Friday 10 June 2016

Kong Hu Cu–Kongfusianisme–Pendukung dan Pengeritik Pada Zaman Pra-Dinasti Qin 551–221 SM
Jilid II
( 1 )


POLEMIK  KONGFUSIANISME & MOTISME 儒家 墨家 争论

Pada Jilid I telah dibahas tentang sosok Kong Hu Cu dan Konfusianisme, dimana beliau dan murid-muridnya mengajurkan seorang terpelajar untuk menjadi abdi negara, setiap saat harus patuh terhadap tata krama, dan menambakan akan situasi pada zaman Dinasti Zhou yang teratur.

Pada kurun waktu tahun 500 SM  dan 250SM di Tiongkok telah lahir tokoh-tokoh filosof yang cemerlang, akibat reaksi dari situasi yang kalut dan banyaknya peperangan yang membuat tatanan sosial menjadi kacau, tata-krama yang sudah bersinambungan tidak dihiraukan lagi oleh para penguasa dan masyarakat. Saat itu muncullah pemikir-pemikir cemerlang yang bertujuan untuk coba memberi gagasan-gagasan untuk memperbaiki keadaan sosial politik yang sedang kacau, dan mengusulkan tata-krama kehidupan dalam bermasyarakat.

Diantaranya yang terkenal adalah Kong Hu Cu dengan Konfusianisme, Moti/Mozi dengan Motisme (Mohisme), Zhuang Zi dengan Taoisme/Daoisme, Han Fei Zi dengan Legalisme. Tapi yang paling menonjol saat itu adalah Konfusianisme. Saat itu menjadi zaman keemasan bagi perkembangan filosofi dari para pemikir-pemikir tersebut, yang dapat dikatakan menjadi akar perkembangan kebudayaan Tiongkok hingga kini.

Ajaran mereka ini sangat berpengaruh terhadap kebudayaan orang Tionghoa hingga sekarang, dan bahkan dianggap masih up to date, memang selajutnya terjadi penyesuaian-penyesuaian disana sini hingga terbentuklah misalnya Neo Konfusianisme, Neo Motisme yang dialektik, Neo Daoisme yang berkaitan dengan dasar kejiwaan dan alam semesta, Neo Legalisme yang dianut oleh setiap negara masa kini dalam mengatur hukum negaranya.

Moti/Mozi墨子 adalah pencetus Motisme墨家 salah satu pemikir terkenal Tiongkok, beliau adalah pertama yang mengeritik Kong Hu Cu dan Konfusianisme. Lalu tokoh Moti itu siapa dan bagaimanakah ajarannya? Mengapa beliau mengeritik Kong Hu Cu dan Kongfusianisme?

Moti墨子, diperkirakan hidup antara tahun 468SM s/d 376 SM, seorang Pemikir, Pendidik, Ahli Militer. Pertama yang berpikir dengan sistim hukum logic/logika, bernama Mo Di 墨翟, lahir di Teng Zhou - Negeri Lu鲁国人(滕州, pendiri Motisme墨家 dan ajaran Motisme ditulis dalam buku berjudul “Moti墨子,” yang inti ajarannya menekankan akan Kasih Sayang Universal; Anti Perang; Menghargai Keahlian; Menghargai Persamaan; Hidup Hemat; Berkabung Sederhana; Anti Berenang-senang; Atasan Sebagai Panutan; Mengenal Alam; Menghargai Kelebihan dari Generasi sebelumnya, Berjuang demi nasibnya, Percaya Ada Percaya akan adanya Dewa & Setan. Tapi Intinya adalah Cinta Universal, dan Penempaaan Keahlian sebagai titik tolak. Pada zamannya beliau telah banyak mengemukakan teori-teori “Ilmu Ukur”, “Ilmu Fisika dan Fisika Sinar”.*1

Moti pada mulanya juga pernah belajar Konfusianisme, tapi ahkirnya merasa tidak puas akan ajaran Kongfusianisme terutama tentang gagasan tentang tata-krama upacara berkabung yang mengajurkan dengan berpakaian berkabung khusus untuk para kerabat almarhum dan almarhuma (五服wu fu), dan menganggap ajaran Konfusianis yang mengajurkan bersenang-senang adalah snobis, akhirnya mendirikan Motisme.   Moti selama hidupnya aktif menerima murid, aktif menjebarkan ajaran dan gagasan-gagasannya, dengan tanpa mengenal rasa lelah, dan sangat aktif menyebarkan gagasan “Anti Perang” ( Kaum Pasifis).

Kaum Motisme adalah suatu oraganisasi yang sangat berdisiplin ketat, pimpinan tertinggi disebut “Chen Zi臣子”, anggotanya disebut Motis”墨者” dan harus patuh pada pimpinan dan melakukan segala petunjuk-petunjuknya, berarti dia harus pantang menyerah dan tidak gentar untuk mati jika telah diperintahkan. Para muridnya harus hidup “sama rata sama rasa”, walaupun telah menjadi pejabat negara tetap diharuskan menyetor pendapatannya kepada semua kaumnya. Gagasannya harus diusulkan kepada majikan atau negara yang diabdinya untuk dilaksanakan, jika ditolak harus berhenti bekerja atau mengundurkan diri.

Setelah meninggal Motisme pecah menjadi tiga golong ; Motisme Xiang Li Zhi ; Motisme Xiang Fu Zhi ; Motisme Deng Ling Zhi.*1 Moti dan Motisme yang beliau dirikan, merupakan pertama dalam kancah polemik pada zaman “Peperangan Musim & Gugur” yang mengeritik Kong Hu Cu dan Konfusianisme, hal ini terjadi karena Zhuang Zi (庄子) dari Daoisme(道家), dan Han Fei (韩非) dari Legalisme(法家), merupakan tokoh setelah Moti(墨子).

