Sunday 3 July 2016

Kong Hu Cu – Kongfusianisme – Pendukung dan Pengeritik Pada Zaman Pra-Dinasti Qin 551 – 221 SM
Jilid V

( 3)


Tata-Krama & Tata-Tertib dan Kebudayaan Tata-Krama & Tata-Tertib Zhou Gong = ‘Manusia Sebagai Dasar/Fondamenal’ dan ‘Dengan Akhlak Memerintah Negara
(礼乐制度li yue zhi du = (以人为本yi ren wei ben)(以德治国yi de zhi guo)’

Di tulisan yang lalu telah dibahas tentang latar belakang sejarah bagaimana lahirnya “Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)”, dimana Kerajaan Zhou setelah berhasil menumbangkan Kerajaan Yin Shang dalam waktu begitu singkatnya hanya dalam satu bulan, ini membuat mereka berpikir dn menarik pelajaran dari kerajaan terdahuluannya. Untuk mempertahankan kekuasaannya dalam penyelengaraan pemerintahannya, mereka menciptakan suatu pemikiran-pemikran untuk mengubah cara berpikir rakyat dengan menciptakan suatu tradisi baru dalam memeperintah rakyatnya. Yaitu “Manusia Sebagai Dasar/fondamental” atau Berorientasi kepada manusia (以人为本yi ren wei ben), namun akan berbeda dengan Orientasi pada manusia zaman sekarang.   

Jadi Tata Krama dan Tata Tertib Kerajaan Zhou lahir setelah mereka mengambil pelajaran dari Kerajaan sebelumnya yaitu Yin Shang yang begitu mudah dan cepatnya runtuh atas pemberontakan dari orang-orang Zhou. Untuk kelangsungan dan kelanggengan pemerintahannya, Kerajaan Zhou perlu mengadakan reformasi sistim pemerintahan baru yaitu berlandaskan pada “Manusia Sebagai Dasar” (以人为本yi ren wei ben).  Dengan berlandaskan “Manusia Sebagai Dasar”  ini, maka terbentuklah satu kebudayaan baru, yang berbeda dengan Kebudayaan Xia (夏文化xia wen hua) dan Kebudayaan Shang (商文化shang wen hua).

Seperti yang umum diketahui bahwa Xia, Shang, Zhou(夏商周)adalah tiga Dinasti di Tiongkok kuno, tapi sebenarnya mereka itu juga mewakili tiga bangsa yang berbeda, dimana telah membentuk tiga kebudayaan yang berbeda pula.Kebudayaan Xia percaya akan “Takdir” atau ( Tian Ming天命= 夏道尊命xia dao zun Minggu), mereka itu mengapa percaya akan Tian Ming? Karena saat itu ilmu pengetahuan alam masih belum berkembang, mereka tidak mengerti gejala alam secara ilmiah. Mereka tidak mengerti mengapa bisa hujan dan ada petir, angin besar, gempa bumi dan lain lain, mereka tidak dapat menguasai nasibnya sendiri, satu-satunya hanya harus percaya dengan “Takdir” atau “Nasib”, maka sikap orang Xia adalah Memuja dan sangat takut dengan Dewa Dewi dan Roh-roh (近鬼侍神而远之jin gui shi shen er yuan zhi) mereka menghormati Dewa Dewi dan Roh. Tapi mengapa mereka sangat takut dengan dewa dewi & roh? Karena mereka tidak memahami gejala alam dan tidak tahu bagaimana menghindar dari mereka( dewa dewi & roh).

Kebudayaan Zhou sebenar juga ‘Memuja dan sangat takut dengan Dewa Dewi dan Roh (近鬼侍神而远之jin gui shi shen er yuan zhi)’, tapi orang Zhou tidak coba menghindar dari para ‘dewa dewi dan roh’. Orang Zhou telah menyadari bahwa “Takdir” tidak boleh dipercaya (天不可信tian bu ke xin), yang boleh dipercaya adalah orang dan upaya manusia. Takdir tidak ada rumusannya (天命离常tian ming li chang), yang ada adalah Moral atau Budi ( de).

Sedang Yin Shang Memuja Dewa Dewi & Roh, dengan kepercayaan ini mereka gunakan untuk menkut-nakuti rakyatnya dalam memerintah, karena legitimasi dari pemerintahannya tidak mempunyai dasar atau landasan, sehingga merasa terancam. Sehingga dengan perantaraan ‘dewa dewi & roh’ untuk mengancam atau menakut-nakuti yang diperintah, untuk memberi keberanian pada dirinya.

