapi yang jelas Zhuangzi ini miskin
hidupnya adalah benar.
Apakah Zhuangzi ini tidak punya kesempatan mejadi
kaya? Sebenarnya kesempatan untuk menjadi kaya banyak sekali. Salah satu misal,
dalam catatan sejarah, Chu Wei Wang (楚威王) atau Raja Chu
pernah menawarkan Zhuangzi menjadi Patih Negara (Perdana Menteri), peristiwa
ini tercatat dalam Kitab Sejarah “Shiji史記” (Kitab
Sejarahnya Xima Qian) dan buku “Zhuangzi”.
Diceritakan bahwa suatu hari Zhuangzi sedang
memancing ikan ditepi sungai, dari negara Chu datang dua orang Dafu (pejabat
tinggi) menghampiri Zhuangzi dan berkata:
“Salam tuan, Raja kami mendengar nama besar tuan, menitahkan kami berdua
untuk menyampaikan keinginan Yang Mulia Raja kami. Raja kami dengan hormat
mengundang tuan untuk menduduki jabatan tinggi di pemerintahan untuk mengurus
negara (menjadi Patih Negara). Mohon jika tidak merepotkan tuan sudi
menerimanya.”.
Mendengar ini Zhuangzi yang sedang memancing dengan
tidak menoleh, dan berkatakan : “Saya
dengar di negara Chu ada Kura-kura besar disebut Kura-kura Dewa, setelah mati
Raja mengawetkan jasadnya dan dijadikan barang wasiat, diletakkan di dalam
kelenteng. Ditempatkan dalam kotak mas dan perak, dan dihiasi dengan
macam-macam mutu manikam yang indah-indah dan langka, didepannya ditempatkan altar
tempat dupa untuk sembayangan, setiap hari disajikan kepala babi, ayam dan
bebek sajian, benar-benar menajubkan. Saya ingin tanya kepada yang terhormat
kalian berdua, jika anda sebagai Kura-kura itu, apakah lebih suka setelah mati
menikmati sebagai kura-kura yang disanjung dan disembah, atau lebih suka saat
hidup bergelimpangan di lumpur bersenang-senang?”.
Mereka berdua langsung menjawab: “Tentu saja kita lebih
suka hidup dan berguling-guling dilumpur”.
Zhuangzi menjawab: “Baiklah, saya sekarang sudah
memilih untuk berguling-guling dilumpur. Kalian sekarang boleh kembali pulang.”.
Menurut Zhuangzi menjadi pejabat berarti sama dengan
“Mati”, saya lebih sudi miskin, kelaparan, dan tenang-tenang mancing daripada
jadi pejabat.
Ada cerita lagi seorang akan memberi pekerjaan
sebagai pejabat negara kepada Zhuangzi, beliau berkata: “Kalian pernah melihat
sapi-sapi didalam Kelenteng Dai, kelenteng ini memelihara sapi, tapi sapi-sapi
ini harus berbulu mulus tidak ada bercak,
hanya satu warna, sapi-sapi ini akan digunakan untuk ‘Qurban’ atau
sajian upacara keagamaan. (maka dalam aksara Mandarin ‘Qurban’牺牲xi
sheng tersimbol dengan kata sapi牛niu, Qurban yang
paling wahid 牺牲太牢xi sheng tai lao
tersimbolkan beberapa kata sapi牛niu). Pada saat
sapi akan dikorbankan maka dipilih yang mulus, agar nilai dari sajian ini menjadi
sangat tinggi, maka sebelum disembelih diberi makanan yang terbaik, dirawat
dengan cara yang terbaik, bahkan tubuhnya diselubungi dengan kain-kain sutra
yang mahal dan halus, hidupnya benar sangat nikmat sekali..... tapi saat sapi
ini diseret kedalam upacara ‘peng-Qurbanan’ siap untuk disembilih untuk disajikan
kepada para dewa-dewa dan leluhur, maka ketika itu jika sapi ini ingin menjadi
sapi yang kurus dan gering... apakah masih bisa? Tidak mungkin bisa..... ”
Cerita serupa masih ada dalam buku “ Zhuangzi” yang
menceritakan Zhuangzi dengan teman baiknya dan juga partner berdebatnya Hui Zi惠子 (Huishi, 惠施), mereka ini
berdua sahabat baik tapi begitu bertemu pasti berdebat.
Suatu ketika Hui Zi menjadi Patih di Negara Liang (梁国liang’guo),
dan suatu hari Zhuangzi pergi mengujunginya, kunjungan ini diketahui anak buah
Huizi dan melaporkan bahwa Zhuangzi akan berkunjungi ke Negara Liang dengan
maksud untuk merebut jabatan Huizi.