Yang dianggap masih belum jelas oleh para cendikiawan adalah tokoh besar Lao Zi (老子) yang hidup sebelum Kong Hu Cu. Buku “Lao Zhi” siapa yang mengarang masih belum jelas, secara ilmiah dan bukti sejarah masih belum jelas sekali. Dikatakan bahwa Lao Zi hidup sekitar tahun 625 SM, beliau adalah orang dari Negeri Chu (楚国) . Dalam buku “Lao Zi” sama sekali tidak ada menyebut-nyebut akan Kong Hu Cu maupun Kongfusianisme, bahkan kata-kata “Kong Zi (孔子)” sama sekali tidak ada.

Dalam buku Moti墨子》 tercatat banyak cerita perdebatan antara pengikut Motisme dan Konfusianisme, dalam buku ini jelas menyebutkan kata ‘Kong Hu Cu’ dan mengeritik habis Konfusianisme. Kritikan pengikut Motisme terhadap Konfusianis kata-katanya sangat tajam dan sangat sengit sekali.

Tapi yang menarik dalam perdebatan ini setiap kali yang menang selalu pengikut Motisme.  Jadi Moti dan Motisme merupakan tokoh pertama dalam sejarah Tiongkok yang mengeritik Kong Hu Cu dan Konfusianisme.  Yang unik dalam Buku “ Moti” ini banyak sekali perdebatan antara mereka dengan pihak-pihak lain, tapi yang menang selalu mereka. Berlainan dengan Analek yang kadangkala pengikut Konfiusianis ada yang kalah berdebat, namun tetap dicatat juga. Tapi semenjak buku “ Moti” hal tersebut tidak terjadi lagi.

Misalnya dalam Buku “Moti”《墨子  耕柱扁》tercatat perdebatan antara Moti dan pengikut Konfusianis yang bernama Wu Ma Zi巫马子, siapa sebenarnya Wu Ma Shi巫马施 atau Wu Ma Zi巫马子 ini, para cendikiawan memperkirakan adalah murid Kong Hu Cu yang juga bernama Wu Ma Qi巫马旗, tapi kemungkinan juga keturunan dari Wu Ma Zi/Wu Ma Qi. Sehingga disebut Wu Ma Zi巫马子, karena Zi bisa berartikanb sebagai anak, jadi bisa diartikan anaknya Wu Ma巫马.

Disini Wu Ma Zi ditanya : “Tuan selalu akan berbuat baik, berbuat bajik, dan jujur. Namun walaupun tuan telah berbuat demikian, tapi orang yang melihatnya tetap tidak membantu tuan, demikian juga roh yang melihatnya tetap juga tidak membantu tuan, bukankah itu tidak dapat dikatakan gila, atau sinting.”(自之为义也   人不见而助   鬼不见而富   而子为之   有狂疾《墨子  耕柱扁》 zi zhi wei yi ye , ren bu jian er zhu , gui bu jian er fu , er zi wei zhi , you kuang ji ).

Moti bertanya kepada Wu Ma Zi : “Jika ada dua orang karyawan, karyawan yang satu saat tuan berada ditempat dia bekerja, saat tuan tidak di tempatpun dia juga tetap bekerja. Tapi ada satu karyawan yang lainnya, saat tuan berada ditempat, dia rajin sekali kerjanya, tapi saat tuan tidak ada ditempat, dia bermalas-malasan tidak bekerja. Jika Tuan disuruh memilih satu dari mereka, yang mana akan tuan pilih?” 

Wu Ma Zi menjawab : “Tentu saya akan memilih yang pertama, dimana walaupun saya tidak ada ditempat dia tetap mau bekerja.”   Moti berkata : “Kalau begitu tuan pasti menyukai orang sinting. Dan tuan mungkin juga sakit pikiran.”    Maksud dari Moti ialah jika seorang mau berbuat baik, tidak perlu harus dilihat orang atau harus diperlihatkan kepada orang lain, namun harus keluar dari lubuk hatinya. Tidak perlu harus mengharapkan orang lain untuk membalasnya. Maksudnya berbuat baik harus keluar dari hati nuraninya tidak memperdulikan apakah perbuatan baiknya itu akan dibalas orang lain atau tidak.

Suatu kali terjadi perdebatan dengan salah satu pengikut Konfusianis, dimana pengikut Konfusianis ini mengatakan bahwa seorang bijak(君子) harus serius, jika orang lain tidak menanya, maka dia harus bersikap diam tidak berbicara. Jadi seperti sebuah lonceng atau genta, jika tidak diketuk maka tidak berbunyi. Inilah yang dimaksud dengan orang bijak menurut Konfusianis.  Tapi saat itu Moti tidak bertanya kepadanya, tapi dia berkomentar sendiri. Ini bagi Moti membuktikan bahwa Konfusianis ini hipokrit, karena kenyataannya lain. Dia mengatakan bahwa seorang bijak jika tidak ditanya, akan bersikap diam tidak berbicara, seperti genta yang jika tidak diketuk tidak berbunyi. Tapi kenyataannya dia walaupun tidak ada yang bertanya, berkoar-koar bicara sendiri tanpa habisnya.   Ini benar-benar sepertinya kaum Konfusianis menampar pipi sendiri, dan Konfusianis hipokrit, tuduh pengikut Motis.

Pernah pula salah satu pengikut Konfusianis datang kepada Moti dan bertanya: “Mohon tanya, apakah antara orang bijak tidak saling bertengkar dan bersaing? (君子有斗乎 jun zi you dou hu)”.  
Moti menjawab: “Antara orang bijak mestinya tidak ada pertengkaran dan persaingan.( 君子不斗jun zi bu dou)”.   Pengikut Kongfusianis ini berkomentar : “Ini mana mungkin! Anjing sama Babi saja berantam, bagaimana orang bijak tidak bersaing dan bertengkar.”. 
Moti menjawab: “Sungguh-sungguh menyedihkan ..... Anda berbicara begitu, Anda selalu merujuk kepada Zhou Wen Wang (周文王), Zhou Wu Wang (周武王), Shang Dang Wang /商荡王( merka itu semua raja-raja yang bijak), tapi begitu melakukan sesuatu maka melukiskannya seperti anjinglah, babilah...” Ini benar-benar mengumpamakan bahwa Kongfusianis lebih rendah dari babi dan anjing, tuduhnya lebih lanjut.

