Kong Hu Cu – Kongfusianisme – Pendukung
dan Pengeritik Pada Zaman Pra-Dinasti Qin 551 – 221 SM
Jilid V
( 3)
Tata-Krama & Tata-Tertib dan Kebudayaan
Tata-Krama & Tata-Tertib Zhou Gong = ‘Manusia Sebagai Dasar/Fondamenal’ dan
‘Dengan Akhlak Memerintah Negara
(礼乐制度li
yue zhi du )= (以人为本yi ren wei ben)(以德治国yi de zhi guo)’
Di tulisan yang
lalu telah dibahas tentang latar belakang sejarah bagaimana lahirnya
“Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)”, dimana Kerajaan Zhou
setelah berhasil menumbangkan Kerajaan Yin Shang dalam waktu begitu singkatnya
hanya dalam satu bulan, ini membuat mereka berpikir dn menarik pelajaran dari
kerajaan terdahuluannya. Untuk mempertahankan kekuasaannya dalam penyelengaraan
pemerintahannya, mereka menciptakan suatu pemikiran-pemikran untuk mengubah
cara berpikir rakyat dengan menciptakan suatu tradisi baru dalam memeperintah
rakyatnya. Yaitu “Manusia Sebagai Dasar/fondamental” atau Berorientasi kepada
manusia (以人为本yi ren wei ben), namun akan berbeda
dengan Orientasi pada manusia zaman sekarang.
Jadi Tata Krama
dan Tata Tertib Kerajaan Zhou lahir setelah mereka mengambil pelajaran dari
Kerajaan sebelumnya yaitu Yin Shang yang begitu mudah dan cepatnya runtuh atas
pemberontakan dari orang-orang Zhou. Untuk kelangsungan dan kelanggengan
pemerintahannya, Kerajaan Zhou perlu mengadakan reformasi sistim pemerintahan
baru yaitu berlandaskan pada “Manusia Sebagai Dasar” (以人为本yi ren wei
ben). Dengan berlandaskan “Manusia
Sebagai Dasar” ini, maka terbentuklah
satu kebudayaan baru, yang berbeda dengan Kebudayaan Xia (夏文化xia wen hua) dan
Kebudayaan Shang (商文化shang wen hua).
Seperti yang
umum diketahui bahwa Xia, Shang, Zhou(夏商周)adalah tiga Dinasti di Tiongkok
kuno, tapi sebenarnya mereka itu juga mewakili tiga bangsa yang berbeda, dimana
telah membentuk tiga kebudayaan yang berbeda pula.Kebudayaan Xia percaya akan
“Takdir” atau ( Tian Ming天命= 夏道尊命xia dao zun
Minggu), mereka itu mengapa percaya akan Tian Ming? Karena saat itu ilmu
pengetahuan alam masih belum berkembang, mereka tidak mengerti gejala alam
secara ilmiah. Mereka tidak mengerti mengapa bisa hujan dan ada petir, angin
besar, gempa bumi dan lain lain, mereka tidak dapat menguasai nasibnya sendiri,
satu-satunya hanya harus percaya dengan “Takdir” atau “Nasib”, maka sikap orang
Xia adalah Memuja dan sangat takut dengan Dewa Dewi dan Roh-roh (近鬼侍神而远之jin gui shi shen
er yuan zhi) mereka menghormati Dewa Dewi dan Roh. Tapi mengapa mereka sangat
takut dengan dewa dewi & roh? Karena mereka tidak memahami gejala alam dan
tidak tahu bagaimana menghindar dari mereka( dewa dewi & roh).
Kebudayaan Zhou
sebenar juga ‘Memuja dan sangat takut dengan Dewa Dewi dan Roh (近鬼侍神而远之jin gui shi shen
er yuan zhi)’, tapi orang Zhou tidak coba menghindar dari para ‘dewa dewi dan
roh’. Orang Zhou telah menyadari bahwa “Takdir” tidak boleh dipercaya (天不可信tian bu ke xin),
yang boleh dipercaya adalah orang dan upaya manusia. Takdir tidak ada
rumusannya (天命离常tian ming li chang), yang ada adalah
Moral atau Budi ( 德de).
Sedang Yin Shang
Memuja Dewa Dewi & Roh, dengan kepercayaan ini mereka gunakan untuk
menkut-nakuti rakyatnya dalam memerintah, karena legitimasi dari
pemerintahannya tidak mempunyai dasar atau landasan, sehingga merasa terancam.
Sehingga dengan perantaraan ‘dewa dewi & roh’ untuk mengancam atau
menakut-nakuti yang diperintah, untuk memberi keberanian pada dirinya.
