Kong Hu Cu –
Kongfusianisme – Pendukung dan Pengeritik Pada Zaman Pra-Dinasti Qin 551 – 221
SM
Jilid V
( 1 )
Dampak Kongfusianisme, Motisme,
Daosime dan Legalisme Terhadap Kebudayaan Tionghoa
Dalam Jilid I ,
II , III, IV kita telah membahas tentang
Sosok Seorang Kong Hu Cu. Polemik Antara
Konfusianisme dan Motisme; Polemik Antara Kongfusianisme dan Daoisme; Polemik
Antara Konfusianisme dan Legalisme pada Zaman ‘Peperangan Musim Semi dan Musim
Gugur’ dan ‘Peperangan Negara-negara’.
Pada kurun waktu
tahun 500 SM dan 200SM, masa ini
merupakan zaman ke-emasan bagi lahirnya para pemikir-pemikir Tiongkok yang
sangat berpengaruh terhadap kebudayaan dan kebiasaan-biasaan orang Tionghoa
hingga masa kini. Yang menjadi petanyaan mengapa pada kala itu bisa lahir
begitu banyak pemikir besar yang cemerlang dan agung?
Untuk membahas
ini kiranya perlu memulai dari Kong Hu Cu, yang merupakan Pemikir Besar Pertama
pada kala itu. Kong Hu Cu dapat dikatakan sebagai pelopor dari Pemikir pada
kala itu, dimana dengan adanya gagasan Kong Hu Cu, maka timbul pemikir-pemikir
lain yang dapat dikatakan untuk memberi reaksi atau menandingi atas gagasan
beliau.
Seperti kita
ketahui bahwa Kong Hu Cu merupakan salah satu Pemikir Terbesar di Tiongkok.
Gagasannya hingga kini masih berpengaruh terhadap kebudayaan dan
kebiasaan-biasaan orang Tionghoa. Namun ketika Kong Hu Cu masih hidup
gagasannya tidak ada yang mau dengar dan menerimanya, saat pengembaraannya
dalam memperkenalkan gagasannya ke Negara-negara di Tiongkok selalu mengalami
jalan buntu. Maka kita mungkin akan bertanya kenapa hal ini bisa terjadi?
Apakah benar bahwa Kong Hu Cu dan Pemikirannya memang begitu agung? Jika memang
agung mengapa saat beliau masih hidup selalu mengalami jalan buntu dan tidak
ada yang mau menerimanya? Menurut para cendikiawan hal ini terlihat bahwa Kong
Hu Cu sendiri juga sudah memikirkan mengapa hal penolakan dan ke-acuhan ini
bisa terjadi . Hal ini juga pernah didiskusi dengan para muridnya untuk
membahas bersama masalah tersebut.
Diskusi ini terjadi
pada saat rombongan mereka terjepit di antara perbatasan Negara Cheng (陈)
dan Cai (蔡) seperti yang
telah kita ceritakan di Jilid I. Yaitu ketika rombongan mereka akan pergi dari
Negara Wei (魏) ke Negara Chu (楚). Ketika itu
Raja Chu Zhao Wang (楚昭王) sedianya juga
meminta Kong Hu Cu untuk bekerja kepadanya, saat di tengah perjalanan dikepung
oleh tentara dari Negara Chen (陈) hingga
beberapa hari. Sehingga mereka kehabisan rangsum dan semua kelaparan, semua
rombongan kelaparan hingga tidak kuat jalan lagi, bahkan berdiripun tidak kuat.
Dalam buku
sejarah tulisan Shima Qian (司马迁) tentang Kong
Hu Cu 《史记 孔子世家》ada dicatat
tentang peristiwa ini sebagai berikut: Zilu子路menunjukan muka
kemarahan, Zigong子贡juga tidak tahan
untuk tidak marah-marah. Kong Hu Cu juga bisa menyadari bahwa muridnya pada
gelisah dan uring-uringan, keadaan ini akan bisa menimbul keributan diantara
murid-muridnya.
(子路愠见 子贡色作 孔子知弟子 有愠心《史记 孔子世家》zi
lu yun jian, zi gong se zhuo, kong zi zhi di zi, you yun xin).
Maka beliau
mengajak semua muridnya untuk berdiskusi dan berbincang-bincang, tapi
perbincangan ini tidak melibatkan semua murid, melainkan dengan
pentolan-pentolan muridnya saja. Yang diajak berbincang adalah Zilu子路,
Zigong子贡, Yuanhui颜回.
Pertama Zilu
menghadap Kong Hu Cu, dan Kong Hu Cu bertanya : “Kita ini bukan badak juga
bukan macan, menelusuri hutan-hutan belantara dengan tergesah-gesah, mengapa?
Apakah gagasan kita yang kita usulkan ini memang salah? Mengapa kita ini bisa
menjadi demikian ?”
(匪兕匪虎 率彼旷野 吾道非邪 吾何为于此《史记 孔子世家》
fei si fei fu, shuai bi kuang ye, wu dao fei xie, wu he wei yu ci). (兕=badak).
Dari pertanyaan
ini terlihat bahwa Kong Hu Cu sepertinya ingin coba merenungkan mengapa bisa terjadi hingga demikian.
