Monday 4 July 2016

Kong Hu Cu – Kongfusianisme – Pendukung dan Pengeritik Pada Zaman Pra-Dinasti Qin 551 – 221 SM
Jilid V

( 4 )


Timbulnya Sistim Feodalisme dan Sistim Patriakhalisme (Patriarchalism System)
( 封建制度feng jian zhi du ) & (宗法制度feng jian zhi du )

Di tulisan yang lalu telah dibahas apa itu “Sistim/Peraturan/Ritual/ Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)”, dan dengan “Kebajikan dan Akhlak Memerintah Negara”(以德治国yi de zhi guo) dibantu oleh Li Yue礼乐 Ritual atau ‘Tatatertib’ dan ‘Musik’ sebagai kompensasi. Jadi dengan satu inti ditompang oleh dua penyanggah . Dengan prinsip ini Kerajaan Zhou telah berhasil memerintah negara dengan relatif damai selama ratusan tahun. Sehingga berpengaruh sangat mendalam bagi orang Tionghoa hingga kini, misalnya dengan Peraturan “Panca Baju Kebesaran Berkabung” ( 五服制度wu fu zhi du), secara kejiwaan telah merasuk dalam kebudayaan orang Tionghoa. Sedang kebudayaan “musik/yue” telah berpengaruh terhadap hubungan perasaan insani yang membentuk perasaan estetika dari orang Tionghoa.

“Sistim/Peraturan/ Ritual /Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)” sangat berpengaruh atas keberhasilan Kerajaan Zhou dalam menciptakan kedamaian dalam pemerintahannya. Namun sistim yang terlihat begitu baik dan sempurna, pada zaman ‘Peperangan Musim Semi & Gugur’ dan ‘Peperangan Negara-negara’ akhirnya runtuh dan berantakan. Apakah kiranya penyebabnya ?

Untuk menjawab pertanyaan ini, sebelumnya perlu kita kaji mengapa sistim ini diciptakan dan ditrapkan? Dan juga mengapa bisa terlaksana baik selama ratusan tahun? Padahal Peraturan atau sistim ini sebenarnya telah disusun dengan sangat rapih dan teliti.

Ternyata masalahnya ada pada sistim ini sendiri yang menggunakan dua paduan yaitu : Sistim Feodalisme dan Sistim Patriakhalisme ( 封建制度和宗法制度feng jian zhi du he zong fa zhi du).

Jadi sebenarnya Kerajaan Zhou dalam membangun politik dan kebudayaan, pada saat pertama mendirikan negaranya telah menciptakan dua keputusan politik dan satu pembangunan kebudayaan yaitu :
-   Sistim Feodalisme ( 封建制度feng jian zhi du )
-   Sistim “Patriakhalisme” ( 宗法制度zong fa zhi du )
-   Sistim Ritual/Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)


Sistim Feodalisme ( 封建制度feng jian zhi du ). Dimana mendirikan negara dengan membagi-bagikan tanah ( 封土建国feng tu jian guo).  Raja Zhou ( 周天子zhou tian zi) memilah-milah Daratan Tiongkok (天下tian xia) menjadi beberapa negara.

Negara-Bagian (guo) ini diserahkan kepada Penguasa Daerah (封给诸侯feng gei zhu hou),  kemudian Penguasa Daerah membagi-bagikan lagi tanahnya kepada Dafu (大夫).   Raja Zhou ( 周天子zhou tian zi)  memberikan tanah (feng) kepada Penguasa Daerah (诸侯zhu hou) disebut “Mendirikan Negara”( 建国jian guo), Penguasa Daerah (诸侯zhu hou) membagikan tanahnya kepada Dafu (大夫) disebut “Mendirikan Rumah Tangga”(立家li jia).

Sehingga terjadilah strata sebagai berikut :
1. Daratan Tiongkok(天下Tian Xia)
2. Negara Bagian ( Guo)
3.Rumah Tangga (Jia)
1.   Raja (天子 Tian Zi)
2.   Penguasa Daerah (诸侯zhu hou)
3.   Dafu大夫

Inilah yang dinamakan : Sistim Feodalisme ( 封建制度feng jian zhi du ). Sistim pembagian kekuasaan dari atas terus kebawah.

Sistim “Patriakihalisme” ( 宗法制度zong fa zhi du ) dibagi menjadi tiga :
-   Sistim satu suami satu istri, boleh dengan banyak selir. ( 一夫一妻多亲制yi fu yi qi duo qin zhi)
-   Sistim putra mahkota (嫡长子制di chang zi zhi)
-   Sistim bapak sebagai kepala keluarga (父家长制fu chang zi zhi)

Sistim satu suami satu istri, boleh banyak selir, dimana kaum bangsawan hanya mempunyai istri resmi satu, tapi diperkenankan untuk memiliki banyak selir. Ini suatu sistim yang tidak adil karena kedudukan dari selir-selir ini tidak disamakan seperti istri resmi. Kerabat dari selir ini tidak dianggap sebagai kerabat oleh keluarga suami atau istri resmi. Saat ada pertemuan istri resmi duduk dikursi tapi selir ini harus berdiri, ini adalah suatu ketentuan.

Sistim putra mahkota (嫡长子制di chang zi zhi), dimana putra pertama dari istri resmi pertama menjadi ‘Putra Mahkota’ yang berhak mewarisi tahta dan harta dari ayahnya setelah meninggal.

Sistim ini tidak saja berlaku bagi Raja, bangsawan saja, tapi juga berlaku untuk setiap keluarga rakyat jelata. Bapak sebagai kepala keluarga bagi rakyat jelata, dan putra pertama dari istri pertama menjadi ahli waris dari kedudukan dan harta dari bapaknya.   