Dalam buku “Moti” banyak sekali perdebatan dan dialogue antara Moti dengan Konfusianis seperti diatas, dimana Motis dengan tajam mengeritik Konfusianis, bahkan dengan sarkastis sekali. Mereka selalu dapat menemukan kelemahan-lemahan Kongfusianisme. Moti tidak hanya mengeritik Kongfusianisme saja, tapi juga mengeritik Kong Hu Cu.

Dalam buku “ Moti”  ada yang berjudul “Non Konfusianis”《非儒》dalam bab ini ada diceritakan, bahwa saat Kong Hu Cu mengembara dengan murid-muridnya ( seperti yang telah diceritakan di Jilid I ) pernah terjepit diantara Negara Cai (蔡国caiguo) dan Chen(陈国chenguo), sehingga kelaparan harus memakan sayur-sayuran liar/hutan tanpa sebutir beraspun.

Dimana beliau meninggalkan Negara Cai menuju Negara Chen ditengah perjalanan terkepung, tidak dapat meneruskan perjalanan hingga beberapa hari, saat itu setiap hari harus makan bubur sayur-sayuran hutan tanpa sebutir beras. Semua murid-murid kelaparan sehingga tidak kuat berdiri lagi, saat itu Zi Lu sang pendekar tidak tahu dari mana dia mendapatkan seekor anak babi, anak babi ini dia masak dan disajikan untuk Kong Hu Cu, beliau dalam keadaan sangat kelaparan serta merta langsung memakannya, tanpa sempat menanyakan dari mana dan bagaimana mendapatkannya.

Konon sebenarnya Zi Lu mendapati dengan melucuti baju seseorang dan ditukarkan dengan seguci kecil arak, kemudian diberikan juga kepada Kong Hu Cu, beliau juga langsung meminumnya, juga tanpa menanya dari mana dan bagaimana memperolehnya.

Tapi setelah beliau mendapat pekerjaan dari raja, hidupnya telah tenang, ketika diadakan perjamuan makan, dimana  penyajian makanannya tidak rapi dan tepat, maka beliau tidak mau duduk. Daging-daging yang disajikan tidak rapih, beliau tidak mau memakannya, bahkan beliau berbicara banyak akan tata-krama yang aturannya sangat komplek. 

Saat itu Zi Lu masih belum mengerti, maka ia bertanya kepada gurunya:  “Guru, kenapa sikap guru sekarang berbeda dengan ketika saat guru bersama kita terjepit diantara Negara Cai dan Negara Chen dulu?”.  
Kong Hu Cu memanggilnya : “Kesini kamu, saya beritahu, dulu kami berdua adalah untuk mempertahankan hidup, sekarang kita ini adalah untuk bertata-krama”.     

Kemudian Moti berkomentar: “Kong Hu Cu dan Konfusianis ini saat kelaparan akan menyantap apa saja yang disodorkannya, tidak perduli dari mana asalnya atau bagaimana mendapatkannya, pokoknya masa bodoh, yang penting bagaimana untuk bisa bertahan hidup dan menyelamatkan nyawanya. Tapi ketika perut sudah kenyang, maka mereka mulai berkoar-koar masalah “tata-krama”. Apakah kalian kira di dunia ini masih ada yang lebih hipokrit dari kalian?”    Ini benar-benar sangat serius dan tajam sekali kritikannya.

Tapi perlu diteliti, apakah cerita diatas ini memang benar atau hanya karangan saja? Sebab jika cerita ini benar, maka Kong Hu Cu hipokrit, tapi jika cerita ini tidak benar, maka Moti memfitnah, mengarang cerita bohong. Konsekuensi dari cerita ini benar atau bohong memposisikan salah satu dari mereka akan disalahkan. 

Apakah cerita ini benar atau bohong? Hingga kini masih belum jelas dan belum ditemukan adanya bukti yang mendukung untuk itu.   Para cendiakiawan hanya bisa menduga-duga, belum ada kepastiannya.

Ada cendikiawan yang memberi uraian sebagai berikut. Diketahui bahwa Kong Hu Cu memiliki murid 3000an orang, apakah bisa dijamin bahwa dari mereka ini tidak ada yang hipokrit? Ini sangat sulit untuk menjaminnya. Dan murid Moti ada 300an, apakah bisa dijamin bahwa diantara mereka tidak ada yang berbohong untuk mengarang cerita untuk mendiskreditkan pihak Konfusianis?

Hal ini tidak bisa dikatakan sama sekali tidak akan tidak ada.  Tapi yang dapat dipastikan bahwa Kong Hu Cu tidak hipokrit, dan Moti juga tidak mengarang cerita bohong. Lalu dari mana kiranya cerita ini, para cendiakiawan memperkirakan ada dua kemungkinan. 

Pertama, salah mendengar dari cerita yang disebarkan, lalu terdengar oleh Moti atau para muridnya, lalu Moti menganggap cerita ini memang benar. 

Kedua cerita ini bukan diceritakan oleh Moti, karena menurut penelitian cendikiawan Buku “Moti” bukan ditulis langsung oleh Moti sendiri, tapi ditulis oleh para muridnya. Murid-murid yang mana hingga kini masih tidak ada kejelasan.

Semua kemungkinan bisa saja terjadi, bisa merupakan cerita bohong untuk mendiskreditkan pihak lain, bisa juga segala kemungkinan-kemungkinan yang lain. Namun apakah cerita itu benar atau bohong yang jelas bahwa antara Konfusianis dan Motis telah terjadi pertentangan hebat. Motis menjadi musuh besar dari Konfusianis. Dan polemik besar ini terjadi dalam  kurun waktu hingga 300 tahunan.