Xia, Shang ,
Zhou (夏商周)adalah sama sekali berbeda,
mereka masing-masing mewakili tiga bangsa dan tiga kebudayaan yang berbeda.
Maka Li Yue (礼乐) mulanya adalah suatu kebudayaan
kemudian baru menjadi Sistim atau Peraturan. Dikemudian hari atau belakangan Kebudayaan
dan Peraturan ini dirangkum menjadikan satu sebagai Kebudayaan Li Yue dan
Sistim atau Peraturan Li Yue (礼乐文化和礼乐制度li yue wen hua he li yue zhi du).
Inti dari
Kebudayaan Li Yue dan Sistim atau Peraturan Li Yue (礼乐文化和礼乐制度li yue wen hua
he li yue zhi du) adalah :
- Manusia Sebagai
Dasar/fondamental atau Berorientatasi kepada manusia (以人为本yi ren wei ben).
- Dengan Akhlak
atau Kebajikan Memerintah Negara (以德治国yi de zhi guo)
Pemujaan
terhadap Orang-orang Kudus kebetulan berada diantara ‘Manusia Sebagai Dasar/Fondamental’
dan ‘Dengan Akhlak atau Kebajikan Memerintah Negara’, karena Orang Kudus adalah
juga manusia, dan Orang Kudus itu Bermoral dan Bajik jadi patut mengatur negara
dengan kebajikan, sehingga ‘Orang Kudus’ menjadi penghubung dari ‘Manusia
Sebagai Dasar’ (以人为本yi ren wei ben) dan ‘Dengan Kebajikan/Akhlak
Mengatur Negara (以德治国yi de zhi guo)’ atau yang menyambungkan
kedua unsur tersebut.
Mengapa Kerajaan
Zhou memilih ‘Dengan Kebajikan Mengatur Negara’ ? Ada dua alasan :
-
Pelajaran
dari Yin Shang
-
Kebutuhan
untuk memerintah
Berdasarkan Kitab
Sumpah Agung《尚书泰誓》diceritakan bahwa saat Raja Zhou
Wu Wang(周武王) akan menggerakkan pasukan untuk
menyerang Yin Zhou(殷纣), pada upacara sumpah pasukan, dia
memberikan pidato untuk memberi semangat kepada pasukannya. Sumpah atau Pidato
Raja Zhou Wu Wang ini dinamai (泰誓 tai shi) atau berarti “Sumbah Agung”.
Hanya menurut sebagian cendikiawan apakah pidato ini memang benar-benar yang
diucapkan oleh Zhou Wu Wang sendiri masih belum ada bukti otentik.
Namun
bagaimanapun dari sini dapat dilihat pandangan dari orang Zhou. Dalam pidato ini Zhou Wu Wang mengatakan :
“Para pasukanku yang gagah berani, hari ini kita bergerak untuk menumbangkan
Raja Yin Zhou, walaupun mereka memiliki pasukan yang ratusan ribu, tapi mereka
tidak sehati. Kita walaupun hanya terdiri dari beberapa pasukan, tapi hati kita
adalah satu. Kita pasti akan meraih kemenangan........”
Zhou Gong
berkesimpulkan keruntuhan dari Yin Zhou(殷纣) karena tidak
‘Memanusiakan orang’ yang juga berarti tidak ber-Moral atau Bajik. Kita
akan ‘Memanusiakan orang’ karena itu
kita ber-Moral dan Bajik. Mereka mengatakan bahwa orang Zhou dengan kebajikan
mendapatkan daratan Tiongkok, jadi harus dengan Kebajikan memerintah daratan
Tiongkok, jadi kita harus ‘Dengan Kebajikan Mengatur Negara’.
Namun yang akan
menjadi masalah adalah ‘Kebajikan/Ahklak (德)’ adalah suatu
yang abstrak, sedang masalah memerintah negara adalah sesuatu yang nyata,
bagaimana harus memerintah dengan kebajikan? Jadi untuk kepentingan ini harus
ada sarananya, dan harus ada titik pijakannya. Titik pijakan dan sarana ini
adalah Li Yue (礼乐) yang dapat diartikanTatakrama &
Tatatertib ( 礼li), Musik atau Kompensasi Hiburan (乐yue).