Jadi putra pertama merupakan putra mahkota, penerus dari keturunan dari bapak yang asli.(正宗继承人zheng zong ji cheng ren). Putra kedua dan seterusnya dari istri resmi pertama dan putra selir-selirnya tidak berhak untuk ini. Anak-anak kedua dan seterusnya ini disebut Cizi (次子), sedang putra dari selir-selir atau istri mudanya disebut Shuzi (庶子).

Pada prinsipnya Cizi dan Shuzi tidak behak mewarisi tahta dan harta benda dari sang Ayah, tapi ada kekecualian jika terjadi istri resmi tidak memiliki putra, maka dalam hal ini bisa menunjuk Cizi atau Shuzi sebagai ahli waris. Tapi menurut Aturan/Li Fa(礼法) atau Sistim aturan ciptaan Zhou Gong hanya Putra Mahkota yang berhak. Maka Putra Mahkota atau putra pertama dari istri resmi menjadi “Penerus keturunan dan penerus silsilah keluarga yang asli” ( 正统  正宗  嫡系zheng tong, zheng zong, di xi).

Jadi putra pertama dari istri resmi pertama merupakan penerus dari Silsilah dari keluarga baik dari Raja, Bangsawan maupun rakyat biasa. Maka jika beberapa keturunan dari putra mahkota memiliki putra pertama dari istri resmi pertama hingga beberapa keturunan disebut Di Xi ( 嫡系).  
Apabila  terjadi Putra Mahkota meninggal terlebih dahulu dari Ayahnya, maka ayah ibu nya harus berkabung dengan ‘Pakaian 斩衰zhan cui’ selama 3 tahun ( 25 bulan). Ini merupakan kekecualian dari Wufu 五服 yang telah kita bahas di tulisan yang lalu.

Sistim bapak sebagai kepala keluarga (父家长制fu chang zi zhi) ini berlaku tidak saja untuk keluarga rakyat biasa, juga berlaku untuk Keluarga Raja dan Bangsawan.
-   Satu suami satu istri, tapi diperkenankan dengan banyak selir.( 一夫一妻多妾制yi fu yi qi duo qie zhi)
-   Sistim putra mahkota (嫡长子制di chang zi zhi)
-   Sistim bapak sebagai kepala keluarga (父家长制fu chang zi zhi)
Ketiga sistim diatas ini dinamakan Sistim “Patriakhalisme” ( 宗法制度zong fa zhi du ).

Zhou Gong mempunyai kelebihan dengan menyatukan ‘Sistim Feodal’ dan ‘Sistim Patriakhalisme’ dan mengatakan bahwa daratan Tiongkok bagai seperti satu keluarga. Bapak Tua adalah “Langit” ( tian), jadi Langit adalah bapak kita bersama, dia mempunyai Putra Mahkota yaitu “Anak Langit天子”. Sedang saudara-saudara dan putra-putra yang lain baik dari istri resmi dan selir-selir (Cizi次子& Shuzi 庶子) ditunjuk sebagai Penguasa Daerah (诸侯zhu hou). Setiap Penguasa Daerah merupakan Putra Mahkota dari Guo () atau tanah (negara bagian) yang dihadiahkan kepadanya, si Penguasa Daerah ini memiliki saudara dan putra mahkota sendiri, maka mereka dibagikan tanah dalam wilayah negerinya yang disebut Dafu (大夫). Sedang Dafu memiliki rumah tangga sendiri, dia adalah kepala keluarga dan memiliki putra mahkota, sedang putra mahkota rumah ini juga memiliki saudara-saudara, maka mereka ini akan menjadi Shi (). Maka tingkatan bangsawan seperti yang telah dibahas di Jilid II yang lalu itu terdiri dari :   Tianzi, Zhuhou, Dafu, Zhi (天子,诸侯, 大夫, ) berasal dari sistim ini.

Dengan demikian orang Zhou menjadikan seluruh daratan Tiongkok menjadi satu keluarga besar. Sistim ini dinamakan “ Sistim Negara Kekerabatan”( 家天下制度jia tian xia zhi du ), maka oleh orang Tionghoa disebut “Kodrat alam sudah lenyap, dunia sudah menjadi kerabat sendiri” (大道既隐  天下为家da dao ji yin, tian xia wei jia.), dengan alasan bahwa semua daratan Tiongkok adalah satu keluarga maka “Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)”, bisa diberlakukan.

Karena dalam keluarga harus ada:  Saling cinta mencintai yaitu ‘Cinta Benevolence’(ren) ; Saling bantu membantu yaitu Kebajikan/Akhlak (de) ; Mengakui senioritas dan yunioritas (长幼有序chang you you xu), kedudukan bapak tidak bisa disamakan dengan putranya dan seterusnya, ini yang dinamakan Aturan / Tata-tertib (Li) ; Tapi perlu ada kompensasi agar bisa bersenang-senang (yue).

 “Sistim/Peraturan/Ritual/ Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)” bisa dilaksanakan karena Negara adalah bagaikan satu keluarga, yaitu dipersatukan oleh Sistim Feodalisme ( 封建制度feng jian zhi du ) dan Sistim “Patriakhalisme” ( 宗法制度zong fa zhi du ) yaitu dalam “ Sistim Negara Kekerabatan”( 家天下制度jia tian xia zhi du ). Setelah ditrapkan selama ratusan tahun di daratan Tionkok, Sistim ini berpengaruh sangat mendalam dan luas terhadap kejiwaan bangsa Tionghoa.