Perbedaan Pokok Kongfusianis & Motis

Timbullah pertanyaan, mengapa Motis mengeritik Konfusianis? Untuk menjawab teka teki ini perlu kiranya dibahas dulu persamaan dan perbendaan antara Konfusianis dan Motis ini.

Ada cendikiawan yang menganalisakan bahwa perbedaan Kongfusianis dan Motis ada tiga.
-          Pertama. Latar Belakang Sejarah yang Berbeda. (时代不同 shi dai bu tong).
-          Kedua. Pendirian Berbeda. (立场不同 li chang bu tong).
-          Ketiga. Masing-masing Mewakili Golongan yang Berbeda. ( 代表不同dai biao bu tong).

Latar Belakang Sejarah Yang Berbeda(时代不同 shi dai bu tong),  penyebabnya karena Moti lebih muda dari Kong Hu Cu 80 tahun lebih. Saat Kong Hu Cu meninggal zaman “Perang Semi & Gugur” baru selesai.

Ada cendikiawan yang membahas dari “Kitab Musim Semi & Gugur” (春秋 chunqiu jing), saat itu ada kitab sejarah yang ditulis di Negera Lu (鲁国一部史书luguo yibu shishu), dalam kitab ini dicatat bahwa “Kitab Musim Semi dan Gugur” dibagi menjadi Kitab Jing (jing) dan Kitab Zhuan/Kisah (chuan), bagian Kitab Jing () disebut “Musim Semi & Gugur春秋”, dan bagian Kisah/Chuan () yang mengisahkan tentang Zuo Qiu Ming左丘明 disebut “Kisah Zuo” 《左传zuo chuan. Kitab “Musim Semi & Gugur” ( 春秋 ) selesai ditulis, tepat disaat di tahun dimana Kong Hu Cu meninggal.

Tapi Kitab “Musim Semi & Gugur” yang bisa kita baca sekarang, diakhir buku masih terdapat tambahan dengan kisah dua tahun lagi. Ini sebenarnya ditambahkan oleh orang lain pada generasi berikutnya. Sedang  “Kisah Zuo” 《左传zuo chuanditambahkann diberikutnya lagi. Tapi Kitab “Perang Musim Semi & Gugur” yang asli hanya sampai pada saat tahun Kong Hu Cu  meninggal. 

Sedangkan Moti justru lahir setelah ‘Perang Musim Semi & Gugur’ sudah selesai, dan dimulainya “Zaman Negara Berperang/Peperangan Negara-negara (战国时代zhanguo shidai),”  jadi hidup diantara masa peperangan.

Pada masa itu keadaan sangat kacau, negara-negara saling beperang, negara satu berperang dengan negara lain, saling serang menyerang, keadaan kacau balau. Jadi Kong Hu Cu adalah tokoh terakhir setelah “ Peperang Musim Semi & Gugur” selesai, sedang Moti hidup pada masa awal zaman “Peperangan Negara-negara” .

Jadi perbedaan utama antara Kong Hu Cu dan Moti terletak pada ‘Latar Belakang Sejarah’ dimana kedua tokoh tersebut hidup. Yang satu mewakili berakhirnya “Perang Musim Semi & Gugur春秋”, yang satu lagi mewakili zaman awal masa “Zaman Peperangan Negara-negara (战国时代zhanguo shidai)”.

Apa persamaan dan perbedaan “Zaman Perang Musim Semi & Gugur” dan  “Zaman Peperangan Negara-negara” ?  Persamaannya, keadaan sudah tidak ada aturan, hukum tidak berlaku, tidak ada tata-krama. Aturan yang ada sebelumnya dan yang sedang berlaku diabaikan. Perbedaan “Zaman Peperangan Negara-negara”  keadaannya lebih buruk dan kacau lagi, situasi politik sangat gelap, peperangan lebih sering terjadi dan lebih kejam, rakyat lebih menderita.

Walaupun dalam masa “Zaman Perang Muism Semi& Gugur” juga terjadi perang, namun skala perangnya lebih kecil, kebanyakan perang terjadi sekali sehari, jika salah satu pihak kalah maka mereka akan mengakui kekalahannya, tidak diteruskan sampai habis-habisan, melainkan berhenti dan akan diteruskan hari esok atau hari lainnya.

Bahkan sebelum mulai perang kedua belah pihak coba berdiplomasi dulu, menanyakan sebab-sebab mengapa akan melancarkan perang terhadapnya, jika satu pihak diam-diam saja tidak bersikeras maka perang bisa tidak jadi. Atau bisa juga terjadi setelah semua jelas dan sepakat maka kedua belah pihak akan saling ber-ramah tamah, perang tidak jadi.

Jadi perangnya seperti duel para jagoan, sebelum mulai bertarung kedua belah pihak yang bersateru saling memberi hormat baru bertarung, setelah pertarungan berakhir maka dianggap masalah sudah selesai. 

Tapi pada “Zaman Peperangan Negara-negara” keadaan sudah lain lagi, pertarungan bisa berbulan-bulan, membunuh tawanan perang, sekali bunuh bisa puluhan ribu orang, dan banjir darah.   Maka para filosof dan pemikir yang hidup pada masa ini, sifat dan karakternya akan berbeda dengan zaman Kong Hu Cu hidup. Sehingga kita dalam membaca karya yang dihasilkan pemikir pada masa ini bisa melihat karakter yang lebih bernada lugas dan langsung dari tulisannya.

Kong Hu Cu juga tidak puas dengan keadaan pada masa itu, tapi reaksinya lebih ramah. Misalnya : keadaannya kini tidak baik, bagaimana jika kita coba merobahnya. Tetapi pemikir zaman “Peperangan Negara-Negara” nada bicara dan karakternya tidak sehalus zaman Kong Hu Cu. Jadi sifat dan karakternya berbeda, demikian juga Moti, sifat dan karakternya sudah sangat berbeda dengan Kong Hu Cu.