Tapi apakah Li
Yue (礼乐) atau ‘Tatakrama & Tatatertib’ itu
dan ‘Kompensasi Hiburan’? Yang jelas effek dari li (礼) adalah terpeliharanya tata tertib, intisari
dari li (礼) ini adalah ‘Tata Tertib’ , masyarakat sosial
harus memiliki tata tertib, kalau tidak tertib maka akan kacau. Bagaimana
supaya menjadi tertib tidak lain bersandarkan pada tata tertib (礼li). Ini sepertinyaterlihat
masih belum gamblang dan masih abstrak. Tapi kiranya bisa dijelas dari tradisi
orang Tionghoa yang disebut “Panca Baju Kebesaran Berkabung” {五服wu fu}.
Diluar yang berhak mengenakan baju tersebut saat berkabung bukan kerabat. (pada
tahun 1940-50an tradisi ini masih ada sebagian orang Tionghoa yang
melaksanakannya di Indonesia).
Mengapa diluar
itu bukan kerabat? “Panca Baju Kebesaran Berkabung” ( 五服wu fu) itu
adalah suatu “peraturan” yaitu peraturan saat berkabung, saat ada anggota sanak
keluarga meninggal dunia, atau dapat juga dikatakan “Peraturan Berkabung” bagi
anggota keluarga atau kerabat.
Dimana saat ada
sanak keluarga yang meninggal setiap anggota keluarga diharuskan memakai
pakaian berkabung khusus. Disebut “Panca Baju Kebesaran Berkabung” ( 五服wu fu) karena
pakaian ini dibagi menjadi lima tingkatan(五服的等级wu fu de deng).
Dalam teks
aslinya adalah sebagai berikut :
-
斩衰zhan cui
( disini dibaca demikian, seharusnya zhan shuai)
-
齐衰zi cui (disini dibaca demikian,
seharusnya qi shuai )
-
大功da gong
-
小功xiao gong
-
缌麻si ma
Perbedaan dari
ke lima Baju Kebesaran Berkabung ini adalah :
-
Bahan
material yang berbeda.
-
Cara
pengerjaannya yang berbeda.
-
Perbedaan
lama berkabung dengan mengenakan pakaian tersebut.
Namun material
yang dipakai semuanya sama dari kain goni, tidak diperkenankan dipakai kain-kain
halus atau sutera, karena pakaian ini menyimbolkan sedang berduka cita dan
berkabung. Harus menunjukkan keprihatinan. Jadi kain goni ini ada yang masih
mentah dan ada yang sudah diolah menjadi lebih halus dan lembut.
Jadi ‘Pakaian 斩衰zhan cui’ adalah
terbuat dari kain goni yang masih
mentah, sangat kasar, saat membuat pakaian tidak diperkenankan dipotong dengan
gunting, tapi harus dengan pisau atau golok waktu memotong (斩zhan) membuat
pakaiannya, sehingga hasil tepi potongan terlihat tidak rapih, kemudian dengan
disom dengan benang goni seadanya dan jarang-jarang. Bagian atas dan samping
kanan kiri dilobangi untuk krah dan lengan tangan, kemudian bagian pinggang
di-ikat dengan seutas tali. Yang menyimbolkan bahwa saat sedang sedih sehingga
tidak selera makan dan perut kempes, lalu memegang sebatang tongkat ranting
kayu yang menyimbolkan: kerena tidak selera makan, kini menjadi tidak
bertenaga, sehingga jalanpun harus disanggah dengan tongkat seadanya....
Tingkatan yang
kedua齐衰zi cui, ciri-cirinya adalah dibuat dari
bahan koni yang telah diolah tapi masih kasaran, waktu membuatnya boleh
menggunakan gunting, sehingga hasil potongan tepiannya lebih rapih. Karena
tepiannya rapih maka disebut 齐衰zi cui (齐= rapih).
Kemudian untuk大功da gong, 小功xiao gong, 缌麻sima, semuanya
digunakan kain goni yang telah diolah, hanya untuk da gong lebih kasar, xiao
gong lebih halus, dan si ma lebih lembut.... disebut缌麻si ma, karena
bahan digunakan kain goni yang paling lembut dan halus.
Dari perbedaan
pakaian ini untuk menunjukkan bahwa yang berpakaian kabung paling kasar dan
paling sederhana adalah kerabat yang paling dekat almarhum/almarhuma.
Ketentuan siapa
saja yang harus memakai ‘Pakaian 斩衰zhan cui’ ( 斩衰是臣为君zhan cui shi
chen wei jun), yaitu jika Raja meninggal para pejabat tinggi harus memakai
pakaian macam ini. Bapak meninggal para putra harus berpakaian macam ini juga.
Jika Suami meninggal istri berpakaian demikian juga.