Namun sistim ini seiring dengan runtuhnya Kerajaan Zhou Barat (西周xi zhou), maka juga ikut berubah. Saat itu daratan Tiongkok masuk dalam zaman kekacauan akibat dari ‘Peperangan Musim Semi & Gugur’ serta dilanjutkan dengan ‘Peperangan Negara-negara’ (春秋战国chun qiu zhan guo). Dimana peperangan terjadi bertahun-tahun bahkan ratusan tahun tidak ada hentinya. Yang berakibat “Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)” yang dirancang dan disusun begitu rapih dan komplek akhirnya runtuh juga.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi?   Menurut para ahli sejarah dan cendikiawan, masalahnya akibat timbulnya banyak “Raja-raja”. Pada akhirnya semua “Raja-raja” ini bersaing untuk lebih kuat dari yang lain. “Raja-raja” ini tidak lain adalah Penguasa Daerah (诸侯zhu hou) yang dihadiahi Raja Zhou ( Zhou Tian Zi周天子) wilayah, akhirnya menjadi lebih kuat dan makmur sehingga dapat menyaingi Raja Zhou. Pada akhirnya mereka juga merasa sama atau lebih kuat dari Raja Zhou. Akibat dari perkembangan ini “Raja-raja” ini mulai ber-ekspansi baik wilayah maupun kekuasaannya.  Dan “Raja-raja” ini oleh cendikiawan Yi Zhong Tian diumpamakan seperti ‘rembulan” dan para kerabat bawahan sebagai bintang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa runtuhnya “Sistim/Peraturan/Ritual/ Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)” ini diakibatkan karena banyaknya “Bulan-bulan” ini.

Jika dibandingkan antara Kerajaan Zhou () dan Kerajaan Qin, Han, Tang, Song, Yuan, Ming, Qing. Negara-negara Kerajaan yang belakangan ini semuanya adalah Negara Kesatuan, sistim negara demikian dinamakan Negara Kekaisaran (帝国di guo).

Dalam Negara Kekaisaran tidak ada negara-bagian lagi, walaupun kadangkala dalam Negara Kekaisaran juga ada membagikan tanah kepada penguasa daerah (诸侯国zhu hou guo), tapi negara-negara atau daerah-daerah ini bukan suatu negara yang merdeka yang mempunyai kekuasaan mutlak atas wilayahnya. Sedang penguasa daerah ini juga bukan kepala negara atau penguasa tertinggi dari wilayah tersebut.

Sedang Negara Kerajaan Zhou (周天下zhou tian xia) merupakan Persekutuan Negara-negara yang berserikat (国家联盟guo jia lian meng) disebut Negara Serikat ( 邦国bang guo). Sehingga sebagian cendikiawan ada yang memperdebatkan bahwa Kerajaan Zhou bukanlah suatu Negara Kesatuan Kerajaan, melainkan suatu negara perserikatan dari banyak negara-negara yang bersatu. Dalam negara perserikatan ini yang paling kuat atau hebat adalah Negara Kerajaan Zhou (周王国zhou wang guo), kemudian dibawahnya ada Negara Song Gong (宋公国song gong guo), Negara Qi Hou (齐侯国qi hou guo), Negara Zheng Bo (郑伯国zheng bo guo), Negara Chu Zi (楚子国chu zi guo), Negara Xu Nan (许男国xu nan guo).

Strata dari penguasa daerah ini secara berurutan dari atas kebawah : adalah ‘Raja’wang  –> gong > hou > bo > zi >nan. Negara-negara ini merupakan negara yang independen atau negara merdeka sendiri-sendiri. Hanya tingkat kemerdekaannya berlainan dengan zaman sekarang, tapi sesuai dengan keadaan sejarah kala itu.

Namun makin hari makin independen keadaannya. Negara-negara ini memiliki Pemimpin sendiri; pemerintahan; tentara; keuangan sendiri, bahkan utnuk urusan dalam negeri dari negara-bagian tersebut, Raja Zhou tidak boleh ikut campur atau meng-intervensi. Sehingga terkesan seperti PBB (Perserikatan Negara-nagara) sekarang. Tapi jelas Negara Kerajaan Zhou tidak sama dengan PBB sekarang, dalam PBB semua negara-negara baik kecil maupun besar mempunyai hak dan kewajiban yang sama rata. Tapi dalam Negara Kerajaan Zhou merupakan penguasa tertinggi yang ada diatas semua negara-negara perserikatannya. Dan Raja Zhou sebagai Zhou Tianzi (周天子).

Zhou Tianzi (周天子) memiliki tiga peran pokok :
1. Sebagai Raja dari Negara Kerajaan Zhou dinamakan Zhou Wang (周王).
2. Sebagai Ketua atau Pemimpin dari Perserikatan Negara-negara tersebut yang dinamakan Tian Wang (天王)
3. Sebagai Putra Mahkota dari Kerajaan Langit (皇天上帝的嫡长子huang tian shang di de di chang zi) maka dinamakan Tianzi (天子).

Sedang “Raja-raja” (Penguasa Daerah) dibawahnya dinamakan Zhu Hou 诸侯 .( zhu = banyak). Jadi dengan banyak Zhu Hou yang sama-sama mendukung dan menjunjung satu “Majikan”(zhu). Maka perserikatan demikian bagaikan “Rembulan yang dikelilingi bintang-bintang” (众星拱月zhong xing gong yue). Jika ketiga sistim tersebut diatas saling kita bandingkan dengan PBB, maka PBB adalah Perserikatan yang didukung oleh bintang-bintang yang saling bersemarak (群星璀璨qun xing cui can). Sedang Negara Kerajaan Qin bagaikan Matahari Dilangit Biru(列日当空lie ri dang kong, dan Negara Kerajaan Zhou (周天下zhou tian xia) bagaikan “Rembulan yang dikelilingi bintang-bintang”  (众星拱月zhong xing gong yue).




I. Kerajaan Zhou dapat dilukiskan seperti I : Dimana Raja Zhou sebagai (“bulan”) “Putra Mahkota Langit”( 周天子zhou tian zi) yang dikelilingi dan didukung oleh “Bintang-bintang” (Penguasa Tertinggi Daerah”( Zhu Hou 诸侯), wilayahnya disebut ‘Negara’ Guo.