Xia, Shang , Zhou (夏商周)adalah sama sekali berbeda, mereka masing-masing mewakili tiga bangsa dan tiga kebudayaan yang berbeda. Maka Li Yue (礼乐) mulanya adalah suatu kebudayaan kemudian baru menjadi Sistim atau Peraturan. Dikemudian hari atau belakangan Kebudayaan dan Peraturan ini dirangkum menjadikan satu sebagai Kebudayaan Li Yue dan Sistim atau Peraturan Li Yue (礼乐文化和礼乐制度li yue wen hua he li yue zhi du).

Inti dari Kebudayaan Li Yue dan Sistim atau Peraturan Li Yue (礼乐文化和礼乐制度li yue wen hua he li yue zhi du) adalah :
-   Manusia Sebagai Dasar/fondamental atau Berorientatasi kepada manusia (以人为本yi ren wei ben).
-   Dengan Akhlak atau Kebajikan Memerintah Negara (以德治国yi de zhi guo)

Pemujaan terhadap Orang-orang Kudus kebetulan berada diantara ‘Manusia Sebagai Dasar/Fondamental’ dan ‘Dengan Akhlak atau Kebajikan Memerintah Negara’, karena Orang Kudus adalah juga manusia, dan Orang Kudus itu Bermoral dan Bajik jadi patut mengatur negara dengan kebajikan, sehingga ‘Orang Kudus’ menjadi penghubung dari ‘Manusia Sebagai Dasar’ (以人为本yi ren wei ben) dan ‘Dengan Kebajikan/Akhlak Mengatur Negara (以德治国yi de zhi guo)’ atau yang menyambungkan kedua unsur tersebut.

Mengapa Kerajaan Zhou memilih ‘Dengan Kebajikan Mengatur Negara’ ? Ada dua alasan :
-   Pelajaran dari Yin Shang
-   Kebutuhan untuk memerintah

Berdasarkan Kitab Sumpah Agung《尚书泰誓》diceritakan bahwa saat Raja Zhou Wu Wang(周武王) akan menggerakkan pasukan untuk menyerang Yin Zhou(殷纣), pada upacara sumpah pasukan, dia memberikan pidato untuk memberi semangat kepada pasukannya. Sumpah atau Pidato Raja Zhou Wu Wang ini dinamai (泰誓 tai shi) atau berarti “Sumbah Agung”. Hanya menurut sebagian cendikiawan apakah pidato ini memang benar-benar yang diucapkan oleh Zhou Wu Wang sendiri masih belum ada bukti otentik.

Namun bagaimanapun dari sini dapat dilihat pandangan dari orang Zhou.  Dalam pidato ini Zhou Wu Wang mengatakan : “Para pasukanku yang gagah berani, hari ini kita bergerak untuk menumbangkan Raja Yin Zhou, walaupun mereka memiliki pasukan yang ratusan ribu, tapi mereka tidak sehati. Kita walaupun hanya terdiri dari beberapa pasukan, tapi hati kita adalah satu. Kita pasti akan meraih kemenangan........”

Zhou Gong berkesimpulkan keruntuhan dari Yin Zhou(殷纣) karena tidak ‘Memanusiakan orang’ yang juga berarti tidak ber-Moral atau Bajik. Kita akan  ‘Memanusiakan orang’ karena itu kita ber-Moral dan Bajik. Mereka mengatakan bahwa orang Zhou dengan kebajikan mendapatkan daratan Tiongkok, jadi harus dengan Kebajikan memerintah daratan Tiongkok, jadi kita harus ‘Dengan Kebajikan Mengatur Negara’.   

Namun yang akan menjadi masalah adalah ‘Kebajikan/Ahklak ()’ adalah suatu yang abstrak, sedang masalah memerintah negara adalah sesuatu yang nyata, bagaimana harus memerintah dengan kebajikan? Jadi untuk kepentingan ini harus ada sarananya, dan harus ada titik pijakannya. Titik pijakan dan sarana ini adalah Li Yue (礼乐) yang dapat diartikanTatakrama & Tatatertib ( li), Musik atau Kompensasi Hiburan (yue).

