Kong
Hu Cu–Kongfusianisme–Pendukung dan Pengeritik Pada Zaman Pra-Dinasti Qin
551–221 SM
Jilid
II
(
1 )
POLEMIK KONGFUSIANISME & MOTISME 儒家 与 墨家 之 争论
Pada
Jilid I telah dibahas tentang sosok Kong Hu Cu dan Konfusianisme, dimana beliau
dan murid-muridnya mengajurkan seorang terpelajar untuk menjadi abdi negara,
setiap saat harus patuh terhadap tata krama, dan menambakan akan situasi pada
zaman Dinasti Zhou yang teratur.
Pada
kurun waktu tahun 500 SM dan 250SM di
Tiongkok telah lahir tokoh-tokoh filosof yang cemerlang, akibat reaksi dari
situasi yang kalut dan banyaknya peperangan yang membuat tatanan sosial menjadi
kacau, tata-krama yang sudah bersinambungan tidak dihiraukan lagi oleh para
penguasa dan masyarakat. Saat itu muncullah pemikir-pemikir cemerlang yang
bertujuan untuk coba memberi gagasan-gagasan untuk memperbaiki keadaan sosial
politik yang sedang kacau, dan mengusulkan tata-krama kehidupan dalam bermasyarakat.
Diantaranya
yang terkenal adalah Kong Hu Cu dengan Konfusianisme, Moti/Mozi dengan Motisme
(Mohisme), Zhuang Zi dengan Taoisme/Daoisme, Han Fei Zi dengan Legalisme. Tapi
yang paling menonjol saat itu adalah Konfusianisme. Saat itu menjadi zaman
keemasan bagi perkembangan filosofi dari para pemikir-pemikir tersebut, yang
dapat dikatakan menjadi akar perkembangan kebudayaan Tiongkok hingga kini.
Ajaran
mereka ini sangat berpengaruh terhadap kebudayaan orang Tionghoa hingga
sekarang, dan bahkan dianggap masih up to date, memang selajutnya terjadi
penyesuaian-penyesuaian disana sini hingga terbentuklah misalnya Neo
Konfusianisme, Neo Motisme yang dialektik, Neo Daoisme yang berkaitan dengan
dasar kejiwaan dan alam semesta, Neo Legalisme yang dianut oleh setiap negara
masa kini dalam mengatur hukum negaranya.
Moti/Mozi墨子 adalah pencetus
Motisme墨家 salah satu pemikir terkenal Tiongkok,
beliau adalah pertama yang mengeritik Kong Hu Cu dan Konfusianisme. Lalu tokoh
Moti itu siapa dan bagaimanakah ajarannya? Mengapa beliau mengeritik Kong Hu Cu
dan Kongfusianisme?
Moti墨子,
diperkirakan hidup antara tahun 468SM s/d 376 SM, seorang Pemikir, Pendidik,
Ahli Militer. Pertama yang berpikir dengan sistim hukum logic/logika, bernama
Mo Di 墨翟, lahir di Teng
Zhou - Negeri Lu鲁国人(滕州, pendiri
Motisme墨家 dan ajaran
Motisme ditulis dalam buku berjudul “Moti墨子,” yang inti ajarannya menekankan akan
Kasih Sayang Universal; Anti Perang; Menghargai Keahlian; Menghargai Persamaan;
Hidup Hemat; Berkabung Sederhana; Anti Berenang-senang; Atasan Sebagai Panutan;
Mengenal Alam; Menghargai Kelebihan dari Generasi sebelumnya, Berjuang demi
nasibnya, Percaya Ada Percaya akan adanya Dewa & Setan. Tapi Intinya adalah
Cinta Universal, dan Penempaaan Keahlian sebagai titik tolak. Pada zamannya beliau
telah banyak mengemukakan teori-teori “Ilmu Ukur”, “Ilmu Fisika dan Fisika
Sinar”.*1
Moti
pada mulanya juga pernah belajar Konfusianisme, tapi ahkirnya merasa tidak puas
akan ajaran Kongfusianisme terutama tentang gagasan tentang tata-krama upacara
berkabung yang mengajurkan dengan berpakaian berkabung khusus untuk para
kerabat almarhum dan almarhuma (五服wu fu), dan
menganggap ajaran Konfusianis yang mengajurkan bersenang-senang adalah snobis,
akhirnya mendirikan Motisme. Moti
selama hidupnya aktif menerima murid, aktif menjebarkan ajaran dan
gagasan-gagasannya, dengan tanpa mengenal rasa lelah, dan sangat aktif
menyebarkan gagasan “Anti Perang” ( Kaum Pasifis).
Kaum
Motisme adalah suatu oraganisasi yang sangat berdisiplin ketat, pimpinan
tertinggi disebut “Chen Zi臣子”, anggotanya
disebut Motis”墨者” dan harus
patuh pada pimpinan dan melakukan segala petunjuk-petunjuknya, berarti dia
harus pantang menyerah dan tidak gentar untuk mati jika telah diperintahkan.
Para muridnya harus hidup “sama rata sama rasa”, walaupun telah menjadi pejabat
negara tetap diharuskan menyetor pendapatannya kepada semua kaumnya. Gagasannya
harus diusulkan kepada majikan atau negara yang diabdinya untuk dilaksanakan,
jika ditolak harus berhenti bekerja atau mengundurkan diri.
Setelah
meninggal Motisme pecah menjadi tiga golong ; Motisme Xiang Li Zhi ; Motisme
Xiang Fu Zhi ; Motisme Deng Ling Zhi.*1 Moti dan Motisme yang beliau dirikan, merupakan
pertama dalam kancah polemik pada zaman “Peperangan Musim & Gugur” yang
mengeritik Kong Hu Cu dan Konfusianisme, hal ini terjadi karena Zhuang Zi (庄子)
dari Daoisme(道家), dan Han Fei (韩非)
dari Legalisme(法家), merupakan
tokoh setelah Moti(墨子).