Bisa dilihat dalam buku “ Moti “ yang berjudul : “Non-Offensif” (《非攻》fei gong)  ; “Non-Kesenangan/Musik” (《非乐》fei le) ; “Non-Nasib” (《非命》fei ming) ; “Non-Konfusianis” (《非儒》fei Ming).   Nadanya lebih lugas dan langsung, jika tidak setuju dikatakan langsung tidak setuju tanpa basa basi.

Pendirian Berbeda (立场不同 li chang bu tong), Kong Hu Cu pendiriannya adalah berpihak kepada Kaum Bansawan, bahkan Kong Hu Cu lebih berpihak pada kaum penguasa. Jadi berkecendrungannya untuk memihak dan memberi pemikiran untuk kaum penguasa, memberi gagasan kepada kaum penguasa dalam mengatasi keadaan keamanan, mengatur sosial masyarakat, menyumbangkan pikiran-pikiran dan kebijaksanaan kepada kaum penguasa.

Kong Hu Cu pada umur 35 tahun berkerja sebagai abdi negara di Negera Qi, bertemu dengan Raja Qi Jing Gong齐景公, raja Qi memohon saran tentang gagasan politik kepada Kong Hu Cu.

Raja Qi bertanya ; “Tuan, Anda kira bagaimana untuk menetapkan politik agar negara bisa menjadi baik?”    Kong Hu Cu menjawab : “Seorang raja haruslah berlaku layaknya seorang raja, seorang pejabat haruslah berlaku layaknya seorang pejabat, seorang ayah haruslah berlaku layaknya seorang ayah, seorang anak haruslah berlaku layaknya seorang anak. Jadi setiap hiarki masyarakat harus tahu tanggung jawab dan kewajibannya masing-masing.” (君君臣臣父父子子junjun chenchen fufu zizi).”   Mendengar ini Raja Qi sangat senang sekali, dan memuji akan kepandaian Kong Hu Cu. Dari sini bisa terlihat bahwa Kong Hu Cu lebih banyak memberi pertimbangan untuk kaum penguasa bagaimana bisa makan, bukan kepada rakyat kebanyakan untuk bisa makan. Jadi pendiriannya berpihak kepada kaum bangawan dan kaum penguasa.

Sedang Moti berpihak kepada rakyat jelata,  kaum papah dan kaum miskin serta kaum pekerja. Beliau lebih memikirkan kaum ini, berusaha untuk memberi jalan hidup kepada mereka. Maka tidak heran jika Moti banyak bersemboyan dengan kata-kata “Anti/non”. Misalnya dengan “Non-Musik”《非乐fei le, masa itu yang dimaksud senang-senang adalah pesta-pesta malam, makan-makan, dansa-dansi, kesenian dan lain semacamnya.

Moti sangat menentang ini, karena kegiatan ini tidak memberi manfaat kepada kehidupan rakyat jelata dan kaum pekerja. Moti mengemukakan bahwa “masa kini”  masalah yang paling serius ada tiga.  Kaum pekerja kelaparan, tidak mendapatkan makanan, kedinginan tidak memiliki baju, bekerja seharian penuh tanpa berkesempatan istirahat. Inilah masalah terbesar dan paling serius dari Kaum Pekerja.  

Jika kaum lelaki melakukan kegiatan kesenian, bisa melalaikan bercocok tanam; kaum wanita melakukan kegiatan kesenian, bisa melalaikan menenun kain; para abdi negara melakukan kegiatan kesenian, bisa melalaikan mengurus negera. Jadi kesenian lebih banyak kerugiannya dan kejelekannya daripada manfaatnya. Meminjam bahasa poluler sekarang lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Sama sekali tidak berguna. Moti menyimpulkan bahwa “bersenang-senang”  perlu ditentang.(饥者不得食    寒者不得衣   劳者不得息   民之臣患也   非乐非也 《墨子  非乐》ji zhe bu de shi , han zhe bu de yi , lao zhe bu de xi , min zhi chen hua ye, fei le fei ye.)

Disini kita perlu melihat sisi lain dari Moti, beliau bukannya anti “kesenian”. Pertama kita perlu melihat pendirian Moti bertitik tolak ingin menghantam dan mengeritik Kaum Penguasa. Karena kaum penguasa tidak perduli akan keadaan hidup kaum pekerja dan rakyatnya, tidak berusaha mengatasi masalah negara yang menyangkut kehidupan rakyat, dimana melakukan kegiatan kesenian dengan bernyanyi, dansa dansi, benar-benar keterlaluan. Dalam hal ini kita patut mendukungnya.

Tapi ada masalah lain pada Moti, yaitu memukul rata dengan menghantam segalanya, beliau menganggap semua kesenian, kesusatraan, semua kegiatan yang menyangkut kejiwaan dan spirit kesenian semua ditentangnya. Yang terpenting baginya adalah kegiatan yang produktif untuk pengadaan sandang pangan.  

Seperti kita ketahui bahwa kesenian dan kesustraan ada banyak macam dan ragamnya, setiap kelompok orang atau suku akan memiliki keseniannya sendiri, yang masing-masing memiliki keindahan dan nilai estetika sendiri yang bermanfaat bagi kebutuhan batin kaumnya. Tidaklah dapat dikatakan bahwa kaum pekerja hanya membutuhkan asal perut kenyang, berpakaian hangat, lalu tidak membutuhkan kesenian, keindahan, nilai-nilai estetika.  Kaum pekerja dan rakyat jelata juga membutuhkan hiburan, jadi tidak tepat jika semuanya harus ditentang.

Dari sini dapat dilihat bahwa Moti melihat suatu masalah dengan bertitik tolak dari kepentingan kaum papa, rakyat jelata dan kaum pekerja. Berlainan sekali dengan Kong Hu Cu, yang bertitik tolak untuk kepentingan kaum bangsawan dan kaum penguasa dalam mengulas masalah. Jadi pendiriannya sangat berlainan.