Tapi apakah Li Yue (礼乐) atau ‘Tatakrama & Tatatertib’ itu dan ‘Kompensasi Hiburan’? Yang jelas effek dari li ()  adalah terpeliharanya tata tertib, intisari dari li () ini adalah ‘Tata Tertib’ , masyarakat sosial harus memiliki tata tertib, kalau tidak tertib maka akan kacau. Bagaimana supaya menjadi tertib tidak lain bersandarkan pada tata tertib (li). Ini sepertinyaterlihat masih belum gamblang dan masih abstrak. Tapi kiranya bisa dijelas dari tradisi orang Tionghoa yang disebut “Panca Baju Kebesaran Berkabung” {五服wu fu}. Diluar yang berhak mengenakan baju tersebut saat berkabung bukan kerabat. (pada tahun 1940-50an tradisi ini masih ada sebagian orang Tionghoa yang melaksanakannya di Indonesia).

Mengapa diluar itu bukan kerabat? “Panca Baju Kebesaran Berkabung” ( 五服wu fu) itu adalah suatu “peraturan” yaitu peraturan saat berkabung, saat ada anggota sanak keluarga meninggal dunia, atau dapat juga dikatakan “Peraturan Berkabung” bagi anggota keluarga atau kerabat.

Dimana saat ada sanak keluarga yang meninggal setiap anggota keluarga diharuskan memakai pakaian berkabung khusus. Disebut “Panca Baju Kebesaran Berkabung” ( 五服wu fu) karena pakaian ini dibagi menjadi lima tingkatan(五服的等级wu fu de deng).

Dalam teks aslinya adalah sebagai berikut :
-   斩衰zhan cui  ( disini dibaca demikian, seharusnya zhan shuai)
-   齐衰zi cui (disini dibaca demikian, seharusnya qi shuai )
-   大功da gong
-   小功xiao gong
-   缌麻si ma

Perbedaan dari ke lima Baju Kebesaran Berkabung ini adalah :
-   Bahan material yang berbeda.
-   Cara pengerjaannya yang berbeda.
-   Perbedaan lama berkabung dengan mengenakan pakaian tersebut.

Namun material yang dipakai semuanya sama dari kain goni, tidak diperkenankan dipakai kain-kain halus atau sutera, karena pakaian ini menyimbolkan sedang berduka cita dan berkabung. Harus menunjukkan keprihatinan. Jadi kain goni ini ada yang masih mentah dan ada yang sudah diolah menjadi lebih halus dan lembut.   

Jadi ‘Pakaian 斩衰zhan cui’ adalah terbuat  dari kain goni yang masih mentah, sangat kasar, saat membuat pakaian tidak diperkenankan dipotong dengan gunting, tapi harus dengan pisau atau golok waktu memotong (zhan) membuat pakaiannya, sehingga hasil tepi potongan terlihat tidak rapih, kemudian dengan disom dengan benang goni seadanya dan jarang-jarang. Bagian atas dan samping kanan kiri dilobangi untuk krah dan lengan tangan, kemudian bagian pinggang di-ikat dengan seutas tali. Yang menyimbolkan bahwa saat sedang sedih sehingga tidak selera makan dan perut kempes, lalu memegang sebatang tongkat ranting kayu yang menyimbolkan: kerena tidak selera makan, kini menjadi tidak bertenaga, sehingga jalanpun harus disanggah dengan tongkat seadanya....

Tingkatan yang kedua齐衰zi cui, ciri-cirinya adalah dibuat dari bahan koni yang telah diolah tapi masih kasaran, waktu membuatnya boleh menggunakan gunting, sehingga hasil potongan tepiannya lebih rapih. Karena tepiannya rapih maka disebut 齐衰zi cui (= rapih).

Kemudian untuk大功da gong, 小功xiao gong, 缌麻sima, semuanya digunakan kain goni yang telah diolah, hanya untuk da gong lebih kasar, xiao gong lebih halus, dan si ma lebih lembut.... disebut缌麻si ma, karena bahan digunakan kain goni yang paling lembut dan halus.

Dari perbedaan pakaian ini untuk menunjukkan bahwa yang berpakaian kabung paling kasar dan paling sederhana adalah kerabat yang paling dekat almarhum/almarhuma.   

Ketentuan siapa saja yang harus memakai ‘Pakaian 斩衰zhan cui’ ( 斩衰是臣为君zhan cui shi chen wei jun), yaitu jika Raja meninggal para pejabat tinggi harus memakai pakaian macam ini. Bapak meninggal para putra harus berpakaian macam ini juga. Jika Suami meninggal istri berpakaian demikian juga.