Yang
dianggap masih belum jelas oleh para cendikiawan adalah tokoh besar Lao Zi (老子)
yang hidup sebelum Kong Hu Cu. Buku “Lao Zhi” siapa yang mengarang masih belum
jelas, secara ilmiah dan bukti sejarah masih belum jelas sekali. Dikatakan
bahwa Lao Zi hidup sekitar tahun 625 SM, beliau adalah orang dari Negeri Chu (楚国)
. Dalam buku “Lao Zi” sama sekali tidak ada menyebut-nyebut akan Kong Hu Cu
maupun Kongfusianisme, bahkan kata-kata “Kong Zi (孔子)” sama sekali
tidak ada.
Dalam
buku 《Moti墨子》
tercatat banyak cerita perdebatan antara pengikut Motisme dan Konfusianisme,
dalam buku ini jelas menyebutkan kata ‘Kong Hu Cu’ dan mengeritik habis
Konfusianisme. Kritikan pengikut Motisme terhadap Konfusianis kata-katanya
sangat tajam dan sangat sengit sekali.
Tapi
yang menarik dalam perdebatan ini setiap kali yang menang selalu pengikut
Motisme. Jadi Moti dan Motisme merupakan
tokoh pertama dalam sejarah Tiongkok yang mengeritik Kong Hu Cu dan
Konfusianisme. Yang unik dalam Buku “
Moti” ini banyak sekali perdebatan antara mereka dengan pihak-pihak lain, tapi
yang menang selalu mereka. Berlainan dengan Analek yang kadangkala pengikut
Konfiusianis ada yang kalah berdebat, namun tetap dicatat juga. Tapi semenjak
buku “ Moti” hal tersebut tidak terjadi lagi.
Misalnya
dalam Buku “Moti”《墨子 耕柱扁》tercatat
perdebatan antara Moti dan pengikut Konfusianis yang bernama Wu Ma Zi巫马子,
siapa sebenarnya Wu Ma Shi巫马施 atau Wu Ma Zi巫马子
ini, para cendikiawan memperkirakan adalah murid Kong Hu Cu yang juga bernama
Wu Ma Qi巫马旗, tapi
kemungkinan juga keturunan dari Wu Ma Zi/Wu Ma Qi. Sehingga disebut Wu Ma Zi巫马子,
karena Zi子 bisa berartikanb
sebagai anak, jadi bisa diartikan anaknya Wu Ma巫马.
Disini
Wu Ma Zi ditanya : “Tuan selalu akan berbuat baik, berbuat bajik, dan jujur.
Namun walaupun tuan telah berbuat demikian, tapi orang yang melihatnya tetap
tidak membantu tuan, demikian juga roh yang melihatnya tetap juga tidak
membantu tuan, bukankah itu tidak dapat dikatakan gila, atau sinting.”(自之为义也 人不见而助 鬼不见而富 而子为之 有狂疾《墨子 耕柱扁》 zi zhi wei yi
ye , ren bu jian er zhu , gui bu jian er fu , er zi wei zhi , you kuang ji ).
Moti
bertanya kepada Wu Ma Zi : “Jika ada dua orang karyawan, karyawan yang satu
saat tuan berada ditempat dia bekerja, saat tuan tidak di tempatpun dia juga
tetap bekerja. Tapi ada satu karyawan yang lainnya, saat tuan berada ditempat,
dia rajin sekali kerjanya, tapi saat tuan tidak ada ditempat, dia
bermalas-malasan tidak bekerja. Jika Tuan disuruh memilih satu dari mereka,
yang mana akan tuan pilih?”
Wu
Ma Zi menjawab : “Tentu saya akan memilih yang pertama, dimana walaupun saya
tidak ada ditempat dia tetap mau bekerja.”
Moti berkata : “Kalau begitu tuan pasti menyukai orang sinting. Dan tuan
mungkin juga sakit pikiran.” Maksud
dari Moti ialah jika seorang mau berbuat baik, tidak perlu harus dilihat orang
atau harus diperlihatkan kepada orang lain, namun harus keluar dari lubuk
hatinya. Tidak perlu harus mengharapkan orang lain untuk membalasnya. Maksudnya
berbuat baik harus keluar dari hati nuraninya tidak memperdulikan apakah
perbuatan baiknya itu akan dibalas orang lain atau tidak.
Suatu
kali terjadi perdebatan dengan salah satu pengikut Konfusianis, dimana pengikut
Konfusianis ini mengatakan bahwa seorang bijak(君子) harus serius,
jika orang lain tidak menanya, maka dia harus bersikap diam tidak berbicara.
Jadi seperti sebuah lonceng atau genta, jika tidak diketuk maka tidak berbunyi.
Inilah yang dimaksud dengan orang bijak menurut Konfusianis. Tapi saat itu Moti tidak bertanya kepadanya,
tapi dia berkomentar sendiri. Ini bagi Moti membuktikan bahwa Konfusianis ini
hipokrit, karena kenyataannya lain. Dia mengatakan bahwa seorang bijak jika
tidak ditanya, akan bersikap diam tidak berbicara, seperti genta yang jika
tidak diketuk tidak berbunyi. Tapi kenyataannya dia walaupun tidak ada yang
bertanya, berkoar-koar bicara sendiri tanpa habisnya. Ini benar-benar sepertinya kaum Konfusianis
menampar pipi sendiri, dan Konfusianis hipokrit, tuduh pengikut Motis.
Pernah
pula salah satu pengikut Konfusianis datang kepada Moti dan bertanya: “Mohon
tanya, apakah antara orang bijak tidak saling bertengkar dan bersaing? (君子有斗乎
jun zi you dou hu)”.
Moti
menjawab: “Antara orang bijak mestinya tidak ada pertengkaran dan persaingan.( 君子不斗jun
zi bu dou)”. Pengikut Kongfusianis ini
berkomentar : “Ini mana mungkin! Anjing sama Babi saja berantam, bagaimana
orang bijak tidak bersaing dan bertengkar.”.
Moti
menjawab: “Sungguh-sungguh menyedihkan ..... Anda berbicara begitu, Anda selalu
merujuk kepada Zhou Wen Wang (周文王), Zhou Wu Wang (周武王),
Shang Dang Wang /商荡王( merka itu
semua raja-raja yang bijak), tapi begitu melakukan sesuatu maka melukiskannya
seperti anjinglah, babilah...” Ini benar-benar mengumpamakan bahwa Kongfusianis
lebih rendah dari babi dan anjing, tuduhnya lebih lanjut.