Maka Huizi memerintahkan menyelidiki dan
menangkapnya. Operasi pencarian dilakukan 3 hari 3 malam. Mendengar ini
Zhuangzi buru-buru menemui dulu Huizi dan bertanya : “Hai sobat, anda akan
menangkap saya ya? Baiklah saya akan bercerita..... Ada seekor burung yang
diberi nama ‘Burung Hong’(burung sorga), burung ini jika bukan tempat suci dan bersih
tidak akan hinggap, jika bukan air murni dan bersih tidak akan diminumnya, jika
bukan makanan yang suci juga tidak akan dimakannya. Suatu ketika burung hong
ini terbang diangkasa dan berpapasan dengan se-ekor burung hantu yang
diparuhnya sedang menggondol tikus mati, begitu berpapasan dengan burung hong
ini, burung hantu itu langsung mengertak “Hegg!!!...” untuk coba menakuti
burung hong itu, dikira akan merebut mangsa tikus matinya..... Sobatku Hui: Apakah
kamu kini sedang menggondol seekor tikus mati?
Apakah kamu kini ingin menggunakan “tikus mati” untuk menggeram “Hegg
!!!...untuk menakuti saya? .......”
Ada cerita lagi, suatu ketika ada seorang diplomat bernama
Cao Shang (曹商) yang
ditugaskan ke Negara Qin秦国 saat pulang
Raja Qin menghadiahi 100 kereta. Dia dengan senang dan bangga sekali pulang dan
menemui Zhuangzi dan berkata : “Tuan Zhuang,
saya akan membicarakan tentang teori ‘hidup tenang dan selalu senang’(安贫乐道an
ping le dao) denganmu. Hidup di tempat
rakyat miskin tapi sepanjang hari masih bisa bersenang-senang, keadaan seperti
ini saya benar-benar tidak bisa menandingi Tuan. Tapi lihat saya dengan hanya
bertemu muka sekali saja dengan Raja, saya sudah bisa dapatkan 100 kereta, ini
sebenarnya hanya suatu kelebihan kecil saya saja..” Teman ini bercerita dengan
nada sombong dan membanggakan dirinya.
Zhuangzi mengatakan : “Benar, saya tahu, saya tahu,
saya tahu bahwa kamu mendapatkan 100 kereta, tapi saya juga tahu standard Raja
Qin dalam memberikan hadiah. Begini... suatu kali Raja Qin mempunyai bisul
dibadannya, jika seorang tabib memakai jarum menyoblosnya, biar nanah dan darah kotornya keluar dan
sembuh, maka hadiahnya 1 kereta. Jika dibadan bagian bawahnya (dubur) tumbuh
wasir dan tabib dengan lidah membersihkannya, sehingga Raja merasa nikmat, maka
hadiahnya 10 kereta. Tuan, saya tidak tahu apa yang Tuan lakukan terhadap Raja
Qin hingga dapat hadiah 100 kereta?”
Dari cerita diatas menunjuk bahwa dalam hati
Zhuangzi, menjadi pejabat dan menjadi kaya, sama juga seperti bangkai Kura-kura
yang disembah-sembah, seperti sapi Qurban yang disembelih, seperti tabib yang
menjilati wasir raja, itu semua pekerajaan redahan, dan kekayaan yang didapat
dari pekerjaan demikian tidak berharga dan berarti bagi dirinya. Pendapat
demikian adalah khas pemikiran kaum ‘Petapa’隐士, maka dapat
disimpulkan bahwa pendirian Zhuangzi adalah ‘Petapa’. Sedang Laozi seperti
diketahui latar belakangnya masih belum jelas, jadi bisa disimpulkan beliau
adalah ‘Seperti Petapa’ karena dapat diduga sebagai ‘Petapa’, lain dari
Zhuangzi lebih jelas dan pasti sebagai seorang ‘Petapa’(隐士yin’shi).
Memang Zhuangzi ini beberapa kali berkesempatan
untuk menjadi kaya, tapi semua kesempatan ini diabaikan atau dilepaskan. Beliau
itu berkemampuan tapi “tidak mau berbuat” atau menjadi pejabat. Sedang Laozi walaupun bahan dan sumber latar
belakangnya sedikit, tapi dilihat dari karya buku Laozi, maka dapat disimpulkan
bahwa kedua orang ini adalah Filosof Petapa (隐士哲学家ying shi zhe xue
jia) juga Yang Zhu juga seorang Filosof Petapa.