Zilu bertanya
kepada Kong Hu Cu : “Guru, apakah bukan karena kita ini kurang ber-‘Cinta
Benevolance’仁 爱?
Maka orang-orang tidak mau percaya kepada kita, atau mungkin dikarenakan kita
ini kurang pandai, sehingga orang-orang tidak mau menerima dan melaksanakan
gagasan-gagasan kita?” (意者吾未邪 人之不我信也 意者吾未知邪 人之不我行也《史记 孔子世家》 Yi zhe wu wei ren xie, ren zhi bu wo xin ye,
yi zhe wu wei zhi xie, ren zhi bu wo xin ye).
Kong Hu Cu
menjawab : “ Mamangnya ada yang mengatakan demikian?” (有是哉you shi zai).
Selanjutnya
beliau mengatakan: “Bigan(比干)
pernah suatu ketika mengusulkan sesuatu, tapi justru dibunuh oleh Raja Yinzhou (殷纣),
Baiyi (伯夷) dan Shuqi (叔齐)
juga bernasib sama. Saat Zhou Wu Wang (周武王) menyerang Zhou
(纣),
mereka menyarankan agar Raja jangan menggunakan Pejabat mereka untuk membunuh
atasan atau penguasanya, agar jangan melanggar tatakrama yang ada, itu bisa
mengacaukan. Dia mengatakan jika ini dilakukan, mati kelaparanpun dia tidak
akan memakan beras orang Zhou, maka benar saja dia naik ke gunung dan mati
kelaparan karena sarannya tidak diterima.
(Bigan比干pangeran
Raja Yin Zhou(殷纣), Baiyi(伯夷) dan Shuqi (叔齐)
adalah pejabat dari Raja Yin Zhou殷纣).
Dalam konteks
ini Kong Hu Cu mengatakan bahwa jika prasyarat suatu kebajikan mengharuskan
orang lain harus mempercayai dia dulu, lalu Baiyi dan Shuqi harus dianggap apa?
Jika prasyarat kepandaian dimana mengharuskan orang lain mau melaksanakan
kepadaiannya, maka pangeran Bigan harus dianggap apa? Dengan kata lain
kebajikan dan kepandaian tidak perlu harus dipercayai semua orang dulu, barulah
akan dilaksanakan oleh semua orang. Dan
Kong Hu Cu justru tidak setuju dan tidak puas dengan pendapat Zilu untuk hal
ini.
(譬使仁者而必信 安有伯夷 叔齐 使知者而必行 安有王子比干《史记 孔子世家》
Pi shi ren zhe er bi xin, an you bai yi, shu qi, shi zhi zhe er bi xing, an you
wang zi bi gan).
Keluarlah Zilu,
giliran Zigong masuk dan Kong Hu Cu berkata yang sama : “Kita ini bukan badak
juga bukan macan, menelusuri hutan-hutan belantara dengan tergesah-gesah,
mengapa? Apakah gagasan kita yang kita usulkan ini memang salah? Mengapa kita
menjadi demikian ?” Seperti kita telah
ceritakan bahwa Zigong lebih cendikia daripada Zilu, jelas dia tidak akan
mengatakan bahwa gagasan gurunya salah.
Zigong memberi
pendapatnya : “Pak Guru, mana mungkin bahwa gagasan guru salah? Yang jelas
bahwa gagasan guru sangat agung dan besar, bahkan lebih besar dari dunia,
sehingga dunia tidak dapat menampungnya. Maka jika bukan guru apakah seperti
kita-kita ini bisa lebih agung dari guru.”
(夫子之道至大也 故天下莫能容夫子 夫子盖少贬焉《史记 孔子世家》 Fu zi zhi dao
zhi da ye, gu tian xia mo neng rong fu zi, fu zi gai shao bian yan).
Kong Hu Cu
memberi tanggapan : “Seorang petani ahli walaupun dia bisa membajak tanah dan
mengolah pertaniannya dengan baik, namun tidak bisa dijamin pasti akan mendapat
panenan yang baik. Seorang tukang ahli walaupun dapat menghasilkan karya yang
halus dan baik, tidak pasti bisa dijamin bahwa semua orang akan puas dengan
hasil karyanya. Seorang bijak harus memupuk ilmu dan keahliannya, dan berpegang
pada kebenaran, tapi tidak bisa dijamin semua orang bisa menerimanya. Kanapa
kamu selalu coba mengaitkan dulu kepada semua orang untuk menerima kamu sebagai
prasyarat?”
Lebih lanjut
Kong Hu Cu berkata : “Kamu ini tidak memikirkan bagaimana kamu untuk bisa
berpegang teguh pada kebenaran, dan
meningkatkan ilmu dan keahlian dirimu, melainkan selalu memikirkan apakah
dirimu itu bisa diterima dan dipakai oleh orang lain atau tidak. Tidak mencoba
memikirkan apakah kamu bisa tertampung dalam kebenaran duniawi. Kamu
benar-benar masih belum berpandangan jauh.....” Setelah medapat teguran ini
maka keluarlah Zigong. (不修尔道求为容 赐 而(尔)志不远矣《史记 孔子世家》Bu
xiu er dao qiu wei rong, ci , er(er) zhi bu yuan yi).