‘Pakaian 斩衰zhan cui’ dikenahkan atau dipakai oleh :
-   Jika Raja meninggal : Para pejabat tinggi
-   Jika Bapak meninggal : Para putra putri
-   Jika Suami meninggal : Istri

Lamanya berkabung dengan berpakaian 齐衰zi cui juga berbeda-beda :
-   Ibu meninggal (Bapak sudah almarhum) : Para putra berkabung dengan pakaian ini selama 3 tahun ( namun sebenarnya hanya 25 bulan ).
-   Istri meninggal : Sang suami berpakaian ini selama 1 tahun
-   Kakek atau Nenek meninggal : Para cucu laki-laki dan perempuan berpakai berkabung ini selama 5 bulan
-   Kakek dan Nenek dari pihak istri : Para cucu (luar) laki dan perempuan berkabung 3 bulan.

Ketiga 大功da gong dipakai saat :
-   Saudara laki-laki sepupuh meninggal.(堂兄弟姐妹去世tang xiong di jie mei qu shi
-   Saudara perempuan yang telah menikah.(已经嫁人的姐妹去世yi jing jia ren de jie mei qu shi
-   Saudara perempuan dari pihak ibu yang telah menikah.(已经嫁人的姑姑去世yi jing jia ren de gu gu qu shi
-   Kakek Nenek dari pihak Bapak.(丈夫的祖父母去世zhang fu de zhu fu mu qu shi
-   Dipakai selama 9 bulan.

Ke-empat小功xiao gong dipakai saat :
-   Kakek Nenek dari pihak Ibu meninggal.( 外祖父母去世wai zhu fu mu qu shi )
-   Saudara laki-laki dari pihak Ibu meninggal.( 舅舅去世 jiu jiu qu shi)
-   Saudara perempuan dari pihak Ibu meninggal.(  姨妈去世 yu ma qu shi)
-   Dipakai selama 5 bulan.

Ke-lima缌麻si ma dipaki saat :
-   Kakek Nenek besar (orang tua dari Ayah, Ibu) meninggal.
-   Ibu Bapak mertua meninggal.
-   Cucu laki-laki dari pihak Ibu meninggal.
-   Cucu perempuan dari pihak Ibu meninggal.
-   Menantu meninggal.
-   Dipakai selama 3 bulan.

Ketentuan diatas dinamakan “Panca Baju Kebesaran Berkabung” ( 五服制度wu fu zhi du), dengan adanya pakaian kebesaran ini, maka terjadilah pembagian dari ‘Kekerabatan’ bagi orang Tionghoa, yang membentuk kebudayaan dengan membedakan siapa-siapa kerabat yang lebih dekat dengan dirinya, yang berlangsung hingga kini serta menjadi kekerabatan Tionghoa secara tradisi. Jadi bagi orang yang tidak berhak memakai “Pakaian” ini saat berkabung berarti dia itu bukan kerabat. Dengan kata lain tidak ada hubungan darah. Ketentuan ini berlangsung ribuan tahun pada orang Tionghoa, yang berakibat berpengaruh sangat mendalam bagi pandangan dan kejiwaan bagi orang Tionghoa hingga kini..

“Panca Baju Kebesaran Berkabung” ( 五服制度wu fu zhi du) ini berfungsi untuk apa? Tidak lain untuk Membedakan kekerabatan. Membagi-bagi anggota keluarga berdasarkan tingkatan-tingkatan.

Dengan adanya perbedaan ini, kesimpulannya terjadilah pengaruh hubungan kekerabatan sebagai berikut :
-   Membagi kerabat dalam dan luar, yang menentukan keluarga pihak luar dan pihak dalam.(别内外定亲疏bei nei wai, ding qin shu
-   Urutan senioritas dan yunioritas dalam kekerabatan, tata-tata cara dan lamanya berkabung bagi tingkatan kekerabatan.(序长幼明贵贱 xu chang you, ming gui jian

Pertama membedakan keluarga pihak luar dan pihak dalam :
-   Silsilah atau garis keturunan dari pihak keluarga Bapak adalah “Dalam”
-   Silsilah atau garis keturunan dari pihak keluarga Ibu disebut “Luar”.

Sehingga anak  laki-laki dari Kakak atau Adik Bapak disebut saudara sepupuh (堂兄弟姐妹tang xiong di jie mei), atau saudara laki-laki/perempuan sepupuh ( Tang = ruang dalam rumah berarti Ruang Utama Rumah 厅堂ting tang).