Tapi mengapa Moti bisa berpihak pada kaum papah? Dari mana pendiriannya hingga bisa bertitik tolak dari kaum papa?  Kaum cendikiawan dan sejarahwan mengira bahwa sangat erat bertalian dengan latar belakang kelahiran dan asal usul beliau.

Dalam catatan buku sejarah pada zamannya tidak ada kisah yang rinci tentang asal usal Moti, penulis sejarah terkenal Tiongkok Shi Ma Quan司马迁 mengatakan bahwa Moti pernah jadi pejabat di Negara Song sebagai Direktur Rumah Tangga (大夫Tafu).*2  

Tapi apakah Moti orang dari Negara Song? Hingga kini sejarahwan masih belum tahu, karena ada juga yang mengatakan bahwa beliau dari negara Lu (), ada yang mengatakan dari Negara Chu (), ada juga yang mengatakan bahwa beliau orang India, dan ada juga yang mengatakan bahwa beliau orang Arab.  

Alasannya karena bermarga Mo () berarti hitam, dan Mo () tidak pernah ada orang Tionghoa bermarga demikian. Mo Di () bisa sama dengan Di () yang juga berarti orang luar negeri, jadi bisa diartikan “Orang Luar Negeri yang Hitam.”  

Tapi ada cendikiawan yang bernama Qian Mu (钱穆) mengatakan bahwa karena Moti dimukanya ada Tatoo Hitam, maka dinamai Mo Di (墨藋), tatoo dimuka biasanya diberikan kepada para hukuman. Tapi ini semua hanya perkiraan saja, yang jelas diketahui bahwa Moti dilahirkan dari kaum papa atau dari rakyat jelata. Jadi lain dari tokoh-tokoh pemikir lainnya. Sejarahwan dan cendikiawan membaca buku “Moti” ada suatu jalinan yang cukup ruwet untuk ditelusuri asal usulnya.

Pernah suatu kali beliau menemui raja dari satu negara untuk memperkenalkan gagasannya, ada satu Dafu (direktur rumah tangga istana) yang mengatakan bahwa gagasannya adalah gagasan orang bawahan (贱人jianren). Dari sini dapat diduga mungkin Moti ini memang berasal dari orang bawahan. Demikian juga kita banyak mengetahui bahwa beliau sendiri terjun langsung dalam kegiatan para pekerja, beliau memiliki ketrampilan bertukang yang baik, dapat membuat banyak barang pertukangan dan lain-lain. Bisa membuat kereta, bahkan setelah beliau telah menjadi terkenal juga tetap masih aktif dalam kegiatan berproduksi dan bekerja bersama-sama dengan kaum pekerja (turba/turun kebawah).

Kong Hu Cu dan Moti pada masa kanak-kanaknya sama-sama dari kaum miskin, seperti yang telah diceritakan dalam Jilid I Konghuchu masa kanak-kanaknya pernah menjadi pembatu dirumah pejabat, tukang angon/penjaga ternak, penjaga gudang, pemegang pembukuan dan lain-lain.

Moti juga masa kanak-kanaknya sama-sama susah. Tapi pada akhirnya Kong Hu Cu tidak miskin terus, beliau cendrung menuju kehidupan kaum bangsawan, hidup sebagai orang tinggian, berkesenian, ber-keadaban, dan segala kehidupan serupa. Hidupnya lebih mewah, makan minum cukup, berpakaian parlente, pakaiannya disesuaikan dengan event-event yang bersangkutan, saat belajar di-iringi musik, pada musim semi yang cerah berpinik, benar-benar hidup enak.

Tapi lain lagi dengan Moti, meskipun saat beliau sudah terkenal dan memiliki banyak murid tetap saja hidup bersahaja, makan dan berpakaian sederhana apa adanya, pakai sepatu terbuat dari rumput. Murid-muridnya setiap hari harus ikut serta bekerja, hidupnya benar cukup keras. 

Jadi Kong Hu Cu dan Moti keduanya walaupun adalah orang terpelajar, masing-masing berkemampuan dan berkeahlian tinggi, tapi keduanya sangat berbeda.

Keahlian Kong Hu Cu lebih diperuntukkan kaum bangsawan, dan keahlian Moti lebih diperuntukan kaum pekerja dan kaum papah. Kong Hu Cu berkeahlian dalam seni musik, Moti berkeahlian dalam bidang fisika, ilmu ukur dan pertukangan.

Dalam Kitab Moti 《墨经mojingisinya banyak sekali tentang ilmu fisika, cara-cara membuat barang dari alat pertukangan. Saat itu beliau sudah meneliti ilmu yang menyangkut ilmu sinar, metematika, ilmu mekanika dan sistim logic dan hukum logika.

Kong Hu Cu adalah seorang filosof, artis atau ahli kesenian, sedang Moti adalah filosof, juga seorang insinyur. Jadi yang satu ahli dalam bidang sosial politik, yang satu lagi dalam bidang ilmu pasti dan teknologi terapan. Jadi ini yang menyebabkan pendirian mereka berbeda. Sehingga dalam menghadapi masalah bersudut pandang berbeda, inilah penyebab utama kenapa Konfusianisme dan Motisme berbeda. Karena masing-masing “Mewakili Golongan Yang Berbeda. (代表不同dai biao de bu tong)”

Strata Masyarakat Kuno Zaman “Perang Musim Semi Gugur” & “Peperangan Negara-negara”

Sebelum membahas lanjut perlu kiranya kita menggambarkan strata masyarakat pada zaman mereka hidup. Saat itu masyarakat Tiongkok kuno terbagi menjadi seperti berikut :

Bangsawan (贵族gui zu)
Rakyat Jelata (平民ping min)
Budak(奴隶nu li)
Anak Titisan Langit(Raja) 天子tian zi
Penguasa Daerah/Gubernur诸侯zu he
Direktur Rumah Tangga大夫
Ahli Surat(scholar)/Silat(pendekar) shi
Ahli Surat/Silat
Petani
Buruh
Pedagang