Kemudian bagaimana sikap Laozi dan Zhuangzi terhadap
Yangzhu? Para cendikiawan menyimpulkan mereka sangat setuju dengan ajaran dan
gagasan-gagasan Yangzhu yaitu: ‘Individu dan Masyarakat harus setara’,
masyarakat dan individu saling tidak dikorbankan. Masyarakat yang ideal adalah
manusia sebagai individu dalam masyarakat tidak harus mengorbankan kepentingan
pribadinya. Negara dan masyarakatnya juga tidak mengorbankan kekayaan negaranya
untuk dijadikan kekayaan pribadi penguasanya. Jika setiap orang tidak perlu
mengorbankan kepentingan pribadinya, setiap orang tidak perlu menyerahkan
kekayaan dan kepentingan pribadinya untuk masyarakat, maka masyarakat yang
demikian ini adalah masyarakat yang paling ideal didunia.(损一毫利天下不与也 悉天下奉一身不取也 人人不损一毫 人人不利天下 天下治矣 《列子 杨朱篇》sun yi hao li
tian xia bu yu ye, xi tian xia feng yi shen bu qu ye, ren ren bu sun yi hao,
ren ren bu li tian xia , tian xia zhi yi).
Gagasan Laozi : ‘Orang yang mengerti kebenaran Dao (道),
walaupun mendapatkan kedudukan tinggi, tapi tidak akan sombong, karena merasa
kebanggaan ini adalah milik orang sedunia, kebanggaan dirinya adalah milik
kebanggaan orang dunia. Orang yang demikian barulah pantas diserahi untuk
mengurus Dunia. Jika ada orang yang menilai tinggi badannya sendiri, tapi tidak
kemaruk menjadi kaya raya, namun sebaliknya untuk menolong dunia, kita boleh
menitipkan dunia kepadanya’ (贵以身为天下 若可寄天下 爱以身为天下 若可托天下《老子 第13章》
Gui yi shen wei tian xia, ruo ke ji tian xia, ai yi shen wei tian xia, ruo ke
tuo tian xia.)*3
Gagasan Zhuangzi : ‘Orang yang mengerti kebenaran
Dao(道),
boleh kita serahi dia untuk mengurus dunia. Jika ada orang yang menilai tinggi
badannya sendiri, tapi tidak kemaruk menjadi kaya raya, maka orang ini boleh
dititipi dunia. (贵以身于为天下 则可以托天下 爱以身于为天下 则可以寄天下 《庄子 在宥》 Gui yi shen yu wei tian xia, ze ke yi tua
tian xia, ai yi shen yu wei tian xia, ze ke yi ji tian xia)
Arti dari dua frasa diatas antara Laozi dan Zhuangzi
adalah mirip. Laozi dan Zhuangzi gagasannya cendrung melindungi diri sendiri
melebihi dari melindungi dunia, orang yang demikian kita boleh mempercayakan
dunia kepada mereka. Mengapa? Jika
dilihat dengan logika biasa, maka ada yang akan bertanya, apa ini tidak salah? Bagaimana
harus menyerahkan kepercayaan dunia kepada orang yang lebih memperhatikan
kepentingan dirinya daripada dunia? Apakah tidak seharusnya dunia ini
diserahkan kepada orang yang berperhatian terhadap dunia daripada dirinya?
Disini kita perlu mengetahui cara berpikir dari
Laozi, yang “Membalikkan arti kata yang sebenarnya seperti salah” (正言若反zheng
yan ruo fan), semua pandangannya selalu dikemukakan secara terbalik.
Seperti diketahui bahwa Lao-Zhuang ini mengemukakan
gagasannya selalu dalam bahasa yang memiliki arti kebalikannya. Misalnya
kata-kata yang berikut ini : “Suatu teori yang sangat detail adalah yang paling
sulit dimengerti dan membingunkan, suatu jalan yang maju ke depan terlihat
seperti mundur. Budi yang luhur jika dilihat sepertinya tidak ada, seperti
jurang gunung yang paling tinggi adalah yang paling rendah (jika dilihat dari
dasar). Kelicikan yang top atau paling wahid adalah yang benar-benar budi yang
paling rendah. Warna yang paling putih
sekali, dilihat seperti kotor”. Ini
salah satu contoh dari gaya bahasa Laozi dalam mengemukakan gagasannya dengan
cara membalikkan bahasa terhadap arti yang sebenarnya. ( 明道若昧 进道若退ming dao ruo
mei, jing dao ruo tui. 老子《道德经》四十一章 上士闻道.
上德若谷 大白若辱 shang de ruo
gu, da bai ruo ru).