‘Pakaian
斩衰zhan cui’
dikenahkan atau dipakai oleh :
-
Jika
Raja meninggal : Para pejabat tinggi
-
Jika
Bapak meninggal : Para putra putri
-
Jika
Suami meninggal : Istri
Lamanya
berkabung dengan berpakaian 齐衰zi cui juga berbeda-beda :
-
Ibu
meninggal (Bapak sudah almarhum) : Para putra berkabung dengan pakaian ini
selama 3 tahun ( namun sebenarnya hanya 25 bulan ).
-
Istri
meninggal : Sang suami berpakaian ini selama 1 tahun
-
Kakek
atau Nenek meninggal : Para cucu laki-laki dan perempuan berpakai berkabung ini
selama 5 bulan
-
Kakek
dan Nenek dari pihak istri : Para cucu (luar) laki dan perempuan berkabung 3
bulan.
Ketiga
大功da gong dipakai
saat :
-
Saudara
laki-laki sepupuh meninggal.(堂兄弟姐妹去世tang xiong di jie mei qu shi )
-
Saudara
perempuan yang telah menikah.(已经嫁人的姐妹去世yi jing jia ren
de jie mei qu shi )
-
Saudara
perempuan dari pihak ibu yang telah menikah.(已经嫁人的姑姑去世yi jing jia ren
de gu gu qu shi)
-
Kakek
Nenek dari pihak Bapak.(丈夫的祖父母去世zhang fu de zhu fu mu qu shi )
-
Dipakai
selama 9 bulan.
Ke-empat小功xiao gong
dipakai saat :
-
Kakek
Nenek dari pihak Ibu meninggal.( 外祖父母去世wai zhu fu mu qu shi )
-
Saudara
laki-laki dari pihak Ibu meninggal.( 舅舅去世 jiu jiu qu shi)
-
Saudara
perempuan dari pihak Ibu meninggal.( 姨妈去世 yu ma qu shi)
-
Dipakai
selama 5 bulan.
Ke-lima缌麻si ma dipaki
saat :
-
Kakek
Nenek besar (orang tua dari Ayah, Ibu) meninggal.
-
Ibu
Bapak mertua meninggal.
-
Cucu
laki-laki dari pihak Ibu meninggal.
-
Cucu
perempuan dari pihak Ibu meninggal.
-
Menantu
meninggal.
-
Dipakai
selama 3 bulan.
Ketentuan diatas
dinamakan “Panca Baju Kebesaran Berkabung” ( 五服制度wu fu zhi du),
dengan adanya pakaian kebesaran ini, maka terjadilah pembagian dari
‘Kekerabatan’ bagi orang Tionghoa, yang membentuk kebudayaan dengan membedakan
siapa-siapa kerabat yang lebih dekat dengan dirinya, yang berlangsung hingga
kini serta menjadi kekerabatan Tionghoa secara tradisi. Jadi bagi orang yang
tidak berhak memakai “Pakaian” ini saat berkabung berarti dia itu bukan
kerabat. Dengan kata lain tidak ada hubungan darah. Ketentuan ini berlangsung
ribuan tahun pada orang Tionghoa, yang berakibat berpengaruh sangat mendalam
bagi pandangan dan kejiwaan bagi orang Tionghoa hingga kini..
“Panca Baju
Kebesaran Berkabung” ( 五服制度wu fu zhi du) ini berfungsi untuk apa?
Tidak lain untuk Membedakan kekerabatan. Membagi-bagi anggota keluarga
berdasarkan tingkatan-tingkatan.
Dengan adanya
perbedaan ini, kesimpulannya terjadilah pengaruh hubungan kekerabatan sebagai
berikut :
-
Membagi
kerabat dalam dan luar, yang menentukan keluarga pihak luar dan pihak dalam.(别内外定亲疏bei nei wai,
ding qin shu)
-
Urutan
senioritas dan yunioritas dalam kekerabatan, tata-tata cara dan lamanya
berkabung bagi tingkatan kekerabatan.(序长幼明贵贱 xu chang you, ming gui jian )
Pertama
membedakan keluarga pihak luar dan pihak dalam :
-
Silsilah
atau garis keturunan dari pihak keluarga Bapak adalah “Dalam”
-
Silsilah
atau garis keturunan dari pihak keluarga Ibu disebut “Luar”.
Sehingga
anak laki-laki dari Kakak atau Adik
Bapak disebut saudara sepupuh (堂兄弟姐妹tang xiong di jie mei), atau
saudara laki-laki/perempuan sepupuh (堂 Tang = ruang dalam rumah berarti Ruang
Utama Rumah 厅堂ting tang).