Dalam
buku “Moti” banyak sekali perdebatan dan dialogue antara Moti dengan
Konfusianis seperti diatas, dimana Motis dengan tajam mengeritik Konfusianis,
bahkan dengan sarkastis sekali. Mereka selalu dapat menemukan kelemahan-lemahan
Kongfusianisme. Moti tidak hanya mengeritik Kongfusianisme saja, tapi juga
mengeritik Kong Hu Cu.
Dalam
buku “ Moti” ada yang berjudul “Non
Konfusianis”《非儒》dalam bab ini
ada diceritakan, bahwa saat Kong Hu Cu mengembara dengan murid-muridnya (
seperti yang telah diceritakan di Jilid I ) pernah terjepit diantara Negara Cai
(蔡国caiguo)
dan Chen(陈国chenguo),
sehingga kelaparan harus memakan sayur-sayuran liar/hutan tanpa sebutir
beraspun.
Dimana
beliau meninggalkan Negara Cai menuju Negara Chen ditengah perjalanan terkepung,
tidak dapat meneruskan perjalanan hingga beberapa hari, saat itu setiap hari
harus makan bubur sayur-sayuran hutan tanpa sebutir beras. Semua murid-murid
kelaparan sehingga tidak kuat berdiri lagi, saat itu Zi Lu sang pendekar tidak
tahu dari mana dia mendapatkan seekor anak babi, anak babi ini dia masak dan
disajikan untuk Kong Hu Cu, beliau dalam keadaan sangat kelaparan serta merta
langsung memakannya, tanpa sempat menanyakan dari mana dan bagaimana
mendapatkannya.
Konon
sebenarnya Zi Lu mendapati dengan melucuti baju seseorang dan ditukarkan dengan
seguci kecil arak, kemudian diberikan juga kepada Kong Hu Cu, beliau juga
langsung meminumnya, juga tanpa menanya dari mana dan bagaimana memperolehnya.
Tapi
setelah beliau mendapat pekerjaan dari raja, hidupnya telah tenang, ketika
diadakan perjamuan makan, dimana
penyajian makanannya tidak rapi dan tepat, maka beliau tidak mau duduk.
Daging-daging yang disajikan tidak rapih, beliau tidak mau memakannya, bahkan
beliau berbicara banyak akan tata-krama yang aturannya sangat komplek.
Saat
itu Zi Lu masih belum mengerti, maka ia bertanya kepada gurunya: “Guru, kenapa sikap guru sekarang berbeda
dengan ketika saat guru bersama kita terjepit diantara Negara Cai dan Negara
Chen dulu?”.
Kong
Hu Cu memanggilnya : “Kesini kamu, saya beritahu, dulu kami berdua adalah untuk
mempertahankan hidup, sekarang kita ini adalah untuk bertata-krama”.
Kemudian
Moti berkomentar: “Kong Hu Cu dan Konfusianis ini saat kelaparan akan menyantap
apa saja yang disodorkannya, tidak perduli dari mana asalnya atau bagaimana
mendapatkannya, pokoknya masa bodoh, yang penting bagaimana untuk bisa bertahan
hidup dan menyelamatkan nyawanya. Tapi ketika perut sudah kenyang, maka mereka
mulai berkoar-koar masalah “tata-krama”. Apakah kalian kira di dunia ini masih
ada yang lebih hipokrit dari kalian?”
Ini benar-benar sangat serius dan tajam sekali kritikannya.
Tapi
perlu diteliti, apakah cerita diatas ini memang benar atau hanya karangan saja?
Sebab jika cerita ini benar, maka Kong Hu Cu hipokrit, tapi jika cerita ini
tidak benar, maka Moti memfitnah, mengarang cerita bohong. Konsekuensi dari
cerita ini benar atau bohong memposisikan salah satu dari mereka akan
disalahkan.
Apakah
cerita ini benar atau bohong? Hingga kini masih belum jelas dan belum ditemukan
adanya bukti yang mendukung untuk itu.
Para cendiakiawan hanya bisa menduga-duga, belum ada kepastiannya.
Ada
cendikiawan yang memberi uraian sebagai berikut. Diketahui bahwa Kong Hu Cu
memiliki murid 3000an orang, apakah bisa dijamin bahwa dari mereka ini tidak
ada yang hipokrit? Ini sangat sulit untuk menjaminnya. Dan murid Moti ada
300an, apakah bisa dijamin bahwa diantara mereka tidak ada yang berbohong untuk
mengarang cerita untuk mendiskreditkan pihak Konfusianis?
Hal
ini tidak bisa dikatakan sama sekali tidak akan tidak ada. Tapi yang dapat dipastikan bahwa Kong Hu Cu
tidak hipokrit, dan Moti juga tidak mengarang cerita bohong. Lalu dari mana
kiranya cerita ini, para cendiakiawan memperkirakan ada dua kemungkinan.
Pertama,
salah mendengar dari cerita yang disebarkan, lalu terdengar oleh Moti atau para
muridnya, lalu Moti menganggap cerita ini memang benar.
Kedua
cerita ini bukan diceritakan oleh Moti, karena menurut penelitian cendikiawan
Buku “Moti” bukan ditulis langsung oleh Moti sendiri, tapi ditulis oleh para
muridnya. Murid-murid yang mana hingga kini masih tidak ada kejelasan.
Semua
kemungkinan bisa saja terjadi, bisa merupakan cerita bohong untuk
mendiskreditkan pihak lain, bisa juga segala kemungkinan-kemungkinan yang lain.
Namun apakah cerita itu benar atau bohong yang jelas bahwa antara Konfusianis
dan Motis telah terjadi pertentangan hebat. Motis menjadi musuh besar dari
Konfusianis. Dan polemik besar ini terjadi dalam kurun waktu hingga 300 tahunan.