Maka jika kita memberlakukan
hukum logika, maka pengertian berikutnya akan menjadi : Milik umum seolah milik
sendiri, kepentingan umum seolah untuk kepentingan sendiri. (大公若私 为公若己 da gong ruo si, wei gong ruo ji). Disini Laozi tidak mengatakan milik umum
tidak untuk diri sendiri (大公无私dagong wu si),
tapi milik umum seolah milik sendiri (大公若私da gong tuo si).
Inilah salah satu dialektika dari Daoisme.
Memang gagasan Daois ini masuk akal, coba kalau kita
kembangkan lagi artinya, bisa berpengertian sebagai berikut: Dunia ini milik siapa?
Dunia ini adalah milik semua orang di dunia, sedang semua orang dunia adalah
terdiri dari individu-individu sebagai sosok manusia. Dunia merupakan satu
kesatuan dari orang-orang. Kepentingan dunia juga termasuk kepentingan dari
masing-masing kepentingan individu, jika kepentingan diri setiap individu saja
tidak bisa dijamin, apakah mungkin kepentingan dunia juga bisa dijamin?
Ada pemeo Orang Tiongkok kuno yang mengatakan “tidak
pernah menyapu rumah, apa bisa menyapu dunia?” (一屋不扫,何以扫天下yi wu bu sao, he
yi sao tian xia). Misalnya, ada seorang yang dirinya sendiri saja tidak beres,
dan sesumbar akan membereskan dunia untuk membuat orang dunia jadi baik. Sama
juga ketika seseorang sesumbar akan membersihkan dunia, tapi orang melihat
rumahnya berantakan tidak terurus dan mengatakan bahwa justru saya akan
membersihkan dunia, maka tidak sempat membersihkan rumah sendiri.
Maka akan dikatakan “rumah sendiri saja tidak
disapu, apa mungkin bisa menyapu bersih dunia?”. Sama juga seperti, selaku
manusia, dirinya saja bukan orang baik, bagaimana bisa membuat orang dunia
menjadi baik. Sedang diri sendiri saja tidak dirawat baik, tidak mampu menjaga
diri sendiri, tidak menyayangi diri, tidak mampu melindungi diri sendiri,
apakah bisa untuk melindungi dunia, memperhatikan dunia, dan menjaga dunia.
Biasanya jika dirinya sendiri tidak dilihat dimata sendiri, juga akan tidak
melihat orang lain ada dalam matanya. Demikian juga seorang yang tidak
menyayangi jiwa sendiri, juga tidak akan perduli akan jiwa orang lain.
Contoh yang aktuil sekarang adalah para terroris yang
memasang bom di Bali dan Jakarta, para terroris yang tertangkap dan dijatuhi
hukuman mati, terlihat tidak perduli dirinya akan dihukum mati, bahkan masih
bisa tersenyum-senyum saat putusan hukuman mati dibacakan, sangat terlihat
dirinya tidak perduli akan nyawanya sendiri, maka tidak heran jika dia juga
tidak perduli akan nyawa orang lain yang tidak ada sangkut pautnya terbunuh
oleh bom-nya. Nyawa orang banyak dinilai sama seperti nyawanya sendiri yang
siap dihilangkan. Nyawa sendiri hilang tidak apa-apa demikian juga nyawa orang
lain. Maka dalam konteks ini bisa terlihat bahwa pemikiran Daois benar, walau
telah terpaut 2500 tahunan masih tetap aktuil.
Maka untuk merawat dunia harus bertitik tolak dari sanggup merawat diri
sendiri dulu. Inilah kesimpulan pertama pemikiran Daois.
Namun dalam konteks ini ‘Pemikiran Lao-Zhuang’ masih
mengadung suatu pertanyaan, karena sebelum membereskan persoalan dunia bereskan
dulu urusan sendiri, sedang menurut Yangzhu sebenarnya setiap orang tidak perlu
membereskan masalah dunia, dunia juga akan
damai sendiri, jika masing-masing individu membereskan urusannya sendiri.
Misalnya masing-masing unsur masyarakat membereskan
masalahnya sendiri, negara tidak perlu mengurus apa-apa. Seorang anak
membereskan tugasnya dengan baik, seorang murid membereskan masalahnya sendiri
dengan berdisiplin dan bertanggung jawab sesuai dengan hak dan tanggung
jawabnya; demikian juga setiap orang sudah bisa patuh dan tanggung jawab
terhadap tugas, hak dan tanggung jawab dalam masyarakat, maka negara tidak
perlu mengurus apa-apa, suasana sudah bisa damai sendiri.....apa lagi yang
harus diurus.... Ini adalah kesimpulan
kedua dari pemikiran Daois yang mengatakan ‘Dunia yang paling ideal ialah dunia
yang tidak perlu diobati/diurus’.