Disebut pihak
keluarga “Dalam”
-
Kakak
laki-laki dari Ayah disebut paman = Bo Fu伯父 ( Empek )
istrinya dipanggil伯母bo mu (A Em/Paman
dan Bibi)
-
Adik
laki-laki dari Ayah disebut = Shu Fu 叔父( Encek )
istrinya dipanggil叔母shu mu (Encim/Paman
dan Bibi)
-
Saudara
perempuan dari Ayah disebut = Gu Mu 姑母( Akoh ) dan suaminya disebut Gu Fu姑父(Engku/Ko Tio)
Anak-anak
dari saudara Ibu disebut ‘Saudara Biao’(表兄弟姐妹biao xiong di
jie mei) Disebut pihak keluarga “Luar”
-
Kakak
dan Adik laki-laki dari Ibu disebut (Engku) = Jiu Jiu舅舅/Jiu Fu舅父
,
istrinya dipanggil (Engkim舅母)
-
Kakak
dan Adik perempuan dari Ibu disebut ( A Ie) = Yi Mu姨母 suaminya
disebut 姨父Yi Fu (Yi Tio)
Dalam
konteks diatas anggota keluarga dari pihak Ayah dianggap lebih dekat daripada
anggota keluarga dari anggota keluarga pihak Ibu dalam pertalian kerabatan.
-
Anak-anak
dari Jiu Mu舅母( Oh Oh) disebut Cicik Jiu Biao (舅表-兄弟姐妹jiu biao xiong
di jie mei)
-
Anak-anak
dari Yi Mu姨母( A Ie) disebut Yi Biao (姨表-兄弟姐妹yi biao xiong di
jie mei)
-
Anak-anak
dari Gu Mu姑母(Engku) disebut Gu Biao ( 姑表-兄弟姐妹gu biao xiong di
jie mei)
Diatas
ini yang disebut Penetapan hirarki kekerabatan (定亲疏ding qin shu).
Gu
Biao姑表 dianggap lebih
dekat daripada Yi Biao姨表 karena Gu Mu 姑母 dari pihak Ayah.
Jiu Jiu舅舅atau 舅父Jiu Fu dianggap
hubungan kerabatannya lebih dekat daripada Gu Fu姑父, 姨父Yi Fu, karena
masih satu marga dengan pihak Ayah, sedang Gu Fu姑父, 姨父Yi Fu tidak semarga dengan Ayah.
Tingkatan
kedekatan kerabatan menurut ketentuan ini adalah舅父Jiu Fu ->姨父Yi Fu->Gu Fu姑父
Dengan adanya
pembagian tingkatan kekerabatan ini, maka jika ada persoalan keluarga dan orang
tua tidak ada atau sudah meninggal, 舅父Jiu Fu bisa dipanggil untuk mengambil
keputusan. Selanjutnya jika Jiu Fu tidak ada atau meninggal digantikan oleh Yi
Fu dan Gu Fu....
Nenek dari saudara perempuan ayah/Gu Nai Nai 姑奶奶lebih tinggi tingkat
kekerabatannya daripada Nenek dari saudara perempuan Ibu 姨奶奶Yi Nai Nai, karena Gu Nai Nai 姑奶奶yang semarga
dengan ayah.
Urutan
senioritas dan yunioritas dalam kekerabatan, tata cara dan lamanya berkabung
bagi tingkatan kekerabatan(序长幼明贵贱 xu chang you, ming gui jian ). Urutan siapa saja yang dianggap senior dan
yunior ini sangat penting, misalnya : Ayah meninggal anak-anaknya harus
berpakaian ‘Pakaian 斩衰zhan cui’ selama 3 tahun, dan harus
melakukkan dua hal. Pertama harus mengikat perut melingkari pinggangnya dengan
seutas tali yang menyimbolkan sangat sedih sekali, tidak selera makan sehingga
perut kempes celana kedodoran perlu diikat, tangan memegang tongkat akar kayu (哭丧棍ku sang gun)
untuk menyanggah badan berdiri, yang menyimbolkan tidak kuat berdiri karena
menahan lapar. Anak meninggal Ayah tidak diperlu memakai pakaian berkabung. Ini
untuk menunjukkan tingkatan Ayah lebih tinggi dari anak yang disebut Ming Gui
Jian (明贵贱.)
Hirarkinya
yaitu :
-
Raja
meninggal para pejabat tinggi memakai ‘Pakaian 斩衰zhan cui’ (君尊臣卑jun zun chen
bei).
-
Ayah
meninggal anak-anaknya memakai ‘Pakaian 斩衰zhan cui’ (父尊子卑fu zun zi
bei)
-
Ayah
meninggal putranya memakai ‘Pakaian 斩衰zhan cui’ 25 bulan. (男尊女卑nan zun nv bei).