Perbedaan Pokok
Kongfusianis & Motis
Timbullah
pertanyaan, mengapa Motis mengeritik Konfusianis? Untuk menjawab teka teki ini
perlu kiranya dibahas dulu persamaan dan perbendaan antara Konfusianis dan
Motis ini.
Ada
cendikiawan yang menganalisakan bahwa perbedaan Kongfusianis dan Motis ada
tiga.
-
Pertama.
Latar Belakang Sejarah yang Berbeda. (时代不同 shi dai bu
tong).
-
Kedua.
Pendirian Berbeda. (立场不同 li chang bu
tong).
-
Ketiga.
Masing-masing Mewakili Golongan yang Berbeda. ( 代表不同dai biao bu
tong).
Latar
Belakang Sejarah Yang Berbeda(时代不同 shi dai bu
tong), penyebabnya karena Moti lebih
muda dari Kong Hu Cu 80 tahun lebih. Saat Kong Hu Cu meninggal zaman “Perang
Semi & Gugur” baru selesai.
Ada
cendikiawan yang membahas dari “Kitab Musim Semi & Gugur” (春秋 经chunqiu jing),
saat itu ada kitab sejarah yang ditulis di Negera Lu (鲁国一部史书luguo yibu
shishu), dalam kitab ini dicatat bahwa “Kitab Musim Semi dan Gugur” dibagi
menjadi Kitab Jing (经jing) dan Kitab
Zhuan/Kisah (传chuan), bagian
Kitab Jing (经) disebut “Musim
Semi & Gugur春秋”, dan bagian
Kisah/Chuan (传) yang
mengisahkan tentang Zuo Qiu Ming左丘明 disebut “Kisah
Zuo” 《左传zuo chuan》.
Kitab “Musim Semi & Gugur” ( 春秋 经)
selesai ditulis, tepat disaat di tahun dimana Kong Hu Cu meninggal.
Tapi
Kitab “Musim Semi & Gugur” yang bisa kita baca sekarang, diakhir buku masih
terdapat tambahan dengan kisah dua tahun lagi. Ini sebenarnya ditambahkan oleh
orang lain pada generasi berikutnya. Sedang
“Kisah Zuo” 《左传zuo chuan》ditambahkann
diberikutnya lagi. Tapi Kitab “Perang Musim Semi & Gugur” yang asli hanya
sampai pada saat tahun Kong Hu Cu
meninggal.
Sedangkan
Moti justru lahir setelah ‘Perang Musim Semi & Gugur’ sudah selesai, dan
dimulainya “Zaman Negara Berperang/Peperangan Negara-negara (战国时代zhanguo
shidai),” jadi hidup diantara masa
peperangan.
Pada
masa itu keadaan sangat kacau, negara-negara saling beperang, negara satu
berperang dengan negara lain, saling serang menyerang, keadaan kacau balau.
Jadi Kong Hu Cu adalah tokoh terakhir setelah “ Peperang Musim Semi &
Gugur” selesai, sedang Moti hidup pada masa awal zaman “Peperangan
Negara-negara” .
Jadi
perbedaan utama antara Kong Hu Cu dan Moti terletak pada ‘Latar Belakang
Sejarah’ dimana kedua tokoh tersebut hidup. Yang satu mewakili berakhirnya
“Perang Musim Semi & Gugur春秋”, yang satu
lagi mewakili zaman awal masa “Zaman Peperangan Negara-negara (战国时代zhanguo
shidai)”.
Apa
persamaan dan perbedaan “Zaman Perang Musim Semi & Gugur” dan “Zaman Peperangan Negara-negara” ? Persamaannya, keadaan sudah tidak ada aturan,
hukum tidak berlaku, tidak ada tata-krama. Aturan yang ada sebelumnya dan yang
sedang berlaku diabaikan. Perbedaan “Zaman Peperangan Negara-negara” keadaannya lebih buruk dan kacau lagi,
situasi politik sangat gelap, peperangan lebih sering terjadi dan lebih kejam,
rakyat lebih menderita.
Walaupun
dalam masa “Zaman Perang Muism Semi& Gugur” juga terjadi perang, namun
skala perangnya lebih kecil, kebanyakan perang terjadi sekali sehari, jika
salah satu pihak kalah maka mereka akan mengakui kekalahannya, tidak diteruskan
sampai habis-habisan, melainkan berhenti dan akan diteruskan hari esok atau
hari lainnya.
Bahkan
sebelum mulai perang kedua belah pihak coba berdiplomasi dulu, menanyakan
sebab-sebab mengapa akan melancarkan perang terhadapnya, jika satu pihak
diam-diam saja tidak bersikeras maka perang bisa tidak jadi. Atau bisa juga
terjadi setelah semua jelas dan sepakat maka kedua belah pihak akan saling ber-ramah
tamah, perang tidak jadi.
Jadi
perangnya seperti duel para jagoan, sebelum mulai bertarung kedua belah pihak
yang bersateru saling memberi hormat baru bertarung, setelah pertarungan
berakhir maka dianggap masalah sudah selesai.
Tapi
pada “Zaman Peperangan Negara-negara” keadaan sudah lain lagi, pertarungan bisa
berbulan-bulan, membunuh tawanan perang, sekali bunuh bisa puluhan ribu orang,
dan banjir darah. Maka para filosof dan
pemikir yang hidup pada masa ini, sifat dan karakternya akan berbeda dengan
zaman Kong Hu Cu hidup. Sehingga kita dalam membaca karya yang dihasilkan
pemikir pada masa ini bisa melihat karakter yang lebih bernada lugas dan
langsung dari tulisannya.
Kong
Hu Cu juga tidak puas dengan keadaan pada masa itu, tapi reaksinya lebih ramah.
Misalnya : keadaannya kini tidak baik, bagaimana jika kita coba merobahnya.
Tetapi pemikir zaman “Peperangan Negara-Negara” nada bicara dan karakternya
tidak sehalus zaman Kong Hu Cu. Jadi sifat dan karakternya berbeda, demikian
juga Moti, sifat dan karakternya sudah sangat berbeda dengan Kong Hu Cu.