Bertalian dengan ini Zhuangzi dengan jelas
mengatakan : ‘Sumber air mengering, ikan-ikan terdampar didaratan, mereka tidak
bisa hidup tanpa air, maka masing-masing ikan mengeluar gelembung-gelembung dan
busa liurnya untuk membasahi seksama ikan, agar bisa bertahan hidup. Ini memang
baik, tapi mana yang akan lebih baik jika dibandingkan bila mereka hidup dalam
danau dan lautan, dimana air berlimpah hingga tidak perlu lagi saling
mengeluarkan gelembung-liur untuk saling menghidupi seksamanya. (泉涸,鱼相与处于陆,相呵以湿,相濡以沫,不如相忘 不如相忘于江湖。《庄子•内篇•大宗师第六》*4
Quan he, yu xiang yu zhu yi lu, xiang he yi shi , xiang ru yi mo, bu ru xiang wang yi jiang
hu).
Maka menurut Daois yang paling baik jika tidak ada
yang perlu ditolong dan diurus.
Ini bisa diumpamakan, memang kita akan bangga dan
menyanjung-nyanjung akan pahlawan atau patriot yang mengorbankan jiwanya, tapi
kita tidak mengharapkan semua orang berkesempatan untuk menjadi pahlawan dan patriot
yang mengorbankan jiwanya. Karena pahlawan pengorbankan jiwanya terjadi umumnya
karena ada bencana alam atau kecelakaan, kita tidak mengharapkan adanya bencana
alam, dan tidak mengharapkan adanya kecelakaan yang membawa korban jiwa. Kita
mengharapkan dan mendambakan kedamaian, alam cerah dan damai, negara aman
sentosa......
Maka Yanzhu mengatakan : Setiap orang tidak perlu
mengorbankan kepentingan pribadinya, setiap orang tidak perlu menyerahkan
kekayaan dan kepentingan pribadinya untuk masyarakat, maka masyarakat yang demikian
ini adalah masyarakat yang paling ideal didunia. (人人不损一毫 人人不利天下 天下治矣 《列子 杨朱篇》ren ren bu sun
yi hao, ren ren bu li tian xia , tian xia zhi yi).
Tapi masalahnya apakah mungkin keadaan demikian bisa
terwujudkan? Jawabannya antara bisa dan tidak bisa. Jelas keadaan damai
sejahtera adalah idaman semua orang, tapi walaupun tidak ada kecelakaan, tapi
bencana alam tidak mungkin akan tidak ada. Maka saat bencana alam kita
memerlukan pahlawan dan patriot, saling bantu membantu seperti ikan yang
mengeluarkan gelembung liur untuk menghidupi seksamanya. Maka kita tidak bisa
menyangkal tidak memerlukan pahlawan dan patriot, dan saling bantu menbantu
untuk menghidupi seksama, hanya kita mengharapkan keadaan kritis dan darurat
ini lebih sedikit terjadi lebih baik.
Lebih-libih pada saat Laozi dan Zhuangzi masih hidup,
dimana masa peperangan negara-negara sedang gencar-gencarnya, saling bunuh
membunuh antar manusia, negara-negara berperang sangat dasyat yang membawa
sengsara umat manusia kala itu. Justru pada masa-masa itu semua ‘orang-orang
pandai’ bermunculan untuk coba mengatasi keadaan masyarakat yang kacau
demikian, dengan memberi gagasan-gagasan untuk mengobati keadaan, demikian juga
kaum Daoisme.
Konfusianisme memberi gagasan ‘Cinta Benvolence’(仁爱ren
ai), Motisme ‘Cinta Universal’(兼爱jian ai)
keduanya mengusulkan ‘Berbuat/Proaktif’(有为you wei), tapi
Daoisme memberi gagasan ‘Tidak Berbuat/Acuh’(无为’wu wei). Sekarang yang menjadi pertanyaan mengapa
Daois mengusulkan ‘Tidak Berbuat’, apakah mereka setuju dan puas dengan keadaan
kala itu? Jawabannya sangat-sangat tidak setuju dan tidak puas. Sejak mula
sudah sangat tidak senang dengan keadaan kala itu.
Dalam buku “Zhuangzi” ada diceritakan tentang Zi
Gong murid Kong Hu Cu pernah menemui Lao Dan (老聃/Laozi). Zi Gong bertanya : “Kaisar-kaisar dan
Maharaja terdahulu, semua orang mengakui bahwa mereka itu Nabi dan orang kudus,
tapi tuan sengaja mengatakan bahwa mereka bukan Nabi dan bukan orang kudus,
Mengapa ? (三皇五帝 是公认的圣人san huang wu di,
si gong ren de sheng ren) Tiga Maharaja
& Lima Kaisar pertama Tiongkok ”Huangdi黄帝, Yao尧,
Shun舜, Da Yu大禹”,
Xia夏 , Shang商,
Zhou周 diakui sebagai
Nabi atau Penguasa berhasil oleh orang Tionghoa).