Kini Yanhui masuk,
pertanyaan yang sama diajukan. Yanhui menjawab : “Mana mungkin gagasan dan
usulan guru bisa salah. Tapi justru gagasan dan usulan guru sangat agung
sekali, bahkan keagungannya lebih besar dari dunia, maka dunia tidak mampu
menampungnya. Namun walaupun gagasan dan usulan guru sangat agung sehingga
dunia tidak sanggup menampungnya, tapi saya mohon guru tetap saja aktif
menyebarkannya. Jika dunia tidak dapat menampung kita, itu membuktikan bahwa
kita ini benar-benar orang bijak. Jika kita tidak bisa berpegang teguh pada
kebenaran, sungguh memalukan. Justru karena kita telah berpegang teguh pada
kebenaran, tapi para penguasa dan pejabat negara yang tidak mau mengambil dan
menerima gagasan serta usulan kita, maka mereka sendiri yang patut malu...
(Pendapat Yanhui permulaannya sama dengan Zigong, hanya diakhir pendapatnya ada
berbeda.)
(夫子之道至大 故天下莫能容 虽然 夫子推而行之 不容何病 不容然后见君子 夫道之不修也 是吾丑也 夫道既已大修而不用 是有国者之丑也 不容何病 不容然后见君子《史记 孔子世家》fu
zi zhi dao zhi da, gu tian xia mo neng rong, shui ran, fu zi tui er xing zhi,
bu rong he bing, bu rong ran hou jian jun zi, fu dao zhi bu xiu ye, shi wu chou
ye, fu dao ji yi da xiu er bu yong, shi you guo zhe zhi chou ye, bu rong he
bing, bu rong ran hou jian jun zi).
Mendengar
jawaban ini Kong Hu Cu sangat senang dan puas sekali, dalam peristiwa ini Shima
Quan mencatat komentar Kong Hu Cu sebagai berikut : “Memang demikianlah, anak
ini dari marga Yan benar-benar tidak salah. Jika saya kaya dan banyak uang akan
saya serahi dia megngurus urusan rumah tangga”.
(孔子欣然笑曰 有是哉颜氏之子 使尔多财 吾为尔宰《史记 孔子世家》 Kong zi xin ran xiao yue, you shi zai yan shi
zhi zi, shi er duo cai, wu wei er zai).
Seperti
diketahui diantara murid-muird Kong Hu Cu,
Yanhui adalah salah satu yang termiskin, tapi beliau paling dipujinya
dan dibanggakan. Dari tiga perbincangan diatas kita coba bahas satu per satu
dari karakter masing-masing komentar tiga tokoh diatas ini.
Mulai dari Zilu,
dimana dia menilai kebuntuan dalam penyebaran gagasan Kong Hu Cu, dia memberi
pendapatnya dengan bertitik tolak pada dirinya sendiri, mencoba mencari
penyebab kebuntuan ini dengan menilai kemungkinan adanya kekurangan pada
dirinya sendiri. Kenyataannya memang mereka sedang mengalami kebuntuan
dimana-mana, tidak ada salahnya jika harus meng-intropeksi dulu pada dirinya
sendiri, dan mencari penyebab kegagalannya.
Pandangan Zilu
ini memperlihat sudut pandang dari seorang pendekar dan ksatria. Seorang
pendekar atau ksatria jika kalah dalam bertarung, pertama dia akan mencari
penyebab kekalahannya pada dirinya sendiri dan ber-intropeksi, tidak mungkin
dia akan menyalahkan pihak lawan karena lebih hebat dari dirinya. Jika ini
terjadi maka dia itu bukanlah seorang pendekar atau ksatria. Satu-satunya
jalan, menilai dan mencari kelemahan dirinya sendiri, setelah menemukan
jawabannya maka dia akan giat berlatih dan meningkatkan kemampuannya, dan
mengasah goloknya, untuk coba bertarung sekali lagi. Maka tidak heran jika Zilu
coba mencari penyebab kegagalannya bertitik tolak pada dirinya sendiri.
Sedang pandangan
Zigong tidak lain merupakan sudut pandang seorang pedagang, seperti telah
diceritakan dibagian depan bahwa dia adalah seorang yang pandai berdagang, dan
seorang pedagang kaya yang berhasil. Seperti layaknya seorang pedagang apapun
yang dia lakukan selalu pertimbangannya adalah untung rugi, yang diutamakan
adalah tawar menawar untuk mendapatkan keuntungan, untuk tujuannya ini tidak
lain harus memasang harga. Pertama harus menawarkan harga yang tinggi, kemudian
berdasarkan situasi tawar menawar barulah diadakan penyesuaian harga yang
layak. Diatas dia berkomentar : “Pak
Guru, mana mungkin bahwa gagasan guru salah? Yang jelas bahwa gagasan guru sangat
agung dan besar, bahkan lebih besar dari dunia, jelas dunia tidak dapat
menampungnya. Maka jika bukan guru apakah mungkin kita-kita ini bisa lebih agung dari guru ”
Juga telah
diceritakan di Jilid I bahwa Kong Hu Cu sangat ingin sekali menjadi abdi negara
dan pejabat, tapi menjadi pejabat bagi Kong Hu Cu bukan suatu target atau
tujuan akhir, tapi hanya satu cara penanganan saja. Tujuan satu-satunya bagi
beliau adalah ‘Melaksanakan Dao’(行道xing dao)menyebarkan
kebenaran.