Disebut pihak keluarga “Dalam”
-   Kakak laki-laki dari Ayah disebut paman = Bo Fu伯父 ( Empek ) istrinya dipanggil伯母bo mu (A Em/Paman dan Bibi)
-   Adik laki-laki dari Ayah disebut = Shu Fu 叔父( Encek ) istrinya dipanggil叔母shu mu (Encim/Paman dan Bibi)
-   Saudara perempuan dari Ayah disebut = Gu Mu 姑母( Akoh ) dan suaminya disebut Gu Fu姑父(Engku/Ko Tio)

Anak-anak dari saudara Ibu disebut ‘Saudara Biao’(表兄弟姐妹biao xiong di jie mei) Disebut pihak keluarga “Luar”
-   Kakak dan Adik laki-laki dari Ibu disebut (Engku) = Jiu Jiu舅舅/Jiu Fu舅父 , istrinya dipanggil (Engkim舅母)
-   Kakak dan Adik perempuan dari Ibu disebut ( A Ie) = Yi Mu姨母 suaminya disebut 姨父Yi Fu (Yi Tio)

Dalam konteks diatas anggota keluarga dari pihak Ayah dianggap lebih dekat daripada anggota keluarga dari anggota keluarga pihak Ibu dalam pertalian kerabatan.
-   Anak-anak dari Jiu Mu舅母( Oh Oh) disebut Cicik Jiu Biao (舅表-兄弟姐妹jiu biao xiong di jie mei)
-   Anak-anak dari Yi Mu姨母( A Ie) disebut Yi Biao (姨表-兄弟姐妹yi biao xiong di jie mei)
-   Anak-anak dari Gu Mu姑母(Engku) disebut Gu Biao ( 姑表-兄弟姐妹gu biao xiong di jie mei)

Diatas ini yang disebut Penetapan hirarki kekerabatan (定亲疏ding qin shu).

Gu Biao姑表 dianggap lebih dekat daripada Yi Biao姨表 karena Gu Mu 姑母 dari pihak Ayah.

Jiu Jiu舅舅atau 舅父Jiu Fu dianggap hubungan kerabatannya lebih dekat daripada Gu Fu姑父, 姨父Yi Fu, karena masih satu marga dengan pihak Ayah, sedang Gu Fu姑父, 姨父Yi Fu tidak semarga dengan Ayah.
Tingkatan kedekatan kerabatan menurut ketentuan ini adalah舅父Jiu Fu ->姨父Yi Fu->Gu Fu姑父

Dengan adanya pembagian tingkatan kekerabatan ini, maka jika ada persoalan keluarga dan orang tua tidak ada atau sudah meninggal, 舅父Jiu Fu bisa dipanggil untuk mengambil keputusan. Selanjutnya jika Jiu Fu tidak ada atau meninggal digantikan oleh Yi Fu dan Gu Fu.... 

Nenek dari  saudara perempuan ayah/Gu Nai Nai 姑奶奶lebih tinggi tingkat kekerabatannya daripada Nenek dari saudara perempuan Ibu 姨奶奶Yi Nai Nai, karena Gu Nai Nai 姑奶奶yang semarga dengan ayah.

Urutan senioritas dan yunioritas dalam kekerabatan, tata cara dan lamanya berkabung bagi tingkatan kekerabatan(序长幼明贵贱 xu chang you, ming gui jian .  Urutan siapa saja yang dianggap senior dan yunior ini sangat penting, misalnya : Ayah meninggal anak-anaknya harus berpakaian ‘Pakaian 斩衰zhan cui’ selama 3 tahun, dan harus melakukkan dua hal. Pertama harus mengikat perut melingkari pinggangnya dengan seutas tali yang menyimbolkan sangat sedih sekali, tidak selera makan sehingga perut kempes celana kedodoran perlu diikat, tangan memegang tongkat akar kayu (哭丧棍ku sang gun) untuk menyanggah badan berdiri, yang menyimbolkan tidak kuat berdiri karena menahan lapar. Anak meninggal Ayah tidak diperlu memakai pakaian berkabung. Ini untuk menunjukkan tingkatan Ayah lebih tinggi dari anak yang disebut Ming Gui Jian (明贵贱.)