Bisa
dilihat dalam buku “ Moti “ yang berjudul : “Non-Offensif” (《非攻》fei
gong) ; “Non-Kesenangan/Musik” (《非乐》fei
le) ; “Non-Nasib” (《非命》fei ming) ;
“Non-Konfusianis” (《非儒》fei Ming). Nadanya lebih lugas dan langsung, jika tidak
setuju dikatakan langsung tidak setuju tanpa basa basi.
Pendirian
Berbeda (立场不同 li chang bu
tong), Kong Hu Cu pendiriannya adalah berpihak kepada Kaum Bansawan, bahkan
Kong Hu Cu lebih berpihak pada kaum penguasa. Jadi berkecendrungannya untuk
memihak dan memberi pemikiran untuk kaum penguasa, memberi gagasan kepada kaum
penguasa dalam mengatasi keadaan keamanan, mengatur sosial masyarakat, menyumbangkan
pikiran-pikiran dan kebijaksanaan kepada kaum penguasa.
Kong
Hu Cu pada umur 35 tahun berkerja sebagai abdi negara di Negera Qi齐,
bertemu dengan Raja Qi Jing Gong齐景公, raja Qi
memohon saran tentang gagasan politik kepada Kong Hu Cu.
Raja
Qi bertanya ; “Tuan, Anda kira bagaimana untuk menetapkan politik agar negara
bisa menjadi baik?” Kong Hu Cu
menjawab : “Seorang raja haruslah berlaku layaknya seorang raja, seorang
pejabat haruslah berlaku layaknya seorang pejabat, seorang ayah haruslah berlaku
layaknya seorang ayah, seorang anak haruslah berlaku layaknya seorang anak.
Jadi setiap hiarki masyarakat harus tahu tanggung jawab dan kewajibannya
masing-masing.” (君君臣臣父父子子junjun chenchen
fufu zizi).” Mendengar ini Raja Qi
sangat senang sekali, dan memuji akan kepandaian Kong Hu Cu. Dari sini bisa
terlihat bahwa Kong Hu Cu lebih banyak memberi pertimbangan untuk kaum penguasa
bagaimana bisa makan, bukan kepada rakyat kebanyakan untuk bisa makan. Jadi
pendiriannya berpihak kepada kaum bangawan dan kaum penguasa.
Sedang
Moti berpihak kepada rakyat jelata, kaum
papah dan kaum miskin serta kaum pekerja. Beliau lebih memikirkan kaum ini,
berusaha untuk memberi jalan hidup kepada mereka. Maka tidak heran jika Moti
banyak bersemboyan dengan kata-kata “Anti/non”. Misalnya dengan “Non-Musik”《非乐fei
le》, masa itu yang
dimaksud senang-senang adalah pesta-pesta malam, makan-makan, dansa-dansi,
kesenian dan lain semacamnya.
Moti
sangat menentang ini, karena kegiatan ini tidak memberi manfaat kepada
kehidupan rakyat jelata dan kaum pekerja. Moti mengemukakan bahwa “masa
kini” masalah yang paling serius ada
tiga. Kaum pekerja kelaparan, tidak
mendapatkan makanan, kedinginan tidak memiliki baju, bekerja seharian penuh
tanpa berkesempatan istirahat. Inilah masalah terbesar dan paling serius dari
Kaum Pekerja.
Jika
kaum lelaki melakukan kegiatan kesenian, bisa melalaikan bercocok tanam; kaum
wanita melakukan kegiatan kesenian, bisa melalaikan menenun kain; para abdi
negara melakukan kegiatan kesenian, bisa melalaikan mengurus negera. Jadi
kesenian lebih banyak kerugiannya dan kejelekannya daripada manfaatnya.
Meminjam bahasa poluler sekarang lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya.
Sama sekali tidak berguna. Moti menyimpulkan bahwa “bersenang-senang” perlu ditentang.(饥者不得食 寒者不得衣 劳者不得息 民之臣患也 非乐非也 《墨子 非乐》ji zhe bu de shi
, han zhe bu de yi , lao zhe bu de xi , min zhi chen hua ye, fei le fei ye.)
Disini
kita perlu melihat sisi lain dari Moti, beliau bukannya anti “kesenian”.
Pertama kita perlu melihat pendirian Moti bertitik tolak ingin menghantam dan
mengeritik Kaum Penguasa. Karena kaum penguasa tidak perduli akan keadaan hidup
kaum pekerja dan rakyatnya, tidak berusaha mengatasi masalah negara yang
menyangkut kehidupan rakyat, dimana melakukan kegiatan kesenian dengan
bernyanyi, dansa dansi, benar-benar keterlaluan. Dalam hal ini kita patut
mendukungnya.
Tapi
ada masalah lain pada Moti, yaitu memukul rata dengan menghantam segalanya,
beliau menganggap semua kesenian, kesusatraan, semua kegiatan yang menyangkut
kejiwaan dan spirit kesenian semua ditentangnya. Yang terpenting baginya adalah
kegiatan yang produktif untuk pengadaan sandang pangan.
Seperti
kita ketahui bahwa kesenian dan kesustraan ada banyak macam dan ragamnya,
setiap kelompok orang atau suku akan memiliki keseniannya sendiri, yang
masing-masing memiliki keindahan dan nilai estetika sendiri yang bermanfaat
bagi kebutuhan batin kaumnya. Tidaklah dapat dikatakan bahwa kaum pekerja hanya
membutuhkan asal perut kenyang, berpakaian hangat, lalu tidak membutuhkan
kesenian, keindahan, nilai-nilai estetika.
Kaum pekerja dan rakyat jelata juga membutuhkan hiburan, jadi tidak
tepat jika semuanya harus ditentang.
Dari
sini dapat dilihat bahwa Moti melihat suatu masalah dengan bertitik tolak dari
kepentingan kaum papa, rakyat jelata dan kaum pekerja. Berlainan sekali dengan
Kong Hu Cu, yang bertitik tolak untuk kepentingan kaum bangsawan dan kaum
penguasa dalam mengulas masalah. Jadi pendiriannya sangat berlainan.