Beliau
berpolitik dan menjadi pejabat adalah untuk menyebarkan gagasannya, jika
gagasan politiknya tidak berhasil dilaksanakan, beliau lebih memilih untuk
tidak menjadi pejabat negara. Untuk masalah ini bagi beliau bukannya sama
sekali tidak bisa ditawar, namun baginya untuk orangnya boleh dibicarakan
harganya, tapi tidak dengan Dao atau kebenaran. Untuk kebenaran adalah sama
sekali harga mati, tidak bisa ada tawar menawar. Seperti apa yang telah beliau
kemukakan dengan jelas, menjadi pejabat untuk melaksanakan Dao/Kebenaran, jika
tidak bisa menjadi pejabat besar pejabat kecilpun tidak masalah. Misalnya
menjadi Bupati atau asisten bupati, jadi kepala desapun tidak apa-apa, tapi
yang penting harus bisa menyebarkan gagasannya.
Sedang yang
dikemukan oleh Zigong bahwa Dao (道) tidak begitu agung,
itu yang tidak menyenangkan bagi Kong Hu Cu. Dan beliau mengeritik Zigong,
bahwa pandangannya tidak jauh dan luas. Seperti diketahui bahwa Zilu adalah
pendekar, Zigong seorang pedagang, kemudian bagaimanakah kiranya dengan Yanhui, dia itu orang yang bagaimana? Dia ini
sebenarnya seperti Pejabat, khususnya seorang pejabat yang bisa memimpin, dan
mempunyai rencana dan strategi. Kong Hu Cu mengajukan pertanyaan ini, Zilu
secara langsung menjawabnya. Tapi Zigong sebelum menjawab coba mengolah dulu dalam
benaknya, menyusun suatu strategi. Pertama membicarakan tentang kebenaran umum
(大道da
dao), kemudian mengadakan kalkulasi untung rugi, memutuskan dulu dengan harga
tinggi kemudian barulah diadakan perbaikan dan penyesuaian yang kemungkinannya
bisa dapat diterima oleh pimpinan, tapi akhirnya juga ditolak oleh
pimpinan.
Tapi lain lagi
dengan Yanhui, dia menunjukan ke-cendikiaan-nya dengan berpikir kritis, mengapa
guru mengajukan pertanyaan tentang persoalan ini? Seperti telah diceritakan di Jilid
I bagaimana ciri Yanhui belajar, yaitu
mendengar satu persoalan maka dia akan menguraikan menjadi sepuluh (闻一而知十wen
yi er zhi she). Begitu dia mendengar pertanyaan guru yang menanyakan apakah
gagasan guru itu salah atau tidak. Dia langsung berpikir itu tidak mungkin,
bagaimanapun itu tidak mungkin. Tapi kenapa justru ditanyakan? Karena ingin
para murid untuk bisa memberi jawaban yang benar-benar meyakinkan, tidak
memberi jawaban yang mengambang.
Dalam hal ini
Kong Hu Cu sengaja menanyakan persoalan ini untuk coba mendapat masukan dari
pendapat para muridnya.(Ajaran Kong Hu Cu lebih besar dari dunia夫子之道至大地fu zi zhi dao zhi da di). Dan guru kenapa menanyakan
hal ini, apakah memang guru ingin mencari jalan keluarnya? (吾何为于此wu
he wei yu ci). Kenyataannya jelas tidak, karena dengan ciri sosok Kong Hu Cu
yang semangatnya patang menyerah seperti yang telah disebut dalam Jilid IV: “Sudah
jelas tidak bisa terlaksana, tapi masih juga mau coba melaksanakannya!” (“知其不可而为之”zhi qi bu ke er wei zhi)” .
Dengan semangat
yang demikian tidak mungkin baginya berpikir untuk merubah gagasannya karena
kegagalan ini. Tapi mengapa beliau menanyakan juga? Apakah beliau menanya pada
dirinya sendiri? Jelas tidak. Kemudian siapakah yang harus ditanya? Tidak lain
adalah kepada muridnya, hal ini dilakukan karena kini keadaan para muridnya
sedang bimbang, bingun, risau, sehingga persatuan nyaris bubar.
Dalam keadaan
demikian Yanhui segera menyadari, bahwa yang dikehendaki gurunya bukanlah untuk
ber-intropeksi. Jadi Zilu salah menaksir, dan juga bukannya untuk memperbaiki
kesalahan, ini juga disalah taksirkan oleh Zigong. Yang diinginkan guru adalah
penjelasan, penjelasan yang dapat melukiskan keadaan saat itu dimana mereka
sedang dalam keadaan terjepit. Kemudian mengadakan reorganisasi rombongannya
dengan memberi semangat baru, merapatkan barisan, terus maju... penjelasan
demikian yang diharapkan oleh Kong Hu Cu.