Tingkatan masyarakat pada zaman sebelum atau pradinasti Qin&Han (Qin tahun 221-205SM ; Han206SM-220M), strata tertinggi adalah Raja yang dianggap Anak Titisan dari Langit (天子tianzi) atau Kaisar, kemudian diikuti Penguasa Daerah/Gubernur suatu wilayah daerah/kota诸侯 (baron), setiap rumah tangga para bangsawan ada pengurus rumah tangga yang mengatur segala keperluan sehari-hari tuannya, jabatan mereka seperti manager zaman sekarang disebut Tafu大夫/Direktur Rumah Tangga.  Dan Shi merupakan strata dalam bangsawan yang terendah, pada zaman itu kadang kala shi masih memiliki sawah atau sebidang tanah.   

Tapi setelah zaman Dinasti Qin & Han, Shi ini tidak memiliki tanah, ditempatkan pada kelas bangsawan terendah atau sebagai rakyat jelata tingkat teratas, jadi mereka menjadi kelas atau golongan masyarakat yang mengambang. 

Sehubungan dengan status mereka yang demikian, maka mereka harus menempa diri menjadi profisional. Dan harus mengabdi kepada salah satu kelas masyarakat bangsawan, dalam hal ini penguasa.

Yang berprofesi dibidang sosial politik disebut Ahli Surat/Scholar (文士wen shi), sedang yang berprofesi sebagai pelayan bidang pertahanan dan pengawalan disebut Ahli Silat/Pendekar(侠士xia shi).   

Seorang shi yang beruntung dan berprofesi seperti Kong Hu Cu bisa menjadi Tafu, jika kurang beruntung berprofesi untuk rakyat jelata, maka kelasnya akan turun derajat dalam masyarakat, menjadi rakyat jelata. Tapi pada tingkatan rakyat yang tertinggi. Jadi shi ini tingkatannya bisa berubah keatas dan kebawah tergantung dari profesinya tergantung mengabdi kepada siapa.

Moti dan murid-muridnya sesuai dengan pengabdiannya dan profesinya, akhirnya menjadi kelas buruh, petani, pedagang. Sedang Kong Hu Cu dan murid-muridnya mengabdi kepada bangsawan, maka  status masyarakatnya naik kelas ada pada strata bangsawan. 


Dengan demikian Kong Hu Cu mewakili Shi () tingkat atas yang tergolong bangsawan dan Moti mewakili Shi () tingkat bawah yang tergolong sebagai rakyat jelata, mereka berdua adalah profesional freelancer.

Shi () yang bekerja untuk bidang surat menyurat atau bidang sosial politik disebut Ahli Surat (文士wen shi), yang bekerja untuk Penguasa Daerah dan Tafu dalam bidang kemiliteran dan pengawalan disebut Pendekar (武士wu shi); yang bekerja membantu untuk mengatur strategi disebut Ahli Strategi (谋士mou shi); yang membantu bekerja untuk masalah diplomasi disebut Diplomat (策士ce shi); yang bekerja untuk menemani kaum bangsawan bersenang-senang disebut Entertainer (食客shi ge); yang berkerja sebagai Tabib, Tukang Pembuat Obat-obatan, Ahli Melihat Nasib disebut Tabib atau Peramal (术士shu shi) atau (方士fang shi).    

Jadi kerjanya shi  mengabdi kepada bangsawan atau penguasa, saat majikan mereka sibuk, shi membantu bekerja untuknya, waktu perang ikut ke medan perang, saat perlu berunding berperan sebagai diplomat atau juru runding, saat senggang menemani untuk bersenang-senang atau berpelesiran. Perkerajaannya disesuaikan dengan keahlian dan profesionalitasnya.

Orang-orang pada strata yang digolongkan bangsawan kecuali Shi, mereka semua mempunyai wilayah kekuasaan dan mereka menjadi kepala di wilayahnya.

Raja (天子tian zi) memiliki negara, Penguasa Daerah/Gubernur (诸侯 memiliki wilayahatau daerah kekuasaan). Tafu/Direktur memiliki rumah dan sebidang tanah. Tapi Shi tidak memiliki wilayah dan tanah.

Memang sebelum zaman dinasti Qin & Han, Shi masih memiliki sebidang tanah pertanian untuk bisa disewakan dan menjadi sumber penghasilan, tapi setelah itu mereka tidak memiliki tanah. Dengan demikian maka Shi harus bekerja untuk para bangsawan atau penguasa, bagi mereka yang bekerja mengurusi rumah tangga Tafu disebut Jia Chen (家臣) atau manager rumah tangga, yang bekerja untuk masalah administrasi disebut Wen Shi (文士); yang bekerja untuk Penguasa Daerah/Zhu Hou (诸侯) dan Tafu (大夫) untuk masalah kemiliteran disebut Wu Shi武士; demikian juga dengan yang bekerja untuk menyusun strategi disebut Mou Shi (谋士); yang diutus untuk berdiplomasi disebut Ce Shi (策士); yang menemani pergi pelesiran dan berentertaimen disebut Shi Ge (食客); yang bertindak sebagai tabib, pembuat obat-obatan, dan peramal disebut Shu Shi(术士) atau Fang Shi(方士).

Sesuai dengan fungsi dari Shi maka mereka dibagi menjadi Wen Shi (文士) dan Wu Shi (武士).  Wen Shi dibagi golongan atasan dan bawahan, yang atasan bisa menjadi Think-Tank, dan yang bawahan bisa menjadi sekretaris, tukang entertain dan lain-lain.  Wu Shi golongan atasan bisa menjadi Panglima Perang, yang lebih rendahan bisa menjadi Pengawal, Pasukan Penyusup (ninja).  Orang-orang ini jika tidak mempunyai pekerjaan tetap, dan mengembara dimasyarakat disebut Shi Bebas atau You Shi (游士).   You Shi yang spesialis dibidang Adminstrasi atau Wen disebut Ru () Scholar/Intelektual, yang spesialis dibidang Kemiliteran disebut Pendekar atau Xia ( ) Warrior/Knight.