Tapi
mengapa Moti bisa berpihak pada kaum papah? Dari mana pendiriannya hingga bisa
bertitik tolak dari kaum papa? Kaum
cendikiawan dan sejarahwan mengira bahwa sangat erat bertalian dengan latar
belakang kelahiran dan asal usul beliau.
Dalam
catatan buku sejarah pada zamannya tidak ada kisah yang rinci tentang asal usal
Moti, penulis sejarah terkenal Tiongkok Shi Ma Quan司马迁 mengatakan
bahwa Moti pernah jadi pejabat di Negara Song宋 sebagai
Direktur Rumah Tangga (大夫Tafu).*2
Tapi
apakah Moti orang dari Negara Song? Hingga kini sejarahwan masih belum tahu,
karena ada juga yang mengatakan bahwa beliau dari negara Lu (鲁),
ada yang mengatakan dari Negara Chu (楚), ada juga yang
mengatakan bahwa beliau orang India, dan ada juga yang mengatakan bahwa beliau
orang Arab.
Alasannya
karena bermarga Mo (墨)
berarti hitam, dan Mo (墨) tidak pernah ada orang Tionghoa bermarga demikian.
Mo Di (藋) bisa sama
dengan Di (狄) yang juga
berarti orang luar negeri, jadi bisa diartikan “Orang Luar Negeri yang Hitam.”
Tapi
ada cendikiawan yang bernama Qian Mu (钱穆) mengatakan bahwa
karena Moti dimukanya ada Tatoo Hitam, maka dinamai Mo Di (墨藋),
tatoo dimuka biasanya diberikan kepada para hukuman. Tapi ini semua hanya
perkiraan saja, yang jelas diketahui bahwa Moti dilahirkan dari kaum papa atau
dari rakyat jelata. Jadi lain dari tokoh-tokoh pemikir lainnya. Sejarahwan dan
cendikiawan membaca buku “Moti” ada suatu jalinan yang cukup ruwet untuk
ditelusuri asal usulnya.
Pernah
suatu kali beliau menemui raja dari satu negara untuk memperkenalkan
gagasannya, ada satu Dafu (direktur rumah tangga istana) yang mengatakan bahwa
gagasannya adalah gagasan orang bawahan (贱人jianren). Dari
sini dapat diduga mungkin Moti ini memang berasal dari orang bawahan. Demikian
juga kita banyak mengetahui bahwa beliau sendiri terjun langsung dalam kegiatan
para pekerja, beliau memiliki ketrampilan bertukang yang baik, dapat membuat
banyak barang pertukangan dan lain-lain. Bisa membuat kereta, bahkan setelah
beliau telah menjadi terkenal juga tetap masih aktif dalam kegiatan berproduksi
dan bekerja bersama-sama dengan kaum pekerja (turba/turun kebawah).
Kong
Hu Cu dan Moti pada masa kanak-kanaknya sama-sama dari kaum miskin, seperti
yang telah diceritakan dalam Jilid I Konghuchu masa kanak-kanaknya pernah
menjadi pembatu dirumah pejabat, tukang angon/penjaga ternak, penjaga gudang,
pemegang pembukuan dan lain-lain.
Moti
juga masa kanak-kanaknya sama-sama susah. Tapi pada akhirnya Kong Hu Cu tidak
miskin terus, beliau cendrung menuju kehidupan kaum bangsawan, hidup sebagai
orang tinggian, berkesenian, ber-keadaban, dan segala kehidupan serupa.
Hidupnya lebih mewah, makan minum cukup, berpakaian parlente, pakaiannya
disesuaikan dengan event-event yang bersangkutan, saat belajar di-iringi musik,
pada musim semi yang cerah berpinik, benar-benar hidup enak.
Tapi
lain lagi dengan Moti, meskipun saat beliau sudah terkenal dan memiliki banyak
murid tetap saja hidup bersahaja, makan dan berpakaian sederhana apa adanya,
pakai sepatu terbuat dari rumput. Murid-muridnya setiap hari harus ikut serta
bekerja, hidupnya benar cukup keras.
Jadi
Kong Hu Cu dan Moti keduanya walaupun adalah orang terpelajar, masing-masing
berkemampuan dan berkeahlian tinggi, tapi keduanya sangat berbeda.
Keahlian
Kong Hu Cu lebih diperuntukkan kaum bangsawan, dan keahlian Moti lebih
diperuntukan kaum pekerja dan kaum papah. Kong Hu Cu berkeahlian dalam seni
musik, Moti berkeahlian dalam bidang fisika, ilmu ukur dan pertukangan.
Dalam
Kitab Moti 《墨经mojing》isinya
banyak sekali tentang ilmu fisika, cara-cara membuat barang dari alat
pertukangan. Saat itu beliau sudah meneliti ilmu yang menyangkut ilmu sinar,
metematika, ilmu mekanika dan sistim logic dan hukum logika.
Kong
Hu Cu adalah seorang filosof, artis atau ahli kesenian, sedang Moti adalah
filosof, juga seorang insinyur. Jadi yang satu ahli dalam bidang sosial
politik, yang satu lagi dalam bidang ilmu pasti dan teknologi terapan. Jadi ini
yang menyebabkan pendirian mereka berbeda. Sehingga dalam menghadapi masalah
bersudut pandang berbeda, inilah penyebab utama kenapa Konfusianisme dan
Motisme berbeda. Karena masing-masing “Mewakili Golongan Yang Berbeda. (代表不同dai
biao de bu tong)”
Strata Masyarakat
Kuno Zaman “Perang Musim Semi Gugur” & “Peperangan Negara-negara”
Sebelum
membahas lanjut perlu kiranya kita menggambarkan strata masyarakat pada zaman
mereka hidup. Saat itu masyarakat Tiongkok kuno terbagi menjadi seperti berikut
:
Bangsawan
(贵族gui zu)
|
Rakyat
Jelata (平民ping min)
|
Budak(奴隶nu
li)
|
Anak
Titisan Langit(Raja) 天子tian zi
Penguasa
Daerah/Gubernur诸侯zu he
Direktur
Rumah Tangga大夫
Ahli
Surat(scholar)/Silat(pendekar) 士shi
|
Ahli
Surat/Silat士
Petani农
Buruh工
Pedagang商
|
Tingkatan
masyarakat pada zaman sebelum atau pradinasti Qin&Han (秦Qin
tahun 221-205SM ; Han汉206SM-220M),
strata tertinggi adalah Raja yang dianggap Anak Titisan dari Langit (天子tianzi)
atau Kaisar, kemudian diikuti Penguasa Daerah/Gubernur suatu wilayah
daerah/kota诸侯 (baron), setiap rumah
tangga para bangsawan ada pengurus rumah tangga yang mengatur segala keperluan
sehari-hari tuannya, jabatan mereka seperti manager zaman sekarang disebut Tafu大夫/Direktur
Rumah Tangga. Dan Shi士
merupakan strata dalam bangsawan yang terendah, pada zaman itu kadang kala shi
masih memiliki sawah atau sebidang tanah.