Mengapa Kong Hu
Cu walaupun beliau sudah mempahami keadaan, tapi tidak diutarakan sendiri
kepada murid-muridnya? Melainkan menanyakan hal ini kepada pentolan muridnya
saja. Hal ini sangat simpel karena permasalahan ini bukan terletak pada sang
guru, tapi sebaliknya berada di pihak para muridnya, maka harus murid sendiri
yang memberi penjelasan dan memberi jawabannya sendiri. Agar mereka mau
mendidik dirinya sendiri, membebaskan persoalannya sendiri, saling memberi
semangat antar murid sendiri, dan merapatkan barisannya sendiri.
Karena alasan
ini maka beliau memanggil pentolan murid Zilu, Zigong dan Yanhui, agar para
pentolan murid ini memberi tauladan kepada murid yang lainnya. Maka untuk ini
Yanhui telah mengemukakannya, jika mereka tidak bisa menerima dan menguasai
kebanaran bukan salah kita, kita telah menguasai kebenaran ini, tapi jika
mereka (penguasa/pejbat) tidak mau menerima dan menguasai kebenaran ini, maka
yang patut malu adalah mereka ( 不容何病 不容然后见君子bu rong he bing,
bu rong ran hou jian jun zi). Mendapat
penjelasan ini Kong Hu Cu sangat puas sekali, maka beliau berkomentar jika
menjadi kaya akan minta Yanhui untuk mengurus masalah rumah tangganya.
Namun jawaban
Yanhui masih mengadung suatu masalah? Dia berkomentar bahwa makin orang-orang
tidak mengerti kita, dan tidak mau menerima gagasan kita serta makin menentang
kita, itu justru menunjukan bahwa kita itu benar (不容然后见君子bu rong ran hou
jian jun zi).
Ini benar-benar
suatu masalah psikologis untuk menghibur diri sendiri. (orang Tionghoa
mengumpamakan ini sebagai “semangat AQ” AQ adalah tokoh cerita satire dari
Lunxun (鲁迅) seorang
pujangga modern Tiongkok. Antara lain diceritakan suatu ketika AQ menjadi
pesakitan, ketika pengadilan memberi vonis hukuman, dan meminta dia untuk
menanda tangani keputusannya, maka dia yang buta huruf dan tidak bisa nulis,
tapi dengan sangat hati-hati dan tekunnya membuat budaran lonjong seperti labu,
setelah membubuhi “tanda tangan” bulatan lonjong ini, lalu dia berkomentar
bahwa hanya Sunzi yang membuat lingkaran sempurna... dengan membanggakan diri.
(Sunzi ahli militer zaman ‘Peperangan
negara-negara’).
Komentar Yanhui
yang mengatakan bahwa “orang kecilan yang disambut oleh khalayak ramai, kita
sebagai orang bijak tidak heran jika tidak disambut khalayak ramai”. Ini
menunjukan “semangat AQ” ( mencari pembenaran atas kegagalan dirinya). Memang benar kadangkala kebenaran hanya
dikuasai oleh sebagian minoritas orang, namun hal ini tidak bisa dianalogikan
dengan semua hal. Juga tidak bisa diberlakukan terbalik, dengan mengatakan
asalkan dikuasai orang minoritas, maka itu adalah kebenaran.
Hukum ini tidak berlaku.
Sebab kebenaran kenyataannya kadangkala dikuasai oleh orang minoritas, tapi
kadangkala juga dikuasai orang mayoritas atau main-stream. Jika Mayoritas orang
tidak mewakili kebenaran, maka tidak bisa dikatakan lalu otomatis yang
Minoritas mewakili kebenaran. Kebenaran dan bukan kebenaran tidak ada
hubungannya dengan mayoritas atau minoritas orang.
Kita mengerti
bahwa diskusi Kong Hu Cu diatas bukanlah untuk membahas dan mencari jawaban
mengapa tidak diterimanya gagasannya kala itu. Karena saat itu Kong Hu Cu dan
murid-muridnya selama hidupnya tidak juga mendapatkan jawabannya.
Yang menjadi
pertanyaan apakah Kong Hu Cu dan Ajaran Kong Hu Cu itu memang benar-benar
agung? Jika memang demikian mengapa
selama hidupnya gagasan dan ajarannya tidak diterima oleh para penguasa dan
masyarakat kala itu? Pertanyaan ini tidak hanya tidak terjawab oleh para
muridnya, juga oleh Kong Hu Cu sendiri, lalu kepada siapa harus mencari
jawabannya? Untuk jawaban ini bisa kita cari dan dapatkan dari para ‘Penentang
Ajaran Kong hu Cu’ kala itu.
Kala itu kenapa
bisa begitu banyak orang menentang Ajaran Kong Hu Cu? Seperti telah diceritakan
dimuka bahwa beliau sebenarnya telah berkesempatan untuk menjadi pejabat dan
melaksanakan gagasan-gagasan politiknya. Misalnya saat berumur 35 tahun beliau
pergi ke negara Qi untuk mencari pekerjaan, Qi Jing Gong (齐景公)
sedianya akan menerimanya, tapi ditentang oleh Yan Yin (晏婴).
Kemudian saat pengembaraannya dan terjepit diperbatasan antara negara Chen (陈)
dan Cai (蔡), Raja Chu Zhao
Wang (楚昭王) juga sedianya
akan menerima Kong Hu Cu , tapi ditentang oleh Zixi (子西).