Kong Hu Cu mewakili Ru () Scholar/intelektual, Moti mewakili Xia () Warrior/Knight/Pendekar.

Kemudian Ru () Scolar/intelektual dan Xia() Warrior/Knight/Pendekar kiranya orang yang bagaimana? Shi menurut istilah sekarang adalah Professional Freelancer atau Profesional Bebas.   Golongan orang-orang ini harus bekerja dan mengabdi, karena mereka juga membutuhkan sandang, pangan dan papan, keselamatan dan keamanan, perlu adanya arahan,  perlu punya pimpinan, jika tidak maka hidupnya akan menjadi masalah. Hal ini bisa menguatirkan para penguasa jika mereka ini tidak tertampung, kemudian berkeliaran dimasyarakat bercampur dengan masyarakat umum, dikhawaatirkan bisa merusak persatuan dan kesatuan negara dan masyarakat.

Kongzi (孔子) atau Kong Hu Cu adalah Mentor dari Ru () Scholar/intelektual. (儒的导师 ru de dao shi), dan  Mozi/Moti 墨子adalah Mentor dari XiaWarrior/Knight/Pendekar ( 侠的导师 xia de dao shi). Mereka berdua menjadi pemimpin yang memberi arahan kepada golongannya kemana harus menempuh hidupnya, apa jalan keluarnya.

Arahan Kong Hu Cu adalah “Belajar untuk menjadi Abdi Negara”, ini adalah arahan yang cemerlang yang memberi harapan untuk menjadi negarawan dan tokoh negara, jembatan untuk menuju taraf hidup yang lebih tinggi. Ini yang menyebabkan mengapa banyak orang berbodong-bondong belajar untuk menjadi abdi negara. Akhirnya diciptakan sistim ujian untuk scholar atau kaum terpelajar untuk menjadi Pejabat Negara selama ribuan tahun di Tiongkok. Tapi dalam sejarah Tiongkok membuktikan sistim ini juga bikin runyam. Namun bagaimanapun juga gagasan ini telah memberi suatu jalan hidup bagi kaum terpelajar pada zamannya.

Arahan Moti adalah untuk berdiri sendiri,  swasembada sandang pangan dan papan, jika perlu juga maju ke medan perang, ini memberi jalan keluar bagi para pendekar. Arahan ini kelihatannya suatu jalan yang tidak cemerlang, jalan buntu. Karena harus ber-swasembada sehingga energi habis untuk bekerja keras seharian, yang berakibat susah untuk bisa menonjol dalam masyarakat, tapi kaum penguasa sangat khawatir akan keberadaan mereka ini, dianggap dapat membahayakan posisi kaum penguasa.

Karena hal-hal tersebut diatas ini maka Konfusianisme akhirnya memenangkan pertarungan menghadapi Motisme dalam perjalanan sejarah. Dapat dikatakan bahwa Konfusianis memberi masa depan kepada Shi (), sedang Motis justru membawa Shi menjadi mundur.   Dengan perjalanan sejarah akhirnya Konfusianisme berhasil, dan Motisme kalah dan tidak berhasil. 

Sehingga Kong Hu Cu menjadi simbol keberhasilan dari Shi Scholar/intelektual(ru), sedang Moti menjadi simbol kegagalan dari Shi Warrior/Knight/Pendekar(xia).

Namun kedua tokoh ini ada persamaannya, masing-masing memiliki idealisme, ada kehendak, punya prinsip, punya dasar, sama-sama  tidak puas dengan keadaan masa itu, memiliki harga diri, dan melakukan reformasi untuk merobah sosial masyarakat menurut idealismenya.  

Kedua tokoh ini tidak senang dan tidak puas dengan situasi masyarakat sosial kala itu, sehingga mereka memberi gagasan-gagasan dan solusi-solusi untuk memperbaiki keadaan sosial politik, hanya resep-resep yang mereka berdua ajukan tidak sama. Inilah penyebab utama terjadinya pertentangan antara Konfusianis dan Motis.  

Kemudian apakah resep Kong Hu Cu dan Konfusianis untuk mengatasi keadaan kala itu? Mari kita bahas dalam tulisan berikutnya .....

墨子死后,墨家分为相里氏之墨,相夫氏之墨,邓陵氏之墨三个学派。
宋之大夫也 《孟子荀卿列传》(song zhi da fu ye) 《史记·孟子荀卿列传》:盖墨翟,宋之大夫,善守御,为节用。或曰并孔子时,或曰在其后,据此有学者称其为宋人。此说一直流行到清代

Daftar  Perpustakaan :
-          先秦诸子百家争鸣易中天 CCTV
-          经典阅读文库 ---- 论语       李薇/主编
-          经典阅读文库 ---- 道德经       李薇/主编
-          中国古典名著精品 ---- 菜根谭      洪应明  
-          Internet : http://friesian.com/confuci.htm  : Confucius
-          孔子  -----   維基百科,自由的百科全書 Internet
-          网址:http://www.popyard.org
-          中国人生叢书    -----   墨子的人生哲学        杨帆/主编    陈伟/
-          Internet : http://baike.baidu.com
-          The Sayings of Mensius / 英译孟子      史俊赵校编
-          南华经    庄子   周苏平    高彦平   注译    安徽人民出版社
-          庄子   逍遥的自由人     林川耀 译编  出版者 :常春树书坊
-          http://www.sxgov.cn/bwzt/wmsxx2/lf/447465_1.shtml   春秋五霸之---晋文公
-          “When China Rules The World -  The rise of middle kingdom and the end of the western world”  by Martin Jacques ALLEN LANE an imprint of Penguin Book, First Published 2009



No comments:

Post a Comment