Laozi menjawab : “Hai, anak muda kemari, sini duduk
lebih dekat, saya beri tahu kamu bahwa sejarah bangsa kita ini, Kaisar Huang黄帝
masih bolehlah, mengapa? Karena pada masa itu rakyat masih berpikiran satu,
beliau dalam memerintah dan mengatur negara bisa mempersatukan semua idee
rakyat jadi satu, meng-unifikasikan pikiran rakyat (使民必一shi min bi yi).
Semua orang sangat kompak, bahkan tidak perlu diaturpun sudah bisa kompak.
Pada masa Kaisar Yao尧, mulailah
pikiran rakyat menjadi rusak, karena Kaisar Yao memerintah negara dengan
memerintahkan ‘Rakyat harus cinta terhadap keluarga dan kerabatnya’ (使民必亲shi
min bi qin), akibatnya hubungan antara orang satu dan lainnya mulai ada
perbedaan, timbul derajat status, timbul kerenggangan, maka persoalan mulai
timbul.
Pada Kaisar Shun舜 lebih buruk
lagi, karena memerintahkan ‘Rakyat harus berkompetisi’ (使民必竞shi
min bi jing), tidak saja dengan adanya perbedaan dan kerenggangan hubungan
antara orang satu dengan lainnya, juga harus bersaing. Akibatnya lebih buruk
lagi, dengan adanya kompetisi tidak saja terjadi persaingan juga terjadi sikut
sikutan.
Pada Kaisar Da Yu大禹 makin buruk
lagi, membuat pikiran rakyat berubah menjadi rusak dan jahat (使民心必变shi
min xin bi bian), sebelumnya sudah ada kompetisi dan persaingan, akibatnya
terjadilah curi mencuri milik orang lain; didepan orang manis-manis dibelakang
mengerjai, segala siasat buruk keluar semua.
Akibat dari sifat-sifat ini terjadilah kekacauan
dunia. Maka sejak masa Kekaisaran ini maka mulai adanya perang dan makin lama
perang menjadi makin sering, keadaan makin
lama makin kacau. Sehingg lahirlah tokoh-tokoh seperti apa itu Konfusianis
dan Motis dengan segala gagasan-gagasan ‘omong kosongnya’, yang membingunkan
pikiran orang (蛊惑人心 天下大骇 儒墨皆起《庄子 外篇》gu
huo ren xin tian xia da hai, ru mo jie
qi).
Maka kesimpulannya mulai dari mana rusaknya pikiran
rakyat adalah dari Kaisar-kaisar dan Maharaja ini... (三皇五帝san huang wu
di)”.
Zi Gong
bertanya lagi : “Apakah tidak salah? Tuan mengatakan bahwa Kaisar Huang (Kaisar
Kuning) saat memerintah boleh-boleh saja. Mengapa seluruh Kaisar-kaisar ini
dianggap andil dalam mengacaukan pikiran rakyat. Masalahnya ada dimana?”.
Laozi menjawab : “Kaisar-kaisar ini dikatakan
mengatur negara, tapi sebenarnya mengacaukan negara. Apapun yang mereka atur
sesungguhnya adalah mengacaukan.” (三皇五帝之治天下 名曰治之 而乱莫甚焉《庄子 外篇》san
huang wu di zhi zhi tian xia, ming yue zhi zhi, er luan mo shen yan).”
Mengapa Laozi mengatakan demikian, karena menurut
teori dialektika Laozi, “Mengatur berkaitan dengan Kekacauan” dan “Karena Kacau
perlu Diatur”, jika ada yang diatur berarti karena ada yang kacau, jadi dapat
dikatakan bahwa sumber kekacauan karena ada yang mau diatur. Coba jika tidak
perlu diatur-atur biarkan semua terjadi secara almiah maka semua akan tidak
kacau, justru karena diatur-atur (tidak tepat) akibatnya menjadi kacau balau,
timbul individualisme, kompetisi, akal-akalan dan lain-lain.
Dari sini bisa dilihat bahwa ketiga tokoh pemikir ini
menganggap keadaan masyarakat memang ada masalah, tapi mengapa timbul kekacauan
ini? Penyebabnya menurut ketiga tokoh ini berbeda.