Kedua tokoh
tersebut mengapa menentang Kong Hu Cu? Marilah kita kembali pada pengalaman
Kong Hu Cu ketika dipanggil oleh Raja Qi Jing Gong dan ditanya bagaimana untuk
mengurus negara dengan baik. Kong Hu Cu menjawab: “Seorang raja haruslah
berlaku layaknya seorang raja, seorang pejabat haruslah berlaku layaknya
seorang pejabat, seorang ayah haruslah berlaku layaknya seorang ayah, seorang
anak haruslah berlaku layaknya seorang anak. Jadi setiap hiarki masyarakat
harus tahu tanggung jawab dan kewajibannya masing-masing” (Yang dimaksud hirarki masyarakat, ‘{君君臣臣父父子子jun jun chen chen fu fu zi zi}’ tidak lain adalah
seorang raja haruslah berlaku layaknya seorang raja, seorang pejabat haruslah
berlaku layaknya seorang pejabat, seorang ayah haruslah berlaku layaknya
seorang ayah, seorang anak haruslah berlaku layaknya seorang anak. Jadi setiap
hiarki masyarakat harus tahu tanggung jawab dan kewajibannya masing-masing.
Semua strata masyarakat harus melakukan sesuai dengan statusnya masing-masing,
barulah dapat tercipta dunia yang damai.....Jika hiraki demikian tidak
tercipta, maka bicara apapun tidak akan lancar, tanpa dapat mengekspresikan apa
yang hendak kita bicarakan, apakah mungkin kita dapat melaksanakan idee kita
dan apa yang hendak kita lakukan? Jika tidak dapat melaksanakan apa yang hendak
kita lakukan apa mungkin kita dapat menciptakan kesejahteraan? Jika
kesejahteraan tidak dapat terciptakan apakah mungkin kita dapat menciptakan
keadilan dalam masyarakat, apa mungkin kita dapat menciptakan dan melaksanakan
hukum yang adil dan merata. Jika semua kebijaksanaan dan hukum tidak sesuai
dengan keadilan terhadap rakyatnya, apa mungkin dapat diciptakan suatu
kesejahteraan? )
Jawaban ini
sangat memuaskan dan dibenarkan oleh Raja Qi Jing Gong, karena menurutnya
memang jika hirarki masyarakatnya kacau, walaupun kita punya banyak makanan
tapi apa bisa makan dengan tenang dan enak.
Sehingga Raja Qi yang sedianya
akan memberi sebidang tanah kepada Kong Hu Cu. Saat itu Yan Yin(晏婴)
menentangnya.
Yan Yin adalah
patih dari Raja Qi, juga sorang Politikus Ulung pada zaman ‘Peperagan Musim
Semi & Gugur’ pembicaraan dan sarannya sangat dihargai. Dalam hal ini Yan
Yin memberi dua alasan kenapa dia menentang kehendak Raja Qi untuk menghadiahi
Kong Hu Cu sebidang tanah:
Pertama,
Kongfusianis tidak patut untuk dipakai atau diperkerjakan.
Kedua, Tata
krama usulan Kong Hu Cu ( aturan “Li Yue”礼乐) tidak bisa
dipulihkan lagi.
(晏婴反对的理由yan ying fan dui de li you, 儒者不可重用 ru zhe bu ke
zhong yong, 礼乐不可复兴li yue bu ke fu
xing )
Yanyin
mengatakan bahwa gagasan Kong Hu Cu adalah untuk memulihkan lagi Tatakrama dan
Aturan Kemasyarakatan yang diusulkan dan dilaksanakan oleh Dinasti Zhou Barat
yang sudah lewat. Tatakrama dan Aturan Kemasyarakatan “Li Yue”(礼乐),
bisa terlaksana dikarenakan ada tokoh panutannya, kini tokoh-tokoh panutan
demikian seperti saat itu sudah tidak ada lagi. Misalnya Wen Wang (文王),
Wu Wang (武王), Zhougong (周公)
sudah lama tidak ada lagi, semuanya sudah lama meninggal. Kekaisaran Zhou sudah
mandul tidak bisa mengotrol Tiongkok, dan tidak dihormati lagi oleh
negara-negara federasinya lagi, masing-masing negara sudah independen. Sistim
dan ‘Aturan Tatakrama’ ini sudah lama hancur, bagaimana mungkin untuk
dipulihkan lagi? Selain itu gagasan yang diusulkan Kong Hu Cu ini sangat
komplek dan jelimet, sepanjang hidup seseorang tidak akan selesai dan mampu
untuk belajar habis gagasannya. Bagaimana bisa di-implementasikan? Maka
mendengar saran ini, Qi Jing Gong membatalkan niatnya untuk mengangkat Kong Hu
Cu sebagai pejabatnya, maka ditolaknya secara halus...
Yang kedua
kalinya saat terjepit diantara negara Chen dan Cai, karena Raja Chu Zhao Wang(楚昭王)
ingin mengerjakan Kong Hu Cu di negaranya, maka dia mengirim tentara untuk
menolong rombongan Kong Hu Cu yang terjepit tersebut. Dan rencananya akan
memberi Kong Hu Cu sebidang tanah seluas 700 Li (kira-kira 350 hektar), saat
ini ditentang oleh patihnya Zixi (子西).