Tapi jika Ibu meninggal tergantung keadaan, jika ayah masih hidup putra
putrinya memakai齐衰zi cui satu tahun, jika Ayah sudah
meninggal harus dipakai齐衰zi cui 3 tahun = 25 bulan.
Inilah yang
dinamakan “Urutana senioritas dan yunioritas, tingkatan hirarki yang jelas” (序长幼明贵贱 xu chang you,
ming gui jian), yang juga berarti Li礼 atau Aturan. Maka yang sering dikatakan
dimuka tentang Aturan atau Li礼 sebenarnya adalah “Tingkatan/ Strata
Kekerabatan”(等级deng ji). Demikian juga yang dinamakan
Li Yue Zhi Du(礼乐制度) adalah ‘Sistim Strata/Bertingkatan
dalam Kekerabatan’(等级制度deng ji zhi du).
Ini yang
merupakan kelemahan terbesar dalam Ajaran Konfusianisme. Yang menekankan akan
hubungan antar manusia yang tidak samarata dan setara. Ini juga yang menjadi
titik perbedaan terbesar antara Konfuisianis dan Motis (儒家和墨家ru jia he mo
jia). Motisme mengusul semua orang sama rata dan setara, maka Moti menekankan
akan ‘Cinta Universal’兼爱 cinta tanpa ada batasan, semua dicintai
sama. Sedang Konfusianis mengusulkan ‘Cinta Benevolence’仁爱yaitu cinta
dengan batasan-batasan dan yang bertingkat-tingkat.
‘Sistim
Strata/Bertingkatan Dalam Kekerabatan’(等级制度deng ji zhi du
ini disebut juga) atau sistim kekerabatan ini yang dinamakan Lun(伦) yang mempunyai
makna “Tatatertib”, jadi ilmu yang menguraikan dan menjelaskan teori Lun ini
disebut Lun Li (伦理). Hal-hal yang menyangkut dengan hukum
Lun Li(伦理) atau Etika ini dinamakan Etiket atau
Li Fa(礼法), sedang hal-hal yang bersangkutan
dengan sistim hukum Etika atau Lun Li disebut ‘Ketentuan Etiket atau Lun Li’. Sistim ini disebut Ritual Etika atau
‘Li Zhi 礼制’, perasaan tentang prinsip-prinsip
Etika atau Lun Li(伦理) disebut ‘Ren Ai仁爱’atau ‘Cinta
Benevolence’. Inilah yang dimaksud dengan Aturan/‘Li礼’ nya Li Yue Zhi
Du礼乐制度, juga menjadi Intisari atau nukleus
dari Ajaran Konfusianisme.
Dalam konteks
diatas mungkin akan timbul suatu persoalan, karena ‘Manusia dilahirkan sama’,
jika memang akan menjadikan ‘ Manusia Sebagai Dasar’ maka harusnya memandang
semua orang adalah sederajat tidak ada perbedaan. Mengapa antara manusia harus
dibeda-bedakan seperti diatas? Siapakah yang sudi menjadi manusia kelas
bawahan? Siapakah yang sudi ditekan oleh orang yang disebut “manusia atasan”?
Ini semua tidak sesuai dengan sifat-sifat alamiah manusia. Maka hidup dalam
alam atau situasi masyarakat dengan berlakunya ‘Sistim Strata/Bertingkatan
dalam Kekerabatan’(等级制度deng ji zhi du) bagaimanpun akan tidak
nyaman dan tidak menyenangkan, susah untuk bisa dipertahankan. Untuk mengatasi
permasalahan ini Zhou Gong juga menyadari permasalahan ini, maka dia
menggunakan cara-cara lain agar bisa mengatasi kekurangan ini yaitu dengan
“Musik atau Gembira” Yue乐 atau Le乐 sebagai
kompensasi .
Makna dari
aksara Mandarin ini memang bisa diartikan sebagai musik dan gembira, namun
memang demikianlah adanya musik bisa membuat orang menjadi gembira. Dan
bergembira itu memang sama seperti musik. Maka Zhou Gong dan Kaum Konfusianis
mengatakan, yang disebut masyarakat yang bahagia itu seperti apa? Mereka
mengatakan Bahagia seperti “Musik”, jika masyarakat kita bisa seperti musik
maka semua orang akan bahagia.
Seperti
diketahui ciri-ciri musik adalah terbentuk dari rangkaian ritme nada, dasar
dari musik adalah nada. Nada yaitu Do, Re, Mi, Fa, Sol, La, Si, Do... Juga nada
mempunyai ciri-ciri sendiri yaitu perbedaan.