Hirarkinya yaitu :
-   Raja meninggal para pejabat tinggi memakai ‘Pakaian 斩衰zhan cui’ (君尊臣卑jun zun chen bei).     
-   Ayah meninggal anak-anaknya memakai ‘Pakaian 斩衰zhan cui’ (父尊子卑fu zun zi bei) 
-   Ayah meninggal putranya memakai ‘Pakaian 斩衰zhan cui’ 25 bulan. (男尊女卑nan zun nv bei). Tapi jika Ibu meninggal tergantung keadaan, jika ayah masih hidup putra putrinya memakai齐衰zi cui satu tahun, jika Ayah sudah meninggal harus dipakai齐衰zi cui 3 tahun = 25 bulan.

Inilah yang dinamakan “Urutana senioritas dan yunioritas, tingkatan hirarki yang jelas” (序长幼明贵贱 xu chang you, ming gui jian), yang juga berarti Li atau Aturan. Maka yang sering dikatakan dimuka tentang Aturan atau Li sebenarnya adalah “Tingkatan/ Strata Kekerabatan”(等级deng ji). Demikian juga yang dinamakan Li Yue Zhi Du(礼乐制度) adalah ‘Sistim Strata/Bertingkatan dalam Kekerabatan’(等级制度deng ji zhi du).

Ini yang merupakan kelemahan terbesar dalam Ajaran Konfusianisme. Yang menekankan akan hubungan antar manusia yang tidak samarata dan setara. Ini juga yang menjadi titik perbedaan terbesar antara Konfuisianis dan Motis (儒家和墨家ru jia he mo jia). Motisme mengusul semua orang sama rata dan setara, maka Moti menekankan akan ‘Cinta Universal’兼爱 cinta tanpa ada batasan, semua dicintai sama. Sedang Konfusianis mengusulkan ‘Cinta Benevolence’仁爱yaitu cinta dengan batasan-batasan dan yang bertingkat-tingkat.

‘Sistim Strata/Bertingkatan Dalam Kekerabatan’(等级制度deng ji zhi du ini disebut juga) atau sistim kekerabatan ini yang dinamakan Lun() yang mempunyai makna “Tatatertib”, jadi ilmu yang menguraikan dan menjelaskan teori Lun ini disebut Lun Li (伦理). Hal-hal yang menyangkut dengan hukum Lun Li(伦理) atau Etika ini dinamakan Etiket atau Li Fa(礼法), sedang hal-hal yang bersangkutan dengan sistim hukum Etika atau Lun Li disebut ‘Ketentuan Etiket atau  Lun Li’. Sistim ini disebut Ritual Etika atau ‘Li Zhi 礼制’, perasaan tentang prinsip-prinsip Etika atau Lun Li(伦理) disebut ‘Ren Ai仁爱’atau ‘Cinta Benevolence’. Inilah yang dimaksud dengan Aturan/‘Li’ nya Li Yue Zhi Du礼乐制度, juga menjadi Intisari atau nukleus dari Ajaran Konfusianisme.

Dalam konteks diatas mungkin akan timbul suatu persoalan, karena ‘Manusia dilahirkan sama’, jika memang akan menjadikan ‘ Manusia Sebagai Dasar’ maka harusnya memandang semua orang adalah sederajat tidak ada perbedaan. Mengapa antara manusia harus dibeda-bedakan seperti diatas? Siapakah yang sudi menjadi manusia kelas bawahan? Siapakah yang sudi ditekan oleh orang yang disebut “manusia atasan”? Ini semua tidak sesuai dengan sifat-sifat alamiah manusia. Maka hidup dalam alam atau situasi masyarakat dengan berlakunya ‘Sistim Strata/Bertingkatan dalam Kekerabatan’(等级制度deng ji zhi du) bagaimanpun akan tidak nyaman dan tidak menyenangkan, susah untuk bisa dipertahankan. Untuk mengatasi permasalahan ini Zhou Gong juga menyadari permasalahan ini, maka dia menggunakan cara-cara lain agar bisa mengatasi kekurangan ini yaitu dengan “Musik atau Gembira” Yue atau Le sebagai kompensasi .

Makna dari aksara Mandarin ini memang bisa diartikan sebagai musik dan gembira, namun memang demikianlah adanya musik bisa membuat orang menjadi gembira. Dan bergembira itu memang sama seperti musik. Maka Zhou Gong dan Kaum Konfusianis mengatakan, yang disebut masyarakat yang bahagia itu seperti apa? Mereka mengatakan Bahagia seperti “Musik”, jika masyarakat kita bisa seperti musik maka semua orang akan bahagia.