Zixi memberi
pertimbangan kepada Raja Chu : “Mohon YM berpikir dulu, di Negara kita (Chu)
pejabat yang bisa menjadi diplomat, apakah ada yang bisa menandingi Zi Gong?”.
Raja Chu mengaku
: “Jelas tidak ada .”
Zixi bertanya
lagi ; “Apakah pejabat kita ada yang bisa menandingi Yanhui untuk dijadikan
Pedana Menteri ?”
Raja Chu
menjawab :”Juga tidak ada.”.
Zixi bertanya
lagi : “Panglima perang kita apakah ada yang bisa menandingi Zilu dalam
berperang ?”.
Raja Chu
menjawab lagi : “Tidak ada .”
Zixi bertanya
lagi : “Dalam mengurus urusan dalam negeri, pejabat kita yang ada sekarang
apakah ada yang lebih cakap dari Zaiyu (宰予)?” .
Raja Chu menjawab:
“Juga tidak ada.”
Zixi melanjutkan
penjelasannya : “Pada saat Dinasti Zhou membentuk negara federasi (feodal)
dengan membagi-bagi bidang tanah berdasarkan strata, yang diberikan kepada
Negara kita Chu kiranya berupa strata tanah tingkat keberapa? Kita saat itu
hanya dibagi menurut strata ditingkat yang ke 4 (yaitu子爵zi jue). Menurut
Peraturan Zhou, Negara kita Chu hanya berhak mendapat tanah seluas 50 Li (25
hektar). Sedang yang sekarang gencar-gencarnya diusulkan oleh Kong Hu Cu adalah
Peraturan Zhou zaman dulu. Jika gagasan Kong Hu Cu ini benar bisa berhasil
dilaksanakan, apakah Negara kita Chu ini masih berhak untuk memiliki bidang
tanah yang ribuan Li seperti sekarang?
(Pembagian
Strata tanah kala itu dibagi menjadi 5 tingkatan : Gong, Hou, Bo, Zi, Nan 公,后,伯,子,男).
Raja Chu
menjawab : “Oh ya...betul juga, jika saya melaksanakan gagasan Kong Hu Cu, maka
tanah saya akan menjadi 50 Li, karena kita termasuk negara strata tingkat ke 4
( 子爵zi jue), sedang
sekarang saya sudah menjadi Raja bukan
pejabat daerah Zhou (诸侯zhu hou)
lagi.”
Zixi berkata
lagi: “Tadi hamba telah menanyakan bahwa pejabat-pejabat kita Chu tidak akan bisa
menandingi murid-murid Kong Hu Cu, sedang kala itu Zhou Wen Wang (周文王)
dan Zhou Wu Wang (周武王) tanah yang
dihadiahkan kepada mereka oleh Raja Yin Zhou (殷纣) hanya 100 Li,
tapi akhirnya mereka justru bisa menguasai semua wilayah Tiongkok dengan
menumbangkan Raja Yin Zhou (殷纣). Zhou Wen Wang
(周文王)
dan Zhou Wu Wang (周武王) dengan
dihadiahi 100 Li bisa menguasai Tiongkok, dan sekarang YM akan memberi Kong Hu
Cu 700 Li, dan orang-orang Chu juga tidak bisa menandingi murid-murid Kong Hu
Cu .... Mohon yang YM berpikir kembali. Apakah ini akan bisa menguntungkan bagi
negara kita Chu?“
Mendapat
penjelasan ini serta merta Raja menjadi mengerti dan sadar dan berkomentar:
“Jika saya menghadiahi Kong Hu Cu 700 Li, dia akan menjadi Zhou Wen Wang dan
saya akan menjadi Yin Zhou..”
Dari cerita ini
dapat dilihat bahwa Zixi (子西) dan Yan Yin (晏婴)
menjadi penentang Konfusianisme bukanlah masalah sentimen pribadi, melainkan
karena perbedaan pandangan politik. Kong Hu Cu dengan gigih akan mentrapkan
‘Sistim Peraturan dan Tatakrama Li Yue dari Zhou’ (礼乐制度li yue zhi du),
sedang mereka ini adalah penentang dari sistim peraturan tersebut. Kala itu
bukan Zixi dan Yan Yin saja yang menentang ‘Sistim Peraturan dan Tatakrama Li
Yue dari Zhou’ (礼乐制度li yue zhi du)
ini, kaum Motisme, Daoisme dan Legalisme juga menentangnya.
Dari pembahasan
kita di muka bisa terlihat bahwa Konfusianis yang diwakili oleh Kong Hu Cu,
Mensius, Xunzi荀子 dengan gigih
mencoba memulihkan lagi ‘Sistim
Peraturan dan Tatakrama Li Yue dari Zhou’(礼乐制度li yue zhi du). Tapi
Kaum Motisme, Daoisme dan Legalisme menjadi penentangnya.
Sehingga dalam
konteks ini, pada kala itu bisa dikategorikan ada dua golong besar yaitu: Konfusianis & Anti Konfusianis ( 儒家ru
jia & 非儒家fei ru jia).
Para Anti Konfusianis dan Para Penguasa kala itu semua menolak ‘Sistim
Peraturan dan Tatakrama Li Yue dari Zhou’(礼乐制度li yue zhi du).