Perbedaaan Nada ada empat : Nada Tinggi & Rendah ; Nada Panjang
& Pendek ; Nada Kuat & Lemah; Warna Nada.
Nada Tingi &
Rendah :
Nada Do ada yang
tinggi dan Rendah, ini terjadi karena faktor fisika yang disebabkan perbedaan
jumlah frekuensi. Misalnya Nada C (do) frekuensi berjumlah 266 kali/detik, jika
naik satu Oktaf maka frekuensinya = 520 kali/detik, naik kurang lebih 2 kali
lipat.
Nada Panjang
& Pendek: Nada tidak ada yang sama ada yang panjang dan pendek, misalnya
doooo , do
Nada Kuat & Lemah
: Nada ada yang kuat dan lemah, seperti stakato
Warna Nada :
Nada yang dihasilkan dari Biola, Gitar , Piano akan tidak sama warna nadanya
walaupun sama-sama Nada Do misalnya.
Jadi Musik itu
terdiri dari empat perbedaan diatas, tapi setelah dirangkai sedemikian rupa
justru akan menghasilkan suatu musik yang indah dan merdu enak didengar....
yang membuat pendengarnya menjadi ‘Gembira’. Inilah yang dinamakan ‘Harmonis (和谐he xie).
‘Hormonis(和谐he xie) mempunyai makna ‘Yang berbeda-beda menjadi
satu kesatuan dengan serasi’ , misalnya do re mi fa sol la si do jika nada
datar tidak membentuk musik, musik terjadi kecuali ada perbedaan nada juga
harus ada perbedaan ritme, tingi rendah, kuat lemah yang dirangkai sedemikian
rupa sehingga terdengar merdu dan enak didengar. Misalnya kita robah menjadi la
sol la fa mi reeee doooo, maka akan menjadi lagu yang lebih enak didengar. Jika
kita lagukan la sooo la faaaa miiiii reeeeee akan terdengar lagu seperti orang
menghelah nafas.....
Dalam konteks
Yue (乐)
diatas dia bisa mengharmoniskan semua perbedaan dari ‘Sistim
Strata/Tingkatan dalam Kekerabatan’(等级制度deng ji zhi du) yang seharusnya tidak
meng-gembirakan menjadi tertib, sehingga membuat orang menjadi gembira. Ini
merupakan prinsip pokok dari LiYue Zhi Du, prinsip ini kelihatannya tidak
menjadi permasalahan, namun apakah memang bisa ditrapkan dalam masyarakat?
Jawabannya bisa. Karena musik memiliki tiga kemampuan besar.
Tiga kemampuan
besar musik adalah :
-
Sebagai
pelepasan perasaan (宣泄功能xuan xie gong neng)
Berkemampuan Sebagai Pelepasan Perasaan
: Saat-saat seorang dalam keadaan gundah, sering kali dengan mendengar musik
yang merdu dan mengena pada hatinya bisa meredahkan kegundaannya. Demikian juga
dengan menyanyi lagu-lagu kenangan dan kesukaannya juga bisa menghilangkan
tekanan-tekanan dalam pikirannya.
-
Sebagai
Penenang (调节功能diao jie gong
neng)
Berkemampuan Sebagai Penenang : Misalnya
saat bayi sedang rewel dan menangis, seringkali seorang Ibu sambil mengendong
bayinya menepok-nepok sambil berdendang menyanyikan “ Nina Bobo”, maka
pelan-pelan sang bayi menjadi tenang dan tidur....
-
Sebagai
penyambung perasaan (情感传达功能qing gan zhuan da gong neng)
Berkemampuan Sebagai penyambung perasaan
: Melalui musik kita bisa berkomunikasi perasaan, tidak saja hanya musik saja
semua karya seni bisa sebagai penyambung perasaan orang. Misalnya lagu-lagu
sentilmentil, lagu cinta dan lain-lain.
Maka musik
berkemampuan mempersatukan perasaan para pendengarnya, misalnya dengan
mendengar lagu-lagu klasik dari Bethoven, Toltroy dan lainnya , perasaan
pendengar terbawa oleh arus perasaan bersama. “Song of Pray “ nya Bethoven,
jika kita mendengar lagu ini bersama, akan timbul perasaan tidak lagi ada
perbedaan. Demikian juga dengan lagu dari Michael Jackson “We are the world”...
Kita akan terbawa dengan perasaan bahwa kita seksama manusia hatinya saling
terjalin bersama, dan bersama-sama....
Pengaruh
perasaan yang demikian dalam Kitab Konfusianisme 《礼记乐记》 (Kitab Tata-tertib & Musik) ada yang
menyebutkan demikian : Musik(乐yue) membuat kita menjadi sama, tapi
“Tata-tertib/Aturan”(礼li) bisa membedakan kita. (乐统同礼辨异《礼记乐记》 yue tong tong, li bian yi). Jadi kesimpulannya ada perbedaan dan ada
persatuan, karena ada ragam yang bermacam-macam dan ada kesatuan, maka itulah
yang disebut Harmoni (和谐he xie).
Maka dalam
Rancangan Zhou Gong tentang “Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)”
isinya adalah : Dimana Li礼 “Tata-tertib/Aturan” dan Yue乐 “Musik”
merupakan satu kesatuan yang ber-antagontistik (bertentangan), tapi saling isi
mengisi secara keseimbangan, sehingga terbentuklah equilibrium seperti gambar
dalam Inti Tai Chi (太极阴阳二鱼tai chi yin yang er yu).
Maka
“Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)” adalah dengan “Kebajikan
/Akhlak Mengatur Negara”(以德治国yi de zhi guo) dibantu oleh Li Yue(礼乐) atau
‘Tatatertib’ dan ‘Musik’ sebagai kompensasi. Jadi dengan satu inti ditompang
oleh dua penyanggah . Inilah yang dinamakan “Sistim/Peraturan Li Yue ( 礼乐制度li yue zhi du)”.
Jika kita bisa
menyeimbangkan antara Li Yue(礼乐) atau ‘Tatatertib’ dan ‘Musik’, maka
kita sudah bisa disebut Bajik atau ber-Akhlak. Dengan bajik dan ber-Akhlak
barulah dapat diterima oleh orang lain, jika telah bisa diterima oleh orang
lain, serta mendapat simpati dari masyarakat barulah dapat menperoleh sempati dunia.
(礼乐皆得谓之有德德者得也《礼记乐记》 li yue jie de, wei zhi you de, de zhe de ye).
Ini adalah
Rancangan peraturan yang didambakan oleh
Zhou Gong, namun kita akan bisa menarik kesimpulan bahwa ini tidak
mungkin diciptakan sendiri oleh Zhou Gong, tapi dapat diyakini bahwa ini
ciptaan satu team cendikiawan kala itu, tapi yang dipimpim dan diprakarsi oleh
Zhou Gong. Atau ciptaan orang Zhou yang dengan cermat dan seksama merancang
“Sistim/Peraturan” tersebut.
Ini telah
menunjukkan betapa orang Zhou kala itu telah sangat matang dalam berpolitik,
mengatur negara dan rakyatnya. Karena dapat kita bayangkan, tanpa kematangan
berpikir tidaklah mungkin dapat merancang suatu keputusan politik demikian.
Perihal ini juga menjadi salah satu penyebab mengapa bisa lahir para pemikir-pemikir
agung pada zaman “Peperangan Musim Semi & Gugur” & “Peperangan
Negara-negara” Yaitu - Tingkat intelektualitas yang sudah matang dan tinggi.
(春秋战国时期出现百家争鸣的原因之一chun qiu zhan
guo shi qi chu xian bai jia zheng ming de yuan yin zhi yi ).
Namun sistim dan
peraturan yang telah begitu terlihat komplek dan sempurna serta rapih disusun,
kenapa setelah ditrapkan sekian ratus tahun akhirnya juga tumbang ?
Marilah kita
bahas dalam tulisan berikutnya.......
( Bersambung
....... )
Daftar
Perpustakaan
- 先秦诸子百家争鸣: 易中天 CCTV
- 经典阅读文库 ---- 论语李薇/主编
- 经典阅读文库 ---- 道德经李薇/主编
- 中国古典名著精品 ---- 菜根谭洪应明著
- Internet :
http://friesian.com/confuci.htm :
Confucius
- 孔子 -----
維基百科,自由的百科全書 Internet
-
网址:http://www.popyard.org
- 中国人生叢书 -----
墨子的人生哲学杨帆/主编陈伟/著
- Internet : http://baike.baidu.com
- The Sayings of
Mensius / 英译孟子史俊赵校编
- 南华经庄子周苏平高彦平注译安徽人民出版社
- 庄子逍遥的自由人林川耀译编出版者:常春树书坊
- http://www.sxgov.cn/bwzt/wmsxx2/lf/447465_1.shtml 春秋五霸之---晋文公
- “When China Rules The World - The rise of middle kingdom and the end of the
western world” by Martin Jacques ALLEN
LANE an imprint of Penguin Book, First Published 2009
No comments:
Post a Comment