Seperti diketahui ciri-ciri musik adalah terbentuk dari rangkaian ritme nada, dasar dari musik adalah nada. Nada yaitu Do, Re, Mi, Fa, Sol, La, Si, Do... Juga nada mempunyai ciri-ciri sendiri yaitu perbedaan.  Perbedaaan Nada ada empat : Nada Tinggi & Rendah ; Nada Panjang & Pendek ; Nada Kuat & Lemah; Warna Nada.

Nada Tingi & Rendah :
Nada Do ada yang tinggi dan Rendah, ini terjadi karena faktor fisika yang disebabkan perbedaan jumlah frekuensi. Misalnya Nada C (do) frekuensi berjumlah 266 kali/detik, jika naik satu Oktaf maka frekuensinya = 520 kali/detik, naik kurang lebih 2 kali lipat.

Nada Panjang & Pendek: Nada tidak ada yang sama ada yang panjang dan pendek, misalnya doooo , do
Nada Kuat & Lemah : Nada ada yang kuat dan lemah, seperti stakato

Warna Nada : Nada yang dihasilkan dari Biola, Gitar , Piano akan tidak sama warna nadanya walaupun sama-sama Nada Do misalnya.

Jadi Musik itu terdiri dari empat perbedaan diatas, tapi setelah dirangkai sedemikian rupa justru akan menghasilkan suatu musik yang indah dan merdu enak didengar.... yang membuat pendengarnya menjadi ‘Gembira’. Inilah yang dinamakan ‘Harmonis (和谐he xie).

‘Hormonis(和谐he xie)  mempunyai makna ‘Yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan dengan serasi’ , misalnya do re mi fa sol la si do jika nada datar tidak membentuk musik, musik terjadi kecuali ada perbedaan nada juga harus ada perbedaan ritme, tingi rendah, kuat lemah yang dirangkai sedemikian rupa sehingga terdengar merdu dan enak didengar. Misalnya kita robah menjadi la sol la fa mi reeee doooo, maka akan menjadi lagu yang lebih enak didengar. Jika kita lagukan la sooo la faaaa miiiii reeeeee akan terdengar lagu seperti orang menghelah nafas.....

Dalam konteks Yue ()  diatas dia bisa mengharmoniskan semua perbedaan dari ‘Sistim Strata/Tingkatan dalam Kekerabatan’(等级制度deng ji zhi du) yang seharusnya tidak meng-gembirakan menjadi tertib, sehingga membuat orang menjadi gembira. Ini merupakan prinsip pokok dari LiYue Zhi Du, prinsip ini kelihatannya tidak menjadi permasalahan, namun apakah memang bisa ditrapkan dalam masyarakat? Jawabannya bisa. Karena musik memiliki tiga kemampuan besar.

Tiga kemampuan besar musik adalah :
-   Sebagai pelepasan perasaan (宣泄功能xuan xie gong neng)
Berkemampuan Sebagai Pelepasan Perasaan : Saat-saat seorang dalam keadaan gundah, sering kali dengan mendengar musik yang merdu dan mengena pada hatinya bisa meredahkan kegundaannya. Demikian juga dengan menyanyi lagu-lagu kenangan dan kesukaannya juga bisa menghilangkan tekanan-tekanan dalam pikirannya.
-   Sebagai Penenang  (调节功能diao jie gong neng)
Berkemampuan Sebagai Penenang : Misalnya saat bayi sedang rewel dan menangis, seringkali seorang Ibu sambil mengendong bayinya menepok-nepok sambil berdendang menyanyikan “ Nina Bobo”, maka pelan-pelan sang bayi menjadi tenang dan tidur....
-   Sebagai penyambung perasaan (情感传达功能qing gan zhuan da gong neng)
Berkemampuan Sebagai penyambung perasaan : Melalui musik kita bisa berkomunikasi perasaan, tidak saja hanya musik saja semua karya seni bisa sebagai penyambung perasaan orang. Misalnya lagu-lagu sentilmentil, lagu cinta dan lain-lain.

Maka musik berkemampuan mempersatukan perasaan para pendengarnya, misalnya dengan mendengar lagu-lagu klasik dari Bethoven, Toltroy dan lainnya , perasaan pendengar terbawa oleh arus perasaan bersama. “Song of Pray “ nya Bethoven, jika kita mendengar lagu ini bersama, akan timbul perasaan tidak lagi ada perbedaan. Demikian juga dengan lagu dari Michael Jackson “We are the world”... Kita akan terbawa dengan perasaan bahwa kita seksama manusia hatinya saling terjalin bersama, dan bersama-sama.... 