Tapi
setelah zaman Dinasti Qin & Han, Shi ini tidak memiliki tanah, ditempatkan
pada kelas bangsawan terendah atau sebagai rakyat jelata tingkat teratas, jadi
mereka menjadi kelas atau golongan masyarakat yang mengambang.
Sehubungan
dengan status mereka yang demikian, maka mereka harus menempa diri menjadi
profisional. Dan harus mengabdi kepada salah satu kelas masyarakat bangsawan,
dalam hal ini penguasa.
Yang
berprofesi dibidang sosial politik disebut Ahli Surat/Scholar (文士wen
shi), sedang yang berprofesi sebagai pelayan bidang pertahanan dan pengawalan
disebut Ahli Silat/Pendekar(侠士xia shi).
Seorang
shi yang beruntung dan berprofesi seperti Kong Hu Cu bisa menjadi Tafu, jika
kurang beruntung berprofesi untuk rakyat jelata, maka kelasnya akan turun
derajat dalam masyarakat, menjadi rakyat jelata. Tapi pada tingkatan rakyat
yang tertinggi. Jadi shi ini tingkatannya bisa berubah keatas dan kebawah
tergantung dari profesinya tergantung mengabdi kepada siapa.
Moti
dan murid-muridnya sesuai dengan pengabdiannya dan profesinya, akhirnya menjadi
kelas buruh, petani, pedagang. Sedang Kong Hu Cu dan murid-muridnya mengabdi
kepada bangsawan, maka status
masyarakatnya naik kelas ada pada strata bangsawan.
Dengan
demikian Kong Hu Cu mewakili Shi (士) tingkat atas
yang tergolong bangsawan dan Moti mewakili Shi (士) tingkat bawah
yang tergolong sebagai rakyat jelata, mereka berdua adalah profesional
freelancer.
Shi
(士)
yang bekerja untuk bidang surat menyurat atau bidang sosial politik disebut
Ahli Surat (文士wen shi), yang
bekerja untuk Penguasa Daerah dan Tafu dalam bidang kemiliteran dan pengawalan
disebut Pendekar (武士wu shi); yang
bekerja membantu untuk mengatur strategi disebut Ahli Strategi (谋士mou
shi); yang membantu bekerja untuk masalah diplomasi disebut Diplomat (策士ce
shi); yang bekerja untuk menemani kaum bangsawan bersenang-senang disebut
Entertainer (食客shi ge); yang
berkerja sebagai Tabib, Tukang Pembuat Obat-obatan, Ahli Melihat Nasib disebut
Tabib atau Peramal (术士shu shi) atau (方士fang
shi).
Jadi
kerjanya shi mengabdi kepada bangsawan
atau penguasa, saat majikan mereka sibuk, shi membantu bekerja untuknya, waktu
perang ikut ke medan perang, saat perlu berunding berperan sebagai diplomat
atau juru runding, saat senggang menemani untuk bersenang-senang atau
berpelesiran. Perkerajaannya disesuaikan dengan keahlian dan
profesionalitasnya.
Orang-orang
pada strata yang digolongkan bangsawan kecuali Shi, mereka semua mempunyai
wilayah kekuasaan dan mereka menjadi kepala di wilayahnya.
Raja
(天子tian
zi) memiliki negara, Penguasa Daerah/Gubernur (诸侯 memiliki
wilayahatau daerah kekuasaan). Tafu/Direktur memiliki rumah dan sebidang tanah.
Tapi Shi tidak memiliki wilayah dan tanah.
Memang
sebelum zaman dinasti Qin & Han, Shi masih memiliki sebidang tanah
pertanian untuk bisa disewakan dan menjadi sumber penghasilan, tapi setelah itu
mereka tidak memiliki tanah. Dengan demikian maka Shi harus bekerja untuk para
bangsawan atau penguasa, bagi mereka yang bekerja mengurusi rumah tangga Tafu
disebut Jia Chen (家臣) atau manager
rumah tangga, yang bekerja untuk masalah administrasi disebut Wen Shi (文士);
yang bekerja untuk Penguasa Daerah/Zhu Hou (诸侯) dan Tafu (大夫) untuk masalah
kemiliteran disebut Wu Shi武士; demikian juga dengan yang bekerja
untuk menyusun strategi disebut Mou Shi (谋士); yang diutus
untuk berdiplomasi disebut Ce Shi (策士); yang menemani pergi pelesiran dan
berentertaimen disebut Shi Ge (食客); yang bertindak sebagai tabib, pembuat
obat-obatan, dan peramal disebut Shu Shi(术士) atau Fang Shi(方士).
Sesuai
dengan fungsi dari Shi maka mereka dibagi menjadi Wen Shi (文士) dan Wu Shi (武士). Wen Shi dibagi golongan atasan dan bawahan,
yang atasan bisa menjadi Think-Tank, dan yang bawahan bisa menjadi sekretaris,
tukang entertain dan lain-lain. Wu Shi
golongan atasan bisa menjadi Panglima Perang, yang lebih rendahan bisa menjadi
Pengawal, Pasukan Penyusup (ninja).