Menurut Konfunsianisme penyebab kekacauan ini
disebabkan masyarakat “Kurang ada Cinta” (仁爱,兼爱ren ai, jian
ai). Sedang Laozi dan Zhuangzi
berpendapat penyebab kekacauan karena “Banyak Peraturan Yang Sia-sia dan tidak
tepat” atau “Terlalu banyak mengatur, tapi tidak ada hasil” atau istilah
sekarang “Overacting sok pinter” (瞎折腾xia zhe teng).
Mereka menentang cara pengaturan demikian, banyak peraturan tapi tidak praktis dan
tidak bisa terlaksana.
Semboyan Laozi adalah : Mengatur negara besar harus seperti
memanggang ikan kecil (teri nasi). (治大国 若烹小鲜《韩非子·解老》zhi
da guo, ruo peng xiao yu). Cara memagang
ikan kecil harus dengan api kecil, diolesi minyak sedikit lalu diletakkan
diatas pagangan, didiamkan tidak boleh diutik-utik atau dibalik-balik,
manggangnya harus pelan-pelan, tunggu bagian bawah telah kuning baru dibalik,
setelah sebelah juga kuning baru diangkat. Maka saat dimakan tulangnyapun juga akan
lunak dan enak dimakan. Jika masaknya dengan api besar dan diaduk-aduk, maka
ikan akan hancur. Mengatur negara juga harus sama seperti demikian.
Mengapa negara jadi kacau, justru gara-gara
kaisar-kaisar ini mau mengatur-atur, dengan mengeluarkan peraturan-peraturan dan
sistim-sistim yang justru menimbulkan kekacauan. Akibatnya harus mengeluarkan
sistim-sistim dan peratur-peraturan baru lagi untuk mengatur persaingan dan
kompetisi; harus membangun tentara; benteng-benteg; tapi keadaan tetap juga
tidak aman dan makin lama makin kacau.
Sehingga Zhuangzi menyindir mereka, bahwa mereka ini
dikatakan tokoh yang mengatur negara, tapi kenyataannya seperti mengatur
keluarga kecil, pandangannya sempit, takut barang-barang di rumahnya dicuri
orang, sehingga semua lemari, laci harus dikunci dengan teliti, bungkusan juga
diikat erat takut dicuri pencuri.
Tapi tetap saja kecolongan, karena datang komplotan
perampok dengan macam-macam akal. Semua benda dan harta berikut lemari dan lacinya
digondol dengan diangkut kereta. Saat itu yang terjadi justru lemari, laci,
yang dikunci rapat-rapat dan bungkusan yang diikat erat-erat, memberi
kesempatan bagi perampok ini untuk lebih mudah mengangkutnya.
Kalian sekarang membangun istana-istana dan
benteng-benteng dengan dikelilingi kanal-kanal, memelihara tentara, apakah
tidak justru akan diserang oleh pihak yang lebih besar dan kuat untuk dirampas
dan dihabisi.
Maka Laozi mengatakan masyarakat yang ideal adalah
masyarakat yang tidak perlu harus ditolong atau dibantu macam-macam.
Pemerintahan yang paling ideal adalah pemerintahan yang tidak terlihat bahwa mereka
memerintah. Suatu management yang baik adalah management yang tidak terlihat
bahwa mereka sedang me-manage. (太上 下知有之
tai shang xia zhi you zhi)
Menurut Laozi pemerintahan dan penguasa ada 4
tingkatan:
Yang Pertama, pemerintahan yang ideal adalah bahwa
rakyat tidak tahu dan merasa bahwa sebenarnya mereka sedang diatur oleh
pemerintah, tidak mengetahui bahwa diatasnya ada yang memerintah. Hanya tahu
diatas ada seorang pemimpin, tetapi dia tidak terlihat mengurusi masalah. (太上 下知有之 太上 不知有之tai shang , xia zhi you zhi , tai shang, bu zhi you zhi).
Yang Kedua, pengurus dan yang diurus; penguasa dan rakyat
saling mendukung dan berbaikan, kedua belah pihak saling memuji bahwa penguasa meuji rakyatnya baik, rakyat
juga memuji penguasa dan pemimpinnya juga baik ( 亲而誉之qin er yu zhi).
Yang Ketiga, sama-sama takut. Rakyat takut terhadap
penguasa dan penguasa takut terhadap rakyat. Rakyat takut diatur penguasa dan
penguasa takut rakyatnya berontak.(畏之wei zhi).
Yang Ke-empat, saling memaki (悔之hui zhi), antara
penguasa dan rakyat saling memaki. Pada titik ini berarti sudah pada titik
nadir alias kekacauan .