II.Namun dalam wilayah Penguasa Daerah ( Zhu Hou 诸侯) merupakan “Raja “ atau Penguasa Tertinggi wilayahnya yang mutlak, dimana memiliki politik pemerintahan, ekonomi, militer, keuangannya sendiri yang independen, tanpa boleh di-interfensi oleh Kerajaan Zhou.
Penguasa Daerah ( Zhu Hou 诸侯) ini membagi-bagikan tanahnya kepada Dafu (大夫), Dafu memiliki pengurus rumah tangga dengan memberi pengurusan tanah ini sebagai Rumah yang disebut Jia atau Pengurus Rumah Tangga.

III. Dafu 大夫 memiliki kerabat yang mendukungnya, dimana mereka tidak memiliki tanah yang dinamakan Shi .

Dengan demikian : Tianzi天子 = Rembulan Besar ; Zhu Hou 诸侯 = Rebulan Sedang ; Dafu大夫 = Rembulan Kecil ; Shi = Pedukung Rembulan Kecil.

Akibat dari sistim ini, setiap Penguasa Daerah akhirnya merasa dirinya adalah “Raja”, sedang dalam wilayah Dafu, Dafu juga merasanya dirinya juga “Raja”. Akhirnya semua penguasa daerah baik itu Zhu Hou, Dafu akhirnya merasa dirinya sebagai “Raja”. Terjadi banyak “Raja-raja (Rembulan-rembulan)” dan terjadilah “Multi-isme” dalam kepemimpinan negara Kerajaan Zhou. Karena semua “Rembulan-rembulan” ini tidak ada yang ingin menjadi “Bintang” , dan juga tidak ada alasan mengapa mereka harus menjadi “Bintang” untuk mendukung “Rembulan”, demikian juga dengan Shiyang juga anggota kerabat dari Dafu.

Ketentuan yang ditetapkan Zhou Gong (“Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)” ) tentang Di Changzi (嫡长子) dan Shuzi (庶子) ada perbedaan hak, ini membawa suatu dilemma bagi yang bersangkutan seolah-olah nasibnya tidak baik, karena menganggap ibunya salah mengadung dirinya. Namun kenyataannya juga tidak bisa dijamin bahwa Putra pertama dari Istri resmi pertama dari sang Ayah, akan lebih berkualitas dari adik lelakinya sendiri atau dari putra selir-selir Ayahnya. Ini sering kali menjadi dilemma.

Seperti cerita tentang Zhou Barat (西周xi zhou), dimana seharusnya menurut “Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)”  pembagian kekuasaan dan wilayahnya berdasarkan Di Changzi 嫡长子(Putra Mahkota) dan Shuzi 庶子(Putra Selir) tapi kenyataannya tidak demikian, melainkan dibagikan berdasarkan ‘kekuatannya’.

Demikian juga dengan Kerajaan Zhou jelas adalah milik Zhou Wu Wang (周武王), karena dia yang paling hebat. Dia hebat karena daratan Tiongkok adalah dia yang merebutnya. Yang kedua adalah Song dijadikan Negara Gong Jue公爵(“negara tingkat kedua”) karena berasal dari bekas Kerajaan Shangyang baru dikalahkan. Sedang Negara Chu dikategorikan menjadi Negara Zi Jue子爵(“negara tingkat ke 4) karena karena kala itu mereka dianggap masih belum beradab (primitif) atau “Bintang  tingkat ke 4”. Jadi kenyataannya ialah siapa yang paling kuat, dialah yang bisa bersuara besar dan dialah yang akan menjadi “Negara Tingkat Satu”, atau dengan istilah populer “dari laras senjata lahirlah kekuasaan”.

Maka “Sistim/Peraturan/Ritual/ Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)” ini hanya bisa berjalan baik, jika kondisi dan situasi dalam keadaan status quo, tidak mengalami perubahan. Jika keseimbangan kekuatan berubah,  maka akan terjadi perkembangan yang berlainan.  Seperti apa yang dikatakan oleh Mensius : “Kemakmuran satu kerabat atau keluarga setelah lima generasi akan menjadi tidak jelas kekerabatannya dan kemakmurannya.  (君子之泽   五世而斩 孟子  离娄   jun zi zhi ce, wu shi er zhan)”. Sedang dari Zhou Barat hingga zaman “Peperangan Musin Semi & Gugur’ & ‘Peperangan Negara-negara’ (春秋战国时代chun qiu zhan guo shi dai) kira-kira sudah berselang lebih dari 300 tahunan, jika satu generasi 30 tahunan, maka telah mengalami 10 generasi. Maka tidaklah mungkin kondisi dan situasi akan tetap sama seperti zamannya Zhou.

Demikian juga ketika masuk zaman ini semua “Bintang-bintang & Rembulan-rembulan” diantaranya telah berkembangan menjadi makmur dan kuat, mereka ini sekarang menjadi “Rembulan-rembulan” besar. Seperti diketahui bahwa “melalui laras senjata lahirlah kekuasaan”, berkat keadaan demikian dan ditambah dengan “Sistim Panca Pakaian Berkabung”, dimana dalam kekerabatan yang tidak behak memakai pakaian ini saat berkabung dinyatakan bukan kerabat, maka akhirnya “Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)” sudah tidak berwibawa lagi, tidak ada yang mau mematuhi lagi.... Antar ‘Raja’(Zhu Hou 诸侯) satu sama lain sudah tidak ada pertalian kekarabatan lagi.
Akibat dengan runtuhnya “Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)” ini keadaan menjadi kacau.

Ini bisa dilihat dari cerita “Peperangan Musim Semi & Gugur”, dimana tahun pertama dari zaman ini disebut Yin Gong Yuan Nian (隐公元年), dalam tahun ini terjadi satu peristiwa yang menjadi simbolik dari keadaan zaman itu, terkenal dengan “Zheng Zhuang Gong mengalahkan adiknya Shuduan di Yan(nama tempat) (郑伯克段于鄢zheng bo ke duan yu yan) Zhengbo (郑伯) adalah Zheng Zhuang Gong  (郑庄公) tingkatan negaranya adalah Zi Jue (子爵) ada pada tingkatan ketiga, maka disebut juga Bojue (伯爵), Duan () adalah adiknya bernama Shuduan (叔段).

Mengapa Zhuang Gong menggempur adiknya Shuduan? Ini disebabkan Ibunya pilih kasih, terlalu memanjakan sang adik Shuduan, akibatnya sang adik selalu meminta apa saja dari sang Kakak dan harus dituruti, jika tidak Ibunya akan marah-marah. Mengapa Sang Ibu lebih memanjakan sang adik? Karena ketika melahirkan sang Kakak (Zhuang Gong) Ibunya hampir meninggal karena proses kelahirannya sulit (karena hamil sungsang), akibatnya sang Ibu menganggap sang kakak ini menginginkan nyawanya, maka ada merasa dendam dalam hatinya, sedang kelahiran sang adik normal-normal saja.

Sedang Zhuang Gong adalah Putra Mohkota (Di Changzi 嫡长子), dialah yang berhak mewarisi kedudukan dan tahta Ayahnya. Karena itu sang Ibu selalu meminta sang kakak harus baik-baik terhadap adiknya, akibat pilih kasih ini, sang adik menjadi melunjak, selalu jika meminta sesuatu yang diinginkan kepada sang kakak harus dipenuhi, sang Ibu selalu mendukung permintaan sang adik. Sang adik meminta uang, personil, tanah dan lain-lain, sehingga dia berkembang makin kuat makin kuat. Setelah makin kuat sang adik ini terlihat ada gelagat akan merebut tahta sang kakak, dan coba makar. Tapi sebelum adiknya bertindak, digempurlah sang adik dan dimusnahkan. Ini cerita garis besar dari Buku {Musim Semi & Gugur }[Chun Qiu(春秋)] dimulai dengan cerita ini.   Cerita perdana ini menjadi simbol dari cerita dalam buku ini, karena thema cerita yang lain juga hampir serupa, dimana bawahan makar terhadap atasan, penghianatan terhadap sistim tatakrama yang berlaku yaitu “Sistim/Peraturan/Ritual/ Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)”..

Sehingga oleh cendikiawan Yi Zhong Tian  disimpulkan sebagai berikut :
-   Sistim lama ter-eliminir.(旧制度解体jiu zhi du jue ti)
-   Sistim tata tertib lama hancur berantakan.(旧秩序崩溃jiu zhi xu peng kui
-   Sistim akhlak dan kebajikan lama terkulai (旧道德沦丧jiu dao de lun sang)

Lebih lanjut dapat juga disimpulkan :
-   Raja melemah, Penguasa Daerah (Zhu Hou) akan meraja rela (王室衰微  诸侯称霸wang shi shuai wei , zhu hou cheng ba)
-   Penguasa Daerah (Zhu Hou诸侯) melemah , Dafu (大夫) akan berkuasa (公室衰微  大夫擅权gong shi shuai wei , da fu shan quan)
-   Dafu (大夫) melemah Pengurus Rumah Tangganya akan makar (氏室衰微   家臣专政shi shi shuai wei , jia cheng zhuan zheng)

Disini kiranya perlu dijelaskan bahwa :
王室wang shi = Keluarga atau kerabat dari Raja Zhou ( 周天子的家族zhou tian zi de jia zu)
公室gong shi = Keluarga atau kerabat dari Zhu Hou / Penguasa Daerah (诸侯的家族zhu hou de jia zu), semua 诸侯zhu hou disebut gong
氏室shi shi = Keluarga atau kerabat dari Dafu大夫
家臣jia chen = Pengurus rumah tangga Dafu

Perlu diketahui bahwa buku “Musim Semi & Gugur” merupakan Kitab penting dari Konfusianisme. Merupakan kritik sejarah tentang politik selama pemerintahan 12 Bangsawan dari negara Lu, salah satu dari 5 Kitab Konfusianisme ( 儒家五经ru jia wu jing).  Kitab Konfusianisme yang cukup kita kenal dengan 4 Kitab dan 5 Klasika (四书si shu & 五经wu jing  ) terdiri dari 4 Kitab disebut si shu (四书)- mengzi  (孟子) –lun yu (论语)- zhong yong (中庸) - da xue (大学).   5 Klasika  (五经wu jing)  : - chun qiu   (春秋) - zhou yi  (周易) - li ji   (礼记)- shang shu  (尚书) - shi jing (诗经)
(4 Kitab 四书si shu telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia disebut ‘Kitab Empat’, tapi 5 Klasika hanya Yijing易经 yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia )*

Buku “Musim Semi & Gugur”(春秋chun qiu) merupakan salah satu buku sejarah yang pertama di Tiongkok kuno, yang menceritakan sejarah Negara Lu selama 12 keturunan Raja-raja di negara ini. Urutan dari raja-raja dari 1 sampai dengan 12 ini dijadikan sebagai cara pencatat tahun-tahun pada kala itu. Dimana dicatat mulai dari Raja Lu Yin sebagai Tahun Pertama (鲁隐公元年lu yin gong yuan nian) atau tahun 722SM, hingga Raja Lu Shuai Gong tahun 14 (鲁衰公14) atau tahun 481SM.    

Buku ini dibagi menjadi 2 Jilid, yang petama disebut Jing buku aslinya di-edit dan disunting oleh Kong Hu Cu, jilid selanjutnya merupakan generasi setelah Kong Hu Cu yang memberi penjelasan lebih lanjut disebut Zhuan, misalnya yang terkenal, Zuo Zhuan (左传) ini disunting dan di-edit oleh Zuo Qiu Ming (左丘明).

Sedang cerita diatas tentang {Zheng Zhuang Gong mengalahkan adiknya Shuduan di Yan(nama tempat)} (郑伯克段于鄢zheng bo ke duan yu yan) merupakan cerita Bab pertama, peristiwa serupa dalam zaman ‘Musim Semi & Gugur’ sangat sering terjadi.

Namun bagaimana peristiwa-peristiwa itu terjadinya?   Ini bisa kita ceritakan kembali tentang Negara Chu (,) yang pada zaman Zhou Barat (西周xi shou) oleh Raja Zhou Cheng Wang (周成王) (bukan Raja Zhou Wu Wang周武王) dihadiahi sebidang tanah sebagai negara tingkat ke 4 yaitu Zi Jue  (子爵) seluas 50 li( +/- 25 km2), sehingga menjadi sebuah negara kecil.

Namun orang Chu merasa tidak puas, mereka menganggap dengan dasar apa mereka hanya dihadiahi tanah begitu sempit sebagai negara kecil, sedang yang lain mendapatkan ratusan li. Maka mereka tidak senang dengan Kerajaan Zhou, mereka tidak mau menurut dan tunduk kepada Zhou, (peristiwa ini hingga kini menjadi pemeo orang dari Propinsi Hu Bei (湖北) “Tidak Patuh kepada Zhou” (不服周bu fu zhou) yang mempunyai arti “tidak akan menurut” atau arti sebenarnya tidak tunduk kepada Kerajaan Zhou), konon ini merupakan meninggalan dari peristiwa masa itu.

Akibat tidak mau tunduk dan menurut terhadap Kerajaan Zhou, maka mereka berusaha memperkuat dirinya. Sehingga ketika masuk pada zaman Zhou Timur (东周dong zhou), Negara Chu berkembang menjadi satu negara yang makmur dan kuat, setelah merasa makmur dan kuat penguasa tertinggi Chu juga ingin menjadi Raja.     

Raja pertama dari Negara Chu ( ) bernama Xiong Qu (熊渠). Dia mengatakan : “Saya ini adalah orang primitif (蛮夷man yi)”, yang mempunyai arti bahwa kami orang Chu adalah orang liar primitif. Kami tidak akan menurut kepada kalian (Kerajaan Zhou), saya mengangkat diri sebagai Raja. Tapi kali ini ketika mereka memproklamirkan dirinya sebagai Raja tidak berhasil. Tidak lama setelah memproklamirkan diri kemudian menarik lagi, karena merasa kekuatan militernya masih belum memadai.

Tapi ketika saat  permulaan zaman ‘Musim Semi & Gugur’ ketika Raja Zhou Ping Wang (周平王) memegang tahta, di Negara Chu muncul seorang penguasa tertinggi bernama Xiong Tong (熊通), dia ini orang yang cerdik. Dia mengerahkan tentaranya menggempur dan menganeksasi Negara Sui () ( kini berada di Provinsi Hu Bei湖北 kota Sui Zhuo随州市sui zhou shi), Pengugasa Tertinggi Sui Zhou (随州) ber-marga sama dengan Raja Zhou yaitu Ji (.)

Maksud sebenarnya dari meng-aneksasi Negara Sui ini adalah untuk memberi signal kepada Raja Zhou. Dengan mengatakan bahwa: “Kini kita telah memiliki beberapa “senjata rombeng” dan tameng, kita ingin pergi ke “Zhong Guo中国” ( pusat daratan Tiongkok) untuk melihat-lihat dan belajar, belajar ilmu politik . Kami tahu bahwa kalian adalah orang-orang yang beradab dan maju, sedang kita orang Chu masih primitif dan liar, tapi kita orang liar dan primitif ini ingin belajar peradaban kalian. Hanya karena kita ini orang liar dan primitif, kita mempunyai kebiasaan yang tidak bagus, ketika pergi belajar suka membawa senjata, yang setiap saat bisa mengeluarkannya dari sarungnya. Maka kami takut dan malu untuk menemui kamu sang Raja ( Raja Zhou), kalian adalah Raja (wang) sedang saya ini adalah Zi (orang/kaum tingkat ke-4). Cobalah beri kami gelar tingkatan yang lebih tinggi.”     
Raja Zhou tidak setuju, maka marahlah Xiong Tong (熊通), dia mengatakan bahwa saya minta secara baik-baik kepada kalian, tapi kalian tidak menanggapinya. Jika demikian saya sendiri yang akan mengangkat gelar lebih tinggi sendiri. Saya tidak akan merepotkan kalian, kini saya adalah Raja, dengan memberi gelar sendiri menjadi Raja Chu Wu Wang (楚武王). Sejak saat itu orang Chu menjadi Kerajaan Chu. Keturunan Raja Chu Wu Wang /楚武王(Xiong Tong熊通) menjadi Raja di Negara Chu.  Dengan demikian dia melonjat sekaligus dari tingkat ke-empat menjadi tingkat ke satu. (Strata dari penguasa-penguasa daerah ini secara berurutan dari atas kebawah : adalah ‘Raja’wang  – gong hou bo zi -男nan.)

Yang menjadi kontroversial saat itu, ketika Chu memproklamirkan dirinya sebagai Raja, semua orang kala itu mengakuinya. Tapi kaum Konfusianis tetap menjuluki Raja Chu ini adalah Chu Zi (楚子) bukan Chu Wang楚王, mereka tidak mengakui dia sebagai Raja.    Maka 55 tahun sebelum Kong Hu Cu lahir, Kerajaan Chu mulai mantap, saat itu Rajanya adalah Chu Zhuang Wang (楚庄王), Raja ini bahkan mendapat julukan “Sekali Berkicau Mengejutkan” (一鸣惊人yi ming jing ren) yang kini  menjadi satu pribahasa. 

Cerita singkatnya seperti dibawah ini:

Patih berkata kepada Raja Chu Zhuang Wang: “YM, sudah 3 tahun tidak mengurus pemerintahan, jika begini terus tidak baik...”.   
Raja Chu menjawab: “Siapa yang berkata tidak baik? Jika ada saran,  mohon bisa memberi petunjuk kepada saya sang Raja”.  
Patih : “ YM, akhir-akhir ini ada yang memberi teka teki kepada hamba, dan hamba hingga kini masih belum bisa menebaknya.”.   
Raja Chu berkata : “Ohh memang sedemikian sulitkah? Memangnya teka teki apa sehingga begitu sulit?”.    
Patih berkata : “Di Negara Chu ada seekor burung besar, bertengger di Paduan Istana. Sudah tiga tahun tidak terbang juga tidak berkicau. Memangnya mengapa demikian?” .  
Raja berkata: “ Hahaha, saya bisa menebaknya. Ini bukanlah seekor burung biasa. Dia tiga tahun tidak terbang, begitu terbang melesat ke-angkasa, tiga tahun tidak berkicau, begitu berkicau mengejutkan”    (三年不飞   一飞冲天   三年不叫  一鸣惊人san nian bu fei, yi fei chong tian, san nian bu jiao, yi ming jing ren), kamu lihat saja tanggal mainnya.”. 
Memang kenyataan demikianlah dia ini “Sekali Berkicau Mengejutkan” akhirnya dia menjadi Super Power,  menjadi salah satu dari  5  Super Power dalam zaman ‘Musim Semi & Gugur’ (Chun Qiu Wu Ba春秋五霸)”.

Sang Raja Chu Zhuang Wang, akhirnya benar pergi “sekolah” ke pusat negara Tiongkok dengan membawa senjata. Saat itu dia mengerahkan tentaranya untuk mengadakan latihan perang-perangan di wilayah negara Zhou. Seperti diketahui latihan perang-perangan demikian seringkali adalah suatu provokasi dalam kegiatan berpolitik, sebagai ‘show of force’. 

Saat itu Raja Zhou adalah Zhou Ding Wang (周定王), raja sudah lemah tidak mampu melawan dengan kekuatannya. Maka dia mengutus pejabat tingginya yang bernama Wang Sun Man (王孙满) untuk berdiplomasi, sama sekali tidak protes atau coba menghalau dengan kekuatan militernya. Melainkan dengan berkunjung secara baik-baik. 

Saat berkunjung kesana Chu Zhuang Wang bertanya kepada Wan Sung Ding : “Kami dengar bahwa 9 Bejana Besar ( 九鼎jiu ding) sekarang berada dinegara anda? Kiranya berapa besar dan beratnya bejana itu?”.  (9 Bejana Besar ( 九鼎jiu ding) dimaksud adalah ketika Da Yu (大禹) menjadi kepala atau pemimpin dari perserikatan suku-suku, dibuat sembilan Piala/Bejana Besar dari perunggu. Sembilan Bejana besar ini menjadi simbol daratan Tiongkok ketika itu yang terdiri dari sembilan kawasan/region. Maka Bejana ini menyimbolkan Pemimpin Tertinggi dan Peminpin Pemerintahan di daratan Tiongkok.

Pertanyaan Raja Chu Zhuang Wang ini dinamakan : Menanyakan Bejana (问鼎Wen Ding), sehingga hingga kini orang Tionghoa memiliki pribahasa :  “Menuntut bejana (kepimpinan) di daratan Tiongkok” (问鼎中原Wen Ding zhong yuan) dengan maksud meminta perhatian dari pemimpin tertinggi. Mendengar pertanyaan ini Wang Sun Man langsung coba memperbaiki dan meluruskan pertanyaan itu, dia berkata ‘Beradanya itu pada kebajikan dan akhlak, tidak pada “Bejana” ( 在德不在鼎zai de bu zai ding)’. Seorang bisa menguasai daratan Tiongkok atau tidak, tidak terletak apakah dia itu memiliki Bejana ini, melainkan apakah dia ini memiliki kebajikan atau akhlak. Chu Zhuang Wang mendengar jawaban ini bergeming dan diam saja.

Ini salah satu contoh urusan daratan Tiongkok, namun bagaimana dengan urusan Guo ()  dan Jia ( - Negara Zhu Hou dan Rumah Tangga Dafu) ternyata kejadiannya sama juga. Misalnya kejadian yang terjadi di kampung halaman Kong Hu Cu, Negara Lu . Kekuasan pemerintahan telah terbagi tiga oleh tiga Dafu. Yaitu Ji Sun Shi (季孙氏), Shu Sun Shi (叔孙氏), Meng Sun Shi (孟孙氏). Peristiwa ini terjadi sebelas tahun sebelum Kong Hu Cu lahir. Ketiga Dafu membagi kekuatan militer menjadi tiga, masing-masing mendapatkan satu divisi. Sampai ketika Kong Hu Cu lahir dan berumur 16 tahun, wilayah negara Lu dan rakyatnya dibagi menjadi 4 bagian. Ji Sun Shi mengambil dua bagian, Shu Sun Shi dan Meng Sun Shi masing-masing mendapatkan satu bagian, tapi Raja Lu tidak mendapatkan bagian. Sedang di Rumah Tangga (Jia) juga sama, kepala rumah tangga dari ketiga Dafu ini juga telah diambil alih oleh pengurus rumah tangganya ( Jia Chen家臣).

Seperti di Jilid I pernah kita ceritakan tentang Yang Huo (阳货), dia adalah pengurus rumah tangganya (Jia Chen家臣) Ji Sun Shi. Ketika Kong Hu Cu berumur 47 tahun, Yang Huo memenjarakan majikannya (季桓子Ji Huan Zi), kemudian memaksa sang majikan untuk menanda tangani perjanjian kota yang memaksa agar Yang Huo mendapat kekuasaan untuk memerintah negara Lu (鉴订城下之盟jian ding cheng xia zhi meng) semacam kudeta.   

Seperti diketahui pada saat itu Yang Huo itu adalah pengurus rumah tangga dari Dafu, jadi berada dalam tingkatan yang terbawah, tapi kini dia menghendaki sebagai Penguasa Tertingi suatu negara (国君guo jun). ( Hirarki pemerintahan saat itu adalah : Raja(国君guojun), Penguasa Daerah (诸候zhu hou), Pengurus Daerah (大夫dafu),  Pengurus Rumah Tangga Dafu (家臣jia chen)   

Maka ini terjadi seperti kata-kata mutiara Kong Hu Cu : “Berbuat jahat akan mendapat balasan kejahatan” ( 恶有恶报e you e bao), dimana ketiga Dafu diatas berbuat makar terhadap Rajanya, maka pengurus rumah tangganya akhirnya juga berbuat makar terhadap dirinya, demikian pula Zhu Huo makar terhadap Rajanya. Keadaan ini berkembang makin lama makin kacau dan runyam, akhirnya keadaan Zhou Barat makin parah., lebih-lebih pada zaman ‘Peperangan Negara-negara’ semuanya saling meng-aneksasi satu sama lainnya.

Pada saat Zhou Barat, semua raja-raja masih patuh dengan sistim pemerintahan yang ada, dimana para Zhu Huo masih mendukung Kerajaan Zhou, kedaaan ini disebut ‘Darat Tiongkok Memiliki Tata Tertib” (Tian Xia You Dao天下有道). Tapi sampai zaman “Musim Semi & Gugur” (春秋), semua tata tertib ini sudah tidak diharaukan lagi, keadaan ini oleh kaum Konfusianis disebut zaman “Aturan Hancur Berantakan” (礼坏乐崩li huai yue beng) atau “Hancurnya Sistim/Peraturan/Ritual/ Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du), akhirnya hingga zaman ‘Peperangan Negara-negara’战国 dimana banyak Zhu Hou telah memproklamirkan dirinya sebagai Raja, yang kuat menganeksasi yang lemah, keadaan ini disebut Zaman Puncak Kekacauan (天下大乱tian xia da luan).   

Tapi setelah zaman “Musim Semi & Gugur” & ‘Peperangan Negara-negara’(春秋战国chun qiu zhan guo) berakhir, timbullah Negara Qin (), dimana dilukiskan seperti “Bintang-bintang” telah menjelma menjadi “Rembulan”, dan terus berkembang berubah menjadi “Matahari”. Dimana Qin () berhasil meng-unifikasi-kan seluruh daratan Tiongkok menjadi satu Negara Kesatuan yaitu Kekaisaran Qin (), semua “bintang-bintang” dan “rembulan-rembulan” lain telah berhasil dilenyapkan. Dan Qin() kini menjadi satu-satunya “Matahari”.

Perubahan ini menjadi titik kulminasi dari perubahan masyarakat sosial kala itu, sehingga tidak heran jika timbullah pemikir-pemikir cemerlang yang oleh orang Tiognhoa disebut Bai Jia Zheng Ming (百家争鸣) yang mempunyai arti “Ratusan Aliran Pemikir Saling Bermunculan”. Lahirnya ratusan aliran pemikir ini pada garis besarnya menurut Yi Zhong Tian disebabkan oleh dua faktor :
-   Kematangan Intelektualitas dan Cara Berpikir (心智的成熟xin zhi de cheng shu)
-   Perubahan Keadaan Sosial Masyarakat (社会的剧变shi hui de qu bian)

Dapat juga dikatakan bahwa pada zaman itu keadaan sosial masyarakat di Tiongkok  ‘Sistim Pemerintahan’ , ‘Sistim Kemasyarakatan’ , ‘Sistim Perpolitikan’ dan ‘Sistim Kebudayaan’ telah terjadi perubahan besar yang sangat penting untuk perkembangan selanjutnya di Tiongkok.   

Memang dalam keadaan transisi demikian sering kali timbul banyak sekali permasalahan-permasalahan, dalam keadaan demikian harus ada orang-orang yang bisa menjawab untuk menyelesaikan masalah tersebut. Permasalahan tersebut akan terpusat pada satu hal yang sangat penting sekali, Quo Vadis Tiongkok? atau Kemana Tiongkok akan menuju? lalu timbul pertanyaan siapakah yang bisa menjawab keadaan zaman ini ?

Marilah kita bahas dalam tulisan berikutnya ............

( Bersambung ............ )

Daftar  Perpustakaan
-       先秦诸子百家争鸣易中天 CCTV
-       经典阅读文库 ---- 论语       李薇/主编
-       经典阅读文库 ---- 道德经       李薇/主编
-       中国古典名著精品 ---- 菜根谭      洪应明  
-       Internet : http://friesian.com/confuci.htm  : Confucius
-       孔子  -----   維基百科,自由的百科全書 Internet
-       网址:http://www.popyard.org
-       中国人生叢书    -----   墨子的人生哲学        杨帆/主编    陈伟/
-       Internet : http://baike.baidu.com
-       The Sayings of Mensius / 英译孟子      史俊赵校编
-       南华经    庄子   周苏平    高彦平   注译    安徽人民出版社
-       庄子   逍遥的自由人     林川耀 译编  出版者 :常春树书坊
-       http://www.sxgov.cn/bwzt/wmsxx2/lf/447465_1.shtml   春秋五霸之---晋文公
-       “When China Rules The World -  The rise of middle kingdom and the end of the western world”  by Martin Jacques ALLEN LANE an imprint of Penguin Book, First Published 2009


No comments:

Post a Comment