Sedang kaum Konfusianis dan para pengikutnya dengan semangat akan memulihkan
dan mempertahankan ‘Sistim Peraturan dan Tatakrama Li Yue dari Zhou’(礼乐制度li
yue zhi du).
Salah satu
contoh misalnya tentang “Defile Musik Delapan Baris” (八佾舞于庭ba yi wu yu
ting) Satu baris (佾yi) terdiri dari
8 orang atau 8 pemusik (佾yi = satu baris
dalam defile musik; 八佾ba yi = delapan
baris). Pada zaman itu Defile dengan
formulasi demikian hanya diperuntukan untuk Raja. Sedang untuk Penguasa Daerah ( 诸侯zhu
hou) seharusnya dengan formulasi 6 baris (佾yi). Dafu (大夫)
direktur pengurus rumah tangga dengan formulasi 4 baris (佾yi).
Shi士 hanya dengan
formulasi 2 baris (佾yi).
Jadi defile yang
dipersembahkan untuk Raja terdiri dari 8 baris, per baris 8 orang/pemusik,
jumlah keseleruhan 64 pemusik/orang. Untuk Penguasa Daerah ( 诸侯zhu
hou) terdiri dari 6 baris jumlah keseluruhan 48 pemusik/orang. Untuk Dafu (大夫
) direktur rumah tangga terdiri dari 4 baris jumlah keseluruhan 32
pemusik/orang. Untuk Shi士 terdiri dari 2
baris , jumlah keseluruhan 16 pemusik/orang.
Ketentuan ini merupakan ketentuan yang ditetapkan oleh Raja Zhou,
merupakan salah satu aturan bagi para penguasa untuk membeda-bedakan strata
kemasyarakatan. Ini yang dinamakan Li Yi (礼仪).
Maka yang
dimaksud dengan “Defile Musik Delapan Baris” (八佾舞于庭ba yi wu yu
ting) disini yaitu dimana seorang Dafu dari Negara Lu Ji Sun Shi季孙氏,
dimana ketika di halaman rumahnya diadakan ‘Defile Musik’ dengan formulasi
barisan 8 x 8 = 64 pemusik, ini sudah melanggaran ketentuan Li Yi ( 礼仪)
yang berlaku, formulasi barisan tersebut sebenarnya hanya diperboleh untuk
dipersembahkan kepada Raja. Maka ketika Kong Hu Cu mengetahui ini, beliau sangat
marah dan mengatakan “Hal yang demikian saja dia tegah untuk melakukannya,
perbuatan apa lagi yang tidak tegah dia tidak lakukan.” Dan bisa juga diartikan
hal yang demikian saja kita sudah tidak bisa menerimanya, apa lagi dengan
perbuatan lain yang lebih buruk, mana bisa kita untuk menerimanya.
( 是可忍 孰不可忍 shi ke ren, shu
bu ke ren).
Ini menunjukkan
bagaimana sikap Kong Hu Cu terhadap peraturan ini, dimana runtuhnya peraturan
ini dan tidak dihiraukan lagi peraturan dan ketentuan ini membuat Kong Hu Cu
sangat sakit hati.
Maka dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa “Lahirnya para pemikir-pemikir agung kala itu”
disebabkan karena ‘Runtuhnya Sistim Peraturan yang didirikan oleh orang Zhou
yang disebut Li Yue (礼乐制度li yue zhi
du).
Dengan
kesimpulan ini, kita pasti akan ingin tahu apa itu ‘Sistim Peraturan yang
didirikan oleh orang Zhou yang disebut Li Yue (礼乐制度li yue zhi du)’
, kiranya ini Peraturan dan Ketentuan yang bagaimana ? Peraturan atau ketentuan ini mengapa bisa
lahir dan dapat dilaksanakan kala itu? Namun Peraturan atau ketentuan tersebut
mengapa setelah dapat dilaksanakan dengan baik ratusan tahun, tapi akhirnya
runtuh juga ?
Marilah kita
bahas pada tulisan berikutnya ..........
Daftar
Perpustakaan
- 先秦诸子百家争鸣: 易中天 CCTV
- 经典阅读文库 ---- 论语 李薇/主编
- 经典阅读文库 ---- 道德经 李薇/主编
- 中国古典名著精品 ---- 菜根谭 洪应明
著
- Internet :
http://friesian.com/confuci.htm :
Confucius
- 孔子 -----
維基百科,自由的百科全書 Internet
-
网址:http://www.popyard.org
- 中国人生叢书 -----
墨子的人生哲学 杨帆/主编 陈伟/著
- Internet : http://baike.baidu.com
- The Sayings of
Mensius / 英译孟子
史俊赵校编
- 南华经 庄子
周苏平
高彦平
注译
安徽人民出版社
- 庄子 逍遥的自由人 林川耀 译编 出版者 :常春树书坊
- http://www.sxgov.cn/bwzt/wmsxx2/lf/447465_1.shtml 春秋五霸之---晋文公
- “When China Rules The World - The rise of middle kingdom and the end of the
western world” by Martin Jacques ALLEN
LANE an imprint of Penguin Book, First Published 2009
No comments:
Post a Comment