Orang-orang ini jika tidak mempunyai pekerjaan tetap, dan mengembara
dimasyarakat disebut Shi Bebas atau You Shi (游士). You Shi yang spesialis dibidang Adminstrasi
atau Wen文 disebut Ru (儒)
Scholar/Intelektual, yang spesialis dibidang Kemiliteran disebut Pendekar atau
Xia (侠 ) Warrior/Knight.
Kong
Hu Cu mewakili Ru (儒) Scholar/intelektual, Moti mewakili Xia
(侠)
Warrior/Knight/Pendekar.
Kemudian
Ru (儒) Scolar/intelektual dan Xia(侠)
Warrior/Knight/Pendekar kiranya orang yang bagaimana? Shi menurut istilah
sekarang adalah Professional Freelancer atau Profesional Bebas. Golongan orang-orang ini harus bekerja dan
mengabdi, karena mereka juga membutuhkan sandang, pangan dan papan, keselamatan
dan keamanan, perlu adanya arahan, perlu
punya pimpinan, jika tidak maka hidupnya akan menjadi masalah. Hal ini bisa
menguatirkan para penguasa jika mereka ini tidak tertampung, kemudian
berkeliaran dimasyarakat bercampur dengan masyarakat umum, dikhawaatirkan bisa
merusak persatuan dan kesatuan negara dan masyarakat.
Kongzi
(孔子) atau Kong Hu
Cu adalah Mentor dari Ru (儒) Scholar/intelektual. (儒的导师 ru de dao shi),
dan Mozi/Moti 墨子adalah Mentor
dari Xia侠Warrior/Knight/Pendekar ( 侠的导师 xia de dao
shi). Mereka berdua menjadi pemimpin yang memberi arahan kepada golongannya
kemana harus menempuh hidupnya, apa jalan keluarnya.
Arahan
Kong Hu Cu adalah “Belajar untuk menjadi Abdi Negara”, ini adalah arahan yang
cemerlang yang memberi harapan untuk menjadi negarawan dan tokoh negara,
jembatan untuk menuju taraf hidup yang lebih tinggi. Ini yang menyebabkan
mengapa banyak orang berbodong-bondong belajar untuk menjadi abdi negara.
Akhirnya diciptakan sistim ujian untuk scholar atau kaum terpelajar untuk
menjadi Pejabat Negara selama ribuan tahun di Tiongkok. Tapi dalam sejarah
Tiongkok membuktikan sistim ini juga bikin runyam. Namun bagaimanapun juga
gagasan ini telah memberi suatu jalan hidup bagi kaum terpelajar pada zamannya.
Arahan
Moti adalah untuk berdiri sendiri,
swasembada sandang pangan dan papan, jika perlu juga maju ke medan
perang, ini memberi jalan keluar bagi para pendekar. Arahan ini kelihatannya
suatu jalan yang tidak cemerlang, jalan buntu. Karena harus ber-swasembada
sehingga energi habis untuk bekerja keras seharian, yang berakibat susah untuk
bisa menonjol dalam masyarakat, tapi kaum penguasa sangat khawatir akan
keberadaan mereka ini, dianggap dapat membahayakan posisi kaum penguasa.
Karena
hal-hal tersebut diatas ini maka Konfusianisme akhirnya memenangkan pertarungan
menghadapi Motisme dalam perjalanan sejarah. Dapat dikatakan bahwa Konfusianis
memberi masa depan kepada Shi (士), sedang Motis justru membawa Shi
menjadi mundur. Dengan perjalanan sejarah
akhirnya Konfusianisme berhasil, dan Motisme kalah dan tidak berhasil.
Sehingga
Kong Hu Cu menjadi simbol keberhasilan dari Shi士
Scholar/intelektual(儒ru), sedang Moti menjadi simbol
kegagalan dari Shi士 Warrior/Knight/Pendekar(侠xia).
Namun
kedua tokoh ini ada persamaannya, masing-masing memiliki idealisme, ada
kehendak, punya prinsip, punya dasar, sama-sama
tidak puas dengan keadaan masa itu, memiliki harga diri, dan melakukan
reformasi untuk merobah sosial masyarakat menurut idealismenya.
Kedua
tokoh ini tidak senang dan tidak puas dengan situasi masyarakat sosial kala
itu, sehingga mereka memberi gagasan-gagasan dan solusi-solusi untuk
memperbaiki keadaan sosial politik, hanya resep-resep yang mereka berdua ajukan
tidak sama. Inilah penyebab utama terjadinya pertentangan antara Konfusianis
dan Motis.
Kemudian
apakah resep Kong Hu Cu dan Konfusianis untuk mengatasi keadaan kala itu? Mari
kita bahas dalam tulisan berikutnya .....
墨子死后,墨家分为相里氏之墨,相夫氏之墨,邓陵氏之墨三个学派。
宋之大夫也 《孟子荀卿列传》(song zhi da fu
ye) 《史记·孟子荀卿列传》:“盖墨翟,宋之大夫,善守御,为节用。或曰并孔子时,或曰在其后”,据此有学者称其为宋人。此说一直流行到清代
Daftar Perpustakaan :
-
先秦诸子百家争鸣:
易中天
CCTV
-
经典阅读文库 ---- 论语 李薇/主编
-
经典阅读文库 ---- 道德经 李薇/主编
-
中国古典名著精品 ---- 菜根谭 洪应明
著
-
Internet
: http://friesian.com/confuci.htm :
Confucius
-
孔子 -----
維基百科,自由的百科全書
Internet
-
网址:http://www.popyard.org
-
中国人生叢书 -----
墨子的人生哲学 杨帆/主编 陈伟/著
-
Internet
: http://baike.baidu.com
-
The
Sayings of Mensius / 英译孟子 史俊赵校编
-
南华经 庄子
周苏平 高彦平
注译 安徽人民出版社
-
庄子
逍遥的自由人 林川耀 译编
出版者
:常春树书坊
-
http://www.sxgov.cn/bwzt/wmsxx2/lf/447465_1.shtml 春秋五霸之---晋文公
-
“When China Rules The World - The rise of middle kingdom and the end of the
western world” by Martin Jacques ALLEN
LANE an imprint of Penguin Book, First Published 2009
No comments:
Post a Comment