Jadi menurut Daois kesimpulannya dunia dan negara
kacau dikarenakan orang mau mengatur-atur tapi tidak tepat. Jadi kekacauan
dimulai dari “Pengaturan” (乱因治起luan yin zhi qi).
Menurut pendapat Lao-Zhuang dari Kaisar-kaisar Yao,
Shun, Yu hingga Xia, Shang, Zhou, dalam sejarah masyarakat Tiongkok jadi kacau,
dikarenakan oleh segelintir dan sebagian kecil manusia yang merasa hebat, dengan
sok pintar coba mengatur-atur dengan pengeluarkan peraturan-peraturan dan
menciptakan sistim-sistim, tapi ternyata tidak bisa ditrapkan dengan effektif, akibatnya
terlalu banyak mengatur, tapi tidak ada hasil (瞎折腾xia zhe teng) hasilnya
mengacaukan.
Konskuensi dari ini, dunia jadi kacau, walaupun tokoh
Kong Hu Cu, Moti, Mensius sudah lahir dan muncul, tapi dunia tetap kacau.
Bagaimana sekarang seharusnya untuk mengatasi keadaan ini? Menurut Daois mudah,
cukup dengan dua kata yaitu “Tidak Berbuat/Acuh’(无为wu wei).
Apakah ‘Tidak berbuat/Acuh’ itu ? Apa isinya ? Marilah kita bahas di tulisan berikut yang akan datang.......
( Bersambung ....... )
*3.
http://zhidao.baidu.com/question/21727071.html?si=2
故贵以身为天下者 可以寄天下 , 所以有道的人 他虽然得到尊荣的地位, 但是他不视为自己的荣耀. 因为他认为自己的尊贵 就是天下人的尊贵, 自己的荣耀 就是天下人的荣耀 像这种有道之人 我们才可以把天下交给他 爱以身为天下者 可以托天下. 因此 如果有人贵重自己的身体 但并不为了贪享荣华富贵 而是为了拯救天下众生的大任务 像这种人 我们就可以将天下 托负给他 .
*4. “泉涸,鱼相与处于陆,相呴以湿,相濡以沫,不如相忘于江湖。与其誉尧而非桀也,不如两忘而化 其道。” 一、 出处:《庄子•内篇•大宗师第六》
【原文】
“ 死生,命也,其有夜旦之常,天也。人之有所不得与,皆物之情也。彼特以天为父,而身犹爱之,而况其卓乎,人特以有君为愈乎己,而身犹死之,而况其真乎?
泉涸,鱼相与处于陆,相呵以湿,相濡以沫,不如相忘于江湖。与其誉尧而非桀也,不如两忘而化其道。夫大块载我以形,劳我以生,佚我以老,息我以死。故善吾生者,乃所以善吾死也。”
【译文】
死生是天命,人世有夜昼的永恒是自然。人对此不能参与其中,这都是事物的常情。那人只把天当作父亲,还终身很爱戴它,何况那卓越的真人呢?人们只认为国君胜过自己,还终身很情愿为他去死,何况那真人呢?
水源干枯了,鱼儿一起在陆地上,用湿气互相呼吸,用口沫互相沾湿,还不如在江湖里互相忘掉。与其称颂尧而谴责桀,不如把两者忘掉来归化那道。天地赋予形体让我承受,赋予生命让我劳累,赋予衰老让我安逸,赋予死亡让我安息。所以把自己活着看作是乐事,也就是把自己死去看作是乐事了。
http://zhidao.baidu.com/question/91521419.html?fr=qrl&cid=218&index=1
Daftar Perpustakaan
-
先秦诸子百家争鸣: 易中天 CCTV
-
经典阅读文库 ---- 论语 李薇/主编
-
经典阅读文库 ---- 道德经 李薇/主编
-
中国古典名著精品 ---- 菜根谭 洪应明 著
-
Internet
: http://friesian.com/confuci.htm :
Confucius
-
孔子 -----
維基百科,自由的百科全書 Internet
-
网址:http://www.popyard.org
-
中国人生叢书 -----
墨子的人生哲学 杨帆/主编 陈伟/著
-
Internet
: http://baike.baidu.com
-
The
Sayings of Mensius / 英译孟子 史俊赵校编
-
南华经 庄子 周苏平 高彦平 注译 安徽人民出版社
-
庄子 逍遥的自由人 林川耀 译编 出版者 :常春树书坊
-
http://www.sxgov.cn/bwzt/wmsxx2/lf/447465_1.shtml 春秋五霸之---晋文公
-
“When
China Rules The World - The rise of
middle kingdom and the end of the western world” by Martin Jacques ALLEN LANE an imprint of
Penguin Book, First Published 2009
No comments:
Post a Comment