Pengaruh perasaan yang demikian dalam Kitab Konfusianisme 《礼记乐记》  (Kitab Tata-tertib & Musik) ada yang menyebutkan demikian : Musik(yue) membuat kita menjadi sama, tapi “Tata-tertib/Aturan”(li) bisa membedakan kita. (乐统同礼辨异《礼记乐记》  yue tong tong, li bian yi).     Jadi kesimpulannya ada perbedaan dan ada persatuan, karena ada ragam yang bermacam-macam dan ada kesatuan, maka itulah yang disebut Harmoni (和谐he xie).

Maka dalam Rancangan Zhou Gong tentang “Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)” isinya adalah : Dimana Li “Tata-tertib/Aturan” dan Yue “Musik” merupakan satu kesatuan yang ber-antagontistik (bertentangan), tapi saling isi mengisi secara keseimbangan, sehingga terbentuklah equilibrium seperti gambar dalam Inti Tai Chi (太极阴阳二鱼tai chi yin yang er yu).




Maka “Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)” adalah dengan “Kebajikan /Akhlak Mengatur Negara”(以德治国yi de zhi guo) dibantu oleh Li Yue(礼乐) atau ‘Tatatertib’ dan ‘Musik’ sebagai kompensasi. Jadi dengan satu inti ditompang oleh dua penyanggah . Inilah yang dinamakan “Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)”.

Jika kita bisa menyeimbangkan antara Li Yue(礼乐) atau ‘Tatatertib’ dan ‘Musik’, maka kita sudah bisa disebut Bajik atau ber-Akhlak. Dengan bajik dan ber-Akhlak barulah dapat diterima oleh orang lain, jika telah bisa diterima oleh orang lain, serta mendapat simpati dari masyarakat barulah dapat menperoleh sempati dunia.
(礼乐皆得谓之有德德者得也《礼记乐记》  li yue jie de, wei zhi you de, de zhe de ye).

Ini adalah Rancangan peraturan yang didambakan oleh  Zhou Gong, namun kita akan bisa menarik kesimpulan bahwa ini tidak mungkin diciptakan sendiri oleh Zhou Gong, tapi dapat diyakini bahwa ini ciptaan satu team cendikiawan kala itu, tapi yang dipimpim dan diprakarsi oleh Zhou Gong. Atau ciptaan orang Zhou yang dengan cermat dan seksama merancang “Sistim/Peraturan” tersebut.

Ini telah menunjukkan betapa orang Zhou kala itu telah sangat matang dalam berpolitik, mengatur negara dan rakyatnya. Karena dapat kita bayangkan, tanpa kematangan berpikir tidaklah mungkin dapat merancang suatu keputusan politik demikian. Perihal ini juga menjadi salah satu penyebab mengapa bisa lahir para pemikir-pemikir agung pada zaman “Peperangan Musim Semi & Gugur” & “Peperangan Negara-negara” Yaitu - Tingkat intelektualitas yang sudah matang dan tinggi.
(春秋战国时期出现百家争鸣的原因之一chun qiu zhan guo shi qi chu xian bai jia zheng ming de yuan yin zhi yi ). 

Namun sistim dan peraturan yang telah begitu terlihat komplek dan sempurna serta rapih disusun, kenapa setelah ditrapkan sekian ratus tahun akhirnya juga tumbang ?

Marilah kita bahas dalam tulisan berikutnya.......

( Bersambung ....... )


Daftar  Perpustakaan
-       先秦诸子百家争鸣易中天 CCTV
-       经典阅读文库 ---- 论语李薇/主编
-       经典阅读文库 ---- 道德经李薇/主编
-       中国古典名著精品 ---- 菜根谭洪应明著
-       Internet : http://friesian.com/confuci.htm  : Confucius
-       孔子  -----   維基百科,自由的百科全書 Internet
-       网址:http://www.popyard.org
-       中国人生叢书    -----   墨子的人生哲学杨帆/主编陈伟/
-       Internet : http://baike.baidu.com
-       The Sayings of Mensius / 英译孟子史俊赵校编
-       南华经庄子周苏平高彦平注译安徽人民出版社
-       庄子逍遥的自由人林川耀译编出版者:常春树书坊
-       http://www.sxgov.cn/bwzt/wmsxx2/lf/447465_1.shtml   春秋五霸之---晋文公
-       “When China Rules The World -  The rise of middle kingdom and the end of the western world”  by Martin Jacques ALLEN LANE an imprint of Penguin Book, First Published 2009






No comments:

Post a Comment