Kong Hu Cu – Kongfusianisme – Pendukung
dan Pengeritik Pada Zaman Pra-Dinasti Qin 551 – 221 SM
Jilid V
( 4 )
Timbulnya Sistim Feodalisme dan Sistim
Patriakhalisme (Patriarchalism System)
( 封建制度feng jian zhi du
) & (宗法制度feng jian zhi du )
Di tulisan yang
lalu telah dibahas apa itu “Sistim/Peraturan/Ritual/ Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)”,
dan dengan “Kebajikan dan Akhlak Memerintah Negara”(以德治国yi de zhi guo)
dibantu oleh Li Yue礼乐 Ritual atau
‘Tatatertib’ dan ‘Musik’ sebagai kompensasi. Jadi dengan satu inti ditompang
oleh dua penyanggah . Dengan prinsip ini Kerajaan Zhou telah berhasil
memerintah negara dengan relatif damai selama ratusan tahun. Sehingga
berpengaruh sangat mendalam bagi orang Tionghoa hingga kini, misalnya dengan
Peraturan “Panca Baju Kebesaran Berkabung” ( 五服制度wu fu zhi du),
secara kejiwaan telah merasuk dalam kebudayaan orang Tionghoa. Sedang
kebudayaan “musik/乐yue” telah
berpengaruh terhadap hubungan perasaan insani yang membentuk perasaan estetika
dari orang Tionghoa.
“Sistim/Peraturan/ Ritual /Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)”
sangat berpengaruh atas keberhasilan Kerajaan Zhou dalam menciptakan kedamaian
dalam pemerintahannya. Namun sistim yang terlihat begitu baik dan sempurna,
pada zaman ‘Peperangan Musim Semi & Gugur’ dan ‘Peperangan Negara-negara’
akhirnya runtuh dan berantakan. Apakah kiranya penyebabnya ?
Untuk menjawab
pertanyaan ini, sebelumnya perlu kita kaji mengapa sistim ini diciptakan dan
ditrapkan? Dan juga mengapa bisa terlaksana baik selama ratusan tahun? Padahal
Peraturan atau sistim ini sebenarnya telah disusun dengan sangat rapih dan
teliti.
Ternyata
masalahnya ada pada sistim ini sendiri yang menggunakan dua paduan yaitu :
Sistim Feodalisme dan Sistim Patriakhalisme ( 封建制度和宗法制度feng jian zhi du
he zong fa zhi du).
Jadi sebenarnya
Kerajaan Zhou dalam membangun politik dan kebudayaan, pada saat pertama
mendirikan negaranya telah menciptakan dua keputusan politik dan satu
pembangunan kebudayaan yaitu :
-
Sistim
Feodalisme ( 封建制度feng jian zhi du
)
-
Sistim
“Patriakhalisme” ( 宗法制度zong fa zhi du )
-
Sistim Ritual/Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)
Sistim
Feodalisme ( 封建制度feng jian zhi du
). Dimana mendirikan negara dengan membagi-bagikan tanah ( 封土建国feng
tu jian guo). Raja Zhou ( 周天子zhou
tian zi) memilah-milah Daratan Tiongkok (天下tian xia)
menjadi beberapa negara.
Negara-Bagian (国guo)
ini diserahkan kepada Penguasa Daerah (封给诸侯feng gei zhu
hou), kemudian Penguasa Daerah
membagi-bagikan lagi tanahnya kepada Dafu (大夫). Raja Zhou ( 周天子zhou tian
zi) memberikan tanah (封feng)
kepada Penguasa Daerah (诸侯zhu hou) disebut
“Mendirikan Negara”( 建国jian guo),
Penguasa Daerah (诸侯zhu hou)
membagikan tanahnya kepada Dafu (大夫) disebut
“Mendirikan Rumah Tangga”(立家li jia).
Sehingga
terjadilah strata sebagai berikut :
1. Daratan Tiongkok(天下Tian
Xia)
|
2. Negara Bagian ( Guo国)
|
3.Rumah Tangga (Jia家)
|
1. Raja (天子
Tian Zi)
|
2. Penguasa Daerah (诸侯zhu
hou)
|
3. Dafu大夫
|
Inilah yang
dinamakan : Sistim Feodalisme ( 封建制度feng jian zhi du
). Sistim pembagian kekuasaan dari atas terus kebawah.
Sistim
“Patriakihalisme” ( 宗法制度zong fa zhi du )
dibagi menjadi tiga :
-
Sistim
satu suami satu istri, boleh dengan banyak selir. ( 一夫一妻多亲制yi fu yi qi duo
qin zhi)
-
Sistim
putra mahkota (嫡长子制di chang zi zhi)
-
Sistim
bapak sebagai kepala keluarga (父家长制fu chang zi zhi)
Sistim satu
suami satu istri, boleh banyak selir, dimana kaum bangsawan hanya mempunyai
istri resmi satu, tapi diperkenankan untuk memiliki banyak selir. Ini suatu
sistim yang tidak adil karena kedudukan dari selir-selir ini tidak disamakan
seperti istri resmi. Kerabat dari selir ini tidak dianggap sebagai kerabat oleh
keluarga suami atau istri resmi. Saat ada pertemuan istri resmi duduk dikursi
tapi selir ini harus berdiri, ini adalah suatu ketentuan.
Sistim putra
mahkota (嫡长子制di chang zi
zhi), dimana putra pertama dari istri resmi pertama menjadi ‘Putra Mahkota’
yang berhak mewarisi tahta dan harta dari ayahnya setelah meninggal.
Sistim ini tidak
saja berlaku bagi Raja, bangsawan saja, tapi juga berlaku untuk setiap keluarga
rakyat jelata. Bapak sebagai kepala keluarga bagi rakyat jelata, dan putra
pertama dari istri pertama menjadi ahli waris dari kedudukan dan harta dari
bapaknya.
Jadi putra
pertama merupakan putra mahkota, penerus dari keturunan dari bapak yang asli.(正宗继承人zheng
zong ji cheng ren). Putra kedua dan seterusnya dari istri resmi pertama dan putra
selir-selirnya tidak berhak untuk ini. Anak-anak kedua dan seterusnya ini
disebut Cizi (次子), sedang putra
dari selir-selir atau istri mudanya disebut Shuzi (庶子).
Pada prinsipnya
Cizi dan Shuzi tidak behak mewarisi tahta dan harta benda dari sang Ayah, tapi
ada kekecualian jika terjadi istri resmi tidak memiliki putra, maka dalam hal
ini bisa menunjuk Cizi atau Shuzi sebagai ahli waris. Tapi menurut Aturan/Li
Fa(礼法) atau Sistim
aturan ciptaan Zhou Gong hanya Putra Mahkota yang berhak. Maka Putra Mahkota
atau putra pertama dari istri resmi menjadi “Penerus keturunan dan penerus silsilah
keluarga yang asli” ( 正统 正宗 嫡系zheng tong,
zheng zong, di xi).
Jadi putra
pertama dari istri resmi pertama merupakan penerus dari Silsilah dari keluarga
baik dari Raja, Bangsawan maupun rakyat biasa. Maka jika beberapa keturunan
dari putra mahkota memiliki putra pertama dari istri resmi pertama hingga
beberapa keturunan disebut Di Xi ( 嫡系).
Apabila terjadi Putra Mahkota meninggal terlebih
dahulu dari Ayahnya, maka ayah ibu nya harus berkabung dengan ‘Pakaian 斩衰zhan
cui’ selama 3 tahun ( 25 bulan). Ini merupakan kekecualian dari Wufu 五服
yang telah kita bahas di tulisan yang lalu.
Sistim
bapak sebagai kepala keluarga (父家长制fu chang zi zhi)
ini berlaku tidak saja untuk keluarga rakyat biasa, juga berlaku untuk Keluarga
Raja dan Bangsawan.
-
Satu
suami satu istri, tapi diperkenankan dengan banyak selir.( 一夫一妻多妾制yi fu yi qi duo qie zhi)
-
Sistim
putra mahkota (嫡长子制di chang zi zhi)
-
Sistim
bapak sebagai kepala keluarga (父家长制fu chang zi zhi)
Ketiga sistim
diatas ini dinamakan Sistim “Patriakhalisme” ( 宗法制度zong fa zhi du
).
Zhou Gong
mempunyai kelebihan dengan menyatukan ‘Sistim Feodal’ dan ‘Sistim Patriakhalisme’
dan mengatakan bahwa daratan Tiongkok bagai seperti satu keluarga. Bapak Tua
adalah “Langit” (天 tian), jadi
Langit adalah bapak kita bersama, dia mempunyai Putra Mahkota yaitu “Anak
Langit天子”. Sedang saudara-saudara
dan putra-putra yang lain baik dari istri resmi dan selir-selir (Cizi次子&
Shuzi 庶子) ditunjuk
sebagai Penguasa Daerah (诸侯zhu hou). Setiap
Penguasa Daerah merupakan Putra Mahkota dari Guo (国) atau tanah
(negara bagian) yang dihadiahkan kepadanya, si Penguasa Daerah ini memiliki
saudara dan putra mahkota sendiri, maka mereka dibagikan tanah dalam wilayah
negerinya yang disebut Dafu (大夫). Sedang Dafu
memiliki rumah tangga sendiri, dia adalah kepala keluarga dan memiliki putra
mahkota, sedang putra mahkota rumah ini juga memiliki saudara-saudara, maka
mereka ini akan menjadi Shi (士). Maka
tingkatan bangsawan seperti yang telah dibahas di Jilid II yang lalu itu
terdiri dari : Tianzi, Zhuhou, Dafu,
Zhi (天子,诸侯, 大夫, 士) berasal dari
sistim ini.
Dengan demikian
orang Zhou menjadikan seluruh daratan Tiongkok menjadi satu keluarga besar.
Sistim ini dinamakan “ Sistim Negara Kekerabatan”( 家天下制度jia tian xia zhi
du ), maka oleh orang Tionghoa disebut “Kodrat alam sudah lenyap, dunia sudah
menjadi kerabat sendiri” (大道既隐 天下为家da dao ji yin,
tian xia wei jia.), dengan alasan bahwa semua daratan Tiongkok adalah satu
keluarga maka “Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)”,
bisa diberlakukan.
Karena dalam
keluarga harus ada: Saling cinta
mencintai yaitu ‘Cinta Benevolence’(仁ren) ; Saling
bantu membantu yaitu Kebajikan/Akhlak (德de) ; Mengakui
senioritas dan yunioritas (长幼有序chang you you
xu), kedudukan bapak tidak bisa disamakan dengan putranya dan seterusnya, ini
yang dinamakan Aturan / Tata-tertib (Li礼) ; Tapi perlu
ada kompensasi agar bisa bersenang-senang (乐yue).
“Sistim/Peraturan/Ritual/ Li Yue ( 礼乐制度li
yue zhi du)” bisa dilaksanakan karena Negara adalah bagaikan satu keluarga,
yaitu dipersatukan oleh Sistim Feodalisme ( 封建制度feng jian zhi du
) dan Sistim “Patriakhalisme” ( 宗法制度zong fa zhi du )
yaitu dalam “ Sistim Negara Kekerabatan”( 家天下制度jia tian xia zhi
du ). Setelah ditrapkan selama ratusan tahun di daratan Tionkok, Sistim ini
berpengaruh sangat mendalam dan luas terhadap kejiwaan bangsa Tionghoa.
Namun sistim ini
seiring dengan runtuhnya Kerajaan Zhou Barat (西周xi zhou), maka
juga ikut berubah. Saat itu daratan Tiongkok masuk dalam zaman kekacauan akibat
dari ‘Peperangan Musim Semi & Gugur’ serta dilanjutkan dengan ‘Peperangan
Negara-negara’ (春秋战国chun qiu zhan
guo). Dimana peperangan terjadi bertahun-tahun bahkan ratusan tahun tidak ada
hentinya. Yang berakibat “Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)”
yang dirancang dan disusun begitu rapih dan komplek akhirnya runtuh juga.
Mengapa hal
tersebut bisa terjadi? Menurut para
ahli sejarah dan cendikiawan, masalahnya akibat timbulnya banyak “Raja-raja”.
Pada akhirnya semua “Raja-raja” ini bersaing untuk lebih kuat dari yang lain.
“Raja-raja” ini tidak lain adalah Penguasa Daerah (诸侯zhu hou) yang
dihadiahi Raja Zhou ( Zhou Tian Zi周天子) wilayah,
akhirnya menjadi lebih kuat dan makmur sehingga dapat menyaingi Raja Zhou. Pada
akhirnya mereka juga merasa sama atau lebih kuat dari Raja Zhou. Akibat dari
perkembangan ini “Raja-raja” ini mulai ber-ekspansi baik wilayah maupun
kekuasaannya. Dan “Raja-raja” ini oleh
cendikiawan Yi Zhong Tian diumpamakan seperti ‘rembulan” dan para kerabat
bawahan sebagai bintang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa runtuhnya
“Sistim/Peraturan/Ritual/ Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)”
ini diakibatkan karena banyaknya “Bulan-bulan” ini.
Jika
dibandingkan antara Kerajaan Zhou (周) dan Kerajaan
Qin秦, Han汉,
Tang唐, Song宋,
Yuan元, Ming明,
Qing清. Negara-negara
Kerajaan yang belakangan ini semuanya adalah Negara Kesatuan, sistim negara
demikian dinamakan Negara Kekaisaran (帝国di guo).
Dalam Negara
Kekaisaran tidak ada negara-bagian lagi, walaupun kadangkala dalam Negara
Kekaisaran juga ada membagikan tanah kepada penguasa daerah (诸侯国zhu
hou guo), tapi negara-negara atau daerah-daerah ini bukan suatu negara yang
merdeka yang mempunyai kekuasaan mutlak atas wilayahnya. Sedang penguasa daerah
ini juga bukan kepala negara atau penguasa tertinggi dari wilayah tersebut.
Sedang Negara
Kerajaan Zhou (周天下zhou tian xia)
merupakan Persekutuan Negara-negara yang berserikat (国家联盟guo jia lian
meng) disebut Negara Serikat ( 邦国bang guo).
Sehingga sebagian cendikiawan ada yang memperdebatkan bahwa Kerajaan Zhou
bukanlah suatu Negara Kesatuan Kerajaan, melainkan suatu negara perserikatan
dari banyak negara-negara yang bersatu. Dalam negara perserikatan ini yang
paling kuat atau hebat adalah Negara Kerajaan Zhou (周王国zhou wang guo),
kemudian dibawahnya ada Negara Song Gong (宋公国song gong guo),
Negara Qi Hou (齐侯国qi hou guo),
Negara Zheng Bo (郑伯国zheng bo guo),
Negara Chu Zi (楚子国chu zi guo),
Negara Xu Nan (许男国xu nan guo).
Strata dari
penguasa daerah ini secara berurutan dari atas kebawah : adalah ‘Raja’王wang –> 公gong ->
侯hou
->
伯bo
->
子zi
->男nan.
Negara-negara ini merupakan negara yang independen atau negara merdeka
sendiri-sendiri. Hanya tingkat kemerdekaannya berlainan dengan zaman sekarang,
tapi sesuai dengan keadaan sejarah kala itu.
Namun makin hari
makin independen keadaannya. Negara-negara ini memiliki Pemimpin sendiri;
pemerintahan; tentara; keuangan sendiri, bahkan utnuk urusan dalam negeri dari
negara-bagian tersebut, Raja Zhou tidak boleh ikut campur atau meng-intervensi.
Sehingga terkesan seperti PBB (Perserikatan Negara-nagara) sekarang. Tapi jelas
Negara Kerajaan Zhou tidak sama dengan PBB sekarang, dalam PBB semua
negara-negara baik kecil maupun besar mempunyai hak dan kewajiban yang sama
rata. Tapi dalam Negara Kerajaan Zhou merupakan penguasa tertinggi yang ada
diatas semua negara-negara perserikatannya. Dan Raja Zhou sebagai Zhou Tianzi (周天子).
Zhou
Tianzi (周天子) memiliki tiga
peran pokok :
1. Sebagai
Raja dari Negara Kerajaan Zhou dinamakan Zhou Wang (周王).
2. Sebagai
Ketua atau Pemimpin dari Perserikatan Negara-negara tersebut yang dinamakan
Tian Wang (天王).
3. Sebagai
Putra Mahkota dari Kerajaan Langit (皇天上帝的嫡长子huang tian shang
di de di chang zi) maka dinamakan Tianzi (天子).
Sedang
“Raja-raja” (Penguasa Daerah) dibawahnya dinamakan Zhu Hou 诸侯
.( 诸zhu = banyak).
Jadi dengan banyak Zhu Hou yang sama-sama mendukung dan menjunjung satu
“Majikan”(主zhu). Maka
perserikatan demikian bagaikan “Rembulan yang dikelilingi bintang-bintang” (众星拱月zhong
xing gong yue). Jika ketiga sistim tersebut diatas saling kita bandingkan
dengan PBB, maka PBB adalah Perserikatan yang didukung oleh bintang-bintang
yang saling bersemarak (群星璀璨qun xing cui
can). Sedang Negara Kerajaan Qin秦 bagaikan
Matahari Dilangit Biru(列日当空lie ri dang kong),
dan Negara Kerajaan Zhou (周天下zhou tian xia)
bagaikan “Rembulan yang dikelilingi bintang-bintang” (众星拱月zhong xing gong
yue).
I. Kerajaan Zhou
dapat dilukiskan seperti I : Dimana Raja Zhou sebagai (“bulan”) “Putra Mahkota
Langit”( 周天子zhou tian zi) yang dikelilingi dan
didukung oleh “Bintang-bintang” (Penguasa Tertinggi Daerah”( Zhu Hou 诸侯), wilayahnya
disebut ‘Negara’ 国Guo.
II.Namun dalam
wilayah Penguasa Daerah ( Zhu Hou 诸侯) merupakan “Raja “ atau Penguasa
Tertinggi wilayahnya yang mutlak, dimana memiliki politik pemerintahan,
ekonomi, militer, keuangannya sendiri yang independen, tanpa boleh
di-interfensi oleh Kerajaan Zhou.
Penguasa Daerah ( Zhu Hou 诸侯) ini
membagi-bagikan tanahnya kepada Dafu (大夫), Dafu memiliki pengurus rumah tangga
dengan memberi pengurusan tanah ini sebagai Rumah yang disebut 家Jia atau
Pengurus Rumah Tangga.
III. Dafu 大夫 memiliki
kerabat yang mendukungnya, dimana mereka tidak memiliki tanah yang dinamakan
Shi 士.
Dengan demikian
: Tianzi天子 = Rembulan Besar ; Zhu Hou 诸侯 = Rebulan
Sedang ; Dafu大夫 = Rembulan Kecil ; Shi 士 = Pedukung
Rembulan Kecil.
Akibat dari
sistim ini, setiap Penguasa Daerah akhirnya merasa dirinya adalah “Raja”,
sedang dalam wilayah Dafu, Dafu juga merasanya dirinya juga “Raja”. Akhirnya
semua penguasa daerah baik itu Zhu Hou, Dafu akhirnya merasa dirinya sebagai “Raja”.
Terjadi banyak “Raja-raja (Rembulan-rembulan)” dan terjadilah “Multi-isme”
dalam kepemimpinan negara Kerajaan Zhou. Karena semua “Rembulan-rembulan” ini
tidak ada yang ingin menjadi “Bintang” , dan juga tidak ada alasan mengapa
mereka harus menjadi “Bintang” untuk mendukung “Rembulan”, demikian juga dengan
Shi士yang juga anggota kerabat dari Dafu.
Ketentuan yang
ditetapkan Zhou Gong (“Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)”
) tentang Di Changzi (嫡长子) dan Shuzi (庶子) ada perbedaan
hak, ini membawa suatu dilemma bagi yang bersangkutan seolah-olah nasibnya
tidak baik, karena menganggap ibunya salah mengadung dirinya. Namun
kenyataannya juga tidak bisa dijamin bahwa Putra pertama dari Istri resmi
pertama dari sang Ayah, akan lebih berkualitas dari adik lelakinya sendiri atau
dari putra selir-selir Ayahnya. Ini sering kali menjadi dilemma.
Seperti cerita
tentang Zhou Barat (西周xi zhou), dimana seharusnya menurut
“Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)” pembagian kekuasaan dan wilayahnya
berdasarkan Di Changzi 嫡长子(Putra Mahkota) dan Shuzi 庶子(Putra Selir)
tapi kenyataannya tidak demikian, melainkan dibagikan berdasarkan
‘kekuatannya’.
Demikian juga
dengan Kerajaan Zhou jelas adalah milik Zhou Wu Wang (周武王), karena dia
yang paling hebat. Dia hebat karena daratan Tiongkok adalah dia yang
merebutnya. Yang kedua adalah Song宋 dijadikan Negara Gong Jue公爵(“negara tingkat
kedua”) karena berasal dari bekas Kerajaan Shang商yang baru dikalahkan.
Sedang Negara Chu dikategorikan menjadi Negara Zi Jue子爵(“negara tingkat
ke 4) karena karena kala itu mereka dianggap masih belum beradab (primitif) atau
“Bintang tingkat ke 4”. Jadi
kenyataannya ialah siapa yang paling kuat, dialah yang bisa bersuara besar dan
dialah yang akan menjadi “Negara Tingkat Satu”, atau dengan istilah populer
“dari laras senjata lahirlah kekuasaan”.
Maka
“Sistim/Peraturan/Ritual/ Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)” ini hanya bisa berjalan
baik, jika kondisi dan situasi dalam keadaan status quo, tidak mengalami
perubahan. Jika keseimbangan kekuatan berubah,
maka akan terjadi perkembangan yang berlainan. Seperti apa yang dikatakan oleh Mensius : “Kemakmuran
satu kerabat atau keluarga setelah lima generasi akan menjadi tidak jelas kekerabatannya
dan kemakmurannya. (君子之泽 五世而斩 《 孟子 离娄 》 jun zi zhi ce, wu shi er zhan)”. Sedang dari
Zhou Barat hingga zaman “Peperangan Musin Semi & Gugur’ & ‘Peperangan
Negara-negara’ (春秋战国时代chun qiu zhan guo shi dai)
kira-kira sudah berselang lebih dari 300 tahunan, jika satu generasi 30
tahunan, maka telah mengalami 10 generasi. Maka tidaklah mungkin kondisi dan
situasi akan tetap sama seperti zamannya Zhou.
Demikian juga
ketika masuk zaman ini semua “Bintang-bintang & Rembulan-rembulan”
diantaranya telah berkembangan menjadi makmur dan kuat, mereka ini sekarang
menjadi “Rembulan-rembulan” besar. Seperti diketahui bahwa “melalui laras
senjata lahirlah kekuasaan”, berkat keadaan demikian dan ditambah dengan
“Sistim Panca Pakaian Berkabung”, dimana dalam kekerabatan yang tidak behak
memakai pakaian ini saat berkabung dinyatakan bukan kerabat, maka akhirnya
“Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)” sudah tidak berwibawa
lagi, tidak ada yang mau mematuhi lagi.... Antar ‘Raja’(Zhu Hou 诸侯) satu sama lain
sudah tidak ada pertalian kekarabatan lagi.
Akibat dengan
runtuhnya “Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)” ini keadaan menjadi
kacau.
Ini bisa dilihat
dari cerita “Peperangan Musim Semi & Gugur”, dimana tahun pertama dari
zaman ini disebut Yin Gong Yuan Nian (隐公元年), dalam tahun ini terjadi satu
peristiwa yang menjadi simbolik dari keadaan zaman itu, terkenal dengan “Zheng
Zhuang Gong mengalahkan adiknya Shuduan di Yan鄢(nama tempat) (郑伯克段于鄢zheng bo ke duan
yu yan) Zhengbo (郑伯) adalah Zheng Zhuang Gong (郑庄公) tingkatan negaranya adalah Zi Jue (子爵) ada pada
tingkatan ketiga, maka disebut juga Bojue (伯爵), Duan (段) adalah adiknya
bernama Shuduan (叔段).
Mengapa Zhuang
Gong menggempur adiknya Shuduan? Ini disebabkan Ibunya pilih kasih, terlalu
memanjakan sang adik Shuduan, akibatnya sang adik selalu meminta apa saja dari
sang Kakak dan harus dituruti, jika tidak Ibunya akan marah-marah. Mengapa Sang
Ibu lebih memanjakan sang adik? Karena ketika melahirkan sang Kakak (Zhuang
Gong) Ibunya hampir meninggal karena proses kelahirannya sulit (karena hamil
sungsang), akibatnya sang Ibu menganggap sang kakak ini menginginkan nyawanya,
maka ada merasa dendam dalam hatinya, sedang kelahiran sang adik normal-normal
saja.
Sedang Zhuang
Gong adalah Putra Mohkota (Di Changzi 嫡长子), dialah yang berhak mewarisi kedudukan
dan tahta Ayahnya. Karena itu sang Ibu selalu meminta sang kakak harus
baik-baik terhadap adiknya, akibat pilih kasih ini, sang adik menjadi melunjak,
selalu jika meminta sesuatu yang diinginkan kepada sang kakak harus dipenuhi,
sang Ibu selalu mendukung permintaan sang adik. Sang adik meminta uang,
personil, tanah dan lain-lain, sehingga dia berkembang makin kuat makin kuat.
Setelah makin kuat sang adik ini terlihat ada gelagat akan merebut tahta sang
kakak, dan coba makar. Tapi sebelum adiknya bertindak, digempurlah sang adik
dan dimusnahkan. Ini cerita garis besar dari Buku {Musim Semi & Gugur
}[Chun Qiu(春秋)] dimulai dengan cerita ini. Cerita perdana ini menjadi simbol dari
cerita dalam buku ini, karena thema cerita yang lain juga hampir serupa, dimana
bawahan makar terhadap atasan, penghianatan terhadap sistim tatakrama yang
berlaku yaitu “Sistim/Peraturan/Ritual/ Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi
du)”..
Sehingga oleh
cendikiawan Yi Zhong Tian disimpulkan
sebagai berikut :
-
Sistim
lama ter-eliminir.(旧制度解体jiu zhi du jue ti)
-
Sistim
tata tertib lama hancur berantakan.(旧秩序崩溃jiu zhi xu peng kui)
-
Sistim
akhlak dan kebajikan lama terkulai (旧道德沦丧jiu dao de lun sang)
Lebih lanjut
dapat juga disimpulkan :
-
Raja
melemah, Penguasa Daerah (Zhu Hou) akan meraja rela (王室衰微 诸侯称霸wang shi shuai wei , zhu hou cheng ba)
-
Penguasa
Daerah (Zhu Hou诸侯) melemah , Dafu (大夫) akan berkuasa (公室衰微 大夫擅权gong shi shuai wei , da fu shan quan)
-
Dafu
(大夫) melemah
Pengurus Rumah Tangganya akan makar (氏室衰微
家臣专政shi shi shuai wei , jia cheng zhuan
zheng)
Disini kiranya
perlu dijelaskan bahwa :
王室wang shi =
Keluarga atau kerabat dari Raja Zhou ( 周天子的家族zhou tian zi de
jia zu)
公室gong shi =
Keluarga atau kerabat dari Zhu Hou / Penguasa Daerah (诸侯的家族zhu hou de jia
zu), semua 诸侯zhu hou disebut 公gong
氏室shi shi =
Keluarga atau kerabat dari Dafu大夫
家臣jia chen =
Pengurus rumah tangga Dafu
Perlu diketahui
bahwa buku “Musim Semi & Gugur” merupakan Kitab penting dari Konfusianisme.
Merupakan kritik sejarah tentang politik selama pemerintahan 12 Bangsawan dari
negara Lu, salah satu dari 5 Kitab Konfusianisme ( 儒家五经ru jia wu
jing). Kitab Konfusianisme yang cukup
kita kenal dengan 4 Kitab dan 5 Klasika (四书si shu & 五经wu jing ) terdiri dari 4 Kitab disebut si shu (四书):- mengzi (孟子) –lun yu (论语)- zhong yong (中庸) - da xue (大学). 5
Klasika (五经wu jing) : - chun qiu
(春秋) - zhou yi (周易) - li ji (礼记)- shang
shu (尚书) - shi jing (诗经)
(4 Kitab 四书si shu telah
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia disebut ‘Kitab Empat’, tapi 5 Klasika
hanya Yijing易经 yang sudah diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia )*
Buku “Musim Semi
& Gugur”(春秋chun qiu) merupakan salah satu buku
sejarah yang pertama di Tiongkok kuno, yang menceritakan sejarah Negara Lu
selama 12 keturunan Raja-raja di negara ini. Urutan dari raja-raja dari 1
sampai dengan 12 ini dijadikan sebagai cara pencatat tahun-tahun pada kala itu.
Dimana dicatat mulai dari Raja Lu Yin sebagai Tahun Pertama (鲁隐公元年lu yin gong yuan
nian) atau tahun 722SM, hingga Raja Lu Shuai Gong tahun 14 (鲁衰公14年) atau tahun
481SM.
Buku ini dibagi
menjadi 2 Jilid, yang petama disebut Jing经 buku aslinya
di-edit dan disunting oleh Kong Hu Cu, jilid selanjutnya merupakan generasi
setelah Kong Hu Cu yang memberi penjelasan lebih lanjut disebut Zhuan传, misalnya yang
terkenal, Zuo Zhuan (左传) ini disunting dan di-edit oleh Zuo Qiu
Ming (左丘明).
Sedang cerita
diatas tentang {Zheng Zhuang Gong mengalahkan adiknya Shuduan di Yan鄢(nama tempat)} (郑伯克段于鄢zheng bo ke duan
yu yan) merupakan cerita Bab pertama, peristiwa serupa dalam zaman ‘Musim Semi
& Gugur’ sangat sering terjadi.
Namun bagaimana
peristiwa-peristiwa itu terjadinya? Ini
bisa kita ceritakan kembali tentang Negara Chu (楚,) yang pada
zaman Zhou Barat (西周xi shou) oleh Raja Zhou Cheng Wang (周成王) (bukan Raja
Zhou Wu Wang周武王) dihadiahi sebidang tanah sebagai
negara tingkat ke 4 yaitu Zi Jue (子爵) seluas 50 li里( +/- 25 km2),
sehingga menjadi sebuah negara kecil.
Namun orang Chu
merasa tidak puas, mereka menganggap dengan dasar apa mereka hanya dihadiahi
tanah begitu sempit sebagai negara kecil, sedang yang lain mendapatkan ratusan
li. Maka mereka tidak senang dengan Kerajaan Zhou, mereka tidak mau menurut dan
tunduk kepada Zhou, (peristiwa ini hingga kini menjadi pemeo orang dari
Propinsi Hu Bei (湖北) “Tidak Patuh kepada Zhou” (不服周bu fu zhou) yang
mempunyai arti “tidak akan menurut” atau arti sebenarnya tidak tunduk kepada
Kerajaan Zhou), konon ini merupakan meninggalan dari peristiwa masa itu.
Akibat tidak mau
tunduk dan menurut terhadap Kerajaan Zhou, maka mereka berusaha memperkuat
dirinya. Sehingga ketika masuk pada zaman Zhou Timur (东周dong zhou),
Negara Chu berkembang menjadi satu negara yang makmur dan kuat, setelah merasa
makmur dan kuat penguasa tertinggi Chu juga ingin menjadi Raja.
Raja pertama
dari Negara Chu ( 楚) bernama Xiong Qu (熊渠). Dia
mengatakan : “Saya ini adalah orang primitif (蛮夷man yi)”, yang
mempunyai arti bahwa kami orang Chu adalah orang liar primitif. Kami tidak akan
menurut kepada kalian (Kerajaan Zhou), saya mengangkat diri sebagai Raja. Tapi
kali ini ketika mereka memproklamirkan dirinya sebagai Raja tidak berhasil.
Tidak lama setelah memproklamirkan diri kemudian menarik lagi, karena merasa
kekuatan militernya masih belum memadai.
Tapi ketika
saat permulaan zaman ‘Musim Semi &
Gugur’ ketika Raja Zhou Ping Wang (周平王) memegang tahta, di Negara Chu muncul
seorang penguasa tertinggi bernama Xiong Tong (熊通), dia ini orang
yang cerdik. Dia mengerahkan tentaranya menggempur dan menganeksasi Negara Sui
(随) ( kini berada
di Provinsi Hu Bei湖北 kota Sui Zhuo随州市sui zhou shi),
Pengugasa Tertinggi Sui Zhou (随州) ber-marga sama dengan Raja Zhou yaitu
Ji (姬.)
Maksud
sebenarnya dari meng-aneksasi Negara Sui ini adalah untuk memberi signal kepada
Raja Zhou. Dengan mengatakan bahwa: “Kini kita telah memiliki beberapa “senjata
rombeng” dan tameng, kita ingin pergi ke “Zhong Guo中国” ( pusat
daratan Tiongkok) untuk melihat-lihat dan belajar, belajar ilmu politik . Kami
tahu bahwa kalian adalah orang-orang yang beradab dan maju, sedang kita orang
Chu masih primitif dan liar, tapi kita orang liar dan primitif ini ingin
belajar peradaban kalian. Hanya karena kita ini orang liar dan primitif, kita
mempunyai kebiasaan yang tidak bagus, ketika pergi belajar suka membawa
senjata, yang setiap saat bisa mengeluarkannya dari sarungnya. Maka kami takut
dan malu untuk menemui kamu sang Raja ( Raja Zhou), kalian adalah Raja (王wang) sedang
saya ini adalah Zi子 (orang/kaum tingkat ke-4). Cobalah beri
kami gelar tingkatan yang lebih tinggi.”
Raja Zhou tidak
setuju, maka marahlah Xiong Tong (熊通), dia mengatakan bahwa saya minta
secara baik-baik kepada kalian, tapi kalian tidak menanggapinya. Jika demikian
saya sendiri yang akan mengangkat gelar lebih tinggi sendiri. Saya tidak akan
merepotkan kalian, kini saya adalah Raja, dengan memberi gelar sendiri menjadi
Raja Chu Wu Wang (楚武王). Sejak saat itu orang Chu menjadi
Kerajaan Chu. Keturunan Raja Chu Wu Wang /楚武王(Xiong Tong熊通) menjadi Raja
di Negara Chu. Dengan demikian dia
melonjat sekaligus dari tingkat ke-empat menjadi tingkat ke satu. (Strata dari
penguasa-penguasa daerah ini secara berurutan dari atas kebawah : adalah ‘Raja’王wang – 公gong - 侯hou - 伯bo - 子zi -男nan.)
Yang menjadi
kontroversial saat itu, ketika Chu memproklamirkan dirinya sebagai Raja, semua
orang kala itu mengakuinya. Tapi kaum Konfusianis tetap menjuluki Raja Chu ini
adalah Chu Zi (楚子) bukan Chu Wang楚王, mereka tidak
mengakui dia sebagai Raja. Maka 55
tahun sebelum Kong Hu Cu lahir, Kerajaan Chu mulai mantap, saat itu Rajanya adalah
Chu Zhuang Wang (楚庄王), Raja ini bahkan mendapat julukan
“Sekali Berkicau Mengejutkan” (一鸣惊人yi ming jing ren) yang kini menjadi satu pribahasa.
Cerita
singkatnya seperti dibawah ini:
Patih berkata
kepada Raja Chu Zhuang Wang: “YM, sudah 3 tahun tidak mengurus pemerintahan,
jika begini terus tidak baik...”.
Raja Chu
menjawab: “Siapa yang berkata tidak baik? Jika ada saran, mohon bisa memberi petunjuk kepada saya sang
Raja”.
Patih : “ YM,
akhir-akhir ini ada yang memberi teka teki kepada hamba, dan hamba hingga kini
masih belum bisa menebaknya.”.
Raja Chu berkata
: “Ohh memang sedemikian sulitkah? Memangnya teka teki apa sehingga begitu
sulit?”.
Patih berkata :
“Di Negara Chu ada seekor burung besar, bertengger di Paduan Istana. Sudah tiga
tahun tidak terbang juga tidak berkicau. Memangnya mengapa demikian?” .
Raja berkata: “
Hahaha, saya bisa menebaknya. Ini bukanlah seekor burung biasa. Dia tiga tahun
tidak terbang, begitu terbang melesat ke-angkasa, tiga tahun tidak berkicau,
begitu berkicau mengejutkan” (三年不飞 一飞冲天
三年不叫 一鸣惊人san nian bu fei,
yi fei chong tian, san nian bu jiao, yi ming jing ren), kamu lihat saja tanggal
mainnya.”.
Memang kenyataan
demikianlah dia ini “Sekali Berkicau Mengejutkan” akhirnya dia menjadi Super
Power, menjadi salah satu dari 5
Super Power dalam zaman ‘Musim Semi & Gugur’ (Chun Qiu Wu Ba春秋五霸)”.
Sang Raja Chu
Zhuang Wang, akhirnya benar pergi “sekolah” ke pusat negara Tiongkok dengan
membawa senjata. Saat itu dia mengerahkan tentaranya untuk mengadakan latihan
perang-perangan di wilayah negara Zhou. Seperti diketahui latihan
perang-perangan demikian seringkali adalah suatu provokasi dalam kegiatan
berpolitik, sebagai ‘show of force’.
Saat itu Raja
Zhou adalah Zhou Ding Wang (周定王), raja sudah lemah tidak mampu melawan
dengan kekuatannya. Maka dia mengutus pejabat tingginya yang bernama Wang Sun
Man (王孙满) untuk berdiplomasi, sama sekali tidak
protes atau coba menghalau dengan kekuatan militernya. Melainkan dengan
berkunjung secara baik-baik.
Saat berkunjung
kesana Chu Zhuang Wang bertanya kepada Wan Sung Ding : “Kami dengar bahwa 9
Bejana Besar ( 九鼎jiu ding) sekarang berada dinegara anda?
Kiranya berapa besar dan beratnya bejana itu?”.
(9 Bejana Besar ( 九鼎jiu ding) dimaksud adalah ketika Da Yu (大禹) menjadi kepala
atau pemimpin dari perserikatan suku-suku, dibuat sembilan Piala/Bejana Besar
dari perunggu. Sembilan Bejana besar ini menjadi simbol daratan Tiongkok ketika
itu yang terdiri dari sembilan kawasan/region. Maka Bejana ini menyimbolkan
Pemimpin Tertinggi dan Peminpin Pemerintahan di daratan Tiongkok.
Pertanyaan Raja
Chu Zhuang Wang ini dinamakan : Menanyakan Bejana (问鼎Wen Ding),
sehingga hingga kini orang Tionghoa memiliki pribahasa : “Menuntut bejana (kepimpinan) di daratan
Tiongkok” (问鼎中原Wen Ding zhong yuan) dengan maksud
meminta perhatian dari pemimpin tertinggi. Mendengar pertanyaan ini Wang Sun
Man langsung coba memperbaiki dan meluruskan pertanyaan itu, dia berkata
‘Beradanya itu pada kebajikan dan akhlak, tidak pada “Bejana” ( 在德不在鼎zai de bu zai
ding)’. Seorang bisa menguasai daratan Tiongkok atau tidak, tidak terletak
apakah dia itu memiliki Bejana ini, melainkan apakah dia ini memiliki kebajikan
atau akhlak. Chu Zhuang Wang mendengar jawaban ini bergeming dan diam saja.
Ini salah satu
contoh urusan daratan Tiongkok, namun bagaimana dengan urusan Guo (国) dan Jia (家 - Negara Zhu
Hou dan Rumah Tangga Dafu) ternyata kejadiannya sama juga. Misalnya kejadian
yang terjadi di kampung halaman Kong Hu Cu, Negara Lu 鲁. Kekuasan
pemerintahan telah terbagi tiga oleh tiga Dafu. Yaitu Ji Sun Shi (季孙氏), Shu Sun Shi (叔孙氏), Meng Sun Shi
(孟孙氏). Peristiwa ini
terjadi sebelas tahun sebelum Kong Hu Cu lahir. Ketiga Dafu membagi kekuatan
militer menjadi tiga, masing-masing mendapatkan satu divisi. Sampai ketika Kong
Hu Cu lahir dan berumur 16 tahun, wilayah negara Lu dan rakyatnya dibagi
menjadi 4 bagian. Ji Sun Shi mengambil dua bagian, Shu Sun Shi dan Meng Sun Shi
masing-masing mendapatkan satu bagian, tapi Raja Lu tidak mendapatkan bagian.
Sedang di Rumah Tangga (家Jia) juga sama, kepala rumah tangga dari
ketiga Dafu ini juga telah diambil alih oleh pengurus rumah tangganya ( Jia
Chen家臣).
Seperti di Jilid
I pernah kita ceritakan tentang Yang Huo (阳货), dia adalah
pengurus rumah tangganya (Jia Chen家臣) Ji Sun Shi. Ketika Kong Hu Cu berumur
47 tahun, Yang Huo memenjarakan majikannya (季桓子Ji Huan Zi),
kemudian memaksa sang majikan untuk menanda tangani perjanjian kota yang
memaksa agar Yang Huo mendapat kekuasaan untuk memerintah negara Lu (鉴订城下之盟jian ding cheng
xia zhi meng) semacam kudeta.
Seperti
diketahui pada saat itu Yang Huo itu adalah pengurus rumah tangga dari Dafu,
jadi berada dalam tingkatan yang terbawah, tapi kini dia menghendaki sebagai
Penguasa Tertingi suatu negara (国君guo jun). ( Hirarki pemerintahan saat
itu adalah : Raja(国君guojun), Penguasa Daerah (诸候zhu hou),
Pengurus Daerah (大夫dafu),
Pengurus Rumah Tangga Dafu (家臣jia chen)
Maka ini terjadi
seperti kata-kata mutiara Kong Hu Cu : “Berbuat jahat akan mendapat balasan
kejahatan” ( 恶有恶报e you e bao), dimana ketiga Dafu diatas
berbuat makar terhadap Rajanya, maka pengurus rumah tangganya akhirnya juga
berbuat makar terhadap dirinya, demikian pula Zhu Huo makar terhadap Rajanya.
Keadaan ini berkembang makin lama makin kacau dan runyam, akhirnya keadaan Zhou
Barat makin parah., lebih-lebih pada zaman ‘Peperangan Negara-negara’ semuanya
saling meng-aneksasi satu sama lainnya.
Pada saat Zhou
Barat, semua raja-raja masih patuh dengan sistim pemerintahan yang ada, dimana
para Zhu Huo masih mendukung Kerajaan Zhou, kedaaan ini disebut ‘Darat Tiongkok
Memiliki Tata Tertib” (Tian Xia You Dao天下有道). Tapi sampai
zaman “Musim Semi & Gugur” (春秋), semua tata tertib ini sudah tidak
diharaukan lagi, keadaan ini oleh kaum Konfusianis disebut zaman “Aturan Hancur
Berantakan” (礼坏乐崩li huai yue beng) atau “Hancurnya
Sistim/Peraturan/Ritual/ Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du), akhirnya hingga zaman
‘Peperangan Negara-negara’战国 dimana banyak Zhu Hou telah
memproklamirkan dirinya sebagai Raja, yang kuat menganeksasi yang lemah,
keadaan ini disebut Zaman Puncak Kekacauan (天下大乱tian xia da
luan).
Tapi setelah
zaman “Musim Semi & Gugur” & ‘Peperangan Negara-negara’(春秋战国chun qiu zhan
guo) berakhir, timbullah Negara Qin (秦), dimana dilukiskan seperti
“Bintang-bintang” telah menjelma menjadi “Rembulan”, dan terus berkembang berubah
menjadi “Matahari”. Dimana Qin (秦) berhasil meng-unifikasi-kan seluruh
daratan Tiongkok menjadi satu Negara Kesatuan yaitu Kekaisaran Qin (秦), semua
“bintang-bintang” dan “rembulan-rembulan” lain telah berhasil dilenyapkan. Dan
Qin(秦) kini menjadi satu-satunya “Matahari”.
Perubahan ini
menjadi titik kulminasi dari perubahan masyarakat sosial kala itu, sehingga
tidak heran jika timbullah pemikir-pemikir cemerlang yang oleh orang Tiognhoa
disebut Bai Jia Zheng Ming (百家争鸣) yang mempunyai arti “Ratusan Aliran
Pemikir Saling Bermunculan”. Lahirnya ratusan aliran pemikir ini pada garis
besarnya menurut Yi Zhong Tian disebabkan oleh dua faktor :
-
Kematangan
Intelektualitas dan Cara Berpikir (心智的成熟xin zhi de cheng shu)
-
Perubahan
Keadaan Sosial Masyarakat (社会的剧变shi hui de qu bian)
Dapat juga
dikatakan bahwa pada zaman itu keadaan sosial masyarakat di Tiongkok ‘Sistim Pemerintahan’ , ‘Sistim
Kemasyarakatan’ , ‘Sistim Perpolitikan’ dan ‘Sistim Kebudayaan’ telah terjadi
perubahan besar yang sangat penting untuk perkembangan selanjutnya di
Tiongkok.
Memang dalam
keadaan transisi demikian sering kali timbul banyak sekali
permasalahan-permasalahan, dalam keadaan demikian harus ada orang-orang yang
bisa menjawab untuk menyelesaikan masalah tersebut. Permasalahan tersebut akan
terpusat pada satu hal yang sangat penting sekali, Quo Vadis Tiongkok? atau
Kemana Tiongkok akan menuju? lalu timbul pertanyaan siapakah yang bisa menjawab
keadaan zaman ini ?
Marilah kita
bahas dalam tulisan berikutnya ............
( Bersambung
............ )
Daftar
Perpustakaan
- 先秦诸子百家争鸣: 易中天 CCTV
- 经典阅读文库 ---- 论语 李薇/主编
- 经典阅读文库 ---- 道德经 李薇/主编
- 中国古典名著精品 ---- 菜根谭 洪应明
著
- Internet :
http://friesian.com/confuci.htm :
Confucius
- 孔子 -----
維基百科,自由的百科全書 Internet
-
网址:http://www.popyard.org
- 中国人生叢书 -----
墨子的人生哲学 杨帆/主编 陈伟/著
- Internet :
http://baike.baidu.com
- The Sayings of
Mensius / 英译孟子
史俊赵校编
- 南华经 庄子
周苏平
高彦平
注译
安徽人民出版社
- 庄子 逍遥的自由人 林川耀 译编 出版者 :常春树书坊
- http://www.sxgov.cn/bwzt/wmsxx2/lf/447465_1.shtml 春秋五霸之---晋文公
- “When China Rules The World - The rise of middle kingdom and the end of the
western world” by Martin Jacques ALLEN
LANE an imprint of Penguin Book, First Published 2009
No comments:
